Bab 03

Mendengar penjelasan System sebelumnya mengenai uang tersebut membuat Zora langsung berbinar.

Kemudian ia dengan cepat mengecek waktu di ponsel nya yang ternyata saat ini telah menunjukkan jam 19:00.

Yang berarti ia harus segera melaksanakan misi sebelum nya sebelum jam delapan malam tiba.

Kemudian ia dengan cepat mencari nomor milik orang tuanya,

"Tuuut"

"Halo sayang. Ada apa? apakah kamu membutuhkan uang lagi. Jika iya tunggu sebentar ibu akan segera mentransfer uangnya padamu." ucap suara lembut di sebrang sana kepada Zora, yang merupakan suara milik sang ibu Vina Abraham yang sangat ia rindukan.

"Ibu ,maafkan aku yang hanya bisa menyusahkan mu dan ayah. Aku ...

Zora tidak bisa melanjutkan ucapannya karena ia terlalu bahagia saat ini karena bisa mendengar lagi suara malaikat sang ibu yang sudah lama ingin ia dengar.

"Hei ada apa? jangan menangis ibu dan ayahmu tidak pernah merasa kamu menyusahkan kami, karena ini memang tanggung jawab kami untuk mendukung mu. Jadi kamu tidak perlu memikirkan ibu dan ayahmu di sini, kamu hanya perlu serius belajar di sana."

Vina dengan lembut berbicara pada Zora yang saat ini terdengar masih terdengar menangis di panggilan telpon nya

"ibu aku mengerti. Terimakasih." ucap Zora seraya tersenyum pada ponselnya. Kemudian ia kembali melanjutkan,

"apakah ibu saat ini tengah bersama ayah?" ucapnya Zora lagi.

"Ada apa sayang , sepertinya kamu Sangat bahagia saat ini ?"

tanya Vina bingung sebab ia merasakan jika suara sang anak yang sebelum nya sendu kini berubah dengan sangat bersemangat berbeda jauh dari sebelum nya

"Ibu benar aku memang tengah bahagia saat ini , maka dari itu aku ingin menyampaikan sesuatu pada ibu dan ayah " ucap Zora kepada Vina

"Baiklah , kamu bisa mengatakan nya langsung saat ini , karena kebetulan ayahmu ada di samping ibu saat ini." ucap Vina menjawab Zora.

Seraya menyalakan Speaker ponsel nya agar suara Zora bisa di dengar juga oleh sang suami yang ada di samping nya.

"Baiklah ibu dan ayah tunggu sebentar oke, jangan matikan telepon nya, karena ada sesuatu yang ingin aku lakukan sebentar,"

Setelah mengatakan itu Zora langsung masuk kedalam akun bank milik nya untuk mengirimkan uang pada orangtuanya.

Tak membutuhkan waktu lama untuk uang tersebut tiba

Yang kemudian terdengar suara riuh di telpon milik Zora yang mana suara itu berasal dari percakapan ibu dan ayahnya saat ini.

Mereka terkejut dengan notifikasi yang muncul tiba tiba di layar ponsel yang di pegang Vina saat ini.

Dimana itu adalah uang yang baru saja Zora kirimkan.

"Nak, apakah itu kamu?" tanya Vina dengan gugup.

Pasalnya uang yang masuk ke dalam rekening nya itu bukankah angka yang sedikit

Butuh bertahun tahun bagi orang seperti dirinya dan suaminya yang merupakan pekerja dengan penghasilan ratusan dolar Nero dan jika lagi beruntung ke-dua nya baru bisa mendapatkan 1000 dollar Nero.

Tapi saat ini tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba ponsel nya menerima pemberitahuan jika rekening milik nya mendapatkan tambahan saldo sebesar 1,000,000 Dollar Nero

"Ibu dan ayah bisa bersantai mulai saat ini. Karena putra kalian yang tidak berbakti ini sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dengan baik , ayah dan ibu gunakan uang itu untuk bersenang senang di sana , tidak usah takut untuk menghabiskan uang tersebut karena aku bisa memberikan nya lagi jika uang itu sudah habis "

Zora menghirup nafasnya dalam dalam saat mengatakan hal itu kepada kedua orang tuanya.

Karena ia masih tidak menyangka jika hal seperti ini akan terjadi padanya ,

sementara di sebrang sana Vina dan Jhon tercengang dengan apa yang di katakan oleh putra semata wayangnya itu

"Nak , kamu dapat uang sebesar itu dari mana?, Kamu nggak melakukan hal yang buruk kan?,"

"Nak, walupun kita miskin. Kita juga nggak boleh melakukan sesuatu yang buruk seperti itu."

ucap Vina gugup. Karena dirinya takut putranya itu melakukan hal hal yang tidak baik di luar sana hanya untuk membahagiakan dia dan suaminya.

karena menurut nya bagaimana mungkin seorang mahasiswa seperti putra nya itu bisa menghasilkan uang sebesar itu, Bukankah putranya itu selalu meminta kiriman uang dari mereka sebelum nya.

sementara untuk Jhon yang dari tadi diam pun kini ikut angkat suara

"Katakan dari mana asal uang yang kamu kirim sebelum nya itu!, kamu tidak melakukan hal hal yang macam macam di luar sana, kan?" ucap Jhon Abraham.

Ikut berbicara ke telepon yang di pegang Vina.

sementara di tempat lain tepatnya di kost tempat zora berada. Saat ini ia hanya tersenyum menatap ponselnya setelah mendengar nada khawatir kedua orang tuanya itu.

Kemudian ia dengan sabar menjelaskan kepada kedua nya dari mana ia bisa mendapatkan uang tersebut

Ia menjelaskan jika ia mendapatkan uang tersebut dari tabungannya yang ia simpan dari pemberian mereka selama ini.

Kemudian ia coba coba melakukan trading saham, dan ternyata ia beruntung karena saham yang ia beli ternyata naik ratusan Kali lipat hingga ia bisa memperoleh keuntungan yang cukup besar.

Hanya itu yang bisa ia katakan saat ini pada kedua orang tuanya.

Karena ia juga bingung harus menjawab bagaimana untuk menjelaskan itu semua, karena tidak mungkin jika ia harus mengatakan jika uang tersebut ia peroleh dari system.

Kedua orang tuanya yang mendengar penjelasan dari Zora sebelum nya pun bernafas dengan lega, kemudian tak lupa juga keduanya memberikan beberapa nasihat untuk Zora Agar bisa bijak menggunakan uang tersebut.

"Aduh, anakku yang baik. Tadi kami sudah salah paham denganmu, "

"kamu punya masa depan yang baik. Ibu dan ayahmu sangat bahagia mendengar nya, jadi maafkan kami ya. Karena sudah menuduh mu macam macam sebelum nya "

Vina tersenyum bahagia saat ini begitu juga dengan sang suami Jhon yang berada di samping nya.

Mereka bahagia bukan karena mendapatkan uang yang sangat banyak sebelumnya, tapi keduanya bahagia karena melihat keberhasilan putranya yang sudah mampu menghasilkan uang sendiri.

Yang artinya putra nya itu tidak akan kesusahan lagi seperti sebelum nya setelah ini.

Vina dan Jhon juga tidak berniat untuk menggunakan uang pemberian putra nya itu untuk keperluan dirinya dan suaminya di kampung. Justru ia akan menyimpan uang tersebut dengan baik , takut suatu hari nanti putranya itu tiba tiba membutuhkan uang itu lagi.

Jadi ia bisa memberikan nya lagi pada putranya itu. Karena hidup mereka sudah sangat bahagia tanpa uang tersebut asal putranya itu baik baik saja dan bisa belajar dengan baik di luar sana.

Dan satu lagi, sesuai permintaan putranya itu mereka berdua pun memutuskan untuk tidak lagi bekerja keras seperti sebelum nya karena saat ini putra mereka sudah bisa menghidupi dirinya sendiri di luar sana.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Gavin Bae

Gavin Bae

alasan yg masuk akal.👍👍

2024-03-20

3

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

coment bisa typo juga yaa😄😄😄😄

2024-03-05

0

Firman Firman

Firman Firman

lanjut

2024-03-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!