Bab 3. Pertemuan tak terduga

Bab 3. Pertemuan tak terduga

Keesokan harinya, Darren kembali ke kafe itu dengan membawa putra semata wayangnya. Bernama Kenzo Alfareza.

"Papa, Kenzo mau minum jus alpokat," serunya.

"Oke, sayang. Kamu duduk dulu di sini ya, papa ke kamar mandi dulu dan memesan jus alpokat untuk mu." jawab Darren dengan suara lembut.

Darren berjalan ke belakang dia meminta Shafira untuk di buatkan jus alpokat dan mengantarkannya untuk anaknya. Shafira mengangguk paham. Ia segera membuatkan jus itu untuk Kenzo.

"Hay, adik ganteng. Kamu ya yang minta jus alpokat. Itu papa mu ya, dia minta kakak mengantarkan untukmu." seru Shafira basa basi dengan Kenzo. Shafira memang cepat akrab dengan anak kecil.

"Iya, Kak. Namaku Kenzo Alfareza. Siapa nama kakak?" ucap Kenzo yang terus menatap lekat arah Shafira. Shafira pun merasa heran kenapa anak itu terus melirik ke arahnya.

"Ohh, nama kakak Shafira. Itu nama yang bagus, Kenzo. Ayo, cepat di minum jusnya."

Shafira hendak pergi ke belakang untuk pekerjaannya, namun Kenzo meraih tangannya dan menggenggam erat.

"Shafira. Kamu orang baru di kafe ini, kenapa kamu tidak bekerja? Duduk saja kerjaan mu." Shafira kaget dengan suara yang lantang itu dari arah kamar mandi.

"Maaf, Pak. Maafkan saya," ucap Shafira lirih. Mau bicara apa dia. Mau menyalahkan anak itu, dia kan anak bosnya.

"Sudah sana lanjut kerja!" Darren membentak nya di depan anaknya sendiri. Entah kenapa anak itu tidak suka Shafira di bentak begitu oleh papanya. Biasanya Kenzo bersikap tak acuh terhadap wanita yang datang ke rumah. Banyak wanita-wanita jalang yang datang ke rumah dan mengaku sebagai ibu tirinya. Tapi Kenzo sama sekali tidak suka. Malah ia memberitahukan papanya untuk menjauh dari para wanita-wanita itu.

Tapi berbeda dengan ia melihat Shafira, seolah dia yang jatuh cinta terhadap Shafira.

"Papa, kenapa begitu jahat sama kakak Shafira. Dia kan kakak baik. Kenzo yang memegang tangannya, bukan salah kakak ini, Pa. Papa harus minta maaf padanya." seru Kenzo yang terlihat sedikit kesel terhadap Darren.

"Papa tidak marah, sayang. Loh kamu sudah kenalan dengan nya. Dia baru bekerja hari ini." ucap Darren untuk menenangkan anaknya.

"Papa harus minta maaf!" pinta Kenzo dan tentu saja Darren harus menurutinya.

"Baiklah. Shafira, maafkan aku ya yang sudah membentak mu tadi. Aku tidak sengaja." ucap Darren yang terlihat sungguh meminta maaf.

"Ahhh, tidak apa-apa pak. Kalah begitu saya kembali kerja ya Pak." ujar Shafira dengan lembut.

Darren hanya mengangguk begitu juga dengan Kenzo yang terus saja menatapnya.

"Kamu mau kemana lagi sayang? Tidak bisa lama ya, Papa masih ada pekerjaan." ucap Darren mengacak rambut putranya.

"Papa selalu seperti ini, Kenzo tidak mau di rumah bersama bibi Yanti. Dia orang nya galak, aku tidak suka." rengek Kenzo tentu membuat dirinya bersalah.

"Mungkin kamu yang nakal makanya bi Yanti galak. Mau ganti beby sister nya lagi, kamu selalu tidak cocok dengan beby sisternya." Jawab Darren dan menyenggol batang hidungnya.

"Aku tidak nakal, Pa. Kenapa tidak kakak Shafira aja yang kerja di rumah kita Pa. Keliatan nya dia baik dan tau cara merawat anak kecil." perkataan Kenzo persis seperti omongan orang dewasa saja. Mungkin dia mengerti mana yang baik dan mana yang tidak baik. Toh usianya saja sudah 6 tahun. Gimana nggak ngerti sih.

Darren termenung sejenak memikirkan omongan putranya. Iya, ada benarnya juga dengan ucapan putranya. Tapi Darren akan melihat lihat dulu pekerjaan nya di kafe. Iya, memang sekarang tidak mudah untuk percaya pada orang. Apalagi Shafira orang yang baru di kenalnya, baru semalam ia mengenalnya.

Sebenarnya Darren adalah pria yang sangat membenci wanita, apalagi untuk di jadikan pendamping hidupnya. Kebanyakan wanita ia hanya melampiaskan nafsunya saja, mungkin ia berpikir bukankah itu yang diinginkan wanita. Yang hanya untuk dirinya di sentuh saja. Para wanita hanya menyukai uang lalu dirinya di khianati. Mendiang istrinya yang sangat membuat ia murka bahkan di hari istrinya meninggal ia tak kunjung datang hingga istrinya dikuburkan. Darren terlihat begitu marah melihat istrinya meninggal dengan menggenggam tangan bersama seorang pria asing baginya. Iya, istrinya berselingkuh darinya.

Entah kenapa begitu ia melihat Shafira sejak semalam, tidak ada kata yang lain dan malah ia berbicara lembut. Hanya saja tadi pagi ia membentak nya yang membuat Shafira bergidik takut.

Darren melihatnya tadi, "apa dia merasa takut ya. Tapi kenapa?" dirinya membatin.

Di satu sisi, Kenzo menunggu papanya mengambil kesimpulan dan ia berharap di saat papanya pulang dengan membawa Shafira ke rumah.

Lama tak kunjung tiba, hingga Kenzo tertidur. Darren pulang tengah malam dengan hati penuh pertanyaan. Entah apa yang dia pikirkan saat ini.

Keesokan paginya Kenzo langsung pergi ke kamar papanya, "papa dimana kakak Shafira? Papa membawanya kan semalam? " pertanyaan Kenzo membuat Darren gugup. Ia merasa iba terhadap anaknya.

Sebenarnya apa yang dimiliki Shafira sehingga membuat putranya menginginkan wanita itu.

Kenzo kecewa dengan papanya dan bergegas pergi meninggalkan kamar Darren.

Darren jadi bingung, ia berpikir sejenak. Lalu ia meraih jaketnya lalu pergi.

"Shafira, kamu ikut aku sekarang!" ucapnya tanpa basa basi dulu.

"Tapi mau kemana, Pak?" tanya Shafira pelan.

"Jangan banyak tanya, udah yok berangkat sekarang!" bukannya menjawab pertanyaan Shafira, ia malah membuat Shafira merasa takut dengan sikapnya.

Shafira pun ikut di belakang nya, mereka berdua menuju mobil mewah putih di parkiran khusus untuk bos. Shafira hendak membuka pintu belakang tapi Darren sudah dulu membuka pintu depan untuknya.

"Ayo cepat masuk!" titah Darren dengan ekspresi datar dan tegas.

Shafira tidak berani menjawab ia hanya patuh padanya. Selama di perjalanan hanya ada hening di antara mereka.

Entah kenapa Darren meminta ia duduk di sampingnya? Sangat banyak pertanyaan yang timbul di pikiran Shafira. Sikapnya suka berubah-ubah.

Mobil putih itu berhenti di sebuah rumah elit yang megah nan istana. "Ayo turun!"

Shafira pun turun dan mengekori langkah Darren masuk ke dalam rumah mewah itu.

"Kakak..... Akhirnya kakak datang juga, dari kemarin aku dah tunggu." ucap Kenzo yang menghamburkan duri dalam pelukan Shafira.

Shafira pun memeluknya erat, "loh kenapa menunggu kakak?" tanya Shafira penasaran.

"Mulai sekarang kakak tinggal di sini aja ya, kakak tidak boleh balik lagi ke sana."

Ucapan itu Shafira tidak menjawabnya.

"Lah kenapa? Bukankah dua sudah punya pekerjaan?" tanya Darren pada putranya.

"Sebab kak Shafira tidak cocok bekerja di sana, dia cocok di sini." jawabnya enteng.

Darren tentu kalah berdebat dengan putranya. Keduanya memiliki sifat yang sama. Mereka sama-sama keras kepala.

Darren menyetujui Shafira tinggal di rumah elit itu, Shafira tidak terbiasa masuk ke rumah mewah apalagi untuk tinggal di sana. "Pak, coba di pikirkan lagi. Aku tidak bisa di sini. Aku tidak terbiasa tinggal di rumah besar, aku grogi. Jujur, ini kali pertama aku masuk ke rumah besar nan istana." ucap Shafira tanpa malu malu. Ia langsung bercerita tentang dirinya walaupun itu sangat memalukan. Ia tidak memikirkan malu, dari pada nanti akan lebih malu lagi dengan sikap kampungannya.

Darren menatap ia lekat, "putraku meminta kamu di sini, bagaimana aku tidak menurutinya. Kamu di sini hanya mengurus Kenzo saja, untuk pekerjaan rumah ada bibi Jumi yang mengerjakannya." ujar darren memberi penjelasan.

Shafira pun hanya mengangguk. Langkah selanjutnya entah ia mengerti atau tidak.

Shafira pasrah dengan keadaan.

Terpopuler

Comments

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

tetap semangat safira

2024-10-23

0

LISA

LISA

Semangat Shafira..

2024-01-28

0

Eirlys

Eirlys

Mengajak merenung

2024-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Di usir
2 Bab 2. Nasib yang malang
3 Bab 3. Pertemuan tak terduga
4 Bab 4. Permintaan yang menegangkan
5 Bab 5. Malam pertama yang mencekam
6 Bab 6. Chek 50 juta
7 Bab 7. Ternyata masakannya enak juga
8 Bab 8. Darren jadi bucin
9 Bab 9. Naik eskalator pertama kali
10 Bab 10. Kenzo minta adik baru
11 Bab 11.
12 Bab 12. Berhasil mendekat
13 Bab 13. Hidup Shafira dalam bahaya
14 Bab 14. Shafira merasa di cintai
15 Bab 15. Kedatangan wanita lain
16 Bab 16. Jadi Saingsn
17 Bab 17. Akhirnya malam pertama,
18 Bab 18.
19 Bab 19. Akhirnya terungkap
20 Bab 20. Mengunjungi makam.
21 Bab. Dua Puluh Satu
22 Bab. Dua Puluh Dua
23 Bab. Dua Puluh Tiga
24 Bab. Dua Puluh Empat
25 Bab. Dua Puluh lima
26 Bab. Dua Puluh Enam
27 Bab. Dua Puluh Tujuh
28 Bab. Dua Puluh Delapan
29 Bab. Dua Puluh Sembilan
30 Bab. Tiga Puluh
31 Bab. Tiga Puluh Satu
32 Bab. Tiga Puluh Dua
33 Bab. Dua Puluh Tiga
34 Bab. Tiga Puluh Empat
35 Bab. Tiga Puluh Lima
36 Bab. Tiga Puluh Enam
37 Bab. Tiga Puluh Tujuh
38 Bab. Tiga Puluh Delapan
39 Bab. Tiga Puluh Sembilan
40 Bab. Empat Puluh
41 Bab. Empat Puluh Satu
42 Bab. Empat Puluh Dua
43 Bab. Empat Puluh Tiga
44 Bab. Empat Puluh Empat
45 Bab. Empat Puluh Lima
46 Bab. Empat Puluh Enam
47 Bab. Empat Puluh Tujuh
48 Bab. Empat Puluh Delapan
49 Bab. Empat Puluh Sembilan
50 bab. 50
51 Bab. Lima Puluh Satu
52 Bab. Lima Puluh Dua
53 Bab. Lima Puluh Tiga
54 Bab. Lima Puluh Empat
55 Bab. Lima Puluh Lima
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Di usir
2
Bab 2. Nasib yang malang
3
Bab 3. Pertemuan tak terduga
4
Bab 4. Permintaan yang menegangkan
5
Bab 5. Malam pertama yang mencekam
6
Bab 6. Chek 50 juta
7
Bab 7. Ternyata masakannya enak juga
8
Bab 8. Darren jadi bucin
9
Bab 9. Naik eskalator pertama kali
10
Bab 10. Kenzo minta adik baru
11
Bab 11.
12
Bab 12. Berhasil mendekat
13
Bab 13. Hidup Shafira dalam bahaya
14
Bab 14. Shafira merasa di cintai
15
Bab 15. Kedatangan wanita lain
16
Bab 16. Jadi Saingsn
17
Bab 17. Akhirnya malam pertama,
18
Bab 18.
19
Bab 19. Akhirnya terungkap
20
Bab 20. Mengunjungi makam.
21
Bab. Dua Puluh Satu
22
Bab. Dua Puluh Dua
23
Bab. Dua Puluh Tiga
24
Bab. Dua Puluh Empat
25
Bab. Dua Puluh lima
26
Bab. Dua Puluh Enam
27
Bab. Dua Puluh Tujuh
28
Bab. Dua Puluh Delapan
29
Bab. Dua Puluh Sembilan
30
Bab. Tiga Puluh
31
Bab. Tiga Puluh Satu
32
Bab. Tiga Puluh Dua
33
Bab. Dua Puluh Tiga
34
Bab. Tiga Puluh Empat
35
Bab. Tiga Puluh Lima
36
Bab. Tiga Puluh Enam
37
Bab. Tiga Puluh Tujuh
38
Bab. Tiga Puluh Delapan
39
Bab. Tiga Puluh Sembilan
40
Bab. Empat Puluh
41
Bab. Empat Puluh Satu
42
Bab. Empat Puluh Dua
43
Bab. Empat Puluh Tiga
44
Bab. Empat Puluh Empat
45
Bab. Empat Puluh Lima
46
Bab. Empat Puluh Enam
47
Bab. Empat Puluh Tujuh
48
Bab. Empat Puluh Delapan
49
Bab. Empat Puluh Sembilan
50
bab. 50
51
Bab. Lima Puluh Satu
52
Bab. Lima Puluh Dua
53
Bab. Lima Puluh Tiga
54
Bab. Lima Puluh Empat
55
Bab. Lima Puluh Lima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!