"yah emang di rumah Elsa gak pernah belajar. tapi kan di cafe Elsa belajar Om. sama yang lain." jawabnya.
"ohh jadi belajarnya di cafe to. pantes gak pernah lihat non belajar." kata Robi yang memasukkan mobilnya di garasi keluarga Diwangkara.
"udah sampai non." ucapnya sambil membukakan pintu mobil tanpa harus turun dari kemudi. "barangnya ditinggal saja biar nanti saya yang angkat." imbuhnya.
"makasih ya Om."
Elsa langsung berlari masuk mencari mamanya. Dia berteriak memanggil mamanya. dan saat melihat sang mama turun dari atas dia langsung berlari memeluk mamanya itu.
"mama... Elsa kangen banget sama mama." katanya dalam pelukan mamanya.
"mama juga kangen nak sama kamu." kata mamanya, Alexa.
"kalo kangen kenapa mama gak main ke LA sama papa?" tanyanya yang kini mereka sudah duduk di sofa ruang keluarga.
"ya mau gimana lagi nak. papa kamu gak nge bolehin mama pergi sendiri. tapi kalau nunggu papa kamu ngajak, yang ada sampai lebaran monyet juga papa kamu gak bakalan ada waktu nak. tau sendiri kamu bisnis papa banyak. makanya kamu buruan lulus dan nerusin bisnisnya papa. kamu mau ambil yang mana aja papa pasti kasih." kata Alexa.
"kok El sih ma, kan ada kak Key sama Bang Kevin." kata Elsa yang tak ada sedikitpun minat di perusahaan papa nya.
"Bang Kevin kan udah megang semua yang ada diluar negeri. dan yang didalam negeri itu nanti buat kamu sama kak Key. kamu tinggal pilih karena Kak Key gak mau milih. dia bilang takutnya kamu nanti gak mau ngurus kalau dia pilih duluan makanya mama nawarin kamu nak." ucapnya.
"sebenarnya Elsa lebih minat diusaha restoran, sekolah sama butik nya mama daripada perusahaan." kata Elsa lirih.
"ya udah kalau gitu kamu pegang semua usaha keluarga Angkasa ditambah agensi model dan designer punya papa kamu. gimana? biar yang lainnya di handle sama kak Key." usul Alexa.
"tapi Kak Key marah gak ma?" kata Alexa.
"Gak lah, gue gak akan marah. justru gue sengaja gak milih duluan karna gue gak mau lo kecewa kalo harus ngurus perusahaan. karena gue tau lo anak designer pasti milih nerusin usaha mama. ya walaupun gue suka sih sama agensi modelnya papa. tapi gue juga gak mau egois jadi kakak. jadi gue milih terjun di perusahaan aja." kata Key yang ternyata sudah berada dibelakang mereka. sedangkan Elsa melongo melihat kakaknya disini.
"Kak Key? kenapa kakak dirumah? bukannya kakak masih nerusin Master kakak?" kata Elsa sambil memeluk kakaknya.
"kakak udah selesai dek. sebenarnya kalo lo mau netep di LA, tu apartemen mau kakak kasih buat lo karena kakak udah pindah kesini. tapi lo udah salah sangka duluan dikira mau tinggal sama kakak. ya kali kakak mau tinggal sama lo. so pastinya gak lah. lo aja yang udah berburuk sangka." ketua Key.
"ya sorry kak. tapi Elsa juga udah pindah kesini kok kak. udah didaftarin di Universitas kita sama Om Robi." kata Elsa merasa bersalah.
"ya udah kalau itu keputusan kamu. terus kamu nerusin S2 kan?" tanya Key.
"loh kok S2? bukannya baru 2 tahun kok udah langsung S2 aja?" tanya Alexa bingung.
"ini nih mamaku yang cantik. anak bontot mama ini udah lulus S1 bahkan cumlaude lagi ma. dia itu lebih jenius dari Key sama Bang Kevin. dosen aja dia yang ngajarin bukan malah dia yang minta diajarin." jelas Key.
"ohh jadi anak bontot papa sudah lulus S1 toh." kata papanya, Elvano yang baru pulang kerja.
"papaaaaa..." teriak Elsa memeluk Elvano.
"gitu tuh kalau udah ada papanya, mama sama kakaknya dicuekin." kata Alexa.
"hehehe" Elsa hanya menjawab dengan tawa kecil.
malam itu mereka habiskan dengan makan malam keluarga dan berbincang seputar kehidupan mereka di LA dan rencana mereka selama disini. dan mulai besok Elsa sudah resmi mengambil tanggung jawab di agensi, butik dan sekolah atas nama keluarga Angkasa dan Diwangkara. sedangkan Key sudah mulai terjun ke perusahaan. namun Alexa dan Elvano tetap saja tak bisa lepas tangan. masih dalam pengawasan.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Pagi hari dirumah Elsa.
"dek, nanti kamu pesenin ruangan VIP ya di cafe kamu. nanti malam keluarga pacar kakak ingin ngajak kita makan malam. kamu sekalian ikut ya." kata Key kepada adiknya.
"loh kenapa gak direstoran Elsa aja kak? kan tempatnya lebih berkelas. kalo cafe Elsa kan kebanyakan buat kalangan mahasiswa." usul Elsa.
"iya Key, kenapa gak dirumah aja. toh mama kamu juga bisa masak." usul Elvano.
"wah gak deh kalo dirumah. ya udah di resto kamu aja dek. tapi yang makanan indo aja ya. soalnya orang tuanya Jawa tulen. boro-boro makanan luar, seafood yang sekarang udah merajalela sampai di kaki lima aja mereka gak terbiasa." kata Key.
"ya udah kalo gitu yang resto bintang 3 aja ya kak. nanti ku telfonin managernya buat reservasi ruangan VIP." tutup Elsa dan bangun dari duduknya hendak berangkat kuliah. "ya udah kalau gitu Elsa berangkat dulu ya semua." Elsa pamit dengan tradisinya sendiri. mencium kedua pipi orang tua dan kakaknya. dia memang tak pernah salim jika mau berangkat kuliah. tapi sebagai gantinya dia cipika cipiki dengan seluruh anggota keluarga yang ada dirumah.
Elsa melajukan mobil sport miliknya yang sudah dua tahun belakangan tak pernah dia pakai. namun mobil itu masih terawat dengan bagus. bahkan tiap bulan Robi tak pernah telat untuk menservice dan mengecek mobil tersebut bilamana ada yang rusak langsung diganti. bahkan mobil itu sekarang sudah di cat dengan warna kesukaan Elsa. degradasi warna hitam dan biru. sungguh mobil yang berkelas karena itu limited edition. hadiah dari kakak kembarnya ketika umur 17th. sedangkan papanya membelikan motor Ducati agar dia bisa menyalurkan hobi balapnya di arena balap daripada dijalan raya. dan mamanya memberikan dia seperangkat komputer lengkap dengan alat lacak, alat retas dan juga alat untuk design. pokoknya dia anak keluarga Diwangkara yang paling dimanjakan. namun tak membuat dia sombong dan selalu terlihat biasa saja.
Sesampainya dikampus, semua mata memandang sebuah mobil sport mewah yang cuma ada beberapa biji di dunia. ya walaupun itu sekolah elit milik keluarga Angkasa, namun hanya 50% yang berasal dari keluarga Kaya, karena hampir setengahnya berasal dari golongan menengah kebawah yang memiliki kecerdasan tinggi dan sekolah dengan beasiswa dari yayasan.
Bahkan 90% lulusan dari Universitas ini menjadi orang yang terkenal dan kaya. oleh sebab itu banyak yang ikut menjadi donatur universitas ini setelah mereka lulus. merasa berterima kasih karena beasiswa yang dulu diberikan waktu sekolah. namun sekolah ini juga mempunyai persyaratan tinggi. walaupun dia anak orang kaya, bisa menyuap dosen, tapi universitas ini benar-benar bersih dari suap. jadi nilai mereka murni dari otak mereka sendiri. tidak ada hasil campur tangan orang tua. makanya belum lulus kuliah kebanyakan sudah banyak yang mendapat tawaran kerja dan magang dari perusahaan terkenal baik dalam maupun luar negeri.
Elsa memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran mobil yang kosong. namun saat dia melepas sabuk pengaman, kaca mobilnya diketuk oleh 3 orang gadis yang memasang muka galaknya.
"hei! keluar lo! " kata gadis itu.
"sorry, ada apa ya?" kata Elsa santai.
"lo buta ya? lihat tulisan itu. baca! DILARANG PARKIR DISINI SELAIN KELUARGA DONATUR DAN PEMILIK SEKOLAH." kata gadis yang bernama Salsa terlihat dari nametag pada jas almamaternya. "Lo itu anak baru ya?" lanjutnya.
"ohh.. siapa yang bikin peraturan ini dan masang tulisan itu?" kata Elsa masih santai.
"gue yang masang emang kenapa? papa gue itu masuk dalam 10 besar keluarga yang menjadi donatur terbesar di Universitas ini. jadi terserah gue dong kalo gue mau gimana aja." katanya sombong.
"cih baru 10 besar. kalo gue bilang gue pemilik universitas ini, lo mau gimana?" katanya.
"alah songong lo. jangan sok ngaku-ngaku deh lo. palingan lo cuma simpanan om-om yang masuk sini karena beasiswa. dapat mobil itu juga karena jual diri lo. gak usah sok deh." bully Salsa yang di sambut kedua temannya dengan tertawa keras.
Elsa sudah naik pitam. dia memanggil satpam dan menyuruhnya untuk mencopot papan larangan itu.
"Satpam." pak satpam pun dengan cepat berlari kearah majikannya. karena semua pegawai universitas sudah mengetahui bahwa anak pemilik Universitas ini sudah mengambil alih kepemimpinan. tapi dia tak mau kalau identitasnya terbongkar. "cepat sini dan copot papan larangan itu." perintah Elsa yang langsung berlalu meninggalkan Salsa yang tetep kekeh mempertahankan papan larangan namun tetap kalah dengan satpam itu.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hello guys, maaf ya. ini novel bukan up tiap hari. jadi jangan begitu ditungguin ya updatenya. kalo ada waktu senggang aku update kok.
salam dari Elsa😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
gah ara
hahahaaa...luna maya aja yang di pasang
2022-09-12
0
Puspita Sari
Thor ganti dong Elsa nya keliatan kayak tante
2022-04-01
1
Mala Mala Sdj
visual bikin ambyarr
mending gk usah....imaji sendiri² aj
2021-04-04
1