Elvan 2- 003

003

Terkejut

Meskipun gue cinta sama lo, tapi kenangan buruk itu masih ada di sini, tepat di dalam hati dan otak gue!

.....

Pagi ini cukup cerah untuk memulai hari. Senyum yang tak kalah cerah dari sang mentari pun tersungging di ujung bibir Aleta. Gadis itu melambaikan tangan mendekat kepada sosok laki-laki berjaket hitam. Laki-laki itu juga tersenyum lebar menyambut senyum Aleta.

"Marco!" teriak gadis itu saat beberapa meter lagi akan sampai di depan Marco.

Marco tersenyum semakin lebar, terlebih saat melihat beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang menatap mereka. Dia merasa bangga.

"Harus ya teriak sambil lari?" tanya laki-laki itu saat Aleta tiba di depannya.

Aleta menyengir lebar kemudian menggeleng cepat. "Gak bisa. Soalnya pagi ini cerah!"

"Apa hubungannya cerah sama lo yang lari-lari?"

"Ada, pokoknya ada!" kekeh Aleta.

Marco kembali tersenyum, tangannya menggapai pucuk kepala Aleta dan memeluknya pelan. "Ikut Tuan Putri aja deh!"

"HARUS!" sahut Aleta sambil tertawa renyah, tawa yang berhasil menular kepada Marco.

"Heh, lo berdua!"

Keduanya berhenti tertawa. Secara bersamaan menoleh ke si pemanggil dengan tatapan heran.

"Kenapa?" tanya Marco tidak santai sama sekali. Sedangkan laki-laki di seberang sana terkekeh pelan.

"Mau gabung!"

"GAK BOLEH!" teriak Aleta cepat. Gadis itu langsung menarik Marco agar menjauh. Dia masih marah dengan Aksa yang menyebalkan. Terlebih Aksa kemarin bertanya hal sensitif juga marah-marah kepadanya.

"Loh, beneran gak boleh?" gumam Aksa dengan wajah cengo menatap Aleta yang berlari semakin menjauh bersama Marco.

......

"Kenapa sih, Ta?" heran Marco saat dirinya dan Aleta sudah cukup jauh dari Aksa.

Gadis di depan Marco tetap melangkah. Dirinya bahkan tak acuh terhadap pertanyaan laki-laki di belakangnya. Mungkin bagi Aleta alasan kenapa untuk urusannya dengan Aksa tidak perlu Marco ketahui. Mungkin bagi Aleta, Marco tidak perlu banyak ikut campur terhadap urusannya.

Mereka akhirnya sampai di kantin sebelah utara kampus. Matanya menjelajah seluruh sisi kantin tanpa melepaskan pegangan tangannya dengan Marco.

"Mau makan?" tanya Marco sedikit tidak yakin.

"Hm." Hanya itu sahutan yang Aleta berikan. Setelahnya, gadis itu menarik kembali laki-laki di sebelahnya.

"Lo duduk ya. Gue mau pesen bentar!"

"He-" Aleta lebih dulu pergi sebelum Marco berhasil menyelesaikan satu kata saja.

.....

Aska sibuk menggerutu menatap beberapa buku di depannya dengan sebal. Ini adalah kali ketiga dirinya harus duduk manis di depan setumpuk buku demi tugas. Kalau saja dia tidak ingat dengan biaya yang cukup mahal untuk kuliah, sudah dipastikan bahwa dia akan membiarkan tugas itu selesai tanpa disentuh.

Suara kursi bergeser mengganggu fokus Aska. Laki-laki itu pun mendongak menatap si pengganggu.

"Ada apa?"

"Kenapa biarin Marco sama Aleta deket?"

Aksa mengembuskan napasnya panjang. "Gue udah nyoba bikin Aleta jauh sama Marco, gak bisa."

"Elvan tahu."

Dua kalimat itu terucap dengan tenang. Namun, efek yang ditimbulkan tak setenang itu. Akas dibuat terkejut bukan main, setelah itu dia mendadak panik meraih ponselnya yang tergeletak.

"Mau apa?" Seseorang itu mencegah Aksa.

"Telepon Aleta."

"Buat apa? Gue yakin cewek itu masih keras kepala."

"Setidaknya dia-"

"Biar Elvan yang ngasih tahu dia."

Akas mengernyit bingung. "Maksudnya?"

"Elvan balik ke Indonesia."

Brak. Kaki Aksa tak sengaja nendang meja kosong di sebelahnya. Laki-laki itu menatap lawan bicaranya penuh selidik.

"Ngibul ni pasti!" katanya sambil mencoba tertawa, berharap sang lawan bicara ikut tertawa dan berkata iya.

"Gue gak bohong, Sa. Jangan sampe mereka jadian."

"Vin, kalau gue bisa gue udah dari dulu jauhin mereka. Jangankan Elvan, gue aja mau loh jadian sama Aleta!"

Gavin tertawa renyah. Bahkan mereka berdua tak merasa bersalah membuat gaduh perpustakaan. " Lo masih suka dia?"

Aksa menatap Gavin kesal. "Baru kemarin lo tanya dan gue juga jawabnya iya."

"Ah, iya juga!" Gavin menganggukan kepalanya seolah ingat.

"Lo jangan cuma perintah gue dong, Vin."

"Terus? Gue 'kan gak bisa deket Aleta, Sa. Dia itu sama anak The Charmer udah kaya musuh, kecuali sama Marco."

"Ya terus gimana?"

Gavin mengangkat kedua bahunya santai. "Lo yang mikir."

"Marco anak buah lo. Kasih tahulah dia kalau pawang Aleta mau balik."

"Pawang-pawang, lo pikir main kuda lumping?" gerutu Gavin.

"Hehehe, terus apa dong? Pacar juga udah bukan."

"Oke, ntar gue coba ngomong sama Marco."

Setelah itu Gavin berdiri, kembali meninggalkan Aksa sendiri di dalam perpustakaan.

"Aneh, jawabannya aneh," gumam Aksa sambil menggelengkan kepala.

......

Aleta dan Marco dekat karena mereka memang satu jurusan. Keduanya bahkan banyak mengambil jam kelas yang sama agar selalu bertemu. Begitu pula Aksa, anak itu juga tidak ingin lepas dari Aleta, jadilah dia mengambil fakultas dan jam yang sama dengan jurusan berbeda.

Saat ini pukul 9 pagi, kelas Aleta akan dimulai sekitar 15 menit lagi. Gadis itu sudah duduk siap bersama Marco di depannya. Mereka bersendau gurau mengisi waktu luang menunggu kedatangan sang dosen yang bisa dipastikan akan telat karena katanya, akan ada mahasiswa baru hari ini.

"Gue denger sih dari London."

"Ganteng, tajir juga."

"Moga jomblo deh, 'kan lumayan nambah incaran."

"Tapi gue rasa dia ada misi deh!"

"Maksudnya?"

"Gak tahu juga sih. Tapi aneh aja, dia ngapain coba pindah kalau di London aja lebih enak."

"Ada anak baru?" tanya Aleta penasaran gadis itu pun bertanya pada Marco.

Marco menggeleng dan tak peduli tentang gosip dari kerumunan gadis di sebelahnya.

"Gue gak tahu dan gak peduli."

"Dasar! Pasti karena cowok 'kan?"

Marco terkekeh. "Nah itu tahu."

Aleta pun menabok lengan Marco keras. "Playboy!"

"Playboy di mananya coba? Selama ini juga deket cuma sama lo."

"Masa? Gak percaya."

Marco sedikit gemas melihat Aleta saat ini. Ah, dia jadi teringat percakapannya dengan Gavin kemarin. Haruskah dia menjauh dari Aleta? Masa sih Elvan akan kembali? Marco masih belum percaya.

"Ko, kok bengong sih?!" kesal Aleta menabok pipi Marco.

Marco tersadar kemudian tersenyum lembut menatap Aleta. "Maaf, sedikit kepikiran."

"The Charmer lagi ya?" tanya Aleta hati-hati.

"Iya."

"Mereka suruh lo jauhin gue lagi?" tanya Aleta membuat Marco terdiam.

Haruskah dia jujur? Memberitahu Aleta bahwa Elvan akan kembali lalu membiarkan Aleta bersama laki-laki itu lagi? Atau lebih baik diam dan membiarkan Aleta tahu dengan sendirinya?

"Mar-"

"Selamat pagi!" ucapan Aleta terpotong. Pak Budi lebih dulu memasuki kelas dan telah berdiri tegap di depan sana.

"Hari ini ada mahasiswa baru, dia pindahan dari London."

London. Aleta baru menyadari kata itu. Mahasiswa pindahan dari London. Ganteng. Mungkinkah? Tapi kenapa pula harus ada perkenalan seperti ini? Bukankah ini bangku perkuliahan? Aneh dan Aleta tidak dapat menemukan jawaban dari keanehan ini.

"Silahkan masuk!"

Seketika ia menatap pintu menunggu sosok itu memasuki kelas. Dalan hati Aleta berharap agar jangan dia. Jangan orang itu yang ada di sana. Lagi pula seperti tidak mungkin dia. Dari sekian banyak jurusan yang ada tidak mungkin dia memilih jurusan ini, Manajemen.

Tap. Tap. Tap. Langkahnya begitu nyaring terdengar di telinga Aleta. Gadis bersurai sebahu itu tidak sabar menunggu pemuda itu memasuki kelas.

Entah kenapa dada Aleta mendadak bergemuruh hebat, berdetak tak karuan dan kembali menimbulkan rasa mulas. Aneh. Sudah lama dia tak merasakan hal seperti ini.

Tap. Kaki panjang bersepatu hitam berhasil memasuki ruang kelas. Cepat-cepat Aleta menatap wajah si pemilik kaki. Gadis itu mendadak seperti mati saat si pemuda juga menatapnya. Tersenyum manis dengan wajah sendu. Bibir pemuda itu terbuka kemudian bergumam hai tanpa suara.

.....

Terpopuler

Comments

Nayla Putri

Nayla Putri

Haii saya mampir😁

2021-04-12

0

The books.

The books.

like akak

2020-09-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!