Episode 03

Daniel dan rendi telah tiba dibandara heathrow london.

Setelah mengecap pasport mereka berjalan keruang tunggu pesawat.

Rendi memandang wajah ayah nya yang tampak lebih ceria dari biasa nya. entah apa yang ada dipikiran ayah nya hingga wajah nya terlihat bahagia.

Berbeda dengan rendi, wajah nya terlihat sedih. sebenarnya ia sangat tidak ingin kembali keindonesia. sebab, rendi telah menganggap london adalah tanah air nya dimana segala kenangan indah nya telah terukir disini.

Panggilan penerbangan membuyarkan lamunan rendi. ia segera bangkit dari tempat duduk nya dan menggeret koper nya serta menunjukkan tiket nya kepada seorang pramugari penjaga pintu masuk.

"Silahkan." ujar pramugari tersebut

Daniel dan rendi duduk dibangku kelas satu pesawat emirates yang akan segera membawa mereka terbang kejakarta.

Mata rendi tampak berkaca-kaca melihat kota london yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan nya.

Rendi mengusap air mata nya yang hampir terjatuh.

Daniel menyentuh tangan anak nya dan memberikan selembar tissue ketanga nya.

"Kenapa bersedih? seharus nya kau berbahagia rendi karna akan kembali ke tanah kelahiran mu." ujar daniel sambil tersenyum karna melihat anak nya masih memiliki sisi kekanak-kanakan.

"Daddy, nanti saat tiba diindonesia pastikan berita kepulangan kita tidak dimuat dimedia. aku tidak mau privasi ku ataupun privasi keluarga kita terekspose dimedia manapun." ujar rendi kepada ayah nya.

"Daddy sudah mengatur segala nya untukmu sayang, kamu tidak perlu khawatir." ujar daniel sambil meletakkan tangan rendi kepelukan nya.

"Thanks dad" balas rendi lalu memasang headphone ditelinga nya.

Setelah menempuh perjalanan panjang dan singgah dibeberapa bandara akhir nya mereka tiba dibandara soekarno hatta.

Rendi berjalan pelan sambil menggerat koper nya. ia mengingat kejadian 18 tahun yang lalu ketika ibu nya melepas kepergian nya dengan tangisan.

"Raju, janji ya sama mommy. kamu harus menghubungi mommy setiap saat."

"Raju, dengarkan lah ucapan ayah mu. kamu harus jadi anak yang penurut. mommy sangat mencintai mu." ujar alya waktu itu ketika melepaskan kepergian nya.

Begitu banyak pesan dan permintaan alya kepada nya tapi tak satupun yang ia jawab. raju hanya memandang wajah alya dan rendy secara bergantian. ia berpikir bahwa rendy lah yang telah memisahkan ayah nya daniel dengan ibu nya. ia juga membenci alya yang tega melihat ayah nya hidup menderita karna kehilangan keluarga nya.

Saat alya melambaikan tangan nya dan menangis memanggil nama nya rendi tak ingin melihat mereka. rendi berjalan lurus tanpa menoleh kebelakang. ia hanya melihat tangisan daniel sambil menggandeng tangan nya.

Begitu menyakitkan dan terluka nya hati rendi melihat daniel menghapus air mata nya dan mencoba tersenyum melambaikan tangan nya kepada ibu nya dan kekasih ibu nya.

Air mata rendi menetes dipipi nya.

"Rendi, kenapa kamu menangis nak?" tanya daniel

"Aku merindukan london daddy." jawab rendi berbohong.

"Kau boleh pergi kesana kapanpun kau mau tapi saat jatah cuti akhir tahun mu." jawab daniel.

"okay dad." jawab rendi.

Daniel melihat anak pak hans "harry" telah tiba untuk menjemput mereka dan mereka menghampiri nya.

"Maaf, membuat pak daniel dan pak rendi menunggu." ujar harry karna iya terlambat untuk menjemput mereka.

"Tidak apa-apa harry." jawab daniel.

Daniel memperkerjakan anak pak hans sebagai sekretaris nya dan ia nanti yang akan membantu rendi juga untuk mengenal beberapa rumah sakit dan kolega yang bekerja sama dengan perusahaan nya.

"Silahkan pak daniel." ujar harry setelah membukakan pintu untuk daniel.

"Silahkan pak rendi." ujar harry kepada rendi yang menyusul dibelakang ayah nya.

"Panggil saya rendi saja" ujar rendi yang merasa risih dipanggil dengan sebutan bapak diusia nya yang baru saja menginjak 23 tahun.

"Baik pak rendi." jawab harry keceplosan

Harry duduk dibangku kemudi nya dan ia akan segera mengantarkan daniel dan rendi kerumah lama mereka.

Ditengah perjalanan menuju green hills estate. Daniel meminta agar harry berhenti disebuah toko bunga dan harry pun berhenti disebuah toko yang diinginkan daniel.

Daniel turun dari mobil nya dan masuk kedalam toko bunga tersebut, tampak wajah daniel sedang tertawa kepada sipenjual bunga. entah nostalgia apa yang dibicarakan mereka. yang rendi lihat ayah nya tertawa bahagia tidak seperti biasa nya.

Daniel keluar dari dalam toko bunga dengan dua ikat bunga lily ditangan nya dan seikat bunga mawar merah.

"Daddy, untuk apa kau membeli bunga sebanyak ini?" tanya rendi penasaran

"Kita akan mengunjungi adik mu." jawab daniel.

Daniel meminta harry agar berhenti disebuah pemakaman elite yang ada dijakarta.

Daniel meletakkan bunga mawar merah diatas makam bayi kembar nya yang bertuliskan nama dania dan darren.

"Daddy tau kalian pasti menyukai bunga ini kan? karna ibu kalian juga sangat menyukai nya." ujar daniel sambil berjongkok didepan makam anak nya.

Rendi yang berdiri dibelakang ayah nya dan mendengar sebutan kata ibu segera membuang pandangan nya dan menaikkan bibir atas nya. "menjijikkan" ujar rendi didalam hati nya.

Daniel mencium nisan anak nya dan mengusap-usap nama mereka.

Daniel segera berdiri dan berjalan kemakam nenek nya dan rendi mengikuti langkah kaki ayah nya. ia meletakkan bunga lily kesukaan nenek nya ditengah-tengah makam nenek dan kakek nya.

"Apa kabar granny, opa? aku telah membesarkan kembali nama Atmadinata dan membangun kembali bisnis mu opa." ujar daniel sambil duduk ditepi makam kakek dan nenek nya. ia juga mencium nisan mereka, begitu juga dengan rendi yang ikut mencium makam moyang nya yang bertuliskan nama belakang nya.

Kemudian daniel berjalan lagi mendekati makam qanita dan menaruhkan bunga lily yang sama seperti nenek nya. qanita dan neneknya memang sama-sama menyukai bunga lily.

"Apa kabar qanita? aku harap kau bisa hidup bahagia di alam sana." ujar daniel

"Daddy, qanita itu siapa?" tanya rendi penasaran.

"Dia adalah teman daddy, teman baik daddy." jawab daniel. ia tak ingin rendi tahu masa lalu kelam nya bersama qanita. daniel tidak mungkin menceritakan aib yang pernah ia lakukan bersama qanita.

Rendi hanya menganggukkan kepala nya dan mereka berjalan meninggalkan pemakaman menuju rumah mereka agar segara pergi beristirahat.

Terpopuler

Comments

Mega Adelina

Mega Adelina

disatu pihak kecewa sih dgn daniel,, tp dipihak lain paling kecewa dengan alya. . kl soal menghianati dan sakit hati, dl waktu sama rendi juga dia sering dikecewakan bahkan ditinggal nikah koq tp tetap dikasih maaf buat rendi ketika dia terluka dr daniel . knp kepada daniel dia gak berlaku begitu demi si rendi kecil agar rendi kecil tidak kecewa dan tetap mendapatkan kasih sayang ibu dan ayah nya daniel. alya kan tau kl anaknya rendi kecil sdh begitu lengket dengan daniel tp dia gak mau ngalah demi gatalnya ke rendi besar mantan suaminya. ... ahh...kesel aku ingat dia di crita broken vow...

2021-07-16

0

Siti Yadi

Siti Yadi

mang syaitan daniel tu. berarti keluarge atmadinata tak benar ndidik anak cucunye.

2020-10-09

0

Danish Mayza

Danish Mayza

daniel egois deh thor. masa kesalahan alya aja yg anak nya tau sementara daniel menyembunyikan kesalahan nya dari anak nya🤦‍♀

2020-09-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!