Cinta Terlarang
Rendi duduk dideretan bangku mahasiswa yang akan diwisuda. ia sudah memakai pakaian dan atribut yang lengkap yang telah dipersiapkan ayah nya sehari sebelum acara wisuda dimulai. ia tersenyum melihat ayah nya yang duduk dideretan bangku tamu undangan yang menyaksikan acara wisuda putra dan putri mereka.
"Daddy," panggil nya dengan suara berbisik sambil melambaikan tangan nya agar ayah nya melihat posisi duduk nya.
Daniel membalas lambaian tangan putra nya dan tersenyum bahagia melihat putra nya yang kini telah dewasa.
"The best graduate of this year is Rendi Atmadinata." ujar seorang mc diacara wisuda universitas oxford yang diadakan digedung aula universitas tersebut.
Seketika semua peserta dan tamu undangan memberikan tepukan tangan untuk rendi atas prestasi kemilau nya.
Rendi berdiri dari tempat duduk nya dan melihat ayah nya yang juga memberikan tepukan tangan untuk nya.
"Congratulation" ujar daniel tanpa mengeluarkan suara nya dan memberi isyarat agar rendi segera turun kebawah untuk menerima ijazah dan sertifikat kelulusan terbaik nya.
Rendi berjalan sambil melambaikan tangan nya ke arah teman-teman nya. ia menerima penghargaan nya dan memberikan ucapan terima kasih nya.
"For the first time, i want to say thanks to university deans because you had given me a lot of knowledge and i want to say thanks to my dad, because of your love so i can standing here. i'm proud of you dad." ujar rendi sambil menunjuk ayah nya yang memandang nya penuh cinta.
Para audience memberikan tepuk tangan yang meriah untuk keberhasilan rendi.
Ia segera menemui ayah nya dan memeluk daniel sebagai rasa terima kasih nya untuk perjuangan ayah nya.
"I'm proud of you too." balas daniel ketika memeluk putra nya.
Rendi berkumpul bersama teman-teman nya setelah acara wisuda mereka selesai dan mereka mengambil beberapa foto untuk dijadikan kenang-kenangan.
"Rendi, saya mendengar dari ayah saya kalau kalian ingin kembali keindonesia kata nya, apa itu benar?" tanya teman wanita rendi "Grace" yang ayah nya ikut menanamkan saham diperusahaan CEG daniel.
"Tidak akan, mungkin ayah ku saja yang kembali kesana tapi aku tidak ingin." jawab rendi setelah mengambil foto diri nya bersama grace.
"Aku juga berharap kau tidak kembali kesana." ujar grace dan tersenyum manis kepada rendi.
"Kenapa grace?" tanya rendi yang membalas senyuman teman nya.
"Karna aku berharap aku akan menikah dengan mu suatu hari nanti." jawab grace sambil tertawa. Entah yang sebenar nya atau hanya candaan yang diucapkan grace kepada nya.
"Grace, bukan kah kau sudah tau kalau aku tidak pernah percaya dengan pernikahan?" ujar rendi.
"Ya, benar rendi. pernikahan itu sangat menyakitkan karna kita harus mematuhi beberapa peraturan yang dibuat oleh para wanita." timpal salah satu teman pria rendi yang sama seperti dirinya yang sangat membenci ibu nya karna telah pergi berselingkuh dengan pria lain.
"Aku setuju!! lebih baik kita terus hidup seperti ini tanpa terikat dengan pernikahan. life is freedom." ujar teman rendi lain nya.
Mereka tertawa melihat wajah grace yang menatap mereka sinis.
Grace memasang wajah kecewa nya karna rendi memiliki paham bahwa pernikahan hanya akan menyisakan luka dan tak pernah ada kebahagiaan didalam nya.
"Ayo kita mengambil gambar kita lagi." ujar grace sambil mengeluarkan ponsel iphone nya dari saku celana nya.
Daniel menghampiri putra nya yang terlihat sibuk bersama teman-teman nya.
"Rendi, daddy pulang duluan ya!! temui ayah dilapangan golf besok. ayah ingin berbicara pada mu." ujar daniel.
"Okey dad. tapi mungkin aku akan datang terlambat besok karna malam ini aku akan berpesta bersama teman-teman ku." jawab rendi dengan wajah ceria nya.
Daniel hanya menganggukkan kepala nya. ia mengerti bahwa berpesta saat kelulusan adalah hal yang biasa terjadi disana.
Daniel berjalan meninggalkan putra nya yang masih bercengkrama bersama teman- teman nya. ia mengingat kembali kenangan nya saat-saat masih menjadi mahasiswa diuniversitas ini.
"Tak terasa, begitu cepat waktu berlalu. putraku kini telah tumbuh dewasa, walaupun tanpa kasih sayang seorang ibu tapi aku yakin mental rendi berkembang secara baik." ujar daniel didalam hati nya.
Daniel masuk kedalam mobil nya dan membuka dompet nya. ia menatap wajah mantan istri nya, "Apa kabar mu disana? sayang sekali kau tidak melihat prestasi hebat yang telah dicapai putra kita." ujar daniel yang berbicara kepada foto yang berada ditangan nya.
Daniel dan alya tidak lagi menjalin komunikasi selama bertahun-tahun lama nya setelah ia berjanji kepada rendi putranya agar tidak akan lagi menghubungi ibu nya kalau daniel ingin melihat rendi menjadi anak yang baik.
Rendi menganggap ia sudah tidak memiliki ibu lagi. ia menganggap bahwa daniel serta opa dan oma nya lah keluarga rendi yang masih tersisa didunia ini.
Dendam dihati rendi kepada ibu nya begitu membekas dihati nya hingga menyisakan trauma ketika mendengar nama ibu. itulah sebab nya rendi tak mengijinkan daniel untuk menikah lagi karna rendi takut hati ayah nya terluka.
Rendi yang tumbuh dan dibesarkan dibelahan dunia dibagian barat, rendi terbiasa dengan kehidupan tanpa pernikahan dan ia hanya memperbolehkan daniel memiliki seorang wanita tanpa harus menikahi nya. rendi juga tidak pernah memanggil mereka dengan sebutan "ibu" meski daniel pernah hidup satu atap bersama pacar nya. rendi terbiasa memanggil mereka dengan sebutan nama mereka saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Fatma Wati Matona
mash nyimak
2020-12-22
0
Siti Yadi
hemm...memang busuk ati daniel tu yee...mudah2an nasibnye same ngan qanita mati mengenaskan😆
2020-10-09
1
*
mirisss
2020-09-13
0