Episode 3. Rumah Sakit!

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, terdengar suara mobil Hanan memasuki pekarangan rumah. Hanan baru saja pulang karena sepulang dari rumah sakit, ia nongkrong bersama Rendi di kafe terlebih dahulu.

Rendi Adiyaksa seorang pria tampan berperawakan tinggi dengan tubuh atletis yang merupakan sahabat Hanan sejak SMA. Semenjak orang tua nya meninggal, Rendi hanya tinggal dengan pembantunya.

"Assalamu'alaikum."ucap Hanan ketika memasuki rumah

"Wa'alaikumsalam, kok baru pulang, Nan?."tanya pak Adam di ruang keluarga yan sedang sibuk dengan majalah di tangan nya.

"Iya yah, tadi nongkrong dulu sama Rendi."jawab Hanan sembari mencium punggung tangan kedua orang tua nya.

"Oh gitu."

"Iya yah, Ara mana, Bun?"

"Udah tidur."

"Kok cepat banget? Nggak kayak biasa nya."tanya Hanan heran

"Iya, adik mu itu tadi sore badan nya panas banget, tapi udah bunda kasih obat, panas nya juga udah turun."

Mendengar itu, Hanan langsung berlari ke kamar adik nya.

"Lihat lah putra mu itu, yah."ujar Bu Sinta yang dibalas senyuman oleh pak Adam.

Sementara di kamar, terlihat Zahra bersembunyi di balik selimut tebal nya. Hanan mendekati tempat tidur, pipi Zahra masih terlihat memar akibat tamparan Vina tadi siang.

Hanan menempelkan telapak tangan nya di kening Zahra dan benar saja panas nya sudah turun. Zahra terlihat tertidur pulas mungkin juga karena pengaruh obat.

Setelah mengecek keadaan Zahra, Hanan menutup kembali pintu kamar. Kemudian menuju kamar nya.

Di dalam kamar, Hanan langsung membersihkan tubuh nya yang terasa begitu lengket akibat seharian bekerja, setelah melakukan ritual mandi dan mengganti pakaian. Hanan kembali keluar kamar menemui kedua orang tua nya di ruang keluarga.

Hanan duduk bersama kedua orang tuanya sembari ngobrol kecil dan menikmati secangkir kopi dan juga cemilan.

Huek....huek

Hanan menoleh ke arah lantai dua "Ara."ucap Hanan panik lalu dia berlari menuju kamar Zahra

Zahra tidak terlihat lagi di atas tempat tidur melainkan sudah beralih ke wastafel yang ada di kamar mandi. Zahra terlihat menundukkan kepalanya sembari mengeluarkan semua makanan yang ada di perut nya.

"Dek."panggil lembut Bu Sinta

"Sakit, bun." Lirih Zahra. Wajah nya terlihat sudah berubah menjadi pucat fasih.

Zahra pun dibopong kembali ke tempat tidur.

"Kita ke rumah sakit aja ya."ucap pak Adam lembut

"Nggak mau yah. Ara mau di rumah aja. Lagipula paling cuma masuk angin aja kok."tolak Zahra

"Udah nurut aja sama ayah, kamu itu udah pucat banget lho dek."ujar Hanan

"Tapi kak."

"Tidak ada tapi-tapian, kita ke rumah sakit sekarang."

Mau tidak mau Zahra pun di bawa ke rumah sakit, Zahra tidak bisa bohong kalau tubuhnya benar-benar terasa lemah. Hanan langsung menggendong Zahra seperti bridal style dan membawa nya menuju mobil.

"Bentar ya, bunda ambil dompet dulu."ucap Bu Sinta lalu berlari ke kamar nya.

"Kak, Ara belum pake jilbab."ucap Zahra yang baru menyadari rambut nya masih terurai.

"Sebentar kakak ambil dulu ya, kamu tunggu disini."

Zahra mengangguk lemah sembari bersandar di bahu ayah nya.

"Ayah, tubuh Ara lemes banget."lirih nya

Pak Adam pun memeluk putri kesayangannya itu "Sabar ya, sebentar lagi kita ke rumah sakit."ucap pak Adam sedih.

Tak lama Bu Sinta dan Hanan pun kembali, mereka pun menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Zahra dibawa ke ruang UGD dan langsung di periksa.

"Siapa yang sakit, Nan?"tanya seorang wanita, teman Hanan waktu SMA yang kebetulan suster di rumah sakit itu.

"Zahra, san."jawab Hanan di depan ruangan UGD, sementara Zahra sedang di periksa di dalam.

"Sus, tolong pasangkan infus ya."

"Baik dok."

Tangan Zahra dipasangkan jarum infus, sebenarnya Zahra sangat tidak ingin berurusan dengan alat medis, namun kondisinya saat ini mengharuskan dia merasakan sakitnya tusukan jarum infus. Untung saja dia tidak di bawa ke rumah sakit tempat kakak nya bekerja kalau tidak pasti teman-teman kakak nya pasti akan heboh mengurus dirinya.

"Keluarga pasien."panggil dokter setelah memeriksa kondisi Zahra

"Bagaimana keadaan adik saya, dok?"tanya Hanan pada dokter muda yang bernama Zidan.

"Setelah pemeriksaan ternyata Asam lambung pasien sangat tinggi. Di tambah lagi ada gejala tipes pada pasien. Jadi untuk saat ini pasien harus di rawat terlebih dahulu, sebentar lagi dia akan dipindahkan ke ruang perawatan."jelas Zidan

"Terima kasih, dok."Ucap Hanan pada Zidan

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu."ucap Zidan karena dia masih ada pasien.

Setelah Zidan pergi, ketiga nya pun masuk ke dalam ruangan UGD untuk melihat keadaan Zahra.

"Apa yang Ara rasain sekarang, dek? Apa yang sakit?"tanya Hanan lembut

"Tubuh Ara sakit kak, perut Ara juga nggak enak."lirih Zahra

"Sabar ya, kita berobat dulu disini."ucap Hanan

"Permisi mas, kami akan memindahkan pasien ke ruang perawatan."ucap suster

"Oh iya, silahkan sus."

Zahra pun di bawa ke ruang VVIP. Sesampainya di ruangan perawatan, Zahra diminta untuk beristirahat.

"Bunda sama ayah istirahat aja dulu ya. Biar Hanan yang jagain Ara."ujar Hanan pada kedua orang tua nya mengingat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

"Nggak apa-apa nak, kamu saja yang istirahat. Biar bunda yang jagain Ara."ucap Bu Sinta

"Bunda istirahat aja dulu ya, nanti gantian sama Hanan."ucap Hanan lembut

"Tapi bunda mau jagain adek kamu."

"Bunda, istirahat lah. Biar kakak yang jagain Ara."sahut Zahra lemas

"Iya Bun. Istirahat lah."tambah pak Adam

Akhirnya bu Sinta pun menurut, sementara Hanan duduk di samping Zahra sembari terus menatap wajah lemah adik nya.

"Cepat sembuh ya. kakak nggak tega lihat Ara kayak gini."

"Ara juga nggak mau kayak gini kak."

"iya, sekarang Ara istirahat ya. kakak temani disini okay."

"iya kak."

Zahra mencoba memejamkan mata nya, namun kembali dia buka. Dia merasa begitu kesulitan untuk tidur.

"Kenapa dek?"

"Nggak apa-apa kak."

"Tidur lah."

"Iya kak."

Setelah mencoba beberapa kali, Zahra pun tertidur. Begitupun dengan Hanan tak lama dia pun tertidur sembari memegang tangan Zahra yang terasa begitu dingin.

Sesekali Hanan bangun untuk memastikan kalau Zahra baik-baik saja. Hanan begitu menyayangi Zahra lebih dari rasa sayang nya untuk diri nya sendiri.

Jam menunjukkan pukul setengah empat pagi, Hanan pun sudah berpindah ke sofa karena Bu Sinta yang meminta.

uhuk...uhuk.

Mendengar suara batuk Zahra, Bu Sinta terbangun "Minum dulu sayang."ujar Bu Sinta

Zahra pun mengangguk, tenggorokan nya terasa kering. Kemudian dia kembali membaringkan tubuhnya.

"Istirahat lagi ya nak."

"Iya bunda."lirih Zahra

...To be continued 👇...

Episodes
1 Episode 1. Khadijah Azzaira Humaira Az Zahra
2 Episode 2. Wanita Halu!
3 Episode 3. Rumah Sakit!
4 Episode 4. Panik!
5 Episode 5. Nggak Mungkin
6 Episode 6. LDR
7 Episode 7. Di Ratukan!
8 Episode 8. Telat!
9 Episode 9. Tidak Sengaja!
10 Episode 10. Perasaan Yang Terpendam
11 Episode 11. Melamar!
12 Episode 12. Pesan Ayah&Bunda
13 Episode 13. Tamu Tak Diundang
14 Episode 14. Malaikat Berwujud Manusia
15 Episode 15. Kenapa?
16 Episode 16. Takut
17 Episode 17. Saya Juga Bisa!
18 Episode 18. Teman Lama
19 Episode 19. Yogya
20 Episode 20. Mustahil
21 Episode 21. Memperbaiki Diri
22 Episode 22. Tidak Perlu Dicarikan!
23 Episode 23. Suprise
24 Episode 24. Gemes!
25 Episode 25. Act Of Service!
26 Episode 26. Kekecewaan Zahra!
27 Episode 27. Niat Menjodohkan!
28 Episode 28. Ya Allah, Hamba Datang!
29 Episode 29. Kok Bisa!
30 Episode 30. Mekkah!
31 Episode 31. Jabal Rahmah!
32 Episode 32. Sah!
33 Episode 33. Suasana Baru!
34 Episode 34. Bidadari Surga!
35 Episode 35. Malam Yang Panjang!
36 Episode 36. Terima Kasih!
37 Episode 37. Ketiduran!
38 Episode 38. Baby Arya!
39 Episode 39. Rumah Sakit !
40 Episode 40. Zahra Titip Ya, Ummi!
41 Episode 41. Masa Lalu!
42 Episode 42. Berubah!
43 Episode 43. Istri Ku Bukan Pembantu.!
44 Episode 44. Rumah Baru!
45 Episode 45. Ayah!
46 Episode 46. Kita Harus Ikhlas!
47 Episode 47. Kehancuran Zahra!
48 Episode 48. Salah Paham!
49 Episode 49. Tentang Kita!
50 Episode 50. Bertemu Dia!
51 Episode 51. Kecil Kemungkinan!
52 Episode 52. Putar Haluan !
53 Episode 53. Gimana Kalau?
54 Episode 54. Frustasi!
55 Episode 55.Foto!
56 Episode 56. Dingin!
57 Episode 57. Marahnya Pak Ibrahim!
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1. Khadijah Azzaira Humaira Az Zahra
2
Episode 2. Wanita Halu!
3
Episode 3. Rumah Sakit!
4
Episode 4. Panik!
5
Episode 5. Nggak Mungkin
6
Episode 6. LDR
7
Episode 7. Di Ratukan!
8
Episode 8. Telat!
9
Episode 9. Tidak Sengaja!
10
Episode 10. Perasaan Yang Terpendam
11
Episode 11. Melamar!
12
Episode 12. Pesan Ayah&Bunda
13
Episode 13. Tamu Tak Diundang
14
Episode 14. Malaikat Berwujud Manusia
15
Episode 15. Kenapa?
16
Episode 16. Takut
17
Episode 17. Saya Juga Bisa!
18
Episode 18. Teman Lama
19
Episode 19. Yogya
20
Episode 20. Mustahil
21
Episode 21. Memperbaiki Diri
22
Episode 22. Tidak Perlu Dicarikan!
23
Episode 23. Suprise
24
Episode 24. Gemes!
25
Episode 25. Act Of Service!
26
Episode 26. Kekecewaan Zahra!
27
Episode 27. Niat Menjodohkan!
28
Episode 28. Ya Allah, Hamba Datang!
29
Episode 29. Kok Bisa!
30
Episode 30. Mekkah!
31
Episode 31. Jabal Rahmah!
32
Episode 32. Sah!
33
Episode 33. Suasana Baru!
34
Episode 34. Bidadari Surga!
35
Episode 35. Malam Yang Panjang!
36
Episode 36. Terima Kasih!
37
Episode 37. Ketiduran!
38
Episode 38. Baby Arya!
39
Episode 39. Rumah Sakit !
40
Episode 40. Zahra Titip Ya, Ummi!
41
Episode 41. Masa Lalu!
42
Episode 42. Berubah!
43
Episode 43. Istri Ku Bukan Pembantu.!
44
Episode 44. Rumah Baru!
45
Episode 45. Ayah!
46
Episode 46. Kita Harus Ikhlas!
47
Episode 47. Kehancuran Zahra!
48
Episode 48. Salah Paham!
49
Episode 49. Tentang Kita!
50
Episode 50. Bertemu Dia!
51
Episode 51. Kecil Kemungkinan!
52
Episode 52. Putar Haluan !
53
Episode 53. Gimana Kalau?
54
Episode 54. Frustasi!
55
Episode 55.Foto!
56
Episode 56. Dingin!
57
Episode 57. Marahnya Pak Ibrahim!
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!