Gue bosen

"Lo kenalin lah dia sama gue! Masa gue yang mulai duluan kenalan sama tu cowok. Mau di tarok di mana muka gue. Mana tadi dia udah cuekin gue! Masa Clarissa Atmaja dicueki dua kali dengan orang yang sama!" Rissa menggelengkan kepalanya.

"Lebay Lo!" umpat keduanya.

Rissa pun tertawa melihat kedua sahabatnya yang mencibirnya.

"Boro-boro kita kenal sama dia, menoleh melihat kita pun enggak!" ucap Anggun tertawa.

"Iya, dianya ngga tertarik. Lo liat tu...." ucap Melly sambil mengarahkan bibirnya pada Angga, Rissa pun mengikuti arah bibir Melly "Mana ada tuh dia ngobrol sama perempuan. Lo liat dia di kelilingi para cowok," sambung Melly.

Yah, Angga memang menutup dirinya untuk perempuan, bahkan perempuan yang ingin mengajaknya berkenalan pun dia enggan. Ia hanya menanggapi dengan dingin setiap perempuan yang ingin mengajaknya berkenalan.

Rissa yang melihatnya pun terkesiap, memang benar yang dikatakan sahabatnya, tidak ada perempuan yang berada di sana. Seketika, nyalinya juga mulai menciut untuk mendekati Angga.

"Tapi kan, yang ngobrol sama dia kan Yogi, sama Benny" ucap Rissa, yang mengetahui, dan mengenal lawan bicara Angga, yang jelas-jelas pria sangat normal, dan juga terkenal playboy.

"Udah deh Ris, Lo nggak usah banyak omong. Coba Lo ajak dia kenalan! Kita mau liat!" ucap Anggun.

Rissa menghela nafas panjang. Dia memikirkan cara agar bisa berkenalan dengan pria yang menjadi incarannya dan jangan sampai dirinya kembali dicuekin.

"Kalian tunggu di sini!" ucap Rissa, ia pun beranjak berdiri dari duduknya. Rissa menarik nafasnya perlahan, dan membuangnya perlahan.

Anggun dan Melly saling melirik, dan menahan tawanya melihat sahabatnya itu yang begitu bersemangat. Mereka berdua tau Rissa, ia tidak akan pernah mengajak pria berkenalan terlebih dahulu. Tapi, tidak kali ini, Rissa yang akan mengajaknya berkenalan terlebih dahulu.

Rissa berjalan seperti biasanya, dengan gayanya yang anggun melewati meja yang di tempati Angga dan teman-temannya.

"Satu, dua, tiga!" ucap Rissa menghitung di dalam hatinya.

"Rissa...." panggil Yogi, yang melihat Rissa berjalan yang hendak melewati meja Angga dan kawan-kawan.

Rissa tersenyum mengembang sebelum menoleh ke arah pria yang memanggilnya, dengan sedikit menyipitkan matanya.

"Yogi," ucap Rissa.

"Hai Ris.. Apa kabar?" ucap Yogi menghampiri Rissa. Yogi mengulurkan tangannya.

"Baik, Lo apa kabar?" jawab Rissa tersenyum.

" Ya begitulah, seperti yang Lo liat, gue sekarang baik-baik saja. Aku denger kamu lanjut di London!" jawab Yogi.

Rissa menganggukkan kepalanya.

"Lo, sama siapa? Mana yang lainnya?" tanya Yogi, ia tahu Rissa selalu bersama dengan kedua sahabatnya Anggun dan Melly.

"Mereka ada di sana," jawab Rissa sambil menunjuk meja di mana ada kedua sahabatnya.

"Kalian gabung aja di sini!" ajak Yogi.

"Bergabung? Boleh juga," gumam Rissa.

"Apa nggak masalah?" tanya Rissa sambil melirik ke arah meja yang Yogi, dan teman-temannya tempati.

"Oh.. ya. Gue lupa Ris," ucap Yogi melirik ke mejanya.

"Ayo, gue kenalin sama temen gue!" ajak Yogi.

Rissa pun dengan senang hati, mengikuti Yogi ke arah mejanya yang berjarak kurang lebih satu meter.

"Rissa.." sapa Benny saat melihat Rissa di depannya. Benny tersenyum. Sedangkan Angga hanya melirik sekilas Rissa yang berdiri di depannya.

"Hai.. Ben. Apa kabar?" ucap Rissa berbasa-basi.

"Baik ... Lo, gimana kabarnya?" tanya Benny.

"Gue juga sama," jawab Rissa. Rissa melirik ke arah Angga, yang sedari tadi hanya diam dan fokus dengan layar tablet di tangannya.

Masa iya sih, homreng!

Rissa menatap Angga.

"Oh.. ya Ngga, kenalin ini Rissa," ucap Benny pada Angga. Angga mendongakkan kepalanya, dan menautkan alisnya melihat ke arah Rissa.

"Ris kenalin, ini Angga!" ucap Benny pada Rissa. Rissa terkesiap melihat Angga yang tidak ada pergerakan untuk mengulurkan tangan kepadanya.

Gemes gue sama ni cowok, gue ***** juga di sini!.

Rutu Rissa dalam hati.

"Ehem.. Rissa," Rissa mengulurkan tangannya pada Angga. Angga melirik Rissa, dan untuk menghargai kedua temannya, ia menjabat tangan Rissa.

"Angga."

"Rissa."

Mereka berdua saling memperkenalkan namanya.

Ni orang bisa ngomong juga!

"Duduk Ris!" ucap Yogi menyuruh Rissa duduk.

"Makasih, tapi kayaknya lain kali aja deh gue gabung sama kalian. Gue nggak enak ngganggu kalian," ucap Rissa menolak.

"Gi.. Ben.. Hem.. Ngga, gue kesana yah!" pamit Rissa menunjuk ke arah toilet. Rissa pun meninggalkan mereka bertiga.

*****

Mereka bertiga merebahkan tubuhnya di kasur berukuran besar, mereka merehatkan tubuh mereka yang lelah setelah menikmati pesta ulang tahun Danil.

"Haha.. jadi Lo tadi di cuekin Ris.. sama Angga?" tanya Melly tertawa.

Rissa mengangguk lemah.

"Lo juga, dibilangin ngga percaya," lanjut Melly yang masih menertawakan Rissa.

"Nggak papa, jadi dia juga ikut ngerasain jadi kita semua yang jadi korban dicuekin sama Angga," jawab Anggun tertawa.

"Tapi mending gue, gue bisa berjabat tangan tu sama dia, walaupun gue duluan yang mengulurkan tangan," jawab Rissa tertawa yang tak mau kalah. Rissa menarik nafasnya, dan membuangnya perlahan.

"Kok, gue masih ngga percaya kalau dia gay. Soalnya dia cakep banget," sambung Rissa.

"Ris.. Ris ... zaman sekarang banyak cowok, tubuh macho, wajah tampan, tapi jiwa Hello Kitty. Jadi, kita cewek harus hati-hati, jangan sampe ketipu," sahut Anggun.

Dert.. Dert....

Ponsel Rissa berbunyi, ia meraih ponselnya, dan melihat layar ponselnya. Di layar tertera nama Erik.

Rissa menghela nafas, dan menaruh kembali ponselnya di atas nakas.

"Siapa? Erik?" tanya Melly. Rissa mengangguk.

"Kenapa nggak Lo jawab?" sambung Melly.

"Gue malas," jawab Rissa lesu.

"Parah Lo Ris, uangnya mau tapi orangnya, Lo kagak mau," ucap Anggun.

"Gue kan ngambil uangnya, buat kalian juga," jawab Rissa tertawa.

"Udah ah.. gue mau tidur," ucap Rissa. Rissa pun membalikkan badannya memunggungi kedua sahabatnya.

Ia sangat malas membahas tentang tunangannya. Walaupun ia sudah bertunangan selama dua setengah tahun, tetapi Rissa masih belum bisa menerima, atau mencintai Erik. Semua ia jalani hanya menuruti keinginan orang tuanya semata.

*****

Seminggu sudah berlalu.

Rissa pun masih tinggal di apartemen sahabatnya, ia enggan kembali ke rumah orang tuanya, karena ia tahu betul, jika ia kembali, maka orang tuanya pasti akan menikahkan dirinya secepatnya dengan tunangannya.

Selama seminggu itu pula, Rissa hanya berdiam diri di apartemen sendirian. Anggun, dan Melly setiap hari, pagi-pagi sudah berangkat bekerja, dan pulangnya sore hari terkadang malam hari. Mereka berdua berkerja dalam perusahaan yang sama.

"Bosen! Apa gue cari kerja? Tapi, gue harus nyari dimana?

Mencari kerja terlintas di pikiran Rissa. Yah, ia harus mencari pekerjaan, sebelum orang tuanya menikahkan dirinya, dan kelak dia pasti akan menjadi ibu rumah tangga sejati setelah menikah dengan Erik. Erik tidak akan mengizinkan dirinya bekerja setelah menikah.

Ceklek

Rissa yang asyik menonton TV, menoleh ke arah pintu. Yah, kedua sahabatnya telah kembali.

"Ris.. Lo masak apa?" tanya Melly, sembari mendudukkan tubuhnya di samping Rissa. Selama beberapa hari di sana, Rissa selalu memasak makanan buat mereka santap. Yah, Rissa cukup pandai memasak, apalagi semenjak ia bersekolah di London. Ia selalu memasak makanannya sendiri saat ia kangen dengan masakan Indonesia.

"Lo, liat aja di sana!" jawab Rissa.

"Mel.. di perusahaan kalian ada lowongan nggak?" tanya Rissa.

"Siapa yang mau kerja? Elo?" tanya Melly.

"Siapa lagi, masa Anggun?" jawab Rissa.

"Lo, ngapain mau kerja? Mending Lo nikah aja sama Erik, jadi Lo nggak perlu kerja lagi. Lagian juga, kenapa Lo nggak kerja di perusahaan bokap atau tunangan, Lo?" ucap Melly.

"Gue bosen kek gini. Gue pengen kerja, tapi gue nggak mau kerja di perusahaan bokap gue apalagi Erik," ucap Rissa.

Rissa memang tidak mau bekerja di perusahaan orang tuanya apalagi tunangannya. Itu sama saja ia melemparkan dirinya masuk ke dalam perangkap. Yah, Rissa ingin mencari pekerjaan, yang di sana memakai syarat dilarang menikah selama satu tahun atau dua tahun. Dan itu yang akan menjadi alasannya pada orang tuanya, dan tunangannya untuk menuda pernikahannya lagi, walaupun ia yakin orang tuanya akan membayarkan pinalti, tapi ia masih bisa berkeras pada orang tuanya. Menurutnya itu waktu yang cukup untuk dia menikah, atau bahkan ia bisa menemukan tambatan hatinya.

Terpopuler

Comments

Dyah Triana

Dyah Triana

kayak nya bakal jd karyawan bang Angga nih

2020-11-29

0

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Jangan bilang entar rissa bakal kerja di tempat angga thor
Hemm lanjuuut.
Salam CEO SOMBONG VS GADIS KAMPUNG

2020-07-27

5

Mr Lubis

Mr Lubis

lanjutkan thor

2020-07-24

2

lihat semua
Episodes
1 Akhirnya aku kembali
2 Ngehalu jadi bininya
3 Gue bosen
4 Dia hanya berurusan sama gue
5 Sampai kapan Nak?
6 Serius yah!
7 Resign
8 Kita mau kemana lagi
9 Apa kegiatan saya?
10 Percepat pernikahan
11 Asal kamu menyetujuinya
12 Pintu ajaib
13 Nyonya pasti senang
14 Apa yang kamu lakukan?
15 Jadi pacar saya
16 Kita akan punya menantu
17 Membuka hati
18 Nggak suka apem
19 Nggak ada akhlak
20 Kamu temani saya
21 Simbiosis mutualisme
22 Papa tunggu kamu!
23 Menikah?
24 Jangan kurang ajar!
25 Kerasukan cintanya
26 Ngintipin apaan?
27 Pulang ke rumah
28 Yes!
29 Papa tidak akan pernah setuju!
30 Kawin lari
31 Jangan coba-coba!
32 Kenapa nggak bersama
33 Erik
34 Please!
35 Tolong, Pak!
36 Kapan lagi?
37 Perempuan beruntung
38 Saya laki-laki normal!
39 Sudah takdirnya
40 Pasangan pengantin baru
41 Sembunyi
42 Terserah
43 Nggak usah GR
44 Hati Saya sudah terkunci
45 Telat
46 Bujang lapuk
47 Tidak mensyukuri nikmat
48 Saya bukan perempuan murahan!
49 Ini Saya, Pak!
50 Resign
51 Cemburu
52 Saya tidak setuju!
53 di refresh
54 Jawab dulu!
55 Jadian?
56 Kenapa harus takut?"
57 Ganggu aja!
58 Tidak akan membiarkan
59 Grogi
60 Emang sudah ahli
61 Saya Cinta
62 Wanita penggoda
63 Apa yang harus Saya lakukan?
64 Pria layak
65 Untuk apa?
66 Playgirl?
67 Mama janji!
68 Rissa!
69 Ayo kita menikah!
70 Cara yang paling mudah
71 Saling mencinta
72 Ayo kita lakukan!
73 Mas!
74 Dua Minggu
75 Saya akan melindungi kamu!
76 Menuntut
77 Nikahkan saja!
78 Saya Anggap Setuju!
79 Ayo tidur!
80 Setengah
81 Mimpi
82 Asalkan berdua
83 Aku mencintaimu
84 Homreng apanya!
85 Berusaha lagi
86 Menunggu kabar baik
87 Menghabiskan berdua
88 Tanda Bukti
89 Peluk
90 Jangan pernah muncul!
91 Nyebur
92 Kumpul kebo
93 Tega
94 Nggak jadi pengangguran
95 Sudah jadi resiko
96 Video lama atau baru
97 Terlalu cepat
98 Tidak sebaik yang dikira
99 Biarin aja mereka!
100 Kepancing
101 Mau cere
102 Sorry!
103 Baru sehari
104 Bisa stroke tuh!
105 Yang sabar!
106 Milik aku sepenuhnya
107 Selamat!
108 Mas, aku mau lagi!
109 Ampun banget
110 Dia istrinya Angga!
111 Video baru
112 Aku percaya kamu!
113 Semua gara-gara, Lo!
114 Salah bicara
115 Kalian tunggu, nanti!
116 Bersenang-senang
117 Laki-laki pengecut
118 Tidak punya keberanian
119 Masih menerima
120 Tidak ada rahasia yang tidak terbongkar!
121 Mantan!
122 Saya bukan orang yang kaku
123 Usaha
124 Berusaha setiap hari
125 Jangan kemana-mana!
126 Kalau suka, ikut!
127 Nggak bisa dimaafin!
128 Alay!
129 Mandul
130 Belum perhitungan
131 Aku mau sendiri!
132 Penting buat Aku
133 Kamu masih mencintainya!
134 Di mana dia?
135 Baik dan ramah
136 Sudah pulang
137 Beda kasus
138 Salah di awal
139 Timbal balik
140 Bukan urusanmu!
141 Pil KB
142 Asem
143 Sahabat
144 Update karya baru
145 Santuy
146 Bersyukur
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Akhirnya aku kembali
2
Ngehalu jadi bininya
3
Gue bosen
4
Dia hanya berurusan sama gue
5
Sampai kapan Nak?
6
Serius yah!
7
Resign
8
Kita mau kemana lagi
9
Apa kegiatan saya?
10
Percepat pernikahan
11
Asal kamu menyetujuinya
12
Pintu ajaib
13
Nyonya pasti senang
14
Apa yang kamu lakukan?
15
Jadi pacar saya
16
Kita akan punya menantu
17
Membuka hati
18
Nggak suka apem
19
Nggak ada akhlak
20
Kamu temani saya
21
Simbiosis mutualisme
22
Papa tunggu kamu!
23
Menikah?
24
Jangan kurang ajar!
25
Kerasukan cintanya
26
Ngintipin apaan?
27
Pulang ke rumah
28
Yes!
29
Papa tidak akan pernah setuju!
30
Kawin lari
31
Jangan coba-coba!
32
Kenapa nggak bersama
33
Erik
34
Please!
35
Tolong, Pak!
36
Kapan lagi?
37
Perempuan beruntung
38
Saya laki-laki normal!
39
Sudah takdirnya
40
Pasangan pengantin baru
41
Sembunyi
42
Terserah
43
Nggak usah GR
44
Hati Saya sudah terkunci
45
Telat
46
Bujang lapuk
47
Tidak mensyukuri nikmat
48
Saya bukan perempuan murahan!
49
Ini Saya, Pak!
50
Resign
51
Cemburu
52
Saya tidak setuju!
53
di refresh
54
Jawab dulu!
55
Jadian?
56
Kenapa harus takut?"
57
Ganggu aja!
58
Tidak akan membiarkan
59
Grogi
60
Emang sudah ahli
61
Saya Cinta
62
Wanita penggoda
63
Apa yang harus Saya lakukan?
64
Pria layak
65
Untuk apa?
66
Playgirl?
67
Mama janji!
68
Rissa!
69
Ayo kita menikah!
70
Cara yang paling mudah
71
Saling mencinta
72
Ayo kita lakukan!
73
Mas!
74
Dua Minggu
75
Saya akan melindungi kamu!
76
Menuntut
77
Nikahkan saja!
78
Saya Anggap Setuju!
79
Ayo tidur!
80
Setengah
81
Mimpi
82
Asalkan berdua
83
Aku mencintaimu
84
Homreng apanya!
85
Berusaha lagi
86
Menunggu kabar baik
87
Menghabiskan berdua
88
Tanda Bukti
89
Peluk
90
Jangan pernah muncul!
91
Nyebur
92
Kumpul kebo
93
Tega
94
Nggak jadi pengangguran
95
Sudah jadi resiko
96
Video lama atau baru
97
Terlalu cepat
98
Tidak sebaik yang dikira
99
Biarin aja mereka!
100
Kepancing
101
Mau cere
102
Sorry!
103
Baru sehari
104
Bisa stroke tuh!
105
Yang sabar!
106
Milik aku sepenuhnya
107
Selamat!
108
Mas, aku mau lagi!
109
Ampun banget
110
Dia istrinya Angga!
111
Video baru
112
Aku percaya kamu!
113
Semua gara-gara, Lo!
114
Salah bicara
115
Kalian tunggu, nanti!
116
Bersenang-senang
117
Laki-laki pengecut
118
Tidak punya keberanian
119
Masih menerima
120
Tidak ada rahasia yang tidak terbongkar!
121
Mantan!
122
Saya bukan orang yang kaku
123
Usaha
124
Berusaha setiap hari
125
Jangan kemana-mana!
126
Kalau suka, ikut!
127
Nggak bisa dimaafin!
128
Alay!
129
Mandul
130
Belum perhitungan
131
Aku mau sendiri!
132
Penting buat Aku
133
Kamu masih mencintainya!
134
Di mana dia?
135
Baik dan ramah
136
Sudah pulang
137
Beda kasus
138
Salah di awal
139
Timbal balik
140
Bukan urusanmu!
141
Pil KB
142
Asem
143
Sahabat
144
Update karya baru
145
Santuy
146
Bersyukur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!