Episode 4. Panik!

Pukul tujuh pagi, Zahra sudah bangun sementara kedua orang tua nya pulang terlebih dahulu untuk mandi dan beristirahat, sementara Hanan tetap setia menemani adik nya.

Zahra yang tadinya tidur kini sudah bangun dan memanggil Hanan. "Kakak."panggil Zahra lirih

Mendengar Zahra memanggil nya, Hanan pun mendekati nya "Iya, kenapa dek? Ara mau minum?"tanya Hanan parau khas orang bangun tidur.

Bukan nya menjawab, Zahra justru menangis, tentu saja hal itu membuat Hanan panik

"Dek, kenapa? Apa yang sakit?"tanya Hanan khawatir

"Ara."panggil Hanan. terlihat Zahra sedang menahan sesuatu.

"Kak, dada Ara sesak."ucap nya lirih

"Astaghfirullahaladzim, dek."pekik Hanan dengan panik

Zahra terus berusaha menarik nafas nya namun terasa begitu sesak. Keadaan Zahra persis seperti seekor ikan yang kekurangan oksigen.

"Dokter."teriak Hanan di depan ruangan adik nya

"Ada apa, mas?"tanya salah satu suster

"Tolong adik saya sus."ucap Hanan panik

Melihat kepanikan Hanan, suster pun segera memanggil dokter yang masih jaga disana. Tak lama dokter pun masuk dan meminta Hanan keluar.

"Sus, cepat pasangkan gas oksigen."titah dokter yang terlihat ikut panik

Mata Zahra menatap lurus ke atas sembari mengeluarkan air mata.

"Istighfar ya."bisik dokter pada Zahra

Zahra beristighfar di dalam hati, selang oksigen sudah terpasang di hidung nya.

Tiba-tiba tangan Zahra menarik karet oksigen.

Byur

Zahra muntah dan tidak sengaja mengenai baju dokter. Dokter pun terkejut dan dia pun reflek membantu Zahra yang hampir jatuh dari brankar.

Zahra melihat kemeja dokter sudah kotor dengan muntah nya. "Maaf, dok."ucap Zahra lirih

"Tidak apa-apa, nanti bisa saya bersihkan."ujar dokter lalu dia melepaskan tangan nya dari bahu Zahra

Zahra kembali membaringkan tubuhnya. Suster pun memanggil Hanan .

"Astaghfirullahaladzim. Bagaimana keadaan adik saya, dok?"tanya Hanan

"Asam lambung nya benar-benar tinggi, hingga dia mengalami muntah dan sesak nafas."

Hanan menatap wajah adik nya, Hanan terlihat sedih dan khawatir pada Zahra.

"Ya Allah, maaf dok."sambung nya lagi saat melihat baju dokter sudah kotor dengan muntah Zahra.

"Tidak apa-apa, nanti bisa saya bersihkan."jawab dokter sembari tersenyum.

Terlihat Zahra begitu pucat dengan mata yang terpejam. Setelah memeriksa Zahra, dokter pun kembali ke ruangan nya untuk membersihkan diri.

...----------------...

Siang hari nya, Zahra masih terbaring lemah di atas brankar, akibat muntah dan sesak nafas tadi pagi membuat Zahra tak berdaya.

"Kak." panggil Zahra

"Iya, kenapa dek?, Ara mau apa? Hmm."

"Tolong bilang sama wawa dan Bilqis kalau Ara belum masuk hari ini ya."

Hanan menarik nafas panjang lalu membuang nya dengan kasar "Iya nanti kakak telpon Wawa, ya. Sekarang kamu istirahat."

"Iya kak."

Hanan mengambil ponsel nya lalu menghubungi Wawa.

"Hallo assalamu'alaikum, kak."

"Wa'alaikumsalam."

"Iya kak, ada apa? Oh ya Ara kok belum di antar ya kak?"

"Wa, hari ini Ara nggak masuk kuliah ya."

"Kenapa kak?"

"Semalam Ara demam terus muntah, sekarang masih di rawat di rumah sakit. Kata dokter, asam lambung nya kambuh ditambah lagi ada gejala tipes."

"Astaghfirullahaladzim, iya kak. Nanti Wawa izinkan. Bilang sama Ara nanti setelah pulang kuliah insya Allah Wawa sama Bilqis kesana ya kak."

"Iya, terima kasih ya wa."

"Iya kak, sama-sama."

Sambungan telpon terputus."ada apa, wa?"tanya Bilqis di samping Wawa

"Ara sakit, Bil. Dia nggak masuk hari ini."

"Oh my God, Ara ku sayang. Pasti gara-gara Mak Jombang kemarin dech, Ara sampe sakit kayak gini."

"Udah, ayo masuk kelas."

Mereka pun naik ke lantai dua, karena lima belas menit lagi kelas akan dimulai. Terlihat mahasiswa sedang mengobrol satu sama lain di dalam kelas.

"Ara belum dateng, Wa?"

"Ara nggak masuk hari ini, tadi kak Hanan nelpon kata nya Ara sakit."

"Astaga, pasti gara-gara kejadian kemarin. Kasihan Ara."Ucap mereka

"Doain aja ya, semoga Ara cepat sehat."ucap Bilqis

Tak lam kemudian, dosen pun masuk. Seperti biasa sebelum kelas di mulai, dosen akan mengecek kehadiran mahasiswa terlebih dahulu.

"Zahra kemana?"tanya pak Bambang

"Hari ini Ara izin, pak."

"Kenapa?"

"Tadi kakak nya mengabari saya. Katanya Ara sakit, dia lagi di rawat di rumah sakit, pak."

"Oh gitu, ya sudah nanti kalian jenguk Zahra ya."

"Baik pak."jawab mereka

Kelas pun di mulai, hari ini hanya ada dua matkul. Setelah kelas pertama selesai, Wawa dan Bilqis pergi ke kantin untuk makan siang.

Seperti biasa, disana bukan hanya mahasiswa tapi juga ada beberapa dosen ikut makan siang disana. Dari meja lain, tampak seseorang sedang celingak-celinguk mencari seseorang di tengah ramai nya kantin.

"Kemana gadis itu."batin Raka, dosen muda yang diam-diam sudah menaruh hati pada Zahra.

"Cari siapa, Ka?"tanya Mona, dosen muda fakultas ekonomi.

"Oh, nggak ada kok."jawab Raka

"Hmm, yakin."

"Iya Mon."

"Okay dech."ucap Mona lalu melanjutkan makan nya

"Hai, Mana Zahra? tumben cuma kalian berdua saja?"tanya Dion yang tiba-tiba mendekati meja kedua nya

"Zahra sakit, kak. dia nggak masuk hari ini.",

Dion mengernyitkan kening nya "sakit? Zahra sakit apa?"

"asam lambung nya kambuh terus tipes juga."

Dion manggut-manggut tampak dia mengkhawatirkan Zahra, wanita yang dia kagumi selama dua tahun terakhir.

"Duluan ya kak."ucap Wawa

"Oh iya, silahkan."

Wawa dan Bilqis pun kembali ke kelas nya. "Sepi ya wa nggak ada Ara."

"Iya, pulang kuliah kita jenguk Ara okay."

"Okay."

...----------------...

Di ruang VVIP, Zahra sedang di suapin oleh bunda nya.

"Ara cepat sehat ya nak. Bunda nggak tega lihat kamu kayak gini. Ara mau tau nggak tadi pagi saat kakak bilang Ara sesak nafas terus muntah, jantung bunda rasanya mau copot."ucap Bu Sinta lirih sambil membayangkan bagaimana keadaan putri nya tadi pagi

"Maaf ya, bun."

"Kenapa minta maaf nak? Ini ujian dari Allah buat Ara. Semoga sakit nya Ara ini menjadi penghapus dosa-dosa Ara yang telah lalu."

Zahra tersenyum getir

Ceklek

Mendengar suara pintu terbuka, Zahra dan Bu Sinta menoleh ke arah pintu.

"Selamat siang, Zahra."sapa dokter

"Siang, dok."Balas Zahra lemas

"Gimana keadaan kamu sekarang?"

"Nggak tau dok, sulit untuk dijelaskan."jawab Zahra bingung karena tubuh nya terasa lemas dan sakit

"Saya periksa dulu ya."ucap dokter

Zahra mengangguk"Dok, saya minta maaf ya soal tadi pagi."

"Iya nggak apa-apa kok."

"Terima kasih ya, dok."ucap Bu Sinta

"Sama-sama, buk. Kalau begitu saya permisi."ucap dokter, setelah selesai memeriksa dan menjelaskan kondisi Zahra, dokter pun berpamitan.

...----------------...

Jam kuliah pun selesai, para mahasiswa segera meninggalkan kelas, ada yang langsung pulang, nongkrong atau jalan-jalan. Sementara Wawa dan Bilqis masih di dalam kelas membereskan buku-buku mereka begitu pun dengan Raka terlihat memperlambat aktivitas nya.

"Duluan pak."ucap Wawa dan Bilqis namun langkah kedua nya terhenti ketika raka memanggil kedua nya

"Ada apa, pak?"tanya Wawa dan Bilqis

"Zahra, sakit apa?"

Wawa dan Bilqis saling pandang

"Oh, bukan maksud saya, dia sakit apa sampai dia nggak masuk kuliah."elak Raka

"Asam lambung nya kambuh, pak."

"Oh gitu."Jawab Raka

"Iya pak, kalau begitu kami permisi."ucap Wawa

Kedua nya pun meninggalkan Raka dan segera menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, mereka menuju ruangan dimana Zahra di rawat.

"Permisi suster, kami mau menjenguk pasien atas nama Zahra."ucap Wawa

"Oh, iya sebentar ya."

"Baik sus."

"Pasien atas nama Zahra berada di ruang mawar no 45 ya. Silahkan jalan lurus lalu belok kanan."

"Baik, terima kasih sus."

"Sama-sama."

Wawa dan Bilqis pun menuju ruangan Zahra.

Tok tok

"Masuk."sahut Bu Sinta yang sedang mengelap tangan Zahra

"Assalamu'alaikum Tante."

"Wa'alaikumsalam, eh Wawa sama Bilqis toh. Ayo masuk."ucap Bu Sinta ramah, kedua nya bersalaman dengan Bu Sinta

...To be continued 👇...

Episodes
1 Episode 1. Khadijah Azzaira Humaira Az Zahra
2 Episode 2. Wanita Halu!
3 Episode 3. Rumah Sakit!
4 Episode 4. Panik!
5 Episode 5. Nggak Mungkin
6 Episode 6. LDR
7 Episode 7. Di Ratukan!
8 Episode 8. Telat!
9 Episode 9. Tidak Sengaja!
10 Episode 10. Perasaan Yang Terpendam
11 Episode 11. Melamar!
12 Episode 12. Pesan Ayah&Bunda
13 Episode 13. Tamu Tak Diundang
14 Episode 14. Malaikat Berwujud Manusia
15 Episode 15. Kenapa?
16 Episode 16. Takut
17 Episode 17. Saya Juga Bisa!
18 Episode 18. Teman Lama
19 Episode 19. Yogya
20 Episode 20. Mustahil
21 Episode 21. Memperbaiki Diri
22 Episode 22. Tidak Perlu Dicarikan!
23 Episode 23. Suprise
24 Episode 24. Gemes!
25 Episode 25. Act Of Service!
26 Episode 26. Kekecewaan Zahra!
27 Episode 27. Niat Menjodohkan!
28 Episode 28. Ya Allah, Hamba Datang!
29 Episode 29. Kok Bisa!
30 Episode 30. Mekkah!
31 Episode 31. Jabal Rahmah!
32 Episode 32. Sah!
33 Episode 33. Suasana Baru!
34 Episode 34. Bidadari Surga!
35 Episode 35. Malam Yang Panjang!
36 Episode 36. Terima Kasih!
37 Episode 37. Ketiduran!
38 Episode 38. Baby Arya!
39 Episode 39. Rumah Sakit !
40 Episode 40. Zahra Titip Ya, Ummi!
41 Episode 41. Masa Lalu!
42 Episode 42. Berubah!
43 Episode 43. Istri Ku Bukan Pembantu.!
44 Episode 44. Rumah Baru!
45 Episode 45. Ayah!
46 Episode 46. Kita Harus Ikhlas!
47 Episode 47. Kehancuran Zahra!
48 Episode 48. Salah Paham!
49 Episode 49. Tentang Kita!
50 Episode 50. Bertemu Dia!
51 Episode 51. Kecil Kemungkinan!
52 Episode 52. Putar Haluan !
53 Episode 53. Gimana Kalau?
54 Episode 54. Frustasi!
55 Episode 55.Foto!
56 Episode 56. Dingin!
57 Episode 57. Marahnya Pak Ibrahim!
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1. Khadijah Azzaira Humaira Az Zahra
2
Episode 2. Wanita Halu!
3
Episode 3. Rumah Sakit!
4
Episode 4. Panik!
5
Episode 5. Nggak Mungkin
6
Episode 6. LDR
7
Episode 7. Di Ratukan!
8
Episode 8. Telat!
9
Episode 9. Tidak Sengaja!
10
Episode 10. Perasaan Yang Terpendam
11
Episode 11. Melamar!
12
Episode 12. Pesan Ayah&Bunda
13
Episode 13. Tamu Tak Diundang
14
Episode 14. Malaikat Berwujud Manusia
15
Episode 15. Kenapa?
16
Episode 16. Takut
17
Episode 17. Saya Juga Bisa!
18
Episode 18. Teman Lama
19
Episode 19. Yogya
20
Episode 20. Mustahil
21
Episode 21. Memperbaiki Diri
22
Episode 22. Tidak Perlu Dicarikan!
23
Episode 23. Suprise
24
Episode 24. Gemes!
25
Episode 25. Act Of Service!
26
Episode 26. Kekecewaan Zahra!
27
Episode 27. Niat Menjodohkan!
28
Episode 28. Ya Allah, Hamba Datang!
29
Episode 29. Kok Bisa!
30
Episode 30. Mekkah!
31
Episode 31. Jabal Rahmah!
32
Episode 32. Sah!
33
Episode 33. Suasana Baru!
34
Episode 34. Bidadari Surga!
35
Episode 35. Malam Yang Panjang!
36
Episode 36. Terima Kasih!
37
Episode 37. Ketiduran!
38
Episode 38. Baby Arya!
39
Episode 39. Rumah Sakit !
40
Episode 40. Zahra Titip Ya, Ummi!
41
Episode 41. Masa Lalu!
42
Episode 42. Berubah!
43
Episode 43. Istri Ku Bukan Pembantu.!
44
Episode 44. Rumah Baru!
45
Episode 45. Ayah!
46
Episode 46. Kita Harus Ikhlas!
47
Episode 47. Kehancuran Zahra!
48
Episode 48. Salah Paham!
49
Episode 49. Tentang Kita!
50
Episode 50. Bertemu Dia!
51
Episode 51. Kecil Kemungkinan!
52
Episode 52. Putar Haluan !
53
Episode 53. Gimana Kalau?
54
Episode 54. Frustasi!
55
Episode 55.Foto!
56
Episode 56. Dingin!
57
Episode 57. Marahnya Pak Ibrahim!
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!