Episode 04

Mereka tiba dikediaman atmadinata dan terlihat sudah banyak perubahan dari mulai warna dan tatanan furniture nya.

Rendi segera naik kelantai atas sambil menggeret koper nya.

"Sini tuan biar saya aja yang bawa." ujar pembantu oma nya yang terlihat masih muda.

"Oh tidak perlu, biar saya bawa sendiri." jawab rendi yang memang terbiasa hidup mandiri di eropa. ia tidak suka barang pribadi nya disentuh oleh siapapun.

Rendi menutup pintu lift dan naik kelantai atas kekamar nya. ia membuka pintu kamar nya dan masih tersimpan beberapa barang-barang nya sewaktu masih kecil yang tersusun rapi di atas rak dikamar nya.

"Kenapa oma belum membersihkan semua nya, apa oma pikir aku masih ingin memainkan nya lagi." ujar rendi sambil membuang mainan nya kedalam dus kosong yang ada dibawah ranjang nya.

Rendi melihat foto dirinya dan ibu nya yang sedang memeluk nya berada diatas meja televisi nya. dengan cepat rendi membuang nya kedalam dus.

"Kenapa sampah seperti itu masih tersimpan dikamar ini." ujar rendi sambil mendorong dus tersebut kebawah ranjang nya.

Rendi mulai menata kembali kamar nya dan memajang foto dirinya dan ayah nya saat rendi sedang berkemah dalam perlombaan baseball. rendi tersenyum mengenang masa-masa kecil nya dieropa bersama ayah nya.

"I love you dad." ujar rendi sambil meletakkan foto mereka.

"I love you too my son." jawab daniel yang sedang melihat anak nya merapikan kamar nya.

"Kenapa kamu tidak beristirahat dulu? bukan nya tadi kamu bilang kamu sangat lelah?" tanya daniel sambil berbaring diranjang anak nya.

"Aku ingin mengubah kamarku terlebih dahulu supaya aku bisa tidur dengan nyaman." jawab rendi

"Kalau begitu, daddy dan opa akan menunggu mu dimeja makan untuk makan malam bersama." ujar daniel sambil bangkit dari ranjang anak nya dan berjalan keluar kamar.

Tak selang berapa lama rendi yang telah membersihkan tubuh nya terlebih dahulu segera turun kelantai bawah dan melihat opa dan oma nya serta ayah nya sudah menunggu kedatangan nya.

"Kenapa lama sekali rendi? opa sampai kelaparan demi menunggu mu." ujar pak denny sambil mengepalkan tangan nya seperti ingin meninju cucu nya dari jauh.

"Aku ingin opa latihan menahan lapar." jawab rendi sambil tersenyum dan duduk dikursi nya.

"Daniel, mulai besok ajaklah rendi keperusahaan CEG. dia sudah bisa mulai belajar." ujar pak denny sambil menyantap makan malam nya.

"Opa jangan khawatir, daddy sudah lama membicarakan ini kepadaku." jawab rendi sambil melirik ayah nya.

"Oma pikir sebaik nya besok jangan langsung pergi bekerja dulu dong. oma ingin mengajak kamu jalan-jalan dulu." ujar ibu daniel

Meskipun mereka tahu bahwa rendi bukanlah darah daging mereka tapi mereka sangat mencintai rendi dan benar-benar menganggap bahwa rendi adalah darah daging daniel sebab mereka lah yang merawat dan membesarkan tubuh mungil rendi sampai sebesar seperti sekarang ini.

"Mom, rendi tidak butuh jalan-jalan. nanti dia kan bisa pergi travelling dengan pacar nya." ujar daniel

"Kenapa kau sudah membicarakan pacar anak mu? lalu bagaimana dengan dirimu daniel? apa kau tidak berniat untuk menikah lagi?" ujar pak denny ketus.

Rendi dan daniel sama-sama tersedak makanan yang ada dimulut mereka.

Pak denny segera menepuk pundak daniel sedangkan istri nya menepuk pundak cucu nya.

"Apa ada yang salah dengan perkataan ayah daniel?" ujar pak denny sambil memandang anak dan cucu nya bergantian.

"Kenapa daddy harus menikah opa? bukankah kami bisa memiliki pacar tanpa harus menikahi mereka?" ujar rendi enteng didepan opa dan oma nya.

Pak denny menggelengkan kepala nya melihat cucu nya yang sudah terbiasa dengan kehidupan disana.

"Rendi, kita tinggal di indonesia dinegara bagian timur. kita tunduk kepada adat dan budaya orang timur. kamu tidak boleh menyentuh wanita tanpa menikahi nya terlebih dahulu." jawab pak denny yang berusaha menjelaskan budaya orang timur kepada cucu nya.

"Itulah kenapa aku tidak ingin pulang keindonesia, baru sehari saja aku disini sudah ada peraturan hidup yang harus dipatuhi." ujar rendi menggerutu.

"Terserah opa sajalah, inti nya aku tidak ingin menikah. Jika nanti daddy menginginkan cucu dariku aku akan menyewa seorang wanita untuk mengandung anakku." jawab rendi sambil meninggalkan mereka diruang makan.

Daniel tersenyum mendengar ucapan anak nya dan ia tertawa melihat wajah ayah dan ibu nya yang terheran-heran mendengar jawaban cucu nya.

"Rendi!!" ujar pak denny memanggil cucu nya.

"Opa nikahkan saja daddy sama pembantu dirumah ini, aku rasa kami lebih membutuhkan seorang pembantu daripada seorang istri." timpal rendi sambil naik kelantai atas dengan menaiki anak tangga

Daniel semakin tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan anak nya.

"Semoga ayah selalu sabar menghadapi bocah tengil itu." ujar daniel sambil berdiri dari kursi nya dan berjalan naik kelantai atas kekamar nya.

Pak denny menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Kalau saja pemikiranku sama seperti kalian. mungkin kau tidak akan pernah hadir didunia ini daniel." ujar pak denny yang sudah merasa geram melihat anak dan cucu nya.

"Sayang, mungkin karna daniel belum menemukan wanita yang baik untuk dijadikan nya sebagai istri, bersabarlah!!" ujar istri pak denny yang mencoba menyabarkan suami nya.

"Aku berharap dia secepat nya menikah dan memiliki banyak keturunan." ujar pak denny sambil duduk kembali di kursi nya.

Terpopuler

Comments

Siti Yadi

Siti Yadi

haa..kan tak dididik.dengan benar anaknye.

2020-10-09

0

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

next

2020-08-04

0

Yunytha Yunytha

Yunytha Yunytha

up banyak dong thor

2020-07-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!