Cinta Untuk Arjuna
"Suster....dokter...tolong pemuda ini..." teriak seorang laki-laki paruh baya dengan menggendong seorang pemuda berseragam SMA yang sudah berlumuran darah.
Di samping laki - laki tua itu juga ada seorang gadis cantik berseragam SMP yang terlihat panik terlihat dari gestur tubuhnya yang beberapa kali melihat ke sana sini mencari sesuatu.
"Ayah..itu ada kursi roda, Cinta ambil dulu ya.."
Dengan berlari gadis cantik yang di panggil Lope itu langsung mengambil kursi roda supaya bisa dipakai sang ayah untuk membawa anak laki-laki yang sedang terluka parah itu.
"Ini yah..." ucap gadis itu yang langsung menyerahkan kursi roda itu dan membantu sang ayah untuk meletakkan tubuh pemuda yang sudah tak sadarkan diri itu.
Kedua nya langsung mendorong kursi itu menuju ruangan IGD sebuah rumah sakit yang mereka datangi.
"Ada apa ini pak.." tanya salah satu perawat yang bertugas di ruangan itu.
"Saya tidak tahu suster, tapi pemuda ini sepertinya habis jatuh dari motor, karena saat kami temukan tadi dia sudah tidak sadarkan diri di sebelah motor nya."
"Baik lah pak, mari saya bantu.." ucap salah satu perawat itu mengambil alih kursi roda yang ada di tangan laki-laki tua itu.
"Silahkan bapak tunggu di luar, kami akan menangani pasien ini dulu."
Tanpa banyak kata Cinta dan ayah nya pun keluar dari ruangan itu dan menunggu di ruang tunggu yang berada tidak jauh dari ruangan tersebut.
"Yah..apa kakak itu akan baik - baik saja?"
"Semoga saja nak, kita doain saja yang terbaik untuk anak itu," ucap pak Karta laki - laki tua yang tak lain adalah ayah dari Cinta Larisa gadis berseragam SMP yang sering di panggil Lope oleh orang - orang terdekat nya.
"Lope....siapa yang sakit?" tanya seseorang tiba - tiba dengan nafas yang ngos - ngosan.
"Aku juga tidak tahu siapa, orang nya masih ada di dalam sana," jawab Cinta sambil mengarahkan dagu nya ke ruangan IGD.
"Lha...kamu tadi bilang pas di telpon kata nya kamu sedang menuju ke rumah sakit, terus kalau bukan kamu dan paman yang sakit terus siapa Lope...."
"Aduh Maya sayang...kan tadi aku sudah bilang aku tidak tahu siapa nama nya. Tadi saat aku dan ayah mau pulang, tiba - tiba kami melihat ada seorang anak SMA yang tergeletak di pinggir jalan. Saat aku dan ayah samperin ternyata dia sudah tidak sadarkan diri dan terluka parah, ya sudah aku dan ayah bawa saja ke sini."
"Syukurlah jika kalian baik - baik saja, aku sudah deg - degan tahu ngga saat kamu bilang mau ke rumah sakit, aku pikir penyakit paman kambuh lagi."
" Tidak nak, paman baik - baik saja kok."
Cklek...
"Apa kalian keluarga pasien?" tanya salah satu perawat yang keluar dari ruang IGD.
"Bukan sus, kami hanya menolong anak laki - laki itu," jawab ayah Cinta.
"Emang ada apa sus?" tanya Cinta.
"Begini...pasien saat ini banyak kehilangan darah, dan stok darah yang cocok dengan pasien di rumah sakit ini sedang kosong. Sedangkan pasien sangat membutuhkan darah tersebut supaya nyawa nya bisa tertolong."
"Emang golongan darah pasien itu apa sus?"
"Golongan darah pasien itu adalah B+".
"Ambil darah ku saja sus, kebetulan golongan darah dia sama dengan golongan darah ku," ucap Lope tiba - tiba.
"Kamu yakin Pe..." bisik Maya.
"Hemm..."
"Tapi kamu masih terlalu kecil untuk mendonorkan darah."
"Tidak apa - apa suster, insya Allah aku kuat..lagian saya juga sudah kelas IX SMP kok."
" Yang di katakan suster itu bener Pe, emang kita sudah boleh ya untuk donor darah?"kata Maya.
"Benar yang di katakan mereka nak, sebaik nya kamu pikirkan kembali niat baik kamu itu," sambung ayah Cinta.
Cinta terdiam sejenak, dia terlihat sedang berpikir. Terlihat dia beberapa kali menghembuskan nafas nya perlahan.
"Ayah...Maya... insyaallah aku kuat, dan aku sudah memutuskan untuk mendonorkan darah ku untuk kakak itu. Yang terpenting saat ini bagaimana cara nya bisa menyelamatkan nyawa Kakak itu bukan? Percayalah aku pasti akan baik - baik saja nanti," ucap Cinta berusaha menyakinkan ayah dan sahabat nya.
Ayah Cinta dan Maya hanya bisa pasrah, mereka berdua sudah paham betul bagaimana sifat dan karakter Cinta. Jika gadis itu sudah ada niatan untuk menolong seseorang pasti akan dia lakukan sekalipun itu beresiko untuk nya.
Mau tidak mau akhir nya ayah Cinta pun mengizinkan putri semata wayangnya itu untuk mendonorkan darah nya guna menyelamatkan seorang pemuda yang dia tolong tadi.
"Ayo sus, aku sudah siap untuk mendonorkan darah ku, lebih cepat lebih baik bukan? kasihan kakak itu nanti nya."
"Baiklah kalau begitu, mari kita ke ruang pemeriksaan terlebih dahulu. Bagaimana pun kamu harus mengikuti prosedur pemeriksaan terlebih dahulu apakah kondisi kamu dalam keadaan sehat dan baik - baik saja untuk mendonorkan darah."
"Oke sus...aku akan mengikuti semua prosedur yang suster bilang tadi."
Akhirnya Cinta di bawa ke sebuah ruangan khusus untuk pemeriksaan, setelah melakukan berbagai pemeriksaan dan Cinta dinyatakan dalam keadaan sehat dan baik - baik saja kemudian Cinta di perbolehkan untuk mendonorkan darah nya.
Maya sang sahabat dengan setia berada di samping nya saat proses pendonoran darah itu. Dia juga beberapa kali mengambil video dan foto saat proses itu berlangsung. Dia sengaja melakukan itu untuk memberikan semangat kepada sang sahabat tercinta.
"Gimana Pe rasa nya setelah mendonorkan darah?" tanya Maya setelah proses pendonoran darah selesai.
"Biasa aja kok May, cuma agak pusing dikit sech..tapi tadi suster sudah memberikan aku suplemen penambah darah, dan beberapa makanan ini."
Maya manggut - manggut," syukurlah kamu tidak apa-apa, ya sudah kita makan di kantin yuk terus abis itu kamu langsung minum suplemen penambah darah nya biar tenaga kamu pulih kembali."
"Tapi aku ingin melihat kakak itu dulu May, setidaknya aku ingin memastikan apakah darah ku benar-benar cocok untuk nya."
"Ya sudah, tapi janji ya setelah ini kita langsung ke kantin. Aku sudah lapar banget Pe, waktu kamu telpon tadi aku baru saja mau makan, tapi ngga jadi," ucap Maya dengan memanyunkan bibir nya.
"Maafkan aku bestie...." kata Cinta sambil memeluk sang sahabat.
**
"Pe...jadi itu cowo yang kamu ma paman tolong tadi?" tanya Maya ketika mereka sudah sampai di depan pintu ruangan di mana seorang laki - laki yang Cinta dan ayah nya tolong tadi sedang melakukan proses pendonoran darah.
"Eeum.."
"Kok aku merasa tidak asing ya dengan wajah cowo itu?"
Cinta memutar bola mata nya, dia sudah paham betul dengan sahabat nya itu setiap kali melihat cowo yang baru dia temui.
"Ngga usah mulai deh.."
"Beneran Pe, aku tidak bohong. Cowo itu sepertinya familiar bagi ku, aku seperti pernah melihat nya tapi dimana ya?"
"Di dalam mimpi mu...sudah ah, aku mau masuk dulu menemui cowo itu. Sepertinya sudah selesai transfusi darah nya. Kamu mau ikut ngga? Siapa tahu setelah melihat dengan dekat kamu akan bangun dari halu mu itu."
"Lope...." teriak Maya.
"Hahaha.. bercanda bestie, sudah yuk masuk ke dalam."
Kedua gadis yang masih berstatus pelajar SMP itu kemudian masuk ke dalam ruangan cowo itu berada setelah mendapat izin dari suster.
Cinta menatap wajah pemuda itu lekat - lekat, entah mengapa saat menatap pemuda itu dada nya berdesir hebat.
"Semoga dengan ada nya darahku di tubuh mu bias membuat kakak sembuh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
ALVERA NA USER FACEBOOK INDONESIA 07//09//19
wah juna anaknya bang alex sama tiara🤭🤭
2024-10-24
0
Ny.Irawana
iya kakak...🤭
2024-06-22
1
Mas Jono
sekedar untuk meyakinkan Thor,,,ini bener Arjuna anaknya Tiara dan Alex kan ?,,,,😁😁🙏🙏
2024-06-21
0