Rendi melihat teman-teman nya sudah ramai berkumpul di rumah salah satu teman mereka untuk mengadakan pesta kelulusan disana.
Ia segera memarkirkan mobil nya dan melihat grace sedang berdiri didepan pintu masuk. grace sengaja ingin menunggu kedatangan rendi diluar rumah.
"Kenapa kau tidak masuk duluan grace?" tanya rendi sambil memeluk bahu grace dengan sebelah tangan nya dan mereka berjalan bersama.
"Pesta ini tidak akan dimulai sebelum kau hadir rendi." ujar grace yang melingkarkan tangan nya memeluk pinggang rendi.
"Hei rendi, kenapa kau lama sekali? mari kita mulai pesta nya!!" ujar salah satu teman rendi ketika melihat diri nya telah hadir ditengah-tengah mereka.
Rendi mengangkat gelas nya yang berisi minuman keras.
"Untuk kesuksesan kita dimasa depan, cheers (mari bersulang)!!!" mereka saling melagakan gelas dan botol minuman mereka dan mulai menenggak nya dengan satu hembusan napas.
Terdengar suara musik rock n roll yang diputar oleh teman nya membuat suasana pesta terdengar riuh dari luar rumah tersebut.
Wajah rendi tampak memerah karna efek minuman keras yang banyak diminum nya. Rendi yang tidak biasa nya meminum minuman keras membuat nya mabuk berat.
Grace tersenyum melihat wajah merah merona pria yang disukai itu.
"Rendi, sebaik nya kamu berhenti minum." ujar grace sambil mengambil botol yang ada digenggaman rendi sebab rendi seperti nya sudah hampir kehilangan kesadaran nya.
Grace memapah tubuh rendi naik kelantai atas kekamar teman nya dan membaringkan rendi diatas ranjang.
"I hate you mom and i really hate you along my life. (aku membencimu ma dan aku sungguh-sungguh membenci mu, sepanjang hidup ku)" ujar rendi sambil menangis dan meringkuk kan badan nya.
Grace merasa iba mendengar tangisan rendi yang terus menerus mengucapkan kata-kata kebencian nya terhadap ibu nya.
Ia menatap wajah rendi dan mengusap rambut nya.
"Rendi, tidak ada satupun didunia ini orangtua yang ingin menyakiti hati anak nya, hanya saja kita yang tidak ingin mengerti dengan perpisahan mereka." ujar grace sambil berbisik ditelinga rendi. grace percaya hipnoterapi bisa mengubah pola pikir seseorang.
Grace menatap wajah tampan rendi dan mengusap wajah nya. ia mencium bibir merah rendi. Grace berbaring disamping rendi dan memeluk nya sambil menepuk pundak rendi agar rendi merasakan kenyamanan.
Rendi membalas pelukan grace yang terasa menghangatkan tubuh nya. rendi merasa seperti memeluk alya, ibu nya.
***
Rendi membuka mata nya dan melihat grace yang tertidur disamping sambil memeluk nya. ia bangkit dan duduk diatas ranjang lalu menjitak kening grace yang masih tertidur pulas.
Grace terbangun karna terkejut dengan perlakuan rendi terhadap nya.
"What happen?" ujar grace sambil menggosok kening nya dan duduk diatas ranjang.
"Apakah tadi malam kau telah melecehkan aku?"ujar rendi karna melihat grace hanya memakai tanktop nya.
"Oh my god, i must be pregnant (oh tuhan, aku pasti hamil)." ujar grace yang mencoba menggoda rendi.
"You should marry me, rendi ( Kau harus menikahiku, rendi)" timpal grace sambil menindih tubuh rendi yang masih setengah duduk.
"Go away ( pergi menjauh)" ujar rendi sambil menolak grace menjauh dari tubuh nya.
Grace tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal rendi dan rendi dengan cepat berdiri dari ranjang nya.
"Aww, you stepped on my head ( kau menginjak kepala ku)." ujar teman pria rendi yang tertidur dibawah ranjang nya.
"i'm sorry, im sorry." ujar rendi sambil naik kembali keatas ranjang.
Rendi melihat jam tangan nya yang terletak diatas meja kecil disamping tempat tidur.
"Gawat, aku ada janji sama daddy." ujar rendi dan kemudian kembali turun dari ranjang.
"Rendi, where are you going?" ujar grace karna melihat rendi berjalan cepat meninggalkan mereka.
Rendi yang memakai pakaian khas olahraga golf nya menghampiri ayah nya yang sedang ingin memukul bola.
"Maaf ayah, aku benar-benar terlambat." ujar rendi sambil merapikan topi nya.
Daniel memukul bola golf dengan stik nya dan bola tersebut melambung hingga terjatuh di atas bunker.
Daniel memberikan stik nya kepada seorang caddie yang sedang berdiri dibelakang nya.
"Rendi, sebaiknya kau ikut pulang keindonesia bersama daddy." ujar daniel sambil melepaskan sarung tangan nya.
"No dad." jawab rendi singkat
"Tidak mungkin selama nya daddy mempercayakan CEG kepada orang lain. kau adalah putraku, generasi penerus atmadinata." ujar daniel sambil memegang bahu anak nya.
"Tapi aku tidak mau jika harus mengikuti aturan keluarga kita." jawab rendi yang tak ingin menikah sampai kapanpun.
"Daddy tidak meminta mu untuk menikah, tapi daddy mau kamu mulai belajar bisnis bersama daddy." ujar daniel
"Baiklah, apapun keinginan daddy pasti akan aku lakukan." jawab rendi yang tak ingin mengecewakan ayah nya.
Daniel tersenyum bangga melihat putra nya yang begitu mencintai ayah nya hingga apapun keinginan daniel pasti ia lakukan.
"Daddy, kapan kita akan kembali kesana?" tanya rendi setelah mereka tiba dirumah mereka.
"Kemungkinan minggu depan karna opa dan oma ingin mengunjungi eropa sebelum kita pergi dari sini." jawab daniel
Rendi ingin memberitahu kepada teman-teman nya jika diri nya tidak akan lagi tinggal bersama mereka.
Grace terkejut mendengar ucapan rendi yang akhir nya menyetujui permintaan ayah nya untuk kembali keindonesia.
"Aku pasti akan merindukan kalian." ujar rendi sambil memeluk teman dan sahabat nya satu persatu.
"Rendi, aku berharap kau tidak akan pernah melupakan aku." ujar grace sambil mempererat pelukan nya.
Rendi dapat merasakan pelukan penuh rasa cinta dari grace. hanya saja rendi tak ingin mencintai siapapun. karna rasa cinta nya telah ia habiskan untuk ayah, kakek dan nenek nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Lia Eka Pratama
apa sebenarnya?
2020-08-14
0
Eka Sulistiyowati
lnjut
2020-08-04
0
Eka Rifqi Saputra
masih slah paham z ibu n anak..
2020-07-22
0