3. Hidayah

Tepat pukul setengah satu, Pak Joko mengakhiri kelasnya. Sementara itu, Adel sudah pasang ancang-ancang hendak keluar kelas agar dapat melihat Dosen ganteng di kelas sebelah –gebetan barunya. Namun tepat di depan pintu, langkahnya tertahan oleh Pak Joko yang tiba-tiba berhenti. Adel mendengus di belakang punggung Dosen paruh baya berbadan tambun itu, karena telah menghalangi jalan dan pandangannya.

“Pak Adhi!” panggil Pak Joko pada Dosen yang sama baru keluar kelasnya.

Merasa namanya dipanggil, dia menoleh. “Ya, Pak Joko,” jawab dosen pria berperawakan tegap itu.

“Mau makan siang bareng saya?” tawar Pak Joko.

“Oh … iya Pak, nanti saya nyusul. Soalnya saya mau ke atas dulu dan sholat.”

Adel yang masih setia berdiri di belakang Pak Joko dengan kalem mendengarkan percakapan dua Dosen pria yang berpenampilan kontras itu. Dan saat dia mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh dosen gebetannya itu, Adel manggut sembari mengelus dada. ‘Calon imam idaman, gak salah pilih gue,’ gumamnya.

“Saya juga mau sholat dulu, Pak Adhi,” balas Pak Joko dan kemudian pergi bersama Adhi.

Seakan belum sadar, Adel masih saja berdiri di pintu, hingga sebuah tepukan di bahu membawanya kembali pada kenyataan.

“Ngapain masih nempelin pintu? Makan yuk, gue laper,” ajak Jani.

“Kalian duluan aja, gue mau sholat dulu,” jawab Adel dan mendapatkan tatapan aneh dari Jani.

“Abis kesambet apa lo, tiba-tiba dapet hidayah?” komentar Jani.

“Iya nih, tadi baru aja dapet hidayah dari calon suami,” jawab Adel manis.

“Duh … Gawat! Halu nih anak. Tinggalin aja yuk, Nay.” Jani menarik lengan Kanaya yang sedari tadi berdiri di sebelahnya.

“Nay, lo mau sholat juga kan?” tanya Adel yang tiba-tiba udah jalan di sebelah Kanaya, udah sadar kali tuh anak.

“Iya,” jawab Kanaya pelan.

“Yaudah, ayok.” Adel langsung aja narik lengan Kanaya.

“Eh … ngapain lo narik temen gue? Kita mau makan,” protes Jani dan menahan lengan Kanaya.

Kanaya yang kayaknya udah kelewat kesel gara-gara ditarik-tarik, dia menghempaskan tangannya dari cengkraman dua temannya.

“Aduh! Udah sih, kenapa jadi kerebutin gue?” Kanaya langsung pergi meninggalkan dua temannya di belakang.

“Nay, mana kemana?” tanya Jani sedikit berteriak.

“Sholat,” jawab Kanaya sama berteriak.

“Heheh ..." Adel tersenyum puas. "Yang namanya malaikat, pasti menang lawan setan yang penggoda." Tak lupa Adel menjulurkan lidahnya pada Jani, sebagai salam perpisahan. "Tunggu, Nay.” Adel langsung mengejar Kanaya.

Jani langsung mengangkat kepalan tangannya, hendak di hadiahkan pada Adel –sayang gak kena. “Terus gue makan sendiri?” rajuk Jani.

“Ikut kita aja, sholat. Biar lo juga dapat hidayah kayak gue,” celetuk Adel setelahnya terdengar tawa membahana.

“Bisa kena sunat nanti gue,” balas Jani sama nyelenehnya dengan Adel.

“Minta temenin Gevin aja kalo gitu. Sekalian ibadah, biar dapat pahala,” saran Adel.

“Ogah!! Mending gue makan sendiri, makan sama dia … tekor gue. Lagian sekarang hari Rabu, gue ibadah Minggu,” jawab Jani.

“Ch! Padahal dia sendiri kalo pulang suka nebeng sama Gevin,” sungut Adel.

“Heh! Gua yang bayar uang bensinnya ya!” jawab Jani sewot. “Lagian bukan cuman gue ya, yang sering nebeng. Kanaya juga sama Dimas.”

“Ey! Kok gue dibawa-bawa?” protes Naya.

“Jani … Jani … jangan lo samain Kanaya sama eloh, Dimas itu udah jodoh lima langkah –nya dia, dibayar pake cinta,” sahut Adel penuh penekanan.

“Ngaco loh, Del,” balas Kanaya.

“Tapi ngarep –kan?” goda Adel.

Kanaya diam sejenak, namun segera bersuara. “Udah, ahh … ngobrol mulu. Jadi sholat gak?” potong Kanaya.

“Siap, Bos –ku,” jawab Adel dan mengacungkan jempolnya. “Yaudah Jan, lo tunggu kita ya.” Adel melambaikan tanganya pada Jani dan menarik Kanaya untuk ikut pergi dengannya di mesjis kampus.

•••

Setelah berwudhu, mereka naik ke lantai dua mesjid –tempat untuk wanita sholat, lalu mengambil saf pertama. Sementara Kanaya masih mengekor di belakang Adel dengan membawa mukena.

“Tumben banget Del, milih saf depan. Biasanya lo pilih paling belakang kalau gak di pinggir, biar cepet keluar pas jamaah,” heran Kanaya.

Adel nyengir dan Kanaya menangkap respon temannya itu tentang sesuatu yang dapat dia pastikan dalam pikirannya.

Adel merapatkan tubuhnya pada kaca yang menjadi pembatas, dimana mereka bisa melihat jamaat laki-laki yang sholat di bawah. Lalu Adel mengarahkan telunjuknya pada satu titik, otomatis Kanaya mengikuti arah jari Adel itu menunjuk.

Hmmmm ... gak salah tebakan Kanaya. Siapa lagi coba, kalau bukan Dosen Kelas Sebelah – gebetannya itu.

“Mau sholat, mata jangan jelatatan Del ... yang khusyuk!! Inget, niat sholat untuk siapa,” peringat Kanaya.

“Astagfirullah ... sungguh Pak Adhi itu godaan yang nyata,” ujar Adel.

“Maksud kamu, Pak Adhi setan, Del?” sahut Kanaya.

“Istigfar, Nay! Dosen malah lo katain setan,” balas Adel ada rasa kesal dalam ucapannya.

“Lo yang bilang ya, awalnya,” kilah Kanaya.

Di tengah perbincangan dua sahabat itu, suara Iqamat sebagai seruan untuk segera berdiri dan melaksanakan sholat mengalun –mereka yang menjadi jamaah sholat, lantas berdiri.

Assalamu’alaikum warahmatullah ... Assalamu’alaikum warahmatullah ....

Sholat jamaah berakhir setelah salam kedua. Beberapa jamaah tampak bersalaman pada orang di sebelahnya dan dilanjutkan dengan dzikir juga doa. Setelahnya mereka beranjak dari saf dan kembali melanjutkan aktivitas.

Sementara Kanaya tampak duduk di pojokan sebari melipat mukena dan Adel yang duduk di sebelahnya sedang membenarkan make up.

“Nay, tau gak!!” seru Adel terdengar antusias.

“Apa?” respon Kanaya singkat, bahkan terdengar tanpa minat.

“Sumpah ... selama gue ikut sholah jamaah, rasanya jantung gue gak pernah semendebarkan ini –merinding,” beritahu Adel sembari menggosokan lengan atasnya. "Menurut lo gimana?” tanyanya kali ini.

“Bagus dong, artinya sholat lo tadi nyentuh hati lo.”

“Oke! Besok-besok biar Pak Adhi aja yang jadi Imam Sholat Jamaah. Kalo bisa, sekalian jadi Imam gue!! Hahah ....”

“Eh?”

“Jangan bilang lo gak tau Nay, kalo tadi yang Imam itu Pak Adhi,” selidik Adel.

“Mana gue perhatiin,” jawab Kanaya jujur.

“Tapi lo setuju kan, kalo enak bacaanya?”

“Sepertinya Iya.”

“Noh! Tuh ~ kan! Emang calon imam gue paling Da best! Lo jangan nikung gue ya.”

“Gak Del, lo kan tau hati gue buat siapa,” balas Kanaya malu-malu.

“Tjieee~ ngaku juga dia ... dasar, calonnya Adi— Awww!!” Adel mengaduh ketika sepasang jari menghimpit pinggangnya. “Sakit kali Nay! Cubitan lo itu kaya emak-emak lagi nyambel, berasa pedesnya.”

“Ssstttt!!! Berisik!!! Ini Mesjid!”

••

T

B

C

••

see you~~

Terpopuler

Comments

Ariani81Desi

Ariani81Desi

Ada' saja si Adel,Uda ngakuin aja pak dosen calon imam nya😂

2023-06-05

0

Alya_Kalyarha

Alya_Kalyarha

semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "sahabat atau cinta" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih

2020-06-03

2

Ernasunardi Anindita

Ernasunardi Anindita

lanjut

2019-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 [Teaser - Hurt and Scary First Night]
2 1. Dosen Kelas Sebelah
3 2. karena ucapan aneh Ibu
4 3. Hidayah
5 4. Pengumuman Dosen Pembimbing
6 5. Bimbingan Pertama
7 6. Serba-serbi Dosgannya Adel
8 [7. DEADLINE]
9 [8. Un/Lucky Day]
10 [8.1 - Un/Lucky Day]
11 [Part 9 - Unexpected Situations]
12 [Part 10. Belum saatnya]
13 [ Part 11 - Jumpa]
14 [Part 11.1 - Jumpa]
15 [Part 11.2 - Jumpa]
16 [Part 12 - Jalan]
17 [Part 12.1 - Jalan]
18 [Part 12.2 - Jalan]
19 [Part 13 - What's happening?]
20 [Part 13.1 - What's happening]
21 [Part 14 - The Happened]
22 [14.1 - The Happened]
23 [Part 14.2]
24 [Part 15 - Pre Test]
25 [Part 15.1 - Pre Test]
26 [Part 15.2]
27 [Part 15.3 - Pre Test]
28 [Part 15.4 - Pre Test]
29 [Part 15.5]
30 [Part 16 - Menuju Hari yang mendebarkan]
31 [Part 16.1 - Menuju hari yang mendebarkan]
32 [Part 16.2]
33 [Part 17 - Hari mendebarkan]
34 [Part 17.1]
35 [Part 17.2]
36 [Part 17.3]
37 [Part 18 - After that statement]
38 [Part 18.1]
39 [Part 19 - Announcement]
40 [Part 19.1]
41 [Part 20 - Hot Guest]
42 [Part 20.1]
43 [Part 21 - Welcome to Adhi’s Rules]
44 [Part 22 - Kelompok Rusuh]
45 [Part 23 - First Time]
46 Part 24 - Perjuangan belum berakhir
47 Part 25 - First Storm
48 Part 26 - Dikerjain Ibu
49 Part 27 - Come and talk
50 [Part 27.1]
51 [Part 28 - Meyakinkan]
52 [Part 29 – Keputusan]
53 [Part 30 – Awal Keterbukaan]
54 [Part 30.1 - Kok kesel ya]
55 [Part 31 - Kebulatan Tekad]
56 [Part 32 - Kebenaran yang tak utuh]
57 [Part 33 - Gerak Cepat]
58 [Part 34 - Lamaran]
59 [Part 34.1]
60 [Part 35 - Jalan menuju bahtera bersama]
61 [Part 35.1]
62 [Part 35.2]
63 Part 36 – Lembar Baru
64 [Part 36.1 - Panggilan Sayang]
65 [Part 36.2 - Kepanikan Tengah Malam]
66 [Part 36.3 - Luka Baru]
67 [Part 36.4 - Kekacauan]
68 [Part 36.5 - about New Life]
69 [Part 36.6 - Berberes]
70 [Part 37 - Ngomongin Mantan]
71 [Part 37.1]
72 [Part 38 - Mengenal Kita]
73 [Part 38.1]
74 [Part 38.2]
75 [Part 38.3]
76 [ Part 39 - KETAHUAN!! ]
77 [Part 39.1]
78 [Part 40 - Berterus Terang]
79 [Part 40.1]
80 [Part 41 - Mengkhawatirkanmu]
81 [Part 41.1]
82 [Part 42 - Ketinggalan Berita]
83 [Part 43 - Kumpul Bareng]
84 [Part 44 - Perjalanan Singkat]
85 [Part 45 - Pertemuan Singkat]
86 [Part 46 - Tragedi]
87 [Part 47 - Menuntut Penjelasan]
88 [Part 48 - Penjelasan]
89 [Part 49 - Perselisihan]
90 [Part 50 - Berdamai]
91 [Part 51 - Damai]
92 [Part 52 - Pulang]
93 [Part 53 - Home]
94 [Part 53.1]
95 [Part 53.2]
96 Part 54 - Back to Campus
97 [Part 54.1]
98 [Part 54.2]
99 [Part 55 ]
100 [Part 56 - Qtime]
101 [ Part 56.1 ]
Episodes

Updated 101 Episodes

1
[Teaser - Hurt and Scary First Night]
2
1. Dosen Kelas Sebelah
3
2. karena ucapan aneh Ibu
4
3. Hidayah
5
4. Pengumuman Dosen Pembimbing
6
5. Bimbingan Pertama
7
6. Serba-serbi Dosgannya Adel
8
[7. DEADLINE]
9
[8. Un/Lucky Day]
10
[8.1 - Un/Lucky Day]
11
[Part 9 - Unexpected Situations]
12
[Part 10. Belum saatnya]
13
[ Part 11 - Jumpa]
14
[Part 11.1 - Jumpa]
15
[Part 11.2 - Jumpa]
16
[Part 12 - Jalan]
17
[Part 12.1 - Jalan]
18
[Part 12.2 - Jalan]
19
[Part 13 - What's happening?]
20
[Part 13.1 - What's happening]
21
[Part 14 - The Happened]
22
[14.1 - The Happened]
23
[Part 14.2]
24
[Part 15 - Pre Test]
25
[Part 15.1 - Pre Test]
26
[Part 15.2]
27
[Part 15.3 - Pre Test]
28
[Part 15.4 - Pre Test]
29
[Part 15.5]
30
[Part 16 - Menuju Hari yang mendebarkan]
31
[Part 16.1 - Menuju hari yang mendebarkan]
32
[Part 16.2]
33
[Part 17 - Hari mendebarkan]
34
[Part 17.1]
35
[Part 17.2]
36
[Part 17.3]
37
[Part 18 - After that statement]
38
[Part 18.1]
39
[Part 19 - Announcement]
40
[Part 19.1]
41
[Part 20 - Hot Guest]
42
[Part 20.1]
43
[Part 21 - Welcome to Adhi’s Rules]
44
[Part 22 - Kelompok Rusuh]
45
[Part 23 - First Time]
46
Part 24 - Perjuangan belum berakhir
47
Part 25 - First Storm
48
Part 26 - Dikerjain Ibu
49
Part 27 - Come and talk
50
[Part 27.1]
51
[Part 28 - Meyakinkan]
52
[Part 29 – Keputusan]
53
[Part 30 – Awal Keterbukaan]
54
[Part 30.1 - Kok kesel ya]
55
[Part 31 - Kebulatan Tekad]
56
[Part 32 - Kebenaran yang tak utuh]
57
[Part 33 - Gerak Cepat]
58
[Part 34 - Lamaran]
59
[Part 34.1]
60
[Part 35 - Jalan menuju bahtera bersama]
61
[Part 35.1]
62
[Part 35.2]
63
Part 36 – Lembar Baru
64
[Part 36.1 - Panggilan Sayang]
65
[Part 36.2 - Kepanikan Tengah Malam]
66
[Part 36.3 - Luka Baru]
67
[Part 36.4 - Kekacauan]
68
[Part 36.5 - about New Life]
69
[Part 36.6 - Berberes]
70
[Part 37 - Ngomongin Mantan]
71
[Part 37.1]
72
[Part 38 - Mengenal Kita]
73
[Part 38.1]
74
[Part 38.2]
75
[Part 38.3]
76
[ Part 39 - KETAHUAN!! ]
77
[Part 39.1]
78
[Part 40 - Berterus Terang]
79
[Part 40.1]
80
[Part 41 - Mengkhawatirkanmu]
81
[Part 41.1]
82
[Part 42 - Ketinggalan Berita]
83
[Part 43 - Kumpul Bareng]
84
[Part 44 - Perjalanan Singkat]
85
[Part 45 - Pertemuan Singkat]
86
[Part 46 - Tragedi]
87
[Part 47 - Menuntut Penjelasan]
88
[Part 48 - Penjelasan]
89
[Part 49 - Perselisihan]
90
[Part 50 - Berdamai]
91
[Part 51 - Damai]
92
[Part 52 - Pulang]
93
[Part 53 - Home]
94
[Part 53.1]
95
[Part 53.2]
96
Part 54 - Back to Campus
97
[Part 54.1]
98
[Part 54.2]
99
[Part 55 ]
100
[Part 56 - Qtime]
101
[ Part 56.1 ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!