Bab 5 : Nama belakang

Sore harinya, pukul 5 sore, Daniel kembali ke rumah untuk menemui asisten rumah tangga baru yang dikirimkan oleh salah seorang kenalannya.

"Selamat sore, tuan. Saya Emilda, asisten rumah tangga yang dikirim Pak Ari," sapanya.

"Singkat saja, kamu hanya perlu mengurus rumah dan membantu adik saya bersiap untuk sekolah, dan mungkin sesekali memasak untuknya jika saya sedang tidak di rumah. Untuk jenis makanan apa yang kamu masak untuk adik saya, kamu harus bertanya dulu pada saya. Intinya adalah bersikap baiklah pada adik saya. Gajimu sebesar 60 juta per bulan. Jika kamu setuju, silakan tandatangani kontrak ini, dan jika nanti kamu melanggar, maka saya bebas memecat mu kapan pun saya mau," jelas Daniel.

"Baik, tuan," ucap sang ART sambil menandatangani kontrak kerjanya.

Sementara itu, Ghania baru saja pulang dijemput oleh sopir yang ditugaskan Daniel untuk menjemput Ghania selama dia tidak bisa menjemputnya.

"Kakak!" teriak Ghania begitu masuk dari pintu.

"Halo, Tuan Putri. Bagaimana sekolahnya?" tanya Daniel langsung menghampiri Ghania.

"Keren, sekolahnya bagus. Ghania juga bertemu teman baru, kak. Terus belajar lukis," jelas Ghania dengan wajah berbinar-binar.

"Tetapi... ibu ini siapa, kak?" tanya Ghania, menyadari ada orang asing di rumahnya.

"Halo, Nona. Saya Emilda. Saya akan membantu Nona untuk melakukan semua hal ke depannya. Senang berkenalan dengan Anda," sapa Emilda.

"Dia nanti bakal bantuin Ghania. Nanti kalau Ghania butuh apa pun, Ghania bilang saja sama Bu Emilda ya," jelas Daniel.

"Oh begitu ya, kak. Oke, kak. Halo, Bu Emilda, aku Ghania, adiknya kakak," sapanya dengan lucu.

"Anda anak yang sangat lucu," puji Emilda.

"Terima kasih," jawab Ghania.

"Emilda, silakan mulai bekerja. Sekarang saya yang akan mengurus Ghania," perintah Daniel.

"Baik, tuan."

Daniel pun menggandeng tangan Ghania sambil membawakan ranselnya menuju ke kamar Ghania. Kemudian, memerintahkan Ghania untuk menyegarkan badannya dan berganti pakaian.

"Sini, rambutnya kakak keringkan," ucap Daniel menawarkan.

Ghania pun duduk di kursi depan kaca sambil melihat sang kakak yang membantu mengeringkan rambutnya.

“Tuan, putriku bertemu teman baru hari ini?” tanya Daniel.

"Iya, tapi kak, mereka aneh. Mereka terus bertanya apakah aku kaya atau tidak. Memangnya mengapa kalau kaya?" curhat Ghania.

"Memangnya siapa yang bertanya?" tanya Daniel.

"Temen kelas Ghania, namanya Bianca, dan dia terus mengatakan bahwa nama belakangnya Gichelon. Memangnya apa pentingnya nama belakang?" kesal Ghania.

"Sayang, nama belakang mungkin tidak berarti bagi sebagian orang. Namun, beberapa orang di kelas sosial yang tinggi menggunakan nama belakang untuk menandakan posisinya sekaligus mengenali keluarganya. Jika nama belakangnya Gichelon, maka dia adalah anak keluarga sekolah. Kau tahu bapak yang kita temui saat pendaftaran kemarin," jelas Daniel.

"Iya, Kak Ghania ingat, tapi memangnya sepenting itu ya?" tanya Ghania lagi.

"Untuk orang-orang seperti kita, itu penting. Bahkan kakak memberimu nama belakang kakak, dan nama belakang kakak itu kakak dapat dari ayah dan kakek kakak. Dan sekarang kau juga bisa memanfaatkan nama belakangmu, Sayang."

"Lalu mengapa aku tidak pakai nama belakang papaku saja, Kak?" tanyanya polos.

"Kau akan tahu nanti saat besar, tuan putri."

"Lalu siapa lagi yang kau temui hari ini?" tanya Daniel lagi.

"Aku bertemu seorang teman yang baik, namanya Alea dan Tasya. Nama belakang Alea adalah Shalion, dan nama belakang Tasya adalah Dayne. Apakah mereka anak kaya juga, Kak?" jelas Ghania.

"Iya, Shalion itu adalah keluarga kaya yang menjalankan perusahaan sangat besar, dan Dayne menjalankan bisnis restoran terkenal," jawab Daniel.

"Wah, nama belakang mereka berarti sangat keren, Kak. Lalu, namaku apa, berarti sangat hebat juga, Kak?"

"Tentu saja, nama Arnatha itu terkenal sebagai keluarga dengan sejarah petinggi kemiliteran bahkan sejak kakek buyut kita. Pun adalah orang yang sangat terpandang dari dahulu hingga sekarang. Karena itulah kau bisa menggunakan nama belakang jika diperlukan, namun tidak untuk hal buruk. Mengerti?" ucap Kakak.

"Mengerti," jawab Ghania.

"Selesai, sekarang waktunya siap-siap untuk makan malam, lalu tidur. Mari, tuan putri," ajak Kakak.

Setelah menikmati makan malamnya, Ghania pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat karena besok pagi dia harus pergi sekolah.

"Sekarang, lembaran baru dalam hidupmu telah dimulai. Jangan sedih, karena akan ada lebih banyak hal bahagia yang menunggumu di masa depan, Ghania."

Episodes
1 Bab 1 Awal ikatan baru
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Identitas Baru
4 Bab 4 : Seorang teman kaya
5 Bab 5 : Nama belakang
6 Bab 6 : Wanita jahat
7 Bab 7 Orang baru
8 Bab 8 siapa dia ?
9 Bab 9 Pria tampan
10 Bab 10 Perasaan aneh
11 Bab 11 Aku bukan kakakmu lagi
12 Bab 12 Kakak yang salah
13 Bab 13 Kakak
14 Bab 14 Godaan kecil
15 Bab 15 : Seorang Teman
16 Bab 16 Usia hanya angka
17 Bab 17 Kakak dan Kakak
18 Bab 18 Tumpangan Pulang
19 Bab 19 Aku mengenalimu didalamnya
20 Bab 20 Orang asing
21 Bab 21 Dia adikku
22 Bab 22 Kemana dia
23 Bab 23 Bawa aku pergi
24 Bab 24 Stroberi
25 Bab 25 Bagaimana jika...
26 Bab 26 Pasien pertama
27 Bab 27 Cantik
28 Bab 28 Pura-pura
29 Bab 29 Rasa yang mengerikan
30 Bab 30 Kau adalah dokterku
31 Bab 31 Dukungan
32 Bab 32 Aku juga kaya
33 Bab 33 Kejadian lucu
34 Bab 34 Kelas baru
35 Bab 35 Nona yang lucu
36 Bab 36 Birthday party
37 Bab 37 membawa kabur pemilik pesta
38 Bab 38 Tamu berbahaya
39 Bab 39 Berikan kodenya
40 Bab 40 : Guna seorang teman
41 Bab 41 Kelinci
42 Bab 42 : Apapun yang kau inginkan
43 Bab 43 Pilihlah sesuatu yang tidak melukaimu
44 Bab 44 Kenapa ?
45 Bab 45 Dia yang salah
46 Bab 46 Setelah semuanya
47 Bab 47 Obrolan antara teman
48 Bab 48 Berbagilah dengan kekasihmu
49 Bab 49 Kesalahpahaman
50 Bab 50 seekor tikus
51 Bab 51 Masa depan ?
52 Bab 52 Kencan
53 Bab 53 kehilangan
54 Bab 54 Titik berat
55 Bab 55 Titik terang
56 Bab 56 Inikah akhirnya ?
57 Bab 57 Tempatmu ?
58 Bab 58 Diam dan Nikmati
59 Bab 59 Milikku
60 Bab 60 Seperti kakak
61 Bab 61 Mabuk
62 Bab 62 Pacarku
63 Bab 63 Jangan menariknya kembali
64 Bab 64 Sayang
65 Bab 65 466 Kesempatan
66 Bab 66 Tidak pasti
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1 Awal ikatan baru
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Identitas Baru
4
Bab 4 : Seorang teman kaya
5
Bab 5 : Nama belakang
6
Bab 6 : Wanita jahat
7
Bab 7 Orang baru
8
Bab 8 siapa dia ?
9
Bab 9 Pria tampan
10
Bab 10 Perasaan aneh
11
Bab 11 Aku bukan kakakmu lagi
12
Bab 12 Kakak yang salah
13
Bab 13 Kakak
14
Bab 14 Godaan kecil
15
Bab 15 : Seorang Teman
16
Bab 16 Usia hanya angka
17
Bab 17 Kakak dan Kakak
18
Bab 18 Tumpangan Pulang
19
Bab 19 Aku mengenalimu didalamnya
20
Bab 20 Orang asing
21
Bab 21 Dia adikku
22
Bab 22 Kemana dia
23
Bab 23 Bawa aku pergi
24
Bab 24 Stroberi
25
Bab 25 Bagaimana jika...
26
Bab 26 Pasien pertama
27
Bab 27 Cantik
28
Bab 28 Pura-pura
29
Bab 29 Rasa yang mengerikan
30
Bab 30 Kau adalah dokterku
31
Bab 31 Dukungan
32
Bab 32 Aku juga kaya
33
Bab 33 Kejadian lucu
34
Bab 34 Kelas baru
35
Bab 35 Nona yang lucu
36
Bab 36 Birthday party
37
Bab 37 membawa kabur pemilik pesta
38
Bab 38 Tamu berbahaya
39
Bab 39 Berikan kodenya
40
Bab 40 : Guna seorang teman
41
Bab 41 Kelinci
42
Bab 42 : Apapun yang kau inginkan
43
Bab 43 Pilihlah sesuatu yang tidak melukaimu
44
Bab 44 Kenapa ?
45
Bab 45 Dia yang salah
46
Bab 46 Setelah semuanya
47
Bab 47 Obrolan antara teman
48
Bab 48 Berbagilah dengan kekasihmu
49
Bab 49 Kesalahpahaman
50
Bab 50 seekor tikus
51
Bab 51 Masa depan ?
52
Bab 52 Kencan
53
Bab 53 kehilangan
54
Bab 54 Titik berat
55
Bab 55 Titik terang
56
Bab 56 Inikah akhirnya ?
57
Bab 57 Tempatmu ?
58
Bab 58 Diam dan Nikmati
59
Bab 59 Milikku
60
Bab 60 Seperti kakak
61
Bab 61 Mabuk
62
Bab 62 Pacarku
63
Bab 63 Jangan menariknya kembali
64
Bab 64 Sayang
65
Bab 65 466 Kesempatan
66
Bab 66 Tidak pasti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!