After Mei

After Mei

MEI

"Zain Terima kasih karena telah menyapaku lebih dulu"

Hai, aku Nay Aliya, biasa dipanggil Nay. Seorang perempuan yang sangat ambisi melakukan hal baru, dan selalu tertarik dengan semua yang berbau menulis. Semuanya dimulai saat aku kelas dua SMA, dan berlanjut hingga dunia perkuliahan. Tapi aku tidak akan menceritakan tentang dunia SMA-ku, melainkan kisah saat aku mengenal organisasi di dunia perkuliahan, dan juga saat aku bertemu dengan seseorang yang bernama Zain.

Tahun 2020 kali ini sangat berbeda bagi Nay dan juga teman-teman kampusnya, karena untuk pertama kalinya mereka akan melaksanakan kuliah online, yap kali ini mereka harus bertatap muka lewat online tanpa bertemu karena Corona yang cukup berbahaya. Karena itulah, Nay menghabiskan banyak waktu di rumahnya sembari melaksanakan kuliah online. Karena Corona yang tiba-tiba, Nay terpaksa harus mengalihkan seluruh kegiatan kampusnya juga.

Meskipun sangat membosankan, mau tidak mau Nay tetap harus ikut karena ini sudah menjadi tugasnya sebagai pengurus baru. Hari demi hari berlalu, Nay hanya menghabiskan sebagian besar kegiatannya di depan layar laptopnya untuk kuliah maupun meeting online kegiatan kampusnya. Hingga ujian akhir semester empat pun, Nay tetap melaksanakan ujian via online.

***

Semester lima dimulai pada awal bulan Mei 2021, saat itu keputusan pemerintah tentang social distancing mulai perlahan mereda. Begitupula dengan kebijakan kampus yang sudah memperbolehkan mereka kembali untuk kuliah tatap muka. Tentu saja ini menjadi kabar gembira untuk seluruh mahasiswa, tak terkecuali bagi Nay yang begitu bersemangat kembali ke kampus dan kembali aktif berkegiatan.

Hari pertama kuliah pada bulan Mei resmi dimulai, Nay kemudian menyiapkan peralatan kuliah dan bergegas ke kampus agar tidak terlambat. Sesampainya di kelas, Nay belum mendapati teman-teman maupun dosen yang mengajar. Kerena tidak tau harus melakukan apa, Nay menyempatkan untuk bermain handphone saja sembari menunggu.

Tepat saat Nay membuka handphonenya itulah, Nay terfokus ke salah satu group organisasinya yang begitu berisik. Perlahan Nay membaca satu persatu dari pesan yang ada, tiba-tiba saja Nay berhenti dan fokus ke pesan yang disampaikan oleh ketua organisasi. Nay langsung melebarkan mata dan berkata “wah, kok tiba-tiba banget”. Disaat yang bersamaan, teman-teman Nay telah datang satu-persatu dan tanpa sadar mereka larut dalam obrolan mereka dan melupakan isi chat group yang membuat Nay terkejut.

Perkuliahan selesai pukul 14.00 hari itu, Nay kemudian pulang ke kosnya dan langsung istirahat “hufftt kuliah yang cukup melelahkan hari ini (tuturnya dalam hati) sembari perlahan memejamkan matanya. Sekitar 30 menit Nay tiba-tiba terbangun dengan mata yang nampak masih kelelahan, tapi Nay harus tetap bangun karena teringat tentang pesan tadi pagi dari group organisasinya. Ternyata itu adalah pesan yang berisi meeting online persiapan kegiatan camp untuk menyambut anggota baru di LNP. Yah..organisasi kampus yang diikuti Nay, LNP.

Selama meeting tersebut, beberapa hal yang dianggap urgent untuk persiapan kegiatan LNP dibahas begitu detail oleh masing-masing divisi. Selain itu juga, tanggal pelaksanaan camp sudah ditentukan dan acaranya akan dilaksanakan pada ditanggal 13 mei 2020.

***

Hari pelaksanaan camp LNP tiba, tampaknya cuaca cukup mendukung segalanya, seluruh persiapan juga sudah beres. Hari itu beberapa anggota divisi berangkat ke lokasi menggunakan mobil bersama dengan peserta, dan beberapa anggota lain sepakat untuk bertemu di lokasi saja.

Hari itu, Nay datang agak terlambat karena harus berangkat dari rumah ke lokasi camp. Orang Tua Nay yang selalu mengawasi kegiatan Nay dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, tentu saja tidak akan membiarkan Nay pergi dengan mudah. Tentu itu sudah biasa bagi Nay. Terkadang diwaktu yang lain, Nay harus sekuat tenaga menyakinkan orangtuanya agar diizinkan pergi... (tapi itu bukan hal yang harus aku bahas sekarang yaa hehehe)

Pukul 19.30 acara camp LNP dibuka dengan tepuk tangan peserta dan juga suara ombak pantai yang menghancurkan keheningan. Untung saja Nay tiba di sana tidak lama setelah acara pembukaan.

Saat Nay ingin memasuki ruangan, sepasang kaki tiba-tiba saja berhenti tepat di sampingnya. Sambil tersenyum, laki-laki itu kemudian langsung mengatakan “hai, kamu nay kan? Sini aku bantu “ melihat Nay yang begitu kerepotan dengan bawaan nya, sontak saja laki-laki itu mengambil barang bawaan Nay.

“kamu Zain ya? Timpa Nay setelah memberikan barang bawaan nya kepada laki-laki tersebut. Dengan senyuman khasnya, Zain kemudian menganggukkan kepala sembari berjalan ke suatu tempat, rupanya ia mengantar Nay ke ruangan istirahat para pengurus LNP. Sesampai di ruang istirahat, Zain mengatakan kepada Nay bahwa setelah pembukaan acara, mereka harus berkumpul karena akan ada acara perkenalan pengurus kepada anggota baru. Nay yang sedari tadi masih tidak menyangka bahwa yang berdiri di depannya adalah Zain hanya memandangnya dan mengangguk seakan mengerti dengan perkataan Zain.

“Nay? Nay? Nayyyy” nada suara Zain yang cukup keras menyadarkan Nay dari lamunannya. Loh dengarkan apa yang gue sampaikan?

“ah? Kenapa? Kenapa? Ucap Nay. Zain yang melihat tingkah Nay yang bingung, sontak geleng-geleng kepala lalu mengulangi perkataanya tadi. Nay yang baru mendengar baik perkataan Zain kemudian mengangguk dan langsung menaruh tas dan bersiap keruang rapat yang dikatakan Zain.

Sesampainya di ruang rapat, Nay bertemu dengan wajah-wajah yang baru ia lihat secara langsung, karena lamanya kegiatan dan kuliah online, Nay hanya mengingat-wajah mereka dan tidak terlalu tau dengan nama-nama pengurus di LNP. Nay yang baru saja duduk di ruang rapat, melihat seorang perempuan datang mendekatinya, lalu tiba-tiba saja ia mengulurkan tangan

“ Hai, kamu Nay kan ?, aku Sifa. Salam kenal ya Nay!” lalu perempuan tersebut duduk tepat disebelah Nay. Nay yang belum mengenal wajah disampingnya kemudian tersenyum dan mengulurkan tangan, sembari mengingat-ingat nama perempuan tersebut.

Setelah beberapa saat mengingat perempuan disampingnya, Nay akhirnya tau bahwa sifa adalah teman divisinya. Nay dan Sifa banyak mengobrol, baik tentang kepribadian masing-masing maupun alasan mereka masuk LNP. Hingga tak terasa mereka hampir setengah jam berlalu, pembicaraan Nay dan Sifa hari itu membuat mereka menjadi sahabat yang selalu curhat satu sama lain.

Sementara itu di aula kegiatan, tampak seluruh anggota baru telah duduk di kursi masing-masing untuk lanjut ke kegiatan selanjutnya, yaitu materi pengenalan mendalam terkait LNP dan budaya-budaya organisasi. Materi ini dipimpin langsung oleh pendiri LNP, kak Faizal.

Tak terasa materi pertama sudah selesai dan berjalan dengan lancar, berhubung karena jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, para anggota baru kemudian diberikan waktu untuk istirahat sembari makan malam. Nay bersama pengurus perempuan lainnya bertugas membagikan makan malam, sementara laki-lakinya bertugas membagikan minum kepada peserta.

Terlihat Nay yang sedang sibuk membagikan makanan keluar masuk dari ruang dapur ke aula tiba-tiba berpapasan dengan Zain yang baru saja membawa air ke aula.

“gimana Nay? Aman? Hehehe, ucapnya mengingatkan agar tidak terlalu lelah. Nay yang belum terbiasa dengan sapaan Zain saat itu hanya membalasnya dengan senyuman kemudian berlalu pergi. Tak lama setelah pembagian makanan selesai, Nay kemudian duduk bersama para pengurus di dapur sembari mengobrol ringan dan juga saling berkenalan kembali secara langsung (maklum karena mereka baru bertemu langsung pasca covid). Setelah saling mengenal satu sama lain, Nay akhirnya tau bahwa banyak dari mereka berada di fakultas yang sama.

Tak terasa mereka sudah menghabiskan waktu bercerita mengenai diri mereka satu sama lain selama setengah jam, akhirnya salah satu dari mereka beranjak untuk melihat ruangan pertemuan. Rupanya seluruh anggota baru telah selesai menghabiskan makanan mereka.

Selepas makan, seluruh anggota baru kemudian diarahkan untuk memperbaiki kembali duduk mereka untuk kemudian bersiap ke acara selanjutnya. Acara selanjutnya malam itu adalah perkenalan seluruh pengurus LNP, dimana mereka akan berbaris untuk memperkenalkan diri mereka dan dari anggota divisi apa.

Nay yang baru saja sampai di ruangan bersama pengurus lain nampak begitu gugup, terutama Nay yang baru pertama kali akan berdiri di depan banyak orang. Untung saja saat itu Sifa datang berdiri tepat disamping Nay, sifa memberikan semangat kepada Nay dan tetap di samping Nay saat perkenalan dimulai. Perasaan Nay saat ini sedikit tenang karena ada Sifa yang berdiri di dekatnya, sementara itu tanpa sadar, sedari tadi ternyata Zain juga berdiri tepat di samping Nay. Dimana posisi mereka saat itu, Nay berada di tengah, Zain di samping kiri Nay sementara Sifa berada di samping kanan Nay. Karena saat itu Nay adalah orang yang tidak terlalu banyak bicara kepada orang yang baru dikenal, Nay hanya diam dan sesekali tersenyum kepada Zain.

Proses perkenalan pengurus LNP berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditentukan, Nay juga sudah merasa lelga dan senang karena mampu mengendalikan diri dan dapat percaya diri memperkenalkan dirinya. Setelah acara selesai, akhirnya seluruh peserta diarahkan untuk segera istirahat, dimana laki-laki memiliki ruang istirahat sendiri begitupula dengan perempuannya.

Suara kicauan burung memecah pagi di tempat pelaksanaan camp LNP, para peserta juga sudah bersiap-siap untuk melanjutkan kegiatan berikutnya. Pagi ini seluruh peserta dan pengurus mengawali pagi mereka dengan senam bersama tanpa terkecuali, tujuannya agar kita bisa lebih akrab tanpa sekat diantaranya. Ini juga menjadi salah satu alasan Nay kenapa harus bergabung di LNP, karena disini Nay menemukan tidak ada perbedaan apapun, bahkan mereka saling menghormati satu sama lain.

Setelah olahraga, peserta kemudian diarahkan untuk istirahat sejenak lalu bersiap-siap untuk sarapan pagi. Sama seperti biasanya, makanan akan disiapkan oleh pengurus di ruang utama dan seluruh peserta serta pengurus duduk menikmati makanan mereka bersama-sama. Akan tetapi, Nay yang bertugas sebagai tim dokumentasi pagi itu harus menunda dulu sarapannya karena harus memotret beberapa foto untuk keperluan dokumentasi nantinya.

Setelah tugasnya selesai, Nay langsung menuju ke dapur untuk sarapan. Saa itu Nay tidak sendirian, beberapa pengurus yang belum sempat sarapan karena bertugas pagi itu juga ikut bergabung bersama Nay. Saat sedang asik menyantap makanan, Zain datang dari arah pintu belakang dan ikut bergabung dengan yang lainnya. Sesekali tampak Zain tak sengaja menatap Nay, yang disaat bersamaan pula mata Nay menatap Zain. Pertemuan sepasang mata itu takkala membuat Nay terlihat canggung di depan Zain, hingga terkadang Nay memilih untuk mengambil cepat tatapannya ke arah yang lain.

***

Materi dasar kepenulisan di hari kedua telah selesai dan berjalan sesuai rencana hari itu. Pelaksanaan camp yang berlangsung 3 hari 2 malam itu hampir selesai, para peserta terlihat sangat semangat dan antusias terkait materi yang dibawakan oleh orang-orang hebat alumni LNP. Banyak pelajaran baru yang tentu saja mereka dapatkan setelah camp LNP, juga teman baru tentunya.

Malam harinya, seluruh peserta akan diberikan tugas praktek menulis apapun yang berkaitan dengan materi yang mereka dapatkan. Tentu ini akan berguna untuk mereka nantinya, karena selain ilmu, mereka juga diberikan praktek secara langsung di LNP. Oleh sebab itu di LNP, kita tidak hanya sekedar belajar, tapi juga mencetak generasi yang berprestasi.

Suasana ruangan malam itu begitu hening karena seluruh peserta fokus mengerjakan tugas masing-masing, sementara para pengurus berada di luar ruang agar tidak menganggu. Terkecuali Nay, Zain dan Sifa, mereka bertiga harus bertugas kembali untuk keperluan dokumentasi.

Di sela-sela mereka bertugas, Zain yang memegang kamera terlihat beberapa kali mencuri-curi pandang kepada Nay. Bahkan beberapa kali, Zain mencoba berdiri di dekat Nay tetapi kemudian mengurungkan niatnya karena Sifa yang selalu menempel didekat Nay. Disela-sela istirahat, tiba-tiba saja Sifa menghampiri Zain lalu mengatakan

“ Zain sini fotoin kita dulu” dengan sedikit meledek Zain berkata” bayar ya...” terlihat Sifa dan Nay hanya tersenyum mendengar perkataan Zain.

“Cekrek, cekrek, cekrek (suara kamera memotret) sudah ya, nanti gue kirim” ucap Zain kepada Nay dan Sifa

“ok, jangan lupa” timpa Sifa. Sedangkan Nay hanya mengangguk pertanda setuju. Melihat Nay yang tidak terlalu banyak bicara, Zain juga sedikit bingung dengan diri Nay, apakah dia pemalu atau introvert (bicara dalam hati ).

***

Jam telah menunjukkan pukul 10 malam, Para peserta juga terlihat telah menyelesaikan tugas mereka masing-masing. Karena waktu yang terbatas, akhirnya ketua pelaksana mengumumkan bahkan tugas mereka akan di berikan kepada para pemateri untuk dilihat nanti, hingga teman-teman bisa tau mana yang harus dikoreksi.

Begitu penyampaian telah selesai, para peserta kemudian diarahkan untuk istirahat karena besok pagi akan ada acara penutupan.

Malam semakin gelap serta hawa yang semakin dingin, membawa peserta juga semakin lelap dalam tidurnya, terkecuali para pengurus yang memilih untuk terjaga sembari mengobrol beberapa hal. Berbeda dengan Zain yang begitu kuat begadang, Nay yang malam itu cukup lelah memutuskan untuk istirahat saja.

Suara alarm dari handphone Nay yang begitu keras tidak hanya membangunkan Nay saja pagi itu, tetapi juga cukup membangunkan teman-teman pengurus perempuan yang lain. Nay sengaja memasang alarm pagi-pagi buta karena ingin cepat siap-siap, sekaligus berkemas agar tidak terlambat nantinya.

Beberapa teman-teman pengurus yang juga terbangun karena alarm Nay juga memutuskan mulai berkemas dan bersiap-siap untuk mandi. Beberapa dari mereka juga mulai membangunkan peserta agar bersiap-siap untuk berkemas, agar nanti tidak pusing mencari barang masing-masing, lalu bergegas untuk mandi.

Setelah semua peserta mandi...

“Perhatian! Seluruh peserta dan pengurus diharapkan segera ke ruang utama, karena acara penutupan akan segera dimulai”

Nay yang baru saja membuka pesan dari group, kemudian bersiap-siap untuk ke ruang utama, disusul dengan pengurus dan juga peserta yang baru saja selesai. Saat sampai di ruang utama, terlihat peserta sudah banyak yang mengisi kursi, sedangkan para pengurus duduk dibelakang juga bersiap-bersiap untuk penutupan. Beberapa pengurus yang bertugas pada penutupan kali ini, terlihat sudah standby di atas panggung. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya acara penutupan camp LNP-pun dimulai.

Acara penutupan kali ini dipimpin langsung oleh dewan senior yang turut hadir dan ketua lembaga LNP, dan beberapa alumni yang hadir juga turut membersamai kegiatan penutupan. Nay yang bertugas sebagai tim dokumentasi, memilih untuk memotret beberapa kegiatan penting pada penutupan kali ini. Sedangkan Zain, hari itu bertugas merekam kegiatan penutupan.

Acara camp LNP ditutup dengan perasaan bahagia dari para pengurus dan juga anggota baru, selama tiga hari ini mereka belajar hal baru mengenai dunia kepenulisan. Sebelum para peserta dibubarkan, mereka kembali di ingatkan bahwa setelah ini akan ada evaluasi tambahan dan akan dilaksanakan di sekret LNP. Semuanya kemudian mengatakan iya sebagai pertanda setuju.

Setelah semua perlengkapan selesai di packing dan dibawa ke mobil, barulah kemudian para peserta dan pengurus lainnya diperbolehkan untuk pulang. Nah saat Nay hendak berjalan keluar ruangan, tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menepuk pundak Nay, dan benar saja itu Zain. Selama tiga hari di lokasi camp, Nay merasakan ada perbedaan tingkah laku Zain yang sedikit aneh, beberapa kali Zain selalu bertingkah aneh kepadanya dan beberapa kali Nay sering mendapati mata mereka bertemu tanpa sengaja. Walaupun begitu, Nay masih berusaha untuk tidak berpikir aneh, ia menganggap justru itu mungkin cara Zain agar mereka bisa akrab dan menjadi teman divisi yang bisa bekerja sama selama di LNP.

Dengan perasaan sedikit terkejut, Nay berkata “ ya ampun Zain, loh sengaja ya mau buat gue cepat meninggal”, “hhhh enggak sih cuman menyenangkan aja gitu bisa gangguin loh” perasaan Zain yang sangat senang menggoda Nay, membuat Nay agak jengkel. Nay kemudian berlalu meninggalkan Zain sambil berkata “ dasar nggak ada kerjaan loh ya, bye”

Pertemuan mereka selama camp tiga hari itu, ternyata membuat Nay sempat beberapa kali kepikiran. Tapi secepat mungkin kembali sadar dan membantah isi hatinya “ ya kali gue suka sama dia, dah lah gue tidur aja” bersamaan dengan rasa pusing tentang perasaanya, Nay perlahan menutup matanya dan tertidur lelap karena sudah beberapa hari tidak tidur teratur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!