Pagi hari Clara sangat panik, karna kala melihat kamar Lovie.. Tidak ada Lovie disana. Tentunya Clara tidak ada pilihan lain, akhirnya ia mengadu kepada Radit.
“Ibu gimana sih, sudah tahu Lovie anak nya kelewatan polos. Malah di beri kesempatan begitu,” Hardik Radit kepada Clara yang menunduk merasa bersalah.
Mereka sedang berkumpul di ruang tamu, Ghea sedang menggendong baby R.
“Jangan marah sama ibu, kak. Ibu juga tidak menyangka hal ini terjadi, pasti Lovie tidur di rumah teman nya karena hujan deras.” Ucap Ghea, ia menenangkan Radit yang mulai marah.
“aku akan mencari nya, bu. Ibu jangan khawatir, mungkin saja yang dikatakan Ghea benar.” Ucap Radit, ia berusaha untuk tidak berpikir negatif.
“Cari bersama Danu, siapa tahu dia tahu dimana adik mu.” Saran Clara
“Danu?” Kedua alis Radit menyatu, ia tidak menyangka jika dokter tengil itu menginap di Mansion nya.
“Iya, dia mengantar ibu pulang dari Rumah Sakit. Karena hujan deras kemarin malam, jadi ibu menyuruh nya untuk menginap.” Jelas Clara, Radit ber oh saja.
“Tidak perlu, waktu menjadi banyak terbuang karena mengajak dokter tengil itu.” Kata Radit dengan ketus, tapi malah mendapatkan tatapan tajam dari sang istri tercinta.
Radit pun menghela napas panjang, ancaman dari Istrinya adalah hal yang paling menakutkan untuk nya. Perlahan Radit pergi menuju kamar tamu yang kebetulan tak jauh dari ruang tamu, ia malas sekali bertemu dengan dokter tengil itu.
Radit heran kala melihat pintu yang tak terkunci, ia juga tidak terlalu segan kali ini.
“Hanya Danu saja, sekalian aja deh aku kerjain dia.” Ucap Radit, ia tertawa sendiri.
Radit masuk, ia heran lagi kala melihat Danu yang masih tertidur pulas. Radit tidak menyadari sesuatu hal, ia malah berkacak pinggang melihat Danu yang masih tertidur pulas.
“Wah.. Ternyata seorang dokter bisa tidur sampai pagi begini? Kalah sama ayam..”ejek Radit, ia semakin geram untuk mengerjai Danu.
Radit menuju bathroom, ia mengambil air di gelas yang ada di meja. Dan mulai memercikkan ke arah wajah Danu, tapi pria itu tidak terusik sama sekali.
Malah..
“Hmmmm..apakah hujan? Kan ada atap, kenapa sampai terkena wajah ku?”
Suara itu membuat Radit terdiam membeku, ia mencerna semua nya dengan baik. Radit langsung berlari keluar menuju ruang tamu kembali, jantung nya berdetak kencang.
Bahkan Clara dan Ghea sampai kaget melihat nya, “ada apa, kak?” Tanya Ghea ikut panik juga.
Radit mengepal kan tangannya erat, ia yakin dengan pikiran nya sendiri.
“Ayo ikut aku, membangunkan Danu. Aku yakin sekali dengan yang aku pikirkan.” Ajak nya, Clara dan Ghea hanya memandang satu sama lain.
Mereka tidak banyak bertanya, langsung mengikuti saja kemauan Radit. Mereka berjalan bersama-sama menuju kamar tamu dimana Danu berada, dan baby R sudah diserahkan kepada pengasuh nya untuk mandi.
Saat masuk ke kamar tamu, Danu masih tertidur. Tidak ada yang aneh, apa Radit mengajak mereka untuk menjahili Danu?
Radit menarik napas dalam-dalam, ia menarik selimut itu begitu saja lalu membelakangi Danu dan seorang wanita yang tertidur pulas tanpa sehelai pakaian sedikitpun. Kalau Danu hanya memakai celana nya saja, bagian dada nya terlihat dengan jelas.
Clara dan Ghea membekap mulut mereka, kala melihat Lovie yang dengan pulas nya memeluk Danu bagaikan bantal guling. Ghea segera mewaraskan pikiran nya, ia membawa selimut untuk menutupi tubuh polos Lovie.
Clara masih terkejut, ia bahkan tidak sanggup untuk berdiri dengan tegak. Pasokan oksigen seakan mau habis, napas nya terasa sesak.
Lovie merasa terusik, ia terbangun dari tidur nya. Ghea menarik tangan nya untuk bangkit, mata Lovie masih terpejam.
Radit berbalik arah, ia langsung menarik tangan Danu untuk bangun.
“Astaga.. Ada apa ini?” Tanya Danu kesal, ia berusaha untuk menyeimbangkan tubuh nya yang belum seimbang.
“APA YANG KALIAN LAKUKAN!!” Bukan suara dari Radit, melainkan dari Clara.
Seketika Danu dan Lovie langsung tersadar dari tidur mereka, bahkan Ghea sampai terperanjat mendengar suara teriakan Clara. Siapa sangka orang selembut Clara bisa mengeluarkan suara sekuat itu, seperti nya Clara sudah terbawa suasana.
Danu panik bukan main, ia baru ingat dengan semua hal yang terjadi. Ia menatap ke arah Lovie yang menatap nya dengan ketakutan, tubuh gadis itu bergetar ketakutan.
Radit langsung melayangkan bogem diwajah Danu, membuat Lovie berteriak.
“Kurang ajar! Kau sudah berani menyentuh adikku! Kau memperkosa nya, ha?!” Suara amukan Radit dan suara pukulan nya sama-sama kuat nya.
Lovie turun dari ranjang nya, ia ingin menyelamatkan Danu. Tapi, intinya masih sangat sakit. Ia mengeluh kesakitan, Ghea menolong nya.
“Kak.. Sakit..” Adu nya kepada Ghea, ia menangis karena sakit nya dan juga kasihan dengan Danu.
Danu tidak melawan dipukuli oleh Radit, ia tahu kesalahan nya. Ia pasrah saja, sampai Radit puas memukulinya yang telah melakukan hal yang tidak pantas kepada Lovie.
Clara hanya diam, ia menatap tajam Lovie yang menangis. Mata nya melihat bercak darah di seprei dan Clara langsung saja pingsan. Ghea Langsung berlari ke ibu mertua nya, ia panik sekali.
“Kak Radit, hentikan! Ibu!” Teriak nya, dengan terseok-seok Lovie berjalan ke arah ibu nya.
Radit tidak mendengarkan apapun, ia terus menghajar Danu hingga wajah tampan itu penuh luka.
“Lovie, hentikan kak Radit. Aku akan membawa ibu, jangan sampai kak Danu mati.” Ucap Ghea, ia memapah Clara keluar dari kamar tamu.
Lovie langsung berjalan perlahan-lahan, ia menarik bahu Radit agar menghentikan pukulan nya. Radit malah mendorong Lovie hingga tersungkur ke lantai, tentunya Danu tak suka itu.
Danu pun mulai melawan, ia melayangkan pukulan di wajah Radit. Dan merubah posisi, ia menghajar Radit yang telah berani membuat Lovie terjatuh.
Lovie menangis kencang, ia tidak memperdulikan sakit ditubuh nya. Ia tahu jika rasa sakit hati Radit dan ibu nya lebih dari apapun, ia telah mengecewakan orang tersayang nya.
Lovie berusaha bangkit, ia menarik lengan kekar Danu untuk menghentikan semua nya. Danu sangat ahli dalam bertarung, Radit saja selalu kalah dengannya.
“Kak hentikan.. Dia kakak ku!” Teriak Lovie, Danu langsung terhenti.
Danu melihat kearah Radit yang tidak berdaya, bahkan luka mereka sama sekarang.
Danu membiarkan saja, ia menatap ke arah Lovie yang menangis.
“Tenanglah, jangan menangis. Aku akan bertanggungjawab, percaya kepada ku.” Kata Danu, hal itu membuat Lovie jatuh pingsan untung nya Danu cepat menolong nya hingga Lovie tak terjatuh di lantai.
Radit berusaha bangkit, ia merebut Lovie dari Danu. “Jangan sentuh adikku lagi!” Bentak nya, Radit menutupi tubuh adik nya dengan selimut lalu menggendong nya pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
achilla 82
wow,,akhirnya,,lovie jadi pawangnya dr.danu,,,seneng dch kak othornya mau buatin cerita mereka. semangat terus ya kak,,,ditunggu keseruan lovie dan danu,,,
2024-01-17
1