Kinara berjalan mengikuti langkah Safiq, Kinara tengah memohon ayahnya setuju untuk menolak perjodohan.
"Yah. Ayolah apa ayah tidak kasihan dengan Kinara ??" Kinara terus saja memohon.
"Kinar, ayah tidak mungkin menolak permintaan om Rahman, ayolah sayang," Safiq menaruh gelas ditangannya lalu memegang kedua pundak Kinara. "Ayah tau Kinara anak penurut, Kinara akan menyetujui ini,kan. ??"
Kinara tersenyum penuh arti, "Yah .??"
"Hmm." tanpa Safiq menoleh putrinya.
"Kalau kamu masih ingin membujuk ayah, maaf Kinara kali ini kamu tidak akan menang." Sekilas Safiq melirik Kinara dan mengangkat sebelah alisnya.
"Hhuuupp. Ayah jahat akh, ayah tega." Kinara menyandarkan bokongnya pada meja.
"Kalo keluarga Rayhan bukan orang baik-baik baru kamu boleh mengatakan ayah tega, tapi Kinara keluarga Om Rahman itu keluarga baik-baik."
"Kinara rasa keberatan dengan perjodohan itu." Kinara memanyunkan bibirnya. "Yah. Apa ayah benar-benar tidak kasihan sama Kinar.??
"Apa Ayah tidak ingin membujuk Kinar..??" kini Kinara memiliki maksud tersendiri
Safiq menatap Kinara penuh tanya, Safiq tak mengerti dengan maksud putrinya.
"Dek, !! bilang aja kalau kamu mau dibeliin motor gede, pake bertele-tele kesana kemari, pake kode-kodean segala ayah gak akan ngerti dek." Teriak Indra yang tengah duduk menonton telvisi.
"Oo sekarang ayah ngerti maksud putri ayah," Safiq memangut-mangut.
"Apa artinya ayah mau beliin motor untuk Kinara ??" ditatapnya Safiq penuh makna. Kinara menatap Safiq menunggunya mengatakan ia.
"Mmm." Safiq sedikit berfikir. "Dra, apa menurutmu ayah harus membelikan Kinara motor.??"
"Jangan yah nanti Kinara pake buat balapan." Indra seketika menutup mulutnya.
"Apa..?? Jadi Kinara suka balapan..??" Safiq menatap Kinara dan Indra penuh tanya..
"Enggak..!! Yah enggak," Indra menyembunyikan kebenaran tentang Kinara.
"Kalau itu benar, Ayah akan ambil motor kamu Kinar dan kamu harus tinggal disini bersama ayah.!!" Safiq menatap kedua anaknya bergantian.
"Enggak, ko yah. Kak Indra suka asal asa-asalan kalo ngomong. Ia, kan Kak.??"
"Ikh, kenapa jadi kakak, kakak gak tau apa-apa kali Dik." Indra tersenyum, menjahili Kinara.
"Kakak ikh," Kinara memberenggut kesal.
"Udah-Udah kalian jangan pada berantem, udah malam lebih baik kalian segera tidur." Safiq membawa gelasnya kemudian duduk bersama indra, sedangkan Kinara melenggang kekamarnya.
*Di Kampus*
Dia(Aman) teman kuliah Di Universitas sebelumnya, tengah menunggu Dan memerikasa setiap gerombolan mahasiswa yang datang melewati pintu gerbang, selain menunggu kedatangan Rayhan Aman juga menunggu pujaan hati Yang tak juga menjadi kelasihnya -Kinara-.
"Woy Ray, " Aman melambaikan tangan pada sosok laki-laki yang tak jauh dari Kinara,
"Ray ??"Tanya hati Kinara
"Apa dia juga ngampus disini. ??"
"kenapa baru masuk.??" Tanya Aman Yang disalami Rayhan.
"Sorry gue ada sedikit urusan.. ";
"Man.??" teriak bayu Yang baru melewati pintu gerbang membuat laki-laki Yang bersama Aman melirik kearah Bayu.

"dia ??" batin Kinara.
"kenapa harus ngampus disini sih. " kianara mendecak kesal.
"Eh Ray kenalin temen gue Bayu. ";
"Gue bayu, Ray "; mereka bertukar salam.
"moga betah ngampus di sini" Bayu menggandengkan tangannya dipundak Aman Dan Rayhan.
"Ekh disini banyak cewe-cewe cantikkan kalo banyak ya gue pasti betahlah. "
"Tenang bro di kampus ini surganya cewek-cewek cantik, loe sukanya Yang gimana?? Yang sexy, Yang bohay atau Yang..
"Gue suka Yang berdiri disana."
Ray memutus pembicaraan Aman lalu meneunjuk ke arah Kinara, namun bukan dia Yang Ray maksud tetapi perempuan Yang sempat berdiri didepan Kinara.
"Yang loe maksud perempuan tomboy dibelakang Tamara, sudah gue duga selera kita sama"
"Eiiittsss jangan salah Man gue bukan suka sama dia tapi perempuan didepannya, Loe tenang aja gue gak suka sama dia "Keras". Rayhan menekan_kan kata terakhir.
"Maksud loe...??" Bayu Dan Aman menatap Rayhan bersamaan.
"Ettts jangan marah, gue, gue akh sudahlah, gue mau tau nama perempuan Yang barusan,kasih tau dong. " Rayhan nampak mengubah topik pembicaraannya.
"Oh, Tamara dia Model majalah, Loe yakin suka sama dia. " mereka bertiga melangkah maju menuju kelas masing-masing.
"Ialah secara dia itu cantik gak kayak Yang dibelakangnya aneh. "
"Eh dia cantik kali sangat cantik malahan ia kan Bay. " Aman melirik Bayu.
"Gue setuju Man. "
Bayu
"Cewe kayak gitu cantik?? lebih tepatnya tampan,tampang kayak laki-laki gitu. "
"Tapi Ray, gue saranin loe jangan deketin Tamara.!!" Aman.
"Kenapa.?? cemburu loe.??" Rayhan menatap Aman tajam.
Aman tersenyum sedikit mengejek, "Ya. Gue akui, awal gue ngampus disini gue juga sempet suka sama Tamara, ya kalo sekilas dia memang cantik. Tapi makin kesini dan gue makin kenal Tamara, gue sadar dan gue bersyukur, gue belum sempat nyatain perasaan gue."
"Ada apa dengan Tamara.?? Bukannya dia baik.??" Gumam Rayhan sedikit meragukan ucapan Aman.
Keraguan itu mendorong Rayahan untuk mengetahui sendiri apa penyebab mereka menilai Tamara seburuk itu.
Tiba-tiba, tepatnya disudut ruangan Rayhan hampir menabrak Kinara Yang sudah berganti pakaian dengan baju serba putih hanya diselingi sabuk berwarna hitam dibagian perut.
"Haii Kinara. " Sapa mereka Bayu juga Aman tapi tidak dengan Rayhan.
"Hai Man Bay. " Kinara balik menyapa mereka tapi tidak pada Rayhan, karena merasa di anak tirikan Rayhan menatap kesal pada Kinara, Kinara yang tak suka dengan tatapan Rayhan lantas membalasnya.
"Apa loe?? "
"Elo Yang apa, "
Tiba-tiba datang gerombolan mahasiswi histeris Dan meneriak_kan nama Rayhan, mereka berebut menyalami Dan juga meminta berswafoto, dengan bangga Rayhan menerima permintaan mereka.
Disaat bersaan Fahmi muncul,
-,*Fahmi adalah senior Kinara sejak beberapa tahun Yang lalu Fahmi telah menyukai Kinara Dan pernah menyatakan cintanya, namun Kinara tolak dengan alasan tak ingin merusak pertemanan mereka,*-
"Kak Fahmi. " Teriak Kinara menyapanya dengan melambaikan tangan dan disambut senyum menggembang dari bibir Fahmi.
"Heii Kinar " teriak Fahmi Yang berada cukup jauh dari mereka, lalu Kinara mendatanginya, mengambut gandengan Fahmi.
"Siapa dia.??" Tanya Rayhan mulai menyelidik.
"Dia Fahmi senior kita, kenapa loe Ray.??"
"Apa mereka pacaran.??" Tiba-tiba Rayhan merasa tidak senang dengan kedekatan mereka, perasaan itu mendorong Rayhan untuk membuntuti Kinara, semua itu dia rasa secara sepontan yaitu saat hubungan calon istrinya nampak tak biasa dengan lelaki disisinya.
"Ray ngapain kita jadi ngikutin mereka.??
"Apa yang akan loe lakuin kalo orang tua ngejodohin loe?? "
"Ya gue pasti nolak lah."
Aman
"Elo Bay. ??"
"Ya gue pertimabangin lah kalo cewek nya cantik ngapain juga gue nolak enak kali gak ada saingan".
"Kalo sama dia.??" Mata Rayhan terjatuh pada perempuan Yang tengah berlatih ilmu bela diri.
"Gue gak akan nolak, "Aman
"Apalagi gue, susah kali nyari calon ibu kayak dia. " Bayu.
Bayu, Dan Aman menatap Rayhan penuh kecewa.
"Loe. " mereka kompak..
"Exspresinya biasa aja kali. " ucap Rayhan kesal.
"Kalian tenang saja gue gak mungkin suka sama cewe aneh kaya dia. " Setelah mengungkapkan kekesalan pada dua temannya Rayhan mengambil langkah Dan pergi meninggalkan Aman Yang mengutukinya.
"Loe boleh bilang begitu karena loe belum kenal Kinara."
Haii readeerrss.. happy reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nurlela Nurlela
sepontan >>> spontan
2024-03-15
0
Dedeck AZza
kak aku nyicil dulu 🙏🙏🙏🙏
semangat kak...ayo saling dukung sesama author 🤗🤗
mampir ya bosku 🙏🙏 aku pasti feedback kok 🤗🤗
pasti balik lagi lanjutkan baca ... titip like n rate 5
2020-09-30
1
Sept September
sukaa
2020-09-26
0