Yogyakarta 1905
Haryo mengajak Carlotta duduk di bawah pohon beringin itu setelah acara Membagongkan dengan godaan gadis Belanda itu.
"So, miss von Hoover apa yang membuat anda naik pohon macam monyet?" goda Haryo ke gadis cantik.
"Aku tadi lihat ada kucing putih naik ke atas pohon ini dan ingin menangkapnya... Tapi ternyata dia turun, akunya terjebak. Lagian bodoh juga aku pakai gaun ini..." jawab Carlotta.
"Kalau tidak ada aku?"
Carlotta mengerlingkan matanya. "Mungkin aku jadi teman penghuni pohon beringin?"
Haryo tertawa geli mendengar argumen dari gadis cantik ini. "Kamu tidak takut hantu?"
"No. Hantu berhak kok tinggal disini, selama tidak mengganggu. Saling menghormati itu sudah pas menurut aku ..." jawab Carlotta.
"Kamu tinggal di Yogyakarta sudah lama?"
"Baru lima tahun."
"Sebelumnya?"
"Di Batavia."
"Kenapa pindah?"
"Papa minta pindah karena Batavia banyak peristiwa menyakitkan. Papa kan insinyur dan sedang mengurus jalur kereta..." Carlotta tampak mendung. "Adik perempuan aku dibunuh oleh salah pekerja kami..."
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un... Umur berapa?" tanya Haryo yang tidak habis pikir ada yang tega membunuh anak kecil.
"Sepuluh tahun..." jawab Carlotta sambil mengusap air matanya. "Chelsea masih kecil..."
"Apakah pelakunya tertangkap?" tanya Haryo sambil menatap prihatin ke Carlotta.
Carlotta menggelengkan kepalanya. "Dia sudah kabur."
Haryo mengumpat dengan bahasa Belanda. "Tidak selamat dunia akhirat dia !"
Carlotta menoleh ke wajah keras Haryo. "Mas Haryo kok jadi marah-marah. Chelsea sudah lama meninggalnya kok.."
"Dengar Mevrouw Carlotta, aku tidak suka dengan orang yang jahat ... Itu kalau ada di hadapan aku, sudah aku pecut dia !" geram Haryo.
"Mas Haryo, memang kuda dipecut."
"Lha apa harus ditendang ke jurang?"
Carlotta mengeplak bahu Haryo. "Malah semakin kemana-mana..."
Haryo tertawa. "Lebih pantas kan?"
Carlotta tertawa. "So, kamu sekolah dimana? HIS ( Hollands Inlandse School ) Batavia ?"
"Tidak. Sekolah disini saja lalu bertekad ke Oxford. Sudah lulus. Kamu?"
"Maisjes Vakschool ( sekolah kejuruan wanita ). Sudah lulus juga." Carlotta tersenyum. "Terus di Oxford ambil jurusan apa?"
"Arsitektur."
"Wah Meneer ingenieur ( tuan insinyur ). Lalu, akan bekerja disini?" tanya Carlotta.
Haryo menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku sudah mendapatkan penawaran di Den Haag tapi masih menunggu panggilan kerja. Mungkin beberapa bulan lagi."
Carlotta menatap Haryo serius. "Ikut dong ke Den Haag."
Haryo terkejut "Eh? Kenapa ?"
"Aku ingin pulang ke Den Haag tapi papa tidak kasih ijin aku pulang sendirian. Kalau ada temannya kan bagus..."
Haryo menggelengkan kepalanya. "Mevrouw Carlotta, kita baru bertemu hari ini ... Bagaimana bisa kamu meminta berangkat ke Den Haag dengan aku yang notabene pribumi? Apa kata papa kamu?"
Carlotta mengibaskan tangannya seolah bukan masalah. "Papa pasti suka padamu. Tapi jadi pertanyaan, bagaimana dengan keluarga kamu? Apakah kasultanan Ngayogyakarta mengijinkan?"
"Bagaimana kamu tahu soal keluarga aku?"
Carlotta menunjuk ke arah sepeda onthel Haryo. "Itu logo keluarga kamu kan mas Haryo?"
Haryo hanya terdiam.
"Mas Haryo ! Mas Haryo ! Ealah lho kok sareng Nonik ( kok sama Nonik )?" Sugito menatap ndoronya yang asyik duduk berdua bersama seorang gadis Belanda. Duh alamat ndoro sepuh bisa marah ini !
"Mevrouw Carlotta, perkenalkan ini Gito, tukang cari orang..." ucap Haryo. Carlotta menganggukkan kepalanya sopan yang dibalas oleh Sugito. "Ono opo Gito?"
"Mas, yuk wangsul ( mari pulang ). Ndoro sepuh mangke bingung ( bapak nanti bingung )."
Haryo hanya tersenyum tipis. Bingung apanya? Wong ada dua istri juga !
"Yo Wis. Yuk mulih..." Haryo pun berdiri lalu membantu Carlotta untuk berdiri. "Mevrouw Carlotta, maafkan saya yang harus pulang karena dicari bapak saya ..." ucap Haryo dengan gaya sok formal membuat Carlotta cekikikan.
"Baik Mas Haryo... Bagaimana kalau lusa kita bertemu di alun-alun? Aku ada acara di tengah kota."
Haryo mengangguk. "Boleh. Jam berapa?"
"Setelah makan siang?"
"Okay."
Carlotta menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju balik pohon beringin itu lalu keluar dengan membawa sepeda onthel nya juga. "See you lusa."
"See you lusa" jawab Haryo.
Carlotta menaiki sepeda onthelnya dan keluar dari taman itu. Haryo menatap kepergian gadis itu dengan perasaan senang bisa mendapatkan teman mengobrol yang menyenangkan.
"Mas... Mas Haryo. Panjengan kenapa ( anda kenapa )?"
"Cah ayu Kuwi pintar lan nyenengke..." gumam Haryo.
"Mas Haryo ngesir ( naksir )?" goda Gito.
"Wong blo'on sing ora ngesir cah ayu koyok ngono ( orang bodoh yang tidak naksir anak cantik macam itu )."
Gito menepuk bahu Haryo. "Mas, kene Kuwi pribumi, inlander..."
Haryo menoleh ke arah Gito. "Kowe rumongso inlander ( kamu merasa inlander )? Aku ora ! Aku Kuwi wong Jowo asli ( aku itu orang Jawa asli )! Ora Sudi dianggap inlander!"
"Tapi ... "
"Wis Ndang mulih ( ayo pulang ) ! Seneb aku ( kesal aku )!" Haryo mengambil sepeda onthelnya dan menaikinya. Diikuti Gito, keduanya beriringan kembali ke istana.
***
Kediaman Keluarga Von Hoover di dekat Malioboro
Carlotta memarkirkan sepedanya di sebuah garasi tempat kereta kuda dan motor ayahnya diparkir di sana. Dua motor dari Royal Enfield dan Harley Davidson yang dibeli ayahnya dan diimpor langsung dari Inggris dan Amerika, berada dalam garasi rumah keluarga von Hoover.
Sebagai anggota keluarga Kerajaan Belanda, ayah Carlotta memiliki privilege bisa mendapatkan barang-barang impor. Apalagi jabatan ayahnya sebagai kepala stasiun Yogyakarta, terus tuan tanah di Lembang dan Bantul.
Tapi memang ada harga yang dibayar karena ada Chelsea yang menjadi korban ketidaksukaan meskipun Carlotta dan keluarganya sudah berbuat baik. Namanya saja aku dari negara penjajah, pasti pribumi tidak suka !
Carlotta masuk ke dalam rumahnya yang asri dan sangat khas Belanda dengan jendela besar hingga sirkulasi udara terasa segar.
"Sudah pulang ndoro ayu?" sapa Mbok Mar pelayan setia Carlotta.
"Sudah mbok."
"Duh, ndoro ... Kok roknya kotor?" Mbok Mar langsung panik melihat rok cantik ndoro ayunya kotor.
"Tadi naik pohon aku mbok."
"Ya Allah Gusti !" Mbok Mar menepuk jidatnya.
Carlotta tersenyum. Tapi gara-gara itu aku bertemu Mas Haryo yang ganteng ...
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
aas
huaa ini oma buyut Chelsea yaa 😭
2025-02-19
1
Erni Fitriana
seperti asa dimasa keraja'an ngajogiakarta 😊😊😊😊😊...lanjut thorrrrr
2024-05-26
1
Marsiyah Minardi
Sabarrrr nunggu kakak Author up lagi...
2024-01-15
2