4. Pengumuman Dosen Pembimbing

Sesuai yang telah dijanjikan oleh bagian Administrasi, setelah seminggu mereka dapat melihat nama dosen yang akan menjadi pembimbing skripsi mereka. Naya, Jani dan Adel sudah berdiri di samping pintu ruang Administrasi, menunggu Gevin yang sedang mengambil surat pemberitahuan.

Tak lama Gevin keluar ruangan tersebut dengan memegang beberapa lembar kertas, selanjutnya dia membagikan kertas tersebut pada tiga teman perempuannya.

“Jodoh emang gak kemana,” ucap Adel terdengar senang setelah dia membaca isi surat pemberitahuan tersebut.

“Kenapa loh?” tanya Gevin.

Adel mengangkat surat pemberitahuannya tersebut, agar teman-temannya dapat melihat. “Pak Adhi, dosen kelas sebelah,” ucapnya gemas.

“Berdoa aja loh Del, semoga tuh dosen baru gak cuman menang gantengnya doang, tapi bener bimbingnya,” sahut Jani.

“Gue yakin kok, dia orangnya amanah dan bertanggung jawab,” balas Adel.

“Udah Jan, biarin Adel bahagia dengan dosen pembimbing dalam imajinasinya,” ucap Kanaya.

“Jahat loh, Nay. Gue gak mau cuman bahagia kalo imajinasi doang. Doain kek’ syukur-syukur dia bukan sekedar dosen pembimbing, tapi pembimbing hidup gue juga,” ucap Adel dengan nada merajuk.

“Mabok nih anak,” ucap Gevin sembari menoyor kepala Adel.

“Oy! Songong loh, pala gue difitrahin nih tiap tahun,” sungut Adel.

“Bodo,” balas Gevin dan menjulurkan lidahnya lalu langsung ngacir.

Adel sebal karena Gevin terus mengganggunya. "Jan, omelin donk tuh cowok lo!" seru Della merengut pada Anjani.

"Siapa cowok gue? Gue kan, jomblo," tanya Anjani dibarengi pengakuan status relationship -nya.

Adel terlihat puas -setengah tertawa, namun dia tahan. Asli, dia baru nemu orang bangga ngaku jomblo. Dan itu temannya, Anjani. Benar-benar bukan dia banget.

"Siapa lagi, ya~ Gevin lah!!"

"Idih ... ogah!! Lo aja sono sama dia. Kan Lo yang sering diusilin dia, barang kali Gevin suka sama lo," sahut Jani.

"Gak juga ... tampang Gevin itu gengsian ... dia malu-malu buat ngedeketin cewek yang ditaksir. Percaya deh sama gue," ujar Adel.

"Kalo elo, gak ada malu-malu nya ... yang ada, malu-maluin. Kok bisa naksir sama Dosen," balas Jani tak mau kalah.

"Kagak ada peraturannya keles, apalagi dosa kalo naksir orang ganteng," sahut Adel.

"Udah punya buntut, baru tau rasa patah hati lo, Dedel. Gue mah ngasih tau temen doang, takut loh ngarep ketinggian - jatoh - gila deh."

"Jan ... omongan lo gak bisa lebih pedes lagi -sampe nyumpahin gue gila." Jantung Adel rasanya tertusuk. "Dan perlu lo tau, Pak Adhi itu 100% available."

"Sotoy lo Dell!! Tau dari mana? Lo cenayang?" tantang Jani.

"Gue liat ... dia gak pake cincin," ngotot Adel.

"Aduh! Ampun nih anak, kebanyakan nonton drama Korea sih .. halunya gak ketolong. Cabut yuk, Mau." Jani menyerah meladeni Adel akhirnya menarik Kanaya pergi.

"Liat aja, suatu hari Pak Ganteng pake cincin, itu gue yang masangin!!"

"Kanaya, lo jangan sama gila terobsesinya ya, ke Dimas kayak yang di belakang ono. Satu aja gue udah pusing ngeladeninnya, apalagi dua. Kalo bukan temen, udah gue masukin peti terus kirim Madagascar. Biar si Adel ketemu sesama spesies uniknya disana," ucap Jani pada Kanaya dan sepenuhnya mengabaikan Adel.

"Lo juga deh Jan, jangan ngeledekin gue sama Dimas mulu," protes Kanaya akhirnya bercicit.

Memang, diantara ketiga temannya -bisa dibilang dia paling kalem. Itu kalau di kampus, beda sama di rumah. Ya~ itu lebih ke Kanaya yang jaga image kalo di luar. Dia masih punya malu untuk gak cari keributan di luar.

Nah! Liat aja nanti gaduhnya dia sama sang Abang. Mode senggol bacok, kali.

"Siapa yang ngeledekin sih, Nay. Serius kali, gue gemes sama kalian. Katanya deket dari jaman sekolah, kok bisa belum jadian? Dimas bukan banci, kan?" tanya Jani frontal akhirnya.

"Sembarangan ngomong," protes Kanaya seraya menepuk lengan Jani.

"Ya abis, rumah sampe sebelahan dan sekarang juga sekampus -kalian adem ayem aja. Dia gak peka apa sama lo. Perlu gue bantu?" tawar Jani.

"Jangan mau, Nay!! Mending sama gue aja," ceroscos Adel kembali ikut nimbrung.

"Ha .. Ha .. udah ya, gue ada urusan. dah!" ujar Kanaya canggung. Paling males deh dia, kalo udah jadi bahan omongan sama temen-temennya, apalagi disangkutin sama Dimas juga.

"Tjie~ yang dijemput calon pacar," ledek Adel.

Seorang gadis tampak bersender pada dinding di koridor kampus, Kanaya sedang menunggu temannya di fakultas lain untuk pulang bersama orang tersebut.

Tak lama beberapa orang mahasiswa tampak keluar dari kelas, Kanaya masih memperhatikan satu per satu dari mereka –mencari Dimas.

Tak sabar, akhirnya Kanaya sedikit mengintip masuk ke kelas tersebut dan terlihat Dimas yang sedang berdiri di sebelah meja dosen –berbicara dengan sang Dosen perempuan. Baiklah, dia akan menunggu sebentar lagi.

“Nay!” sentak Dimas yang terlihat terkejut lantaran melihat Kanaya yang berdiri di saat dirinya lewat.

Kanaya berdiri tegak, tersenyum pada Dimas lalu memberi salam pada Dosen perempuan tersebut.

“Pacarmu, Dim?” tanya Dosen perempuan tersebut.

“Teman, Bu.”

Uh! Hati Kanaya sakit deh, denger jawaban Dimas tadi. Bener kata Jani, Dimas gak peka?

Dosen tersebut hanya merespon dengan mengangguk pelan.

“Gue mau bawain ini dulu ke ruang dosen,” beritahu Dimas seraya mengangkat sedikit tangannya yang terlihat membawa beberapa tumpuk lembaran. “Lo tunggu aja di parkiran.”

“Gue ikut lo aja deh,” jawab Kanaya terdengar meminta.

Akhirnya Kanaya ikut bersama Dimas dan Dosennya.

“Bu, boleh saya bantu bawakan barang Ibu?” tawar Kanaya yang melihat sang Dosen perempuan tampak repot dengan tas selempang besarnya dan paper bag –nya.

“Oh iya, terima kasih Mbak.” Dosen tersebut menyerahkan paper bag –nya pada Kanaya.

-

Setelah dari ruang guru, Kanaya dan Dimas menuju parkiran untuk mengambil motor dan pulang.

“Jadi siapa dosen pembimbingnya?” tanya Dimas sembari memakaikan helm pada Kanaya –so sweet.

“Bu Andin,” jawab Kanaya singkat.

“Udah tau orangnya yang mana?” tanya Dimas lagi yang saat ini mulai menyalakan mesin motor matic –nya.

“Udah, kebetulan sudah pernah diajar sama Beliau di semester lalu.”

“Bagus deh kalo gitu, terus udah ketemu orangnya?”

“Belum, niatnya gue sama Jani mau kasih kabar dulu by phone baru nanti ketemu.”

“Oh, bareng Anjani?”

“Iya.” Kanaya sekarang sudah naik motor Dimas, di belakang pemuda itu. “Jalan Dim.”

“Oke~ pegangan Nay, nanti jatoh –gue tinggal,” gurau Dimas namun terdengar manis di telinga Kanaya.

Uhhh … ini nih yang Kanaya demen dari Adimas, PERHATIAN, catat!! Padahal mah, tiap hari tuh Dimas selalu ngingetin hal-hal kecil, tapi anehnya Kanaya masih saja tidak terbiasa dengan perlakuan Adimas.

Kalau tidak tahu malu, mungkin dia sudah menyatakan perasaannya ke sohibnya itu, tapi … Adimas bukan hanya temannya saja, dia juga tetangganya dan itu yang membuat Kayana jadi mikir tujuh keliling.

Kira-kira segempar apa nanti RT –nya, kalo dia jadian sama Dimas?

*Naya lebay mode On.

•••

[TBC]

Terpopuler

Comments

Ariani81Desi

Ariani81Desi

yang pasti gosip nya nggak bakalan habis' tu emak' di kompleks

2023-06-05

0

reni

reni

Tadinya cuma mo nongol aja...ko jadi masuk ..eeeehh ternyata betah 🙊😁💗

2020-07-31

1

Raffa Zahara

Raffa Zahara

bagusss

2020-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 [Teaser - Hurt and Scary First Night]
2 1. Dosen Kelas Sebelah
3 2. karena ucapan aneh Ibu
4 3. Hidayah
5 4. Pengumuman Dosen Pembimbing
6 5. Bimbingan Pertama
7 6. Serba-serbi Dosgannya Adel
8 [7. DEADLINE]
9 [8. Un/Lucky Day]
10 [8.1 - Un/Lucky Day]
11 [Part 9 - Unexpected Situations]
12 [Part 10. Belum saatnya]
13 [ Part 11 - Jumpa]
14 [Part 11.1 - Jumpa]
15 [Part 11.2 - Jumpa]
16 [Part 12 - Jalan]
17 [Part 12.1 - Jalan]
18 [Part 12.2 - Jalan]
19 [Part 13 - What's happening?]
20 [Part 13.1 - What's happening]
21 [Part 14 - The Happened]
22 [14.1 - The Happened]
23 [Part 14.2]
24 [Part 15 - Pre Test]
25 [Part 15.1 - Pre Test]
26 [Part 15.2]
27 [Part 15.3 - Pre Test]
28 [Part 15.4 - Pre Test]
29 [Part 15.5]
30 [Part 16 - Menuju Hari yang mendebarkan]
31 [Part 16.1 - Menuju hari yang mendebarkan]
32 [Part 16.2]
33 [Part 17 - Hari mendebarkan]
34 [Part 17.1]
35 [Part 17.2]
36 [Part 17.3]
37 [Part 18 - After that statement]
38 [Part 18.1]
39 [Part 19 - Announcement]
40 [Part 19.1]
41 [Part 20 - Hot Guest]
42 [Part 20.1]
43 [Part 21 - Welcome to Adhi’s Rules]
44 [Part 22 - Kelompok Rusuh]
45 [Part 23 - First Time]
46 Part 24 - Perjuangan belum berakhir
47 Part 25 - First Storm
48 Part 26 - Dikerjain Ibu
49 Part 27 - Come and talk
50 [Part 27.1]
51 [Part 28 - Meyakinkan]
52 [Part 29 – Keputusan]
53 [Part 30 – Awal Keterbukaan]
54 [Part 30.1 - Kok kesel ya]
55 [Part 31 - Kebulatan Tekad]
56 [Part 32 - Kebenaran yang tak utuh]
57 [Part 33 - Gerak Cepat]
58 [Part 34 - Lamaran]
59 [Part 34.1]
60 [Part 35 - Jalan menuju bahtera bersama]
61 [Part 35.1]
62 [Part 35.2]
63 Part 36 – Lembar Baru
64 [Part 36.1 - Panggilan Sayang]
65 [Part 36.2 - Kepanikan Tengah Malam]
66 [Part 36.3 - Luka Baru]
67 [Part 36.4 - Kekacauan]
68 [Part 36.5 - about New Life]
69 [Part 36.6 - Berberes]
70 [Part 37 - Ngomongin Mantan]
71 [Part 37.1]
72 [Part 38 - Mengenal Kita]
73 [Part 38.1]
74 [Part 38.2]
75 [Part 38.3]
76 [ Part 39 - KETAHUAN!! ]
77 [Part 39.1]
78 [Part 40 - Berterus Terang]
79 [Part 40.1]
80 [Part 41 - Mengkhawatirkanmu]
81 [Part 41.1]
82 [Part 42 - Ketinggalan Berita]
83 [Part 43 - Kumpul Bareng]
84 [Part 44 - Perjalanan Singkat]
85 [Part 45 - Pertemuan Singkat]
86 [Part 46 - Tragedi]
87 [Part 47 - Menuntut Penjelasan]
88 [Part 48 - Penjelasan]
89 [Part 49 - Perselisihan]
90 [Part 50 - Berdamai]
91 [Part 51 - Damai]
92 [Part 52 - Pulang]
93 [Part 53 - Home]
94 [Part 53.1]
95 [Part 53.2]
96 Part 54 - Back to Campus
97 [Part 54.1]
98 [Part 54.2]
99 [Part 55 ]
100 [Part 56 - Qtime]
101 [ Part 56.1 ]
Episodes

Updated 101 Episodes

1
[Teaser - Hurt and Scary First Night]
2
1. Dosen Kelas Sebelah
3
2. karena ucapan aneh Ibu
4
3. Hidayah
5
4. Pengumuman Dosen Pembimbing
6
5. Bimbingan Pertama
7
6. Serba-serbi Dosgannya Adel
8
[7. DEADLINE]
9
[8. Un/Lucky Day]
10
[8.1 - Un/Lucky Day]
11
[Part 9 - Unexpected Situations]
12
[Part 10. Belum saatnya]
13
[ Part 11 - Jumpa]
14
[Part 11.1 - Jumpa]
15
[Part 11.2 - Jumpa]
16
[Part 12 - Jalan]
17
[Part 12.1 - Jalan]
18
[Part 12.2 - Jalan]
19
[Part 13 - What's happening?]
20
[Part 13.1 - What's happening]
21
[Part 14 - The Happened]
22
[14.1 - The Happened]
23
[Part 14.2]
24
[Part 15 - Pre Test]
25
[Part 15.1 - Pre Test]
26
[Part 15.2]
27
[Part 15.3 - Pre Test]
28
[Part 15.4 - Pre Test]
29
[Part 15.5]
30
[Part 16 - Menuju Hari yang mendebarkan]
31
[Part 16.1 - Menuju hari yang mendebarkan]
32
[Part 16.2]
33
[Part 17 - Hari mendebarkan]
34
[Part 17.1]
35
[Part 17.2]
36
[Part 17.3]
37
[Part 18 - After that statement]
38
[Part 18.1]
39
[Part 19 - Announcement]
40
[Part 19.1]
41
[Part 20 - Hot Guest]
42
[Part 20.1]
43
[Part 21 - Welcome to Adhi’s Rules]
44
[Part 22 - Kelompok Rusuh]
45
[Part 23 - First Time]
46
Part 24 - Perjuangan belum berakhir
47
Part 25 - First Storm
48
Part 26 - Dikerjain Ibu
49
Part 27 - Come and talk
50
[Part 27.1]
51
[Part 28 - Meyakinkan]
52
[Part 29 – Keputusan]
53
[Part 30 – Awal Keterbukaan]
54
[Part 30.1 - Kok kesel ya]
55
[Part 31 - Kebulatan Tekad]
56
[Part 32 - Kebenaran yang tak utuh]
57
[Part 33 - Gerak Cepat]
58
[Part 34 - Lamaran]
59
[Part 34.1]
60
[Part 35 - Jalan menuju bahtera bersama]
61
[Part 35.1]
62
[Part 35.2]
63
Part 36 – Lembar Baru
64
[Part 36.1 - Panggilan Sayang]
65
[Part 36.2 - Kepanikan Tengah Malam]
66
[Part 36.3 - Luka Baru]
67
[Part 36.4 - Kekacauan]
68
[Part 36.5 - about New Life]
69
[Part 36.6 - Berberes]
70
[Part 37 - Ngomongin Mantan]
71
[Part 37.1]
72
[Part 38 - Mengenal Kita]
73
[Part 38.1]
74
[Part 38.2]
75
[Part 38.3]
76
[ Part 39 - KETAHUAN!! ]
77
[Part 39.1]
78
[Part 40 - Berterus Terang]
79
[Part 40.1]
80
[Part 41 - Mengkhawatirkanmu]
81
[Part 41.1]
82
[Part 42 - Ketinggalan Berita]
83
[Part 43 - Kumpul Bareng]
84
[Part 44 - Perjalanan Singkat]
85
[Part 45 - Pertemuan Singkat]
86
[Part 46 - Tragedi]
87
[Part 47 - Menuntut Penjelasan]
88
[Part 48 - Penjelasan]
89
[Part 49 - Perselisihan]
90
[Part 50 - Berdamai]
91
[Part 51 - Damai]
92
[Part 52 - Pulang]
93
[Part 53 - Home]
94
[Part 53.1]
95
[Part 53.2]
96
Part 54 - Back to Campus
97
[Part 54.1]
98
[Part 54.2]
99
[Part 55 ]
100
[Part 56 - Qtime]
101
[ Part 56.1 ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!