Berkumpul

Hari berganti hari tak terasa kehidupan Rania tanpa suaminya sudah ia jalani selama dua minggu.

Kini ia menatap nanar setiap foto yang ada di dalam kamarnya, entahlah selama dua minggu ini ia bertahan karena ada kedua orang tua suaminya yang harus ia jaga perasaannya.

Kalau nanti kedua mertuanya kembali ke rumah mereka mungkin Rania benar-benar merasa hampa dan sendiri.

Air matanya sudah terasa kering setiap kali teringat Almarhum sang suami saat itu juga air mata tanpa permisi langsung membasahi pipinya.

Braaakkk

"Rania... Raniaaa" teriak Bu Ana

"I...iya bu Rania disini"

"Ayo sarapan dulu ibu sudah buatkan sayur lodeh dan goreng ikan"

"Iya bu"

Rasanya makanan yang setiap kali ia kunyah setelah kehilangan suaminya begitu pahit di tenggorokannya, hambar dan selera makannya hilang.

Begitulah selama dua minggu ini ia bertahan hidup, dia hanya punya keluarga suaminya setelah kehilangan ayah kandungnya. Sementara sang ibu pergi merantau menjadi TKI semenjak usianya 7 tahun hingga kini entah bagaimana kabarnya Rania pun tidak pernah ingin tahu.

"Kamu harus makan Rania. kamu sudah kurus begitu loh, sedih boleh tapi jangan berlarut-larut ibu juga sedih kehilangan anak ibu jadi bukan hanya kamu yang sedih" Ucap Bu Ana.

Bu Ana memang begitu lah orangnya ia akan berkata blak-blakan kata-katanya juga sering nyakitin hati tapi di balik itu sebenarnya ia sayang.

Mereka bertiga sarapan dengan santai sampai mereka suara ketukan pintu dari arah luar.

Tok...Tok...Tok....

"Bu..Pak..."

"Loh Yan, kamu toh"

"Iya pak Ryan sama Rina juga pak ada yang mau Ryan sampaikan berhubung kita semua kumpul"

"Ya sudah nanti kita bicarakan sekarang ayo kalian masuk kerumah mas mu kita sarapan bersama"

Pak Rasid di ikuti Ryan dan Rina berjalan menuju meja makan disana sudah ada Bu Ana dan Rania.

"Assalamualaikum" ucap Ryan dan Rina

"Kalian, ayo sarapan bersama" Bu Ana membari mengambilkan dua piring untuk anak-anaknya.

Akhirnya mereka semua sarapan pagi itu dengan tenang walaupun Rania jelas sekali tidak selera untuk makan di lihat dari piring yang masih tersisa makanan yang hanya di aduk-aduk saja.

Pandangan itu tak luput dari penglihatan Ryan, ada rasa sesak dan bersalah disana melihat kakak iparnya seperti itu.

Setelah mereka selesai sarapan Ryan meminta waktu untuk semua orang berkumpul di ruang keluarga karena ada hal yang ingin ia sampaikan.

"Mau bicara apa nak kenapa serius sekali" Pak Rasid buka suara saat mereka sudah berkumpul di ruang ini.

"Memang ini serius pak, ini terkait dengan pesan terakhir Mas Rehan yang harus Ryan sampaikan"

Mendengar nama suaminya sontak saja Rania mendongak menatap adik iparnya itu entah ada perasaan buruk apa lagi yang akan ia rasakan.

Walaupun Rehan dan Ryan jika di lihat sekilas mereka memiliki kesamaan tapi dari segi postur tubuh dan wajah Ryan lebih tampan di bandingkan Rehan.

"Kalau begitu katakan Ryan apa pesan Mas mu nak" Ujar pak Rasid

Ryan hanya memaksakan senyumnya kepada kedua orang tuanya dan juga adik serta kakak iparnya itu.

Ryan mengeluarkan sesuatu dari slingbag yang ia kenakan ia mengeluarkan ponsel yang sangat familiar bagi Rania

"Ponsel Mas Rehan" Rania akhirnya buka suara

"Iya Mbak ini ponselnya mas Rehan saat itu mas Rehan memberikannya pada Ryan mbak" jawab Ryan apa adanya.

"Ryan mohon kepada semua mendengarkan dan menyaksikan video singkat yang mas Rehan buat beberapa hari sebelum Mas Rehan pergi meninggalkan kita untuk selamanya" Lanjut Ryan sembari menyambungkan Ponsel tersebut dengan Tv yang ada di ruang keluarga.

Semua orang yang ada di ruangan merasakan ketegangan dan juga penasaran. Tv LED 30 inci itu sudah menampakkan wajah pucat Rehan yang duduk di ranjang pasien sambil bersandar di kepala ranjang.

Ryan segera menekan tombol play agar semua anggota keluarganya bisa menyaksikan dan mendengarkan keinginan terakhirnya.

Terpopuler

Comments

❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀

❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀

hampir hanyut 🌷

2024-06-14

0

❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀

❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀

dia mengenan suaminya, klu ku mengenang mamaku 😭😭😭
jadi inget dulupun bgt ampe ga bisa makan & minum😭

2024-06-14

1

Indah Dewi

Indah Dewi

Uwaw makanan kesukaan ku tuh😋😋

2024-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Kemungkinan Terburuk
2 Kepergian Sang Kakak
3 Pemakaman
4 Berkumpul
5 Pesan Terakhir Rehan
6 Kenangan Masa lalu
7 Akhir Masa Iddah
8 Keputusan Ryan
9 SAH
10 Bekal
11 Drama Nganter sekolah
12 Penagih Utang
13 Terkilir
14 Melanjutkan Hidup
15 Tawaran Nge-Race
16 Prahara Cinta Andre
17 Rolling Speed Ryan
18 AstraPhobia
19 Kliennya Sedikit Aneh
20 Dasar Perempuan Gila
21 Hikmah Dibalik Masalah
22 21+ (Malam ibadah)
23 Ryans'Cafetarian
24 Menguak Fakta
25 Ke pantai
26 PillowTalk
27 Bibit pelakor
28 Ikhtiar sering-sering
29 Pertemuan Rania Dan Resaa
30 Undangan Makan Malam
31 Mengakrabkan Diri
32 Minta Uang
33 Curhat Sahabat
34 Fakta kehidupan Sean
35 Rumah sakit
36 Perkara Rujak Bebeg
37 Di tinggal Ryan
38 Bertemu Aksa
39 Ryan berbeda
40 Cocolan
41 Ya Udah Bismillah
42 Manager Umum
43 Binggung
44 Badai Rumah Tangga
45 Mencari Kontrakan
46 Positif
47 Terusir
48 Hadiah Untuk Ryan
49 Direktur Muda Garmen
50 Kado Terindah
51 Kevin dan Ressa
52 Pertunangan Kevin dan Ressa
53 1 bulan berlalu
54 Secerca Kebahagian
55 Bertemu Kakek Jatmiko
56 Kehidupan Sean
57 Ketegasan Alvin
58 Indahnya Berbagi
59 Orang baik
60 Masuk Rumah Sakit
61 Ryan sadar
62 Dalang di dalam hal ini
63 Ryan yang sudah tahu
64 Mendengarkan penjelasan Sean
65 Mengamati Kakek jatmiko
66 Kisah Frans
67 Kehidupan Flora
68 Mengunjungi kediaman Wiratama
69 Kehangatan keluarga
70 Tewasnya Sherly
71 Gugatan perceraian
72 Fakta kematian Sherly
73 Kemarahan Frans
74 Tawaran Ryan
75 Kebahagiaan Keluarga
76 Siapa itu Ahmad?
77 Pertemuan Flora dan Diana
78 Keadaan Paul
79 Tertangkapnya Paul
80 Rania Melahirkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Kemungkinan Terburuk
2
Kepergian Sang Kakak
3
Pemakaman
4
Berkumpul
5
Pesan Terakhir Rehan
6
Kenangan Masa lalu
7
Akhir Masa Iddah
8
Keputusan Ryan
9
SAH
10
Bekal
11
Drama Nganter sekolah
12
Penagih Utang
13
Terkilir
14
Melanjutkan Hidup
15
Tawaran Nge-Race
16
Prahara Cinta Andre
17
Rolling Speed Ryan
18
AstraPhobia
19
Kliennya Sedikit Aneh
20
Dasar Perempuan Gila
21
Hikmah Dibalik Masalah
22
21+ (Malam ibadah)
23
Ryans'Cafetarian
24
Menguak Fakta
25
Ke pantai
26
PillowTalk
27
Bibit pelakor
28
Ikhtiar sering-sering
29
Pertemuan Rania Dan Resaa
30
Undangan Makan Malam
31
Mengakrabkan Diri
32
Minta Uang
33
Curhat Sahabat
34
Fakta kehidupan Sean
35
Rumah sakit
36
Perkara Rujak Bebeg
37
Di tinggal Ryan
38
Bertemu Aksa
39
Ryan berbeda
40
Cocolan
41
Ya Udah Bismillah
42
Manager Umum
43
Binggung
44
Badai Rumah Tangga
45
Mencari Kontrakan
46
Positif
47
Terusir
48
Hadiah Untuk Ryan
49
Direktur Muda Garmen
50
Kado Terindah
51
Kevin dan Ressa
52
Pertunangan Kevin dan Ressa
53
1 bulan berlalu
54
Secerca Kebahagian
55
Bertemu Kakek Jatmiko
56
Kehidupan Sean
57
Ketegasan Alvin
58
Indahnya Berbagi
59
Orang baik
60
Masuk Rumah Sakit
61
Ryan sadar
62
Dalang di dalam hal ini
63
Ryan yang sudah tahu
64
Mendengarkan penjelasan Sean
65
Mengamati Kakek jatmiko
66
Kisah Frans
67
Kehidupan Flora
68
Mengunjungi kediaman Wiratama
69
Kehangatan keluarga
70
Tewasnya Sherly
71
Gugatan perceraian
72
Fakta kematian Sherly
73
Kemarahan Frans
74
Tawaran Ryan
75
Kebahagiaan Keluarga
76
Siapa itu Ahmad?
77
Pertemuan Flora dan Diana
78
Keadaan Paul
79
Tertangkapnya Paul
80
Rania Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!