Jas Mahal

Dinda sedikit geram melihat teman baik nya di tarik paksa oleh pria yang belum ia ketahui. "Clara!!"

"Siapa sih pria itu, aku harus kasih tahu Chef Juan." Ia merapihkan troli makanan itu dan membawanya balik ke dapur.

"Tolong lepaskan saya Pak" Pinta Clara yang tangannya masih di genggam oleh Morgan di dalam lift.

"Kita mau kemana Pak, saya benar-benar minta maaf." Gadis itu sedikit takut, pasalnya ia tengah berada di sebuah Hotel.

Sejenak pikiran negatif nya muncul. Morgan membawa Clara ke ruang kerjanya, dan menghempaskan Clara di atas sofa mahalnya.

"Aaakh.."

"Cih, lemah sekali!" Cibir Morgan.

Mendengar kata lemah dari mulutnya, membuat hati Clara sedikit teriris. Mungkin benar dia memang lemah, tapi selama ini dia selalu beranggapan kuat.

"Sekarang kamu tahu kan berhadapan dengan siapa?!" Tegas Morgan dengan dingin.

Clara menelisik pandangannya di ruangan itu, sepertinya gadis itu mengerti kalau ruang kerja milik pria di depannya sangat luas dan mewah. Itu artinya Morgan adalah orang penting di Hotel Sempurna. Tapi Clara belum mengetahui pastinya.

"Iya saya minta maaf Pak."

"Tindakan kamu dan teman kamu itu benar-benar membuat saya tidak habis pikir." Morgan mulai memarahi Clara.

Ya, pria itu memang tidak menyukai karyawan yang tidak benar kerjanya. Dia sangat mendisiplin para karyawan dengan tegas. Tapi selalu memberikan apresiasi bagi karyawan lama dan bisa bagi yang bekerja produktif.

Morgan tidak pernah main-main dalam memimpin Hotel. Sebab itu Hotel Sempurna mendapat gelar Hotel terbaik di Negaranya, dan di akui dari beberapa manca Negara maju.

"Sebagai gantinya, kamu harus ganti rugi pakaian saya yang jadi kotor ini, dan atas sikap teman kamu yang tidak sopan itu!"

"A-apa? Ganti rugi Pak?"

"Iya, semua pekerjaan itu harus ada tanggung jawabnya. Jika melakukan kesalahan, ya harus menanggung konsekuensi nya!"

"I-iya Pak. Tapi saya harus mengganti rugi bagaimana?"

"Ya kamu harus bayar seharga pakaian saya!" Morgan duduk di sofa yang berhadapan dengan Clara.

Melihat itu Clara langsung membenarkan posisi duduknya, karena ia memakai seragam dan rok selutut.

"Cih, gayamu sudah seperti anak gadis saja!"

Cibir Morgan yang memperhatikan gerak gerik Clara sedikit ketakutan dan membenarkan posisi duduknya semakin merapatkan kakinya.

"Memangnya berapa harga pakaian Bapak?" Tanya Clara dengan hati-hati.

"250 juta"

"APA?!!"

Mimpi apa Clara semalam, harus mengganti pakaian pria dengan harga 250 juta. Bisa menghasilkan uang 2,5 juta saja sudah sangat besar baginya untuk bantu menghidupi keluarganya.

"Ck, pakaian ini bukan sembarang pakaian. Baru saja saya membelinya kemarin di designer Jhon Richard."

"I-iya Pak, mungkin bagi Bapak uang 250 juta bukan lah apa-apa. Tapi untuk orang seperti saya tidak punya uang sebanyak itu. Saya bekerja lima tahun juga tidak bisa menghasilkan uang sebanyak itu Pak." Jawab Clara yang masih syok dengan harga pakaian Morgan.

"Saya tidak ingin dengar apapun!"

"Bagaimana kalau saya cuci saja pakaian Bapak? Sepertinya noda itu bisa saya hilangkan dengan mencucinya." Usul gadis polos itu.

"Cih, kamu pikir pakaian saya bisa di cuci begitu saja dengan sabun biasa?" Morgan menaikkan satu alisnya.

"Saya benar-benar minta maaf Pak. Tapi saya beneran tidak punya uang untuk ganti rugi." Clara memohon agar Morgan dapat memaafkan nya tanpa mengganti rugi.

Suara getar ponsel Morgan membuyarkan suasana. "Halo, ada apa?" Jawabnya dalam sambungan panggilan.

"Ya, nanti Kakak akan kesana." Lalu pria itu mematikan sambungan ponselnya.

"Pak sekali lagi saya minta maaf sekali. Tapi saya harus pergi, atasan saya pasti mencari saya." Clara takut dan panik karena acara nya pasti sudah di mulai.

"Dari mana asal kamu?"

"Saya kerja di Xiaojun Restaurant, Pak. Hari ini saya ikut bersama karyawan yang lain menghadiri acara pernikahan di Hotel ini sebagai juru masak menu hidangan di acara itu."

Morgan mengerti sekarang. "Ternyata kamu dari Xiaojun Restaurant. Nasib sekali mereka mempunyai karyawan ceroboh seperti kamu."

Clara hanya bisa menarik nafas mendengar perkataan itu.

"Baiklah sebagai ganti rugi, saya akan membebankan kepada resto Xiaojun. Kamu boleh pergi!" Titah Morgan tidak ingin pusing.

"Ja-jangan Pak jangan! Saya mohon jangan katakan apapun pada pihak resto. Saya akan ganti rugi pakaian Bapak. Tapi tolong jangan katakan apapun ya Pak" Clara akan merasa tidak enak sekaligus malu pada Juan jika sampai mengetahui masalahnya.

"OK, saya akan mendatangimu lain kali di resto. Sekarang kamu keluar dari ruangan saya!" Ujar Morgan dengan suara datar dan dinginnya.

"Baik Pak, saya permisi dulu. Sekali lagi saya ucapkan maaf dan terima kasih."

Clara pergi dari ruangan itu, ia kembali ke aula untuk bergabung dengan yang lain. Dinda yang belum sempat melapor pada Juan karena pria itu sibuk sedikit gelisah.

"Clara? Kamu nggak di apa-apain kan sama pria itu?" Tanya Dinda sangat khawatir. Tentu saja ia berbisik tidak berbicara keras.

"Nggak kok, aku baik-baik saja. Maaf ya, aku lama balik kesini nya. Ya sudah yuk, sekarang kita fokus kerja dulu"

Clara tidak ingin mengecewakan Juan, sebab hari ini ia di pilih untuk menjadi bagian penyajian untuk tamu.

Saat hendak keluar dari ruang kerja. Morgan sedikit terkejut dengan kedatangan Nyonya besar Ana, melainkan Nenek Morgan dari Papanya.

Wanita berusia 70 tahun itu datang dengan wajah masam dan penuh pertanyaan. Nyonya besar Ana memegang tongkat di tangan kanan nya yang selalu ia bawa.

"Ne-nenek? Kenapa Nenek datang kesini, aku baru saja ingin ke rumah Nenek." Jawab Morgan sedikit kaku.

Dia selalu tidak bisa berhadapan santai di depan Ana yang berkarakter tegas, dingin dan disiplin.

"Rupanya cucuku yang satu ini tidak bisa mengelola Hotel dengan baik. Apa aku harus mengambil alih Hotel ini agar kau bisa bermain bebas di luar sana?!"

Nenek itu berpindah duduk di kursi kebesaran milik Morgan.

"Pasti ini karena berita itu, aku sudah membersihkan berita sampah itu Nek. Nenek tenang saja." Morgan berdiri di hadapan sang Nenek.

BRAK!!!!

Ana menggebrak meja marmer hitam itu dengan tangannya.

"Jangan pernah kau bermain-main dengan perusahaan ini Morgan! Aku tidak pernah membuat masalah selama mendirikan Hotel ini. Jika kau tidak ingin menikah dalam waktu dekat. Lebih baik kau tidak usah menjadi ahli waris Hotel ini."

Kali ini Ana tidak bermain-main dengan ucapannya pada Morgan. "Nek, aku berjanji tidak akan ada berita itu lagi. Aku juga akan memajukan nama Hotel ini. Tapi tidak dengan menikah"

Morgan memang tidak hanya asal bicara. Dia memang pekerja keras selama ini, bahkan Hotel yang di pimpin nya di akui dunia, dan meraih beberapa penghargaan Hotel terbaik se Asia. Sangat tidak adil jika dia tidak bisa menjadi ahli warisnya.

"Kalau begitu, mulai bulan depan. Kamu tidak usah memimpin perusahaan ini lagi!"

Ana bangun dari kursi besar itu, wajahnya tidak berubah. Masih saja menunjukkan kekecewaannya.

"Ini tidak adil Nek. Selama ini aku memimpin Hotel ini dengan baik. Menikah, hubungan macam apa itu? Aku bahkan sama sekali tidak tertarik." Jawab Morgan cuek.

"Dasar cucu kurang ajar!!"

"Aw.. Akh,, sakit Nek"

Tongkat Ana mendarat di lengan kekar Morgan dua kali.

"Ternyata kau cukup bodoh mengartikan sebuah pernikahan Morgan! Kau pikir selamanya dirimu akan mampu mengurus Hotel? Keturunan dari Pranata adalah hal wajib untuk meneruskan Hotel ini" Tegas Ana.

Morgan terdiam, yang di katakan Nenek Ana memang ada benarnya. Tapi tetap saja pikirannya belum bisa menerima untuk menikah.

"Cepat menikah bulan depan, atau kau menyingkir dari Hotel ini!" Ancaman Ana sekali lagi dengan nada menekan.

"Nek, ini sungguh keterlaluan. Pernikahan bukan solusi dari semua ini Nek. Aku yakin Nenek tidak akan mendengar berita itu lagi."

Morgan masih kekeh untuk tidak menikah. Ana menatap tajam pada cucunya. "Hentikan prinsipmu yang tidak ingin menikah itu Morgan! Atau kamu benar-benar tidak akan melihat Nenek lagi."

"Nek.."

Ana keluar dari ruangan Morgan tanpa menoleh untuk mendengar racauan cucunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!