part4

 

*Ku sandarkan punggungku kesandaran kursi, setelah itu kuteguk minuman botol didepanku*.

 

"Ih, kak Ari emang makin tampan aja yah. " Sudah biasa siswi siswi dikantin atau ditempat lain membicarakanku, jadi kuabaikan saja.

"Dia mulai gilak. " aku menautkan alisku, suara itu,, sepertinya perna aku dengar. Ah ya,, hampir aku lupa!! Suara itu adalah suara dari gadisku, suara yang ingin selalu ku dengar.

Aku jadi ingin mendengar pembicaraan mereka tentangku. Heh, aku bukan ingin menguping ya. Hanya penasaran saja.

"Huaaaa,, guantengnya!! "

"Sadar woii!! " itu suarannya.

"Iya,, gue sadar kok gue cocok sama mas Ari. Mas Ari ummac. "

Heh,, ternyata dia berteman dengan orang yang pd nya overdosis. Karna penasaran aku memutuskan untuk menoleh ke arah dia. Ternyata tempat duduknya sejajar denganku dan hanya berjarak 1 meja dari ku.

"Tampan,, ehhh kak Ari noleh kekita WOI. "

Akhirnya dia menoleh ke arah ku dan pendangan kami bertemu. Cantik, kata itulah yang akan terpikirkan olehku saat melihatnya.

Dia kembali menoleh ke arahku tanpa sadar aku tersenyum melihat tingkah lucunya.

"Eh,, lo kenapa sik Sar, kok geleng geleng kepala? Lagi dangdutan??

"Ehh.., oh, gak papa. Tat..tadi oh, mi gorengku habis dan aku masih gak rela mi gorengnya habis secepat itu. Hehehe. "

Dasar konyol!!

"Ih,, kirain sakit dasar lebay. Mie aja ditangisi. "

"Iya nih, dia yang ngabisin dia juga yang gak rela mi nya habis, dasar gak waras. "

Lagi lagi pandangan kami bertemu.Aku menaikkan satu alis ku. Dia mengedip - edipkan matanya beberapa kali seakan akan dia salah lihat. Ck, bulu mayanya yang lentik yang ikut bergerak itu malah membuatnya semakin menggemaskan dan imut.

******************

Setelah pulang sekolah, sesuai rencana aku akan menemuinya kekelasnya. Aku ditemani oleh dua sahabatku, Renra dan Aldi.

Kulihat teman temannya sudah pada pulang. Aku, Aldi dan Renra langsung masuk kekelasnya.

"Yang bener dong nyarinya, masa kita cuma nemu 2 pulpen doang. " kata salah satu temannya yang tidak ku ketahui namanya. Sepertinya mereka tidak menyadari kedatangan kami.

"He, ony*t. Lo maen nyuuh nyuruh aja. Lo ikut nyari juga dong!! "

"Iya nih kampr*t lo Lisa. "

"Ehh. Tina sama Sari yang cantik nan o*n,, kan kita uda pada sepakat lo berdua cari pulpen gue yang ngawasin disini. "

Buggg'

"Aduh,, isss sakit!! "

Ceroboh!

Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya. Kulihat dia mengelus kepalanya yang terbentur dibawah kolong meja.

Dia berdiri dan melempar pulpen ditangannya yang menggelinding ke arah kami.

"Dasar pulpen ta*k!! Gue sumpain pemilik lo pintarnya pindah ke gue. " sebenarnya aku ingin tertawa mendengan umpatannya, lucu suja.

"Hahahahhaha.." Aku menoleh sebentar pada kedua temanku kemudian kembali matap ketiga makhluk astral didepan kami.

"Kak Ari,, ekhmm. Kak...... " Sari menggantungkan kalimat sembari menatap kami dengan menggaruk kepalanya.

kutuan neng!!

Kulihat Sari menyikut salah satu sahabatnya, "itu temannya kak Ari namanya siapa? " bisiknya tapi masih tertangkap oleh indraku.

"Keterlaluan ini mah. Ari di kenal yang gantengnya gak seberapa. Lah gue yang gantengnya sudah di akui bunda gue kalian malah gak kenal. " aku hanya melirik Aldi malas. Cih, kalau soal cewek nih anak paling gercap, kalau saja pelajaran tuh anak udah mundur alone alon.

"Nama kakak emang siapa? Siti ada nama yah?! " Sari menaik turunkan alisnya sembari menatap kami dengan raud bertanya.

"Siti?! " ucap Rendra dan Aldi bersamaan dengan tampang shock mereka.

"Kita cowok!! " ucap mereka kembali dengan menatap Sari jengkel.

"Yang nanya jenis kelamin kalian siapa?! Aku kan nanya nama, aku juga tahu kali kalau para kakak ini cowok. " Sari bersedekap sembari menatap Renra dan Aldi kesal.

Lah kenapa mereka malah ribut ngak jelas,, aku juga kenapa malah dikacangin. Aku tokoh utama ini, bukan tokoh tambahan yang numpang lewat doang. Kesal juga sama nih author, kapan aku bicara author?!!!

"Ahehehe..baik para cewek manis. Nama abang Aldi yang tampan dan nama teman abang Renra yang burik. " diakhir kalimat Aldi mengedipkan matanya sebelah.

"Oooh, Kak Aldi yang tampan sama Kak Renra yang burik yah?! Humm,, trus kalian ngapain kekelas kami, kelas titipan dari syurga ini. "

Aldi terkekeh sedngkan Rendra hanya memasang raud masam, "nama gue Rendra, ngak pake yang burik. "

Sari dan teman temannya hanya menganggukan kepala mereka. Sepolos itukah Sari dan dua curut nya?!

"Gue ada urusan sama temen kalian ini. " Aku langsung meraih dan menggenggam tangan Sari. Akhirnya aku bicara juga setelah author yang kurang ajar membuatku cuma berdiri dan cuma diam doang.

"Eih,, tap..tapi ada urusan apa kak?! Masalah SPP kah? Seingatku SPP ku udah di bayar kok kak. " Sari berkata dengan nada yang terdengar was was, panik dan sedikit takut.

Cih, ada uang takut sama aku. Ganteng ganteng gini ditakutin, ganteng ganteng serigala saja yang bisa berubah jadi serigala dipuja puja.

"Lo harus ikut dengan kami karna lo dan teman lo sudah membegal pulpen teman sekelas lo yang tertinggal. " ucap Renra dengan nada tegas namun dari raudnya ia terlihat menahan tawa.

Cih, Lagi lagi aku diam dan hanya menjadi saksi. Awas salah baca, Saksi bukan seksi.

"Hah? "

Oke, kesabaran ku habis. Diawal gue emang bilang dingin dan datar, tapi gue ngak bilang kalau gue tembok yang bisanya cuma diam.

Dan aba aba aku langsung menarik Sari keparkiran, bodo amat sama tampang bingung nya. Yang penting aku seenak jidat.

"Masuk. " perintahku setelah kami berada di parkiran.

"Hah? Tapi kak...- " aku langsung menatapnya tajam, dia langsung masuk kedalam mobil ku. Good girl!!

********

Sari pov

"Turun! "

Sebelum turun, aku menatap kak Ari bingung. Dasar ta*k, maen paksa paksa orang. Masa cuma karna nyolong pulpen temen jadi kayak gini,, beerakhir dengan si kulkas datar yang bisa jalan dan tebar pesona. Harus kah bersyukur atau istigfar.

Aku memandang sekeliling. Aku membelalak, What!! Hotel guys!! gapain dia bawa aku ke hotel?! Bukan mau nyantet aku kan?! Eh salah, santet kan kedukun bukan ke hotel. Kecuali dukunnya tinggal di hotel.

Aikk, omg gatzwat!! jangan- jangan...----

Penting, Harus baca! Pliss harus baca kalau ngak mau capek capek ngulang, kalu ngak mau kesel sama nyesel. Harus Baca!!

Pengumuman!!!!!! habis baca part ini, para readers langsung ke par 17.5 yahhhh. Soalnya kalau lanjut ke part 5, ceritanya bakalang ngulang dan beberapa part ada yang ngak komplit. Pokoknya habis baca part ini para readers langsung ajah ke part 17.5.

part 5 sampe part 16 itu eror dan ngak jelas, takutnya nanti jika para reades baca part 5 - 16, para readers capek. soalnya part 17.5 itu ceritanya ngulang lagi. jadi untuk mengantisipasi cerita yang berulang ulang dan part nya itu itu ajah, dimohon kepada para readers habis baca part ini langsung ke part 17.5 yahhh.

sekian dan terimahkasih.

jan luva vote dan like yah guys.☺️😁

Terpopuler

Comments

Kadek

Kadek

lanjutkan kk

2020-07-10

1

Reanza

Reanza

Hai thor, baca sampai sini dulu ya, nanti aku mampir lagi, semangat!!

2020-06-23

1

Nano Nano

Nano Nano

vindahnya jau amat yah

2020-06-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!