Kerja pertamaku

Di Atas kursi kayu yang masih tertawat dengan baik. Kasih menggerakan tubuhnya dan mulai mengerjabkan kedua matanya.

"Uaaahhhh" gadis itu menguap dan bangun dari tidur nyenyaknya, langkah kakinya menyusuri isi rumahnya yang tidak terlalu besar itu. Kasih menatap jam yang ada di atas dinding bercat orange, yang warnanya sudah mulai memudar.

"Jam dua, Ibu pasti jualan! aku ketiduran" lirihnya penuh rasa bersalah, karena biasanya Kasih akan membantu ibunya berjualan di lingkungan pemukiman.

Tak lama Kasih berjalan kedalam kamarnya. ia berniat mengganti baju yang tadi di gunakan untuk melamar pekerjaan, hanya kemeja putih dan celan hitam. itupun hasil meminjam dari temannya yang bernama Adel sekaligus tetangganya.

Setelah mengganti baju. Kasih berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar terlihat lebih segar. dan ketika sedang asik mencuci wajah, tatapan matanya tidak sengaja menatap tempat sabun mandi yang hanya sebuah ember kecil, dulunya mungkin bekas sabun cuci baju kiloan.

"Yah, shamponya habis!" Kasih mengangkat satu buah kemasan shampo rencengan. terlihat kosong! dan itu artinya ia harus membeli shampo yang baru.

Setelah mengatakan itu, Kasih begegas keluar rumah. ia bernencana membeli shampo untuk dirinya dan juga sang ibu

Tak lama Kasih sampai di warung dekat rumahnya.

"Bu, beli shampo yang biasa." pintanya kepada pemilik warung sopan.

"Shampo yang artinya 'Aman'." goda sang pemilik warung yang tidak lain ibu dari temannya yaitu Adel.

Kasih mengangguk dan tersenyum geli. "Adelnya belum pulang.?" Tanya Kasih celingukan.

"Belum, tadi katanya ada acara apa gitu di kampusnya." jawaban itu secara tidak langsung membuat hati Kasih sakit.

Bagaimana hatinya tidak sakit! seharusnya ia juga melanjutkan pendidikannya sama seperti Adel. tapi karena biaya Kasih sudah menyerah sebelum waktunya. tapi Kasih tidak mau egois, dirinya menyadari situasi dimana sang ibu tidak mampu membawa dirinya menjadi orang bertitel.

"Mau beli berapa cantik.?" Goda si pemilik warung.

"Dua ribu saja, bu." sahutnya cepat. "Bu, baju Adel yang Kasih pinjam besok sore Kasih kembalikan, soalnya belum di cuci." ucap Kasih tidak enak.

"Memangnya. kamu sudah mendapat pekerjaan.?" Ibu Adel bertanya seraya memberikan Shampo yang di inginkan Kasih.

"Sudah bu, dan nanti malam Kasih sudah mulai bekerja." jawabnya senang.

"Suykurlah. ibu senang mendengarnya, kerja yang benar Kasih. bahagiakan Ibumu." ucapannya dengan tatapan sendu.

Kasih mengangguk dan memberikan uang satu lembar pecahan dua ribu rupiah.

"Teirmakasih, bu." Kasih berpamitan dan berjalan meninggalkan warung.

Mata Ibu puji pemilik warung terus menatap kepergian teman dari anaknya itu sedih "Ya tuhan, beri keadilan untuk Gadis itu dan ibunya." lirih ibu puji yang terus menatap kepergian Kasih.

.

.

Kasih berjalan pelan menuju rumahnya. untuk saat ini ia tidak merasa sedih walupan tangannya menenteng keresek kecil yang berisi Shampo. otaknya terus mengingat kebaikan tuhan yang sudah memberinya jalan mendapatkan pekerjaan.

Kasih ingat ibumu, dia harus kamu bahagiakan. nanti gajih pertama bakalan aku berikan semuanya ke ibu. atau ga, ajak ibu jalan-jalan keliling pasar malam, selama ini kan aku atau ibu belum pernah ke sana. ya Tuhan, membayangkan nya saja aku begitu bahagia. bagaimana kalau itu terjadi, ahhh tunggu bu, kasih bakal bahagian ibu, tunggulah. gumam hati Kasih semangat

Ketika sedang asik berjalan jangan lupakan hayalannya yang sederhana itu, Kasih menatap ibunya yang tengah berjalan dengan melambaikan tangan kearah dirinya.

"ibu." Kasih tersenyum melihat sang ibu yang juga membawa keresek tranparan.

Sang ibu mengangkat keresek itu kedepan putrinya.

"Ini apa, bu?" Kasih bertanya sambil menerima keresek transparan itu.

"Ini ibu beli.?" Kata Kasih senang matanya berbinar menatap satu buah potong ayam.

Sang ibu menggeleng dan mulai menggerakan tangannya memberi isyarat.

Kasih mengangguk paham. "Oh... ini sisa dagangan ibu?" pikirnya membawa wajah sendu.

Ibunya mengagguk dan menggenggam tangan Kasih. keduanya berjalan pulang dengan saling rangkul. tapi di lubuk hatinya Kasih merasa terluka ketika ibunya membawa sisa dagangan yang tidak habis.

Memang pemilik dagangan orang baik, ibunya selalu di beri upah dan sisa lauk yang tidak habis. tapi tidak tahu kenapa hari ini ibunya membawa Goreng ayam? karena biasanya sang pemilik hanya memberi tempe orek atau sayur Tahu. waluapun ada sisa ikan ayam sang pemilik tidak pernah memberikan kepada ibunya. Kasih tahu karena ia selalu menemani ibunya berjualan.

Ibu pasti beli ini? tanya hati Kasih yakin.

Keduanya terus berjalan dan sang ibu yang berbadan pendek menyandarkan tubuhnya ke sisi tubuh Kasih berteman senyuman penuh kesedihan.

Maafkan ibu Kasih, ibu sudah berbohong! itu goreng Ayam ibu beli. kamu kan jarang makan ayam goreng jadi anggap itu sebagai perayaan kamu mendapatkan pekerjaan.

.

.

Malam datang, dan malam ini Kasih memulai kerja pertamanya.

"Bu, Kasih pergi dulu, baik-baik di rumah." Kasih mencium tangan Ibunya lalu memberi pelukan seperti biasa ketika pergi.

Tanpa menjawab ibunya mengagguk dengan senyuman manisanya.

Tak lama Kasih berjalan meninggalkan sang ibu yang tengah berdiri di depan pintu. Kasih tersenyum dan melambaikan tangan.

Ya tuhan, jaga putriku. doa hati sang ibu.

.

.

Di dalam rumah mewah, Noah tengah duduk tenang di depan meja makan di temani Kakeknya.

"Noah, kapan kamu akan menikah.?" suara itu membuyakan konsentrasi Noah yang tengah memakan makannya.

Noah menatap dengan senyuman yang selalu di perlihatkan ketika ditanya prihal pernikahan. Kakakenya mengerti dan kembali menggerakan alat makan.

Gavin, persyaratanmu sungguh membuat aku pusing! dimana aku bisa mendapatkan wanita seperti ikan teri dalam waktu satu bulan. kesal Batin Noah.

Ikutin terus........

Terpopuler

Comments

Ory Isa

Ory Isa

💪thor,,,

2021-03-04

0

Abid Bae La

Abid Bae La

kok sedih ya cerita nya bikin mewek

2021-02-13

0

Meri & rinal

Meri & rinal

cerita nya menarik, banya plajaran dlm menjalani hidup.

2021-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ini hidupku
3 Kerja pertamaku
4 Rencana Gavin
5 Pekerjaan ku
6 Wanita yang pas
7 Rencanamu merubah hidupku
8 Awal tragedi
9 Ini hanya tipuan untuku.
10 Kehormatanku
11 Si calon budak
12 Sia-sia saja kau melawan
13 Membawa pergi
14 Ancaman
15 Penolakan yang sia-sia
16 Hukuman dari Noah
17 Perlawanan
18 Si pemaksa
19 Aduan berujung amukan
20 Jebakan untuk Kasih
21 bertemu calon mertua
22 Restu yang di dapat
23 Rencana pernikahan
24 Pernikahan
25 Melawan
26 Kamu sekarang Istriku (Visual)
27 Tugas seorang istri
28 Di sini siapa yang durhaka
29 Hanya istri sementra
30 Kertas di depan pintu
31 Pertama kalinya aku melanggar janji
32 Baiklah,sekarang aku menurut saja.
33 Pertemuan yang tak terduga
34 Kenyataan hidup
35 Tukang minyak
36 Aku tunduk,hanya untuk mengelabuimu
37 Drama melarikan diri
38 Meninggalkan mu
39 Penuh rahasia
40 Rindu tertutup benci
41 Penyesalan Noah
42 Teo dan Adel.
43 Apa ini cinta?
44 Apa ini mimpi.
45 Semua terasa lebih jelas
46 Sekarang aku sendiri
47 Guyuran hujan
48 Saling mengejar.
49 Kekalahan Teo dan Kemenangan Noah
50 Jangan pergi lagi
51 Menolak pulang
52 Berusaha menerima kenyataan
53 Segudang pertanyaan
54 Apa mungkin?
55 Tidak percaya
56 Mari akhiri ini
57 Sikapnya masih menggantung
58 Entah kenapa hari ini terasa berbeda
59 kembali ke Jakarta
60 Semoga kalian selalu bahagia
61 Ketidak sadaran Noah
62 Tragedi di dalam lift
63 Di atas sofa kantor
64 Angin sepoi-sepoi di tengah ketegangan
65 Mari kita lakukan
66 Usapan di punggung
67 Perhatianmu semakin menyulitkanku
68 Pelukan hangat di malam hari
69 Ketegangan di pagi ini
70 Kebenaran ini amat sangat menyakitkan
71 Ini masih belum bisa aku mengerti
72 Memberi kejutan
73 kenyataan pahit lainnya.
74 Aku mencintaimu walaupun kamu membenciku
75 Memberi maaf atau mengurul waktu?
76 Dari Mas menjadi sayang
77 Jenis kelamin si janin yang masih menjadi misteri?
78 Permintaan Noah kepada si janin
79 Hari ini hari kita.
80 Rasa yang sebenarnya
81 Biarkan aku menyembuhkan luka di hatiku, walupan itu menyakitimu
82 Bagaimana kalau kalian berpisah saja?
83 Bagaimana bisa membohongi hati
84 Terasa menyiksa hati, jiwaku
85 Kegundahan hati
86 Sore Datang Adel Menghilang
87 Apa Ini Sebuah mimpi?
88 Apakah Ini Arti Dari Sebuah Hubungan
89 Malam Ini Haruskah Aku Melepasmu?
90 Maafkan aku yang tidak bisa mengerti
91 Musuh! Siapa Musuh itu?
92 Biarkan Hujan Menjadi Saksi Janji Kita
93 Hari Ini Penuh Kejutan
94 Borgol Pembawa Rasa Sakit
95 Nama Indah Sang pewaris (Selesai)
96 Pemberitahuan Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Prolog
2
Ini hidupku
3
Kerja pertamaku
4
Rencana Gavin
5
Pekerjaan ku
6
Wanita yang pas
7
Rencanamu merubah hidupku
8
Awal tragedi
9
Ini hanya tipuan untuku.
10
Kehormatanku
11
Si calon budak
12
Sia-sia saja kau melawan
13
Membawa pergi
14
Ancaman
15
Penolakan yang sia-sia
16
Hukuman dari Noah
17
Perlawanan
18
Si pemaksa
19
Aduan berujung amukan
20
Jebakan untuk Kasih
21
bertemu calon mertua
22
Restu yang di dapat
23
Rencana pernikahan
24
Pernikahan
25
Melawan
26
Kamu sekarang Istriku (Visual)
27
Tugas seorang istri
28
Di sini siapa yang durhaka
29
Hanya istri sementra
30
Kertas di depan pintu
31
Pertama kalinya aku melanggar janji
32
Baiklah,sekarang aku menurut saja.
33
Pertemuan yang tak terduga
34
Kenyataan hidup
35
Tukang minyak
36
Aku tunduk,hanya untuk mengelabuimu
37
Drama melarikan diri
38
Meninggalkan mu
39
Penuh rahasia
40
Rindu tertutup benci
41
Penyesalan Noah
42
Teo dan Adel.
43
Apa ini cinta?
44
Apa ini mimpi.
45
Semua terasa lebih jelas
46
Sekarang aku sendiri
47
Guyuran hujan
48
Saling mengejar.
49
Kekalahan Teo dan Kemenangan Noah
50
Jangan pergi lagi
51
Menolak pulang
52
Berusaha menerima kenyataan
53
Segudang pertanyaan
54
Apa mungkin?
55
Tidak percaya
56
Mari akhiri ini
57
Sikapnya masih menggantung
58
Entah kenapa hari ini terasa berbeda
59
kembali ke Jakarta
60
Semoga kalian selalu bahagia
61
Ketidak sadaran Noah
62
Tragedi di dalam lift
63
Di atas sofa kantor
64
Angin sepoi-sepoi di tengah ketegangan
65
Mari kita lakukan
66
Usapan di punggung
67
Perhatianmu semakin menyulitkanku
68
Pelukan hangat di malam hari
69
Ketegangan di pagi ini
70
Kebenaran ini amat sangat menyakitkan
71
Ini masih belum bisa aku mengerti
72
Memberi kejutan
73
kenyataan pahit lainnya.
74
Aku mencintaimu walaupun kamu membenciku
75
Memberi maaf atau mengurul waktu?
76
Dari Mas menjadi sayang
77
Jenis kelamin si janin yang masih menjadi misteri?
78
Permintaan Noah kepada si janin
79
Hari ini hari kita.
80
Rasa yang sebenarnya
81
Biarkan aku menyembuhkan luka di hatiku, walupan itu menyakitimu
82
Bagaimana kalau kalian berpisah saja?
83
Bagaimana bisa membohongi hati
84
Terasa menyiksa hati, jiwaku
85
Kegundahan hati
86
Sore Datang Adel Menghilang
87
Apa Ini Sebuah mimpi?
88
Apakah Ini Arti Dari Sebuah Hubungan
89
Malam Ini Haruskah Aku Melepasmu?
90
Maafkan aku yang tidak bisa mengerti
91
Musuh! Siapa Musuh itu?
92
Biarkan Hujan Menjadi Saksi Janji Kita
93
Hari Ini Penuh Kejutan
94
Borgol Pembawa Rasa Sakit
95
Nama Indah Sang pewaris (Selesai)
96
Pemberitahuan Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!