Aku Anak Pertama | Eunseok
We have to heal! | 11
Hari sudah Pagi dan Jack masih terjaga, dia menawarkan dirinya untuk menjaga Anton sejak malam, tak makan dan hanya minum, itu sudah membuat Jack kenyang, terkadang Jack melihat chatting grub yang Andy buat, dia selalu memberikan sticker dan video lucu, terkadang juga dia mengabari hal yang sangat-sangat tidak penting, seperti ia ingin buang air besar, ingin makan dan ingin berdansa dengan bayangannya, menurut Jack dia kebanyakan konsumsi minuman keras.
Dr. Winter
Pagi Jack, keluarga mu belum pada bangun ya...
Jack
Iya dokter, semuanya belum bangun
Dr. Winter
Konsul mu mulai hari ini ya
Dr. Winter
kau harus sembuh Jack...
Dr. Winter
itu hanya sebuah pengungkapan mulut, hati dan otak mu tidak...
Dr. Winter
Aku ingin kau sembuh
Dr. Winter
semua orang akan kehilangan mu jika tidak sembuh
Jack
tidak ada yang menangisi ku, aku akan pergi sebelum mati agar tidak ada yang menemukan ku
Jack dan Winter menengok kebelakang, mereka berdua terkejut ternyata Vincent sudah bangun ia sedang memegang Gadget nya, astaga kenapa Winter tak menyadari sedari tadi, Jack hanya diam lalu menggeleng
Dr. Winter
Tidak ada aku hanya menceritakan pasien lain
Vincent
Jelas-jelas aku dengar, bahwa seseorang yang akan Konsul itu Jack
Vincent
aku sedari tadi menyadari pembicaraan kalian.
Vincent
Bukan apa-apa gimana?
Dr. Winter
Euhm, Vincent kita akan mengobrol bersama, ayo keluar, Jack aku juga butuh kau
Kini Dr.Winter, Jack dan Vincent keluar dari ruangan rawat VIP itu.
Vincent menatap Jack tajam, Jack juga menatap balik Vincent dengan tatapan lembut. Dr Winter merasa ada sesuatu yang sangat sangat menggebu-gebu diantara mereka berdua
Dr. Winter
Kumohon untuk kau jaga rahasia ini Vincent...
Dr. Winter
Jack, setidaknya satu orang tau..., dia harus merahasiakan juga
Jack
Andy sudah tau, Giselle juga
Dr. Winter
tapi mereka bukan keluarga mu Jack
Dr. Winter
Sudahlah Jack, aku yakin dia bisa menjaga rahasia
Dr. Winter
Baiklah Vincent bisakah kau menjaga rahasia?
Dr. Winter
Aku butuh kepastian, kau bisa?
Dr. Winter
Jangan cepu ke siapapun, kalau belum aku bolehkan, dan jangan bilang sekalipun pada sahabat, teman, keluarga, atau orang terdekat mu, hanya aku, Jack, dan kamu yang mengetahui rahasia ini
Vincent
Iya baiklah, emang se rahasia apa sih...?
Dr. Winter
Jack mau kau menjelaskan-
Jack
Aku di diagnosis Kanker otak stadium 3
Jack
Depresi Mayor dan juga Alexithymia.
Vincent langsung menatap kaget kearah Jack, Jack yakin Vincent akan mengamuk kepada dirinya, satu tetes air mata keluar dari mata cantik Vincent, ia menatap tidak percaya kepada Jack dengan cepat juga Winter merangkul Vincent Menenangkan agar Vincent tidak menangis.
Vincent
Kau..., berbohong lagi?
Jack
aku kali ini tidak berbohong
Vincent
kenapa kau tidak memberitahu ke yang lain
Jack
tak ada gunanya aku memberi tahu
Vincent
Kita keluarga mu Jack!, AKU ADIK KANDUNG MU!
Jack
KAU BUKAN ADIK KANDUNG KU!
Vincent langsung terdiam terkejut sama dengan Winter yang juga terkejut mengetahui fakta baru
Jack
AKU HANYA ANAK HASIL PEMERKOSAAN AYAH MU!, LEONARD SONG!
Jack
Bunda kandung ku meninggal dunia saat melahirkan ku, dan aku bukan anak kandung dari Irene..., dia hanya seorang yang menerima ku secara paksa, jadi jelaskan kenapa semua keluarga bahkan termasuk ibu mu membenci ku?
Jack
aku juga membenci diriku sendiri saat tau fakta itu!, andai aja mereka menaru ku di panti asuhan mungkin aku tidak akan se sengsara ini, dan mungkin saja aku lebih baik daripada berada satu atap dengan kalian semua!
Jack
Jangan beri tau siapapun, anggap kau tak mengetahui apapun tentang ku, tenang saja kau masih ku anggap adik dan entah kau menganggap kakak atau bukan setelah ini, aku tidak peduli, sekarang kembali ke ruangan, kau mandi dan sarapan terlebih dahulu
Vincent
Kau masih memikirkan hal itu, bagaimana dengan mu?
Vincent
kau akan melakukan pengobatan?
Jack
Itu tidak akan pernah terjadi
Dr. Winter
Ini demi kesehatan mu Jack!, kita sudah janji sejak awal!
Jack
Aku tidak ingin, ayo kembali masuk Vincent
Vincent
aku tak ingin masuk sebelum kau meng iyakan pengobatan mu
Jack
didalam mimpi mu saja
Dr. Winter
Jack ini demi kesehatan mu!
Jack
Dokter Winter Veronicha yang terhormat, saya tidak bisa, percuma dokter itu hanya memaksa memperpanjang waktu mati ku, ujung-ujungnya aku akan tetap mati dalam penyakit itu, penyakit ini tidak akan pernah benar-benar hilang, dia akan datang lagi.
Jack
Aku di takdirkan di dunia ini untuk tidak bahagia..., sudahlah dokter, lihat kondisi Anton terlebih dahulu dan lupakan hal ini, anggap bahwa aku baik-baik saja
Jack
bukankah semua keluarga tau bahwa aku orang yang sangat egois?
Jack mendorong Vincent masuk, Kenzo dan Sean sudah terbangun dari tidurnya, Vincent berusaha senyum menyembunyikan raut wajahnya yang habis nangis
Vincent
aku habis bangun tidur terus mencari dimana dokter, untuk memeriksa kondisi Anton
Dr. Winter
Dia baik-baik saja, sedang tertidur
Winter masuk kedalam ruangan rawat
Kini liburan telah usai, mereka kembali keBandung, liburan tidak berjalan lancar.
Jack sudah berada dikamarnya dan sekarang kondisi rumah sama seperti dulu, banyak yang membenci dia dan entah bagaimana dengan Vincent, dia membenci dirinya atau tidak, yang penting sekarang Jack bisa tidur tenang terlebih dahulu
Disisi lain Vincent berada dikamarnya, ia melamun dengan kondisi Jack, dia sekarang menjadi lebih sedikit perhatian kepada Jack meski terus di cuek dan dianggap angin berlalu oleh Jack, namun ia ingin Jack sembuh dan hidup lebih lama, akhirnya ia merebahkan dirinya dari duduknya, ia memejamkan matanya berusaha terlelap dalam mimpi siang ini.
Vincent terbangun merasa ada sesuatu yang mengganjal, entah kenapa ia terbangun dan tubuhnya bergerak sendiri menuju kamar kakak nya, Kamar Jack, pintu hitam itu tertutup rapat tangan Vincent memutar knop pintu, pintu itu tidak terkunci sedikit girang dalam hati Vincent, kakinya melangkah menuju kasur yang terbalut sprei putih itu, terlihat kakanya yang sedang tertidur diatas kasur itu, kaki Vincent melangkah semakin dekat sampai disamping kasur itu, ia bisa melihat wajah kakaknya yang pucat, panik Vincent melihat wajah Jack yang sangat-sangat pucat!
Vincent menggoyangkan tubuh Jack dengan kencang tidak ada sautan dari tubuh yang diguncang kan itu, tubuh kakaknya sangat dingin, dingin dan pucat seperti mayat. Vincent tambah panik tidak ada sautan dari kakaknya, Vincent mengecek denyut nadi Ja ck, tidak ada denyutnya, ia langsung menempelkan kupingnya didada Jack, tidak ada detaknya, Vincent panik sangat panik sekali, ia tidak bisa menahan air matanya, air bening itu keluar deras dari mata sipit Vincent, Vincent berteriak memanggil nama kakaknya dan juga berteriak memanggil seisi rumah sambil mengguncangkan tubuh sang kakak yang tidak kunjung-kunjung bangun
Vincent
KAK JACK.... UDAH KAK GA USAH TIDUR TERUS AYO BANGUN!!
Vincent
MAMAA!!!, PAPA!!!!!
Vincent
KAK AYO BANGUN KAK...!
Vincent
Maafin Vincent maafin aku kak..., hikss ayo bangun kak, jangan pulang dulu, jangan menemui Tuhan secepat ini, ayo kak kita mulai dari awal, aku akan lindungin kakak!, ayo kak bangun!
Vincent
nanti siapa yang lindungin aku?, nanti siapa yang nasehati aku?!, iya aku tau aku salah, aku minta maaf, aku bakal minta maaf sebanyak-banyaknya, ayo bangun dulu!
Vincent terbangun dari mimpinya, air matanya masih tersisa di pipinya, ia mengatur nafasnya
Vincent turun dari kasurnya, berlari menuju keruangan yang ada diujung lantai 2 , itu kamar kakaknya, ia langsung membuka pintu hitam itu, tidak terkunci, terlihat Jack yang menatap bingung kearah nya, nafas terengah-engah, Jack sedang berada di meja belajarnya ada beberapa buku yang menemani nya
Vincent
Kak baik-baik aja?
Vincent
Kau baik-baik saja? , tidak mimisan?, muntah darah?, kau ini Jack kan?
Jack
Ada apa dengan mu Vincent?
Vincent
Kau baik-baik saja?
Vincent memegang kedua pipi Jack ia melihat kearah Jack dari atas sampai bawah, baik-baik saja tidak ada yang aneh, namun tetap Jack terlihat pucat
Vincent
Sebentar kau sudah minum obat?!
Jack
Aku tidak pernah minum lagi
Vincent keluar dari kamar sang kakak, ia berjalan menuju dapur, beberapa menit kemudian ia kembali dengan air hangat di tangannya, lalu ia membuka laci meja kecil disebelah kasur besar itu, ia mengambil obat yang pernah ditunjukkan oleh Dr.Winter, lalu ia mengambil dua butir dan mengarahkannya ke Jack.
Comments