Sebuah Kesalahan

Dean yang ada di atas hanya menatap sinis kearah Claire, lalu ia pun melihat Harmonie dengan tatapan lembut.

"Apa yang dia lakukan padamu, nak?," tanya Dean dengan satu tangan yang tengah mengelus kepala putrinya.

Harmonie tampak terkejut, ia pun mulai melihat kearah Dean dan merubah ekspresinya.

Lalu, Harmonie pun mulai menundukkan wajahnya dan berbicara dengan pelan, "Kakak terlalu mencampuri urusan ku, jadi aku mencoba menghentikan kakak, dan membuatku tidak sengaja mendorongnya, ayah" ucapnya dengan suara yang hampir tak terdengar.

Dean tidak suka melihat putri keduanya menunduk ataupun merasa sedih, ia pun langsung melepas tangannya dan mulai melangkah menuruni anak tangga.

"Dasar anak tidak tau di untung!, kau selalu saja mengganggu Harmonie!, apa kau merasa tidak senang jika satu hari saja tidak menggangu adikmu?!" ucap Dean dengan amarah yang menggebu-gebu.

Dean seakan tidak melihat darah yang ada di lantai itu, sekarang ini, ia justru menarik rambut Claire sampai membuat Claire terduduk.

Aaarrgghhhh

Karena tarikan dari Dean, Claire merasa kepalanya hampir terputus dari anggota tubuhnya.

Sakit dan nyeri begitu di rasakan oleh Claire, namun teriakan memilukan itu bahkan tidak membuat Dean berhenti menarik rambut anak tertuanya itu.

Hiks

Hiks

Claire yang sedari tadi menangis, kini mulai mengeluarkan suaranya.

"Sakit, ayah!" teriak Claire dengan Isak tangis.

Dean justru tidak memperdulikan itu, ia bahkan semakin menarik rambut Claire dengan sangat kuat.

Aarrggghhh

Wajah Claire kini menatap keatas, Dean bisa melihat sebagian wajah itu sudah tertutupi oleh darah, tapi ia justru mengabaikan hal itu.

"Kau kesakitan?, lalu bagaimana dengan rasa sakit adikmu?, apa kau memikirkannya?," tanya Dean dengan memajukan wajahnya sehingga membuat kedua wajah mereka saling menatap satu sama lain.

Hiks

Hiks

Claire tidak menjawab, ia justru semakin menangis mendengar perkataan Dean, lalu tiba-tiba saja, lirikan Claire dan Harmonie bertemu satu sama lain.

Di sana ia bisa melihat kembali wajah tersenyum dari sang adik.

Sedangkan Harmonie, ia semakin ingin mengejek Claire, "Pecundang" ucap Harmonie tapi tidak menggunakan suara.

Claire bisa melihat dengan jelas ucapan yang keluar dari bibir Harmonie, ia tau bahwa Harmonie selalu membuatnya di marahi oleh kedua orang tua mereka.

Namun sekarang, Claire tidak bisa berbuat apapun, bahkan untuk bergerak saja dirinya tidak mampu, di tambah Yovela dan Dean ada didepannya.

Dean yang melihat lirikan Claire semakin bertambah marah, "Apa yang kau lihat?, kau pasti berpikir akan melakukan hal yang lain padanya, benar kan?," tanya Dean dengan amarah yang menggebu-gebu.

Claire terkejut mendengar tuduhan yang keluar dari mulut Dean, ia pun menggelengkan kepalanya dengan perlahan.

Dengan sisa-sisa kekuatannya, ia pun mencoba untuk berbicara "A-aku ... ti-tidak berpikir seperti itu" rintih Claire yang merasa rambutnya akan segera rontok di tangan Dean.

Dean yang mendengar itu menaikkan satu alisnya, "Kau pikir aku tidak tau dengan isi kepalamu?, sedari kecil kau selalu menganggu Harmonie, bahkan kau sudah mencoba berbagai cara untuk membunuhnya berkali-kali, jadi tidak mungkin kau tidak memikirkan apapun!" ucap Dean dengan kesal.

Yovela melihat Claire dengan tatapan sinis, seolah ia terlihat sangat membenci Claire.

"Aku benar-benar membenci anak ini, bagaimana bisa dia begitu kejam pada adiknya sendiri," ucap Yovela dengan marah.

Claire yang mendengar kedua perkataan itu semakin menggelengkan kepalanya berulang kali, tapi Dean justru semakin marah melihat Claire menyangkal perkataannya.

Dean seakan menyetujui perkataan istrinya, "Benar, sepertinya kita telah salah mendidiknya," ucap Dean sambil menggeretakkan giginya.

Dean pun langsung menarik rambut Claire dan menyeretnya keluar dari mansion mereka.

Arrrgghhh

"Sakit, sakit, sakit ... ayah!" rintih Claire dengan Isak tangis yang telah menggema di seluruh ruangan.

Aargghhh

"Sakit," rintih Claire.

Saat di seret oleh Dean, Claire berusaha meraih tangan Dean, namun ia tidak pernah menggapai tangan sang ayah.

Siku tangannya justru terseret lantai dan membuat kulit Claire terbuka hingga memperlihatkan daging berwarna merah muda.

Hiks

"Sssttt, sakit" rintih Claire.

Seluruh orang yang ada di mansion bisa mendengar suara rintihan itu.

Hanya ada dua orang yang menatap Claire dengan pilu, sisanya hanya menatap dengan tatapan jijik, dan mereka seolah telah menutup semua panca indra di tubuh mereka.

Bagi para pelayan itu, Claire sangat pantas mendapat hukuman itu, karena mengingat dirinya sudah berulang kali melakukan hal-hal keji pada adiknya sendiri.

Begitulah yang ada di dalam pikirin orang-orang di dalam mansion.

Tanpa mereka semua sadari, sesuatu yang seharusnya tidak ada di dunia, justru mulai muncul di dalam diri Claire.

Dean menyeret Claire seperti hewan, ia tidak memperdulikan rintihan Claire, baginya Claire adalah sebuah kesalahan yang tak seharusnya ada di dunia ini.

"Tolong lepaskan aku, ayah!" ucap Claire di sela Isak tangisnya.

Claire tidak henti-hentinya memohon pada Dean, namun Dean seolah menutup telinganya dan terus menyeret Claire keluar dari mansion.

Semakin Claire merintih serta meronta, semakin kuat pula tarikan yang Dean lakukan, bahkan ia menyentak tarikan rambut itu terus menerus.

Sedangkan Harmonie tengah tersenyum puas melihat Claire di perlakukan seperti hewan oleh ayahnya.

Ia sangat bangga bisa membuat hidup Claire menderita, bahkan ia sangat tidak suka melihat wajah Claire lebih cantik dari dirinya.

"Kau tidak akan pernah bisa melampaui diriku, kakak," gumam Harmonie sambil melihat punggung sang ayah yang tengah menyeret tubuh Claire.

"Selama kau berada di mansion ini, aku akan selalu membuat mu menderita, bahkan aku tidak segan-segan membuat ayah untuk membunuh mu, jadi aku berharap kau tidak kembali ke mansion ini!." lanjut Harmonie

Di setiap jejak seretan yang di lakukan Dean, terdapat noda merah yang seolah tengah mengikuti mereka.

Terlihat jelas bahwa itu adalah darah yang keluar dari belakang kepala serta siku Claire.

Setelah sampai di depan pintu mansion, dengan cepat Dean pun menghempaskan tubuh Claire.

Brakkkk

Arrgghh

Tubuh itu terhempas kuat keluar, dan lagi-lagi membuat kepala Claire menghantam dinding yang ada di depan mansion.

Ssshhhhh

Claire kembali meringis kesakitan, pandangannya terasa kabur serta kepalanya seakan tengah berputar, ia merasakan seluruh tulangnya seakan patah, bahkan sekujur tubuhnya terasa begitu sakit,

Darah mengalir deras di kening Claire, orang-orang yang ada di luar mansion terkejut mendengar suara keras itu.

Di luar mansion, terdapat empat orang pria yang bertugas menjaga mansion, mereka berlari sambil melihat ke arah sumber suara, dan betapa terkejutnya mereka melihat keadaan Claire yang begitu berantakan.

Mereka merasa kasihan melihat Claire telah berlumuran darah, tapi, mereka juga tau bahwa Claire pasti telah melakukan kesalahan yang membuat Dean begitu marah besar padanya.

"Nona pasti telah melakukan hal yang tidak bisa di maafkan oleh tuan Dean," gumam salah satu dari keempatnya.

"Aku juga yakin itu," sahut yang lainnya.

"Aku yakin dia telah mencelakai nona Harmonie lagi, karena itu pasti tuan Dean tidak mentolerir perbuatan nya lagi," sahut yang lainnya.

"Untuk pertama kalinya tuan Dean berbuat hal sekejam itu pada nona Claire," gumam yang lainnya.

Orang-orang yang ada di sana bahkan berdiri dengan mengubah tatapan mereka menjadi tatapan benci.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Vian Celio

Vian Celio

skitnyaaa ngab :(

2024-07-16

0

eka siti N

eka siti N

kayanya ada cerita dan alasan tersendiri deh

2024-07-02

0

eka siti N

eka siti N

sebenarnya kenapa sih arus disiksa 😢

2024-07-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!