2. Saling Perhatian

Selamat membaca⬇️

...***...

Seorang remaja tampan, berbahu lebar terlihat buru-buru, mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ternyata itu adalah tas kecil yang berisi kotak bekal. Remaja itu bermaksud membaginya dengan sahabat sehidupnya. Siapa lagi kalo bukan Zeya, seorang gadis yang diam-diam dicintainya.

Daniel tak menghiraukan jika dari tadi ada dua orang sahabat rusuhnya yang memperhatikannya.

"Eeh, Niel. Loe mau ke mana sih? Loe ga ke kantin bareng kita nih?" tanya sahabatnya yang bernama Ridwan.

"Iya Niel. Kita udah lama loh gak nongki bareng. Loe sibuk terus, akhir-akhir ini sampe lupain kita," komentar sahabat satunya lagi yang bernama Jio.

"Sorry Bro. Gue kali ini ada misi yang harus gue lakuin, jadi doain gue berhasil ya," ujarnya kepada kedua sahabatnya.

"Yaelah... Emang apaan sih misi loe, penasaran gue?" tanya Ridwan.

"Ada deh. Nanti kalo berhasil gue bakalan kasih tahu kalian, dan gue bakal traktir kalian sampe puas. Udah ya gue duluan." Daniel berlalu meninggalkan kelas. Sementara kedua sahabatnya pun bergegas ke kantin lewat jalan berbeda.

Di sinilah Daniel menunggu di ujung lorong kelas Zeya, karena hanya jalan itu yang biasa dilewati oleh teman-teman kelas Zeya jika ke kantin.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Orang yang ditunggu akhirnya nongol juga. Begitu sudah dekat, Daniel langsung menariknya, dia tersenyum menunjukkan gigi kelincinya ke arah Zeya, tangan kirinya menenteng tas bekal.

"Haii!" Daniel menyapa dengan melambaikan tangannya. Setelah itu kembali jemarinya menggenggam jemari Zeya. Kedua temen Zeya pun membalas sapaan Daniel.

"Boleh pinjam Zeya nya gak?" Tanyanya kemudian.

Kedua temen Zeya mengangguk saja, mereka seperti terhipnotis ketampanan Daniel.

"Makasih." Daniel langsung menarik jemari Zeya, sementara Zeya menggumamkan kata maaf pada temannya, seraya menganggukkan kepalanya.

Kedua temen Zeya lantas melanjutkan langkah ke kantin.

  Zeya dan Daniel kini telah duduk di salah satu bangku yang ada di taman. Mereka duduk berhadapan, di bawah meja bundar yang di tengahnya terdapat payung besar, sehingga mereka tidak kepanasan.

"Nyel... Kenapa loe ngajak ke sini? Kenapa ga di kantin aja, sih?" tanya Zeya

"Gak ah. Gue gak mau ada yang ngerecokin kita," jawab Daniel.

"Emang loe mau ngapain? Lagian siapa juga yang mau ngerecokin sih?" Rupanya Zeya masih belum peka juga.

"Udah ih, gak usah banyak nanya, sekarang kita nikmatin ini," sahut Daniel.

 Dia lalu mengeluarkan kotak bekal dari dalam tas, ternyata terdapat 2 kotak. Dan berisi makanan yang berbeda, yang satu berisi onigiri berbentuk karakter lucu, sedangkan satunya berisi sushi. Tersusun rapi berbentuk hati. Ada satu kotak lagi isinya buah yang sudah dipotong, 2 kotak susu dan 1 botol air mineral. Zeya sangat antusias.

"Waaaah... Bentuknya lucu-lucu, jadi sayang buat dimakannya."

"Kok sayang, kan emang buat kita makanlah."

"Loe beli semua ini Nyel?" tanya Zeya. Tangannya lalu memegang sumpit dan mengambil satu onigiri

"Eemmm... Ini lezat sekali, seperti bikinan restoran. Loe pesan di restoran mana, Nyel?" tanya Zeya lagi sembari mulutnya sibuk mengunyah.

Daniel menggeleng, lalu berkata, "Mami gue yang bikin, katanya ini dibuat khusus untuk calon menantunya."

Zeya langsung tersedak, tangannya menggantung di udara. Dia mencoba mencerna ucapan Daniel.

Daniel gerak cepat, tangannya mengambil botol air mineral dan membukanya, lalu menyodorkan ke mulut Zeya.

"Loe ga𝚔 pa-pa?" Daniel bertanya khawatir.

Zeya tersenyum dan menggeleng. "Ehmm... So sweet banget sih mami loe, Nyel?"

Daniel merasa tersanjung, bibirnya mengembangkan senyum menawan. Namun dia seperti dihempaskan ke dasar saat mendengar ucapan Zeya selanjutnya.

"Emang siapa calon menantu mami loe Nyel? Trus dinikahinnya sama siapa?" Zeya bertanya dengan mulut penuh, sampe pipinya mengembung lucu.

Daniel menghela nafas, menatap Zeya dengan sendu. Dia gemes melihat tingkah Zeya yang menurutnya sok polos.

"Yaaa...! Loe itu lola apa memang sok polos sih, Ze? Udah tahu ini bekal gue yang bawa, trus gue makan sama loe, masih nanya, calon menantu mami itu siapa, emmhh?" Ucap Daniel pelan namun seperti menahan emosi.

 Sementara Zeya tersenyum dengan pipi masih mengembung.

"Maaaaafff," ucapnya dengan mengedip-kedipkan matanya manja.

"Ze... Loe jangan bertingkah kek gitu bisa? Tolong jaga kondisi jantung gue," ucap Daniel lebay.

"Emang jantung loe, kenapa? Emang loe punya riwayat sakit jantung gitu?" tanya Zeya, gadis itu meraba dada sebelah kiri Daniel.

"Jantung gue bermasalah kalo gue deket-deket sama loe. Rasanya debarannya jauh lebih cepat dari biasanya dan itu membuat gue tersiksa," jawab Daniel. Dia meraih tangan Zeya dan menjauhkan dari dadanya. Karena satu sentuhan saja dia sudah merasa seperti tersengat listrik.

"Ya kalo gitu, loe ga usah deket-deket sama gue dong," ucap Zeya tidak peka.

"Mana bisa gue jauh dari loe, sehari aja gue gak ketemu loe, gue---"

"Trus... Loe udah periksa ke dokter?"

"Kata mami sama papi sih gak usah, takutnya nanti malah diketawain sama dokternya."

"Loh... Kok gitu?"

"Ya kan kata papi, kalo jantung kita berdetak lebih cepat ketika dekat dengan seseorang, artinya orang itu sedang jatuh cinta."

Zeya tersentak untuk sesaat, lalu menutup mulutnya dengan jemari tangannya.

"Haah...? Berarti loe dong yang lagi jatuh cinta, sama siapa? Kok gue ga tahu?"

"Iya... Gue jatuh cinta sama loe."

Zeya terdiam mematung menatap Daniel. Keduanya saling menatap, Zeya jadi salah tingkah. Kemudian dia meraih botol minum, dan meminumnya hingga setengah. Lalu membalikkan badannya membelakangi Daniel. Zeya memegang dadanya lalu meremasnya. Jujur dia sebenarnya juga merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, tapi dia berusaha untuk mengendalikan dirinya, agar tidak kelihatan oleh Daniel. Dia menepuk-nepuk dadanya pelan untuk menghalau rasa canggungnya. Suasana hening, keduanya tak ada yang bersuara. Sampai....

Zeya membalikkan badannya kembali, setelah menguasai dirinya.

"Aaaa'...." dengan senyum mengembang dia membuka mulutnya, meminta disuapkan makanan untuk mencairkan keheningan.

Daniel terpaku sesaat, lalu dia tersenyum, dan buru-buru menyuapkan sushi ke dalam mulut Zeya.

Setelahnya gantian Zeya menyuapkan satu onigiri ke dalam mulut Daniel. Keduanya kini malah saling bersuapan, hingga 2 kotak bekal tersebut tak tersisa. Mereka berdua tertawa bersama. Lalu Daniel mengambil 1 kotak susu, dia memasukkan sedotan dan menyodorkan kepada Zeya,

"Makasih, mas Danyel, " ucap dengan manja. Lalu meminum susu tersebut.

Daniel tersenyum dan mengusap pelan pucuk kepala Zeya yang berhijab putih.

"Ze... Gue boleh tahu ga?"

"Tahu soal apa? Perasaan loe lebih tahu deh tentang gue."

"Perasaan loe ke gue, gimana?Atau loe punya seseorang yang diam-diam loe sukai selain gue?"

"Gimana gue bisa suka sama cowok lain, sementara loe yang selalu ada di sisi gue. Trus gimana mau ada cowok yang deketin gue, kalo baru mau melangkah aja loe udah pasang badan buat jagain gue."

"Ya tapi kan semua itu gue lakuin buat loe."

"Gue bisa jagain diri gue sendiri, loe ga𝚔 perlu khawatir."

"Tapi Ze... Gue... " Daniel udah pasang wajah memelas, dia memandang sendu ke arah Zeya.

"Eeehh... Loe kenapa? Apa ada yang sakit? Apa kaki loe masih sakit?" Zeya bergegas mendekati Daniel, namun tanpa sengaja malah kakinya mengenai kaki Daniel yang terkena tendangan dia tadi pagi.

"Aww...." seketika Daniel meringis menahan sakit

"Maafin gue. Gue udah nendang kaki loe. Apa masih terasa sakit?" tanya Zeya, dia terlihat khawatir. Dia duduk di samping Daniel.

"Sedikit," jawab Daniel. Dia memang masih merasakan nyeri di kakinya.

"Sini biar gue obatin," ucap Zeya

Zeya berdiri, mengambil sesuatu dari dalam saku roknya, lalu berjongkok, di bawah meja. Tangannya meraih kaki Daniel yang ditendangnya tadi, dan meletakkan di pangkuannya. Lalu dia menaikkan celana panjang Daniel perlahan sebatas lutut. Terlihat lebam dan sedikit bengkak, kemudian dia mengambil salep dari saku roknya, dan mengoleskannya dengan lembut ke bagian kaki Daniel yang lebam. Selanjutnya dia merapikan kembali celana Daniel seperti semula.

 Daniel terpaku, ingatannya kembali ke masa kanak-kanak di mana dia terjatuh dari perosotan dan Zeya mengobatinya dengan telaten.

 Tanpa sadar senyumnya mengembang. Dia menatap dalam ke arah Zeya yang sudah duduk kembali di hadapannya. Dia lalu meraih jemari Zeya.

 "Zeya Altafunisa Winata, kita pacaran yuk!" Daniel nembak Zeya.

Bagaimana respon Zeya, dan apa yang akan terjadi selanjutnya?

Nantikan kelanjutannya....

     ****************

Terpopuler

Comments

ora

ora

Punya sahabat kayak Daniel enak juga ya🤭🥰🥰

2024-08-24

1

ora

ora

Calon mantu nggak tuh🤭🤣

2024-08-24

1

ora

ora

Sok minta izin kamu Niel🤭

2024-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Drama Pagi Hari
2 2. Saling Perhatian
3 3. Mengungkapkan Perasaan
4 Teman Tapi Mesra
5 Keluarga Daniel
6 6. Inikah Rasanya Cinta
7 7. Kejadian Tak Terduga
8 8. Ada Apa Dengan Zeya
9 9. Kebucinan yang Hakiki
10 10. Keluarga Yang Rumit
11 11. Curhatan Biyan
12 12. Kompetisi Basket
13 13. Prasangka
14 14. Daniel Yang Galau
15 15.Ngedate Bareng Ayah
16 16.Viral
17 17. Klarifikasi
18 18. Damai
19 19. Final
20 20. Salah Paham
21 21. Ungkapan Cinta
22 22. Malam Kelulusan
23 23. Insiden
24 24. Keputusan Mami Mia
25 25. Hikmah Dibalik Insiden
26 26. Menempuh Hidup Baru
27 27. Status Baru
28 28. Makan Bersama
29 Permintaan Mami
30 30. Obrolan Bersama Ibu
31 31. Tetangga Baru
32 32. Tetangga Baru 2
33 33. Mungkinkah???
34 34. Drama Dua Garis Merah
35 35. Masih Drama yang Sama
36 36. Makan Malam Bersama
37 37. Makan Malam Bersama 2
38 38. Baby Twins
39 39. Masuk Rumah Sakit
40 40. Surprise Party
41 41. MTPA eps 41
42 MTPA eps 42
43 43. MTPA eps 43
44 MTPA eps 44
45 MTPA eps 45
46 MTPA eps 46
47 MTPA eps 47
48 MTPA eps 48
49 MTPA eps 49
50 MTPA eps 50
51 MTPA eps 51
52 MTPA eps 52
53 MTPA eps 53
54 MTPA eps 54
55 MTPA eps 55
56 MTPA eps 56
57 MTPA eps 57
58 MTPA episode 58
59 MTPA eps 59
60 MTPA eps 60
61 MTPA eps 61
62 MTPA eps 62
63 MTPA eps 63
64 MTPA eps 64
65 MTPA eps 65
66 MTPA eps 66
67 MTPA eps 67
68 MTPA eps 68
69 MTPA eps 69
70 MTPA eps 70
71 MTPA eps 71
72 MTPA eps 72
73 MTPA eps 73
74 MTPA eps 74
75 MTPA eps 75
76 MTPA eps 76
77 MTPA eps 77
78 MTPA eps 78
79 MTPA eps 79
80 MTPA eps 80
81 MTPA eps 81
82 MTPA eps 82
83 MTPA eps 83
84 MTPA eps 84
85 MTPA eps 85
86 MTPA eps 86
87 MTPA eps 87
88 MTPA eps 88
89 MTPA eps 89
90 MTPA eps 90
91 MTPA eps 91
92 MTPA eps 92
93 MTPA eps 93
94 MTPA eps 94
95 MTPA eps 95
96 MTPA eps 96
97 MTPA eps 97
98 MTPA eps 98
99 MTPA eps 99
100 MTPA eps 100
101 MTPA eps 101
102 MTPA eps 102
103 MTPA eps 103
104 MTPA eps 104
105 MTPA eps 105
106 MTPA eps 106
107 MTPA eps 107
108 MTPA eps 108
109 MTPA eps 109
110 MTPA eps 110
111 MTPA eps 111
112 MTPA eps 112
113 MTPA eps 113
114 114. MTPA eps 114
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. Drama Pagi Hari
2
2. Saling Perhatian
3
3. Mengungkapkan Perasaan
4
Teman Tapi Mesra
5
Keluarga Daniel
6
6. Inikah Rasanya Cinta
7
7. Kejadian Tak Terduga
8
8. Ada Apa Dengan Zeya
9
9. Kebucinan yang Hakiki
10
10. Keluarga Yang Rumit
11
11. Curhatan Biyan
12
12. Kompetisi Basket
13
13. Prasangka
14
14. Daniel Yang Galau
15
15.Ngedate Bareng Ayah
16
16.Viral
17
17. Klarifikasi
18
18. Damai
19
19. Final
20
20. Salah Paham
21
21. Ungkapan Cinta
22
22. Malam Kelulusan
23
23. Insiden
24
24. Keputusan Mami Mia
25
25. Hikmah Dibalik Insiden
26
26. Menempuh Hidup Baru
27
27. Status Baru
28
28. Makan Bersama
29
Permintaan Mami
30
30. Obrolan Bersama Ibu
31
31. Tetangga Baru
32
32. Tetangga Baru 2
33
33. Mungkinkah???
34
34. Drama Dua Garis Merah
35
35. Masih Drama yang Sama
36
36. Makan Malam Bersama
37
37. Makan Malam Bersama 2
38
38. Baby Twins
39
39. Masuk Rumah Sakit
40
40. Surprise Party
41
41. MTPA eps 41
42
MTPA eps 42
43
43. MTPA eps 43
44
MTPA eps 44
45
MTPA eps 45
46
MTPA eps 46
47
MTPA eps 47
48
MTPA eps 48
49
MTPA eps 49
50
MTPA eps 50
51
MTPA eps 51
52
MTPA eps 52
53
MTPA eps 53
54
MTPA eps 54
55
MTPA eps 55
56
MTPA eps 56
57
MTPA eps 57
58
MTPA episode 58
59
MTPA eps 59
60
MTPA eps 60
61
MTPA eps 61
62
MTPA eps 62
63
MTPA eps 63
64
MTPA eps 64
65
MTPA eps 65
66
MTPA eps 66
67
MTPA eps 67
68
MTPA eps 68
69
MTPA eps 69
70
MTPA eps 70
71
MTPA eps 71
72
MTPA eps 72
73
MTPA eps 73
74
MTPA eps 74
75
MTPA eps 75
76
MTPA eps 76
77
MTPA eps 77
78
MTPA eps 78
79
MTPA eps 79
80
MTPA eps 80
81
MTPA eps 81
82
MTPA eps 82
83
MTPA eps 83
84
MTPA eps 84
85
MTPA eps 85
86
MTPA eps 86
87
MTPA eps 87
88
MTPA eps 88
89
MTPA eps 89
90
MTPA eps 90
91
MTPA eps 91
92
MTPA eps 92
93
MTPA eps 93
94
MTPA eps 94
95
MTPA eps 95
96
MTPA eps 96
97
MTPA eps 97
98
MTPA eps 98
99
MTPA eps 99
100
MTPA eps 100
101
MTPA eps 101
102
MTPA eps 102
103
MTPA eps 103
104
MTPA eps 104
105
MTPA eps 105
106
MTPA eps 106
107
MTPA eps 107
108
MTPA eps 108
109
MTPA eps 109
110
MTPA eps 110
111
MTPA eps 111
112
MTPA eps 112
113
MTPA eps 113
114
114. MTPA eps 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!