“Perasaan nyaman tidak hadir begitu saja"
Literasi, Narasi, Prestasi (LNP) merupakan salah satu organisasi internal kampus yang bergerak di dunia kepenulisan. Organisasi LNP berdiri tahun 2016 di bawah kepemimpinan Kak Faizal, dialah yang menjadi alumni pertama di LNP dan dua orang temannya yang sekarang sangat sukses dalam dunia kepenulisan. Mereka bertiga memulai LNP sebagai wadah bagi teman-teman kampus agar memiliki kesempatan besar bergerak dalam dunia kampus. Hingga hari ini LNP telah banyak menciptakan generasi-generasi terbaik, tidak hanya dari segi kepenulisan, tapi juga berbagai kegiatan-kegiatan internasional, kejuaran nasional sampai internasional.
Sebagai organisasi yang notabenenya masih baru, LNP cukup membuktikan bahwa ia menjadi organisasi yang tidak dapat dipandang sebelah mata, dan itu menjadi alasan Nay tertarik bergabung bersama LNP. Selain itu, Nay yang memang cukup pemilih dengan organisasi yang ia masuki, tidak ingin jika ia hanya bergabung saja sebagai penonton atau hanya sekedar bergabung dengan nama, bahkan yang paling tidak disukainya adalah organisasi itu tidak memiliki tujuan untuk membentuk dirinya menjadi lebih baik.
Cerita awal Nay tertarik masuk di LNP Tahun 2020 dimulai ketika Nay yang saat itu telah diperbolehkan oleh orangtuanya untuk memasuki kegiatan kampus. Nay yang sudah menunggu moment itu dari lama akhirnya memutuskan untuk langsung mencari kegiatan apa yang cocok dengannya.
Sepulang dari kuliah, Nay yang kebetulan lewat di depan mading fakultas, tidak sengaja melihat brosur open rekrutmen dari organisasi LNP. “ apa nih? LNP ? fokus mengembangkan diri dalam dunia kepenulisan ilmiah dan non ilmiah.” Hari itu Nay yang sangat semakin memperhatikan dengan seksama brosur itu, ia semakin tertarik dengan LNP, setelah membaca brosur tersebut Nay langsung menghubungi panitia pelaksana rekrutmen. Berhubung karena Nay baru masuk semester tiga, ia belum banyak mengerti persoalan organisasi dan semacamnya.
Untung saja saat itu salah satu temannya juga berencana untuk mendaftar dengan Nay di LNP, jadi mereka memutuskan untuk mendaftar bersama. Waktu pendaftaran yang masih panjang kala itu membuat Nay tidak langsung mendaftar hari tiu, hingga tiga hari kemudian, Nay mendapat kabar bahwa pandemi masuk ke Indonesia. Pasca berita tersebut tersebar, pihak kampus segera memberitahu dekan fakultas masing-masing agar memberikan surat edaran libur sementara. Akan tetapi setelah 2 minggu pihak kampus memberikan perpanjangan libur entah sampai kapan.
\Sementara Nay yang berada di Kost sejak libur pandemi saat itu memutuskan untuk pulang ke rumah saja, saat sementara berkemas ingin pulang, Nay baru teringat bahwa ia belum mendaftarkan dirinya di LNP. “ ya ampun, gue hampir saja lupa daftar di LNP.” Segera setelah itu Nay melihat pengumuman di Instagram LNP, bahwa segala alur rekrutmen dialihkan ke online dan diperpanjang hingga akhir bulan maret.
“untung saja pendaftarannya diperpanjang” kata Nay melepas kekhawatirannya.
Setelah selesai berkemas, Nay kemudian izin ke Rina untuk bali ke rumah duluan,
“gue balik dulu ya Rina.” Titah Nay
“ oke hati-hati, gue paling lambat lusa baru pulang, soalnya orang tua gue sedang ada kerjaan.” Ucap Rina yang kala itu orangtuanya memang sedang sibuk-sibuknya bekerja.
“loh juga hati-hati ya di kampus, gue balik duluan karena orang tua gue udah datang. Lanjut Nay, kebetulan kampung Nay dan Rina yang sangat berjauhan membuat mereka tidak bisa pulang bersama. Berhubung kampung Nay tidak terlalu jauh, ia akhirnya dijemput duluan oleh ayahnya.
“ oke sip” balas Rina
“ assalamualaikum” ucap nay berpamitan
“waalaikumsalam.” Balas Rina. Perlahan Pundak Nay menghilang bersamaan dengan langkah kakinya berjalan menjauh dari kost untuk pulang ke rumah. Sementara Rina, memandangi Nay sampai ia tidak terlihat lagi di jangkauan mata, Rina lalu kembali masuk ke kost dan melanjutkan kegiatannya yang kala itu sibuk dengan urusan tugasnya yang semakin menumpuk gara-gara kuliah daring.
Malam harinya di kamar Nay...
Sisa tetesan air hujan yang berasal dari sisa hujan menjelang maghrib masih nampak jelas dari jendela kamar Nay, diikuti irama ketikan dari jari jemari Nay yang sedang sibuk di depan jendela laptopnya. Malam itu Nay memutuskan untuk mulai mendaftar di LNP, perlahan selangkah demi selangkah Nay menyelesaikan persyaratan dokumen di LNP. Salah satu persyaratannya adalah menulis esai, puisi dan tulisan lainnya yang bisa nantinya dirangkum untuk dijadikan karya para peserta baru.
Karya yang Nay publikasikan sebagai persyaratan malam itu adalah sebuah puisi dengan judul sahabat, bagi Nay sesederhana apapun sebuah karya ia tetap mengerjakan dengan teliti...ya begitulah pribadi Nay yang selalu teliti tentang apapun. Tanpa terasa setengah jam telah berlalu, coretan-coretan dari hasil tulisan Nay memenuhi kertasnya. Tulisan Nay akhirnya selesai tepat saat waktu menunjukkan pukul 8 malam, setelah itu Nay kemudian mengunggahnya langsung di link persyaratan. Setelah segala persyaratannya telah Nay selesaikan, ia lalu menutup laptopnya lalu bersiap untuk istirahat. Pengumuman peserta yang lolos seleksi pertama akan diumumkan minggu depan, hanya sekitar 100 orang saja yang akan diterima hari itu dari sekitar 9 fakultas yang ada di kampus Nay.
Hari demi hari Nay lewati dengan penuh keyakinan bahwa pandemi akan segera selesai dan ia bisa kembali untuk kuliah Sembari menunggu hasil pengumuman. Nay terus menjalani aktivitas barunya di rumah selama pandemi, yaitu kuliah online. Bagi Nay yang sangat suka berkegiatan, tentu saja kadang ini adalah hal yang sangat membosankan, yang ia lakukan haya menatap laptopnya, sesekali tersenyum karena penjelasan dosen yang kadang lucu dan juga kebanyakan serius saat sedang kuliah daring. Benar saja, pandemi ini masih ada, bahkan tambah parah hingga banyak menjadi korban. Tentu saja karena pandemi ini, Nay harus tetap menjalankan aktifitas kampus dan organisasi via daring. Bahkan sampai Nay telah resmi menjadi anggota baru di LNP. Tanpa terasa satu tahun berlalu, dimana saat itu kondisi yang sudah mulai membaik, dan aktifitas kampus yang mulai dibuka perlahan, hingga di bulan Mei tepatnya saat Nay semester 5, ia akhirnya bisa kembali ke kampus dan melaksanakan kegiatannya yang tertunda karena pandemi.
Begitulah sedikit cerita bagaimana Nay bertemu dengan organisasi LNP, bagaimana ia sangat suka menulis, bagaimana akhirnya LNP memberikan kesempatan bagi Nay belajar dunia kepenulisan, dan juga bagaimana awal cerita Nay mengenal sosok laki-laki yang begitu baik selama ia mengenalnya, iya dia adalah Zain. Laki-laki yang banyak mengajarkan Nay bagaimana harus menghadapi dunia yang kadang tidak bisa kita tebak, dan karenanya juga, Nay bisa merasakan bahwa ternyata ada juga laki-laki yang peduli kepada dirinya. Tanpa mempermasalahkan bagaimana fisik dari seorang Nay, karena bagi Nay, Zain adalah sosok yang menjadi idaman, tidak hanya untuk Nay tapi juga banyak perempuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Millennium Earl
Duh, bikin merinding!
2024-01-20
1