Tiba-tiba HP Sian berbunyi.
"Hei diem. gue mau nerima telfon dari calon ratu kampus kita." dan seketika semuanya terdiam. "Halo Hyorin KW?" ucap Sian mengejek.
"Gak berubah ya lo dari SMA. gue mau kasih kabar ke kalian. lo lagi sama Rose dan Mei gak? loudspeaker dong."
"oke." kata Sian yang langsung menekan tombol loudspeaker. "ada apa?"
"Gue fixs pindah kesini. soalnya gue udah diusir sama Kak Kevin yang mau berduaan sama bininya. sedangkan kalau gue kekeh mau netep disini harus satu apartemen sama Kak Key lo pada tau kan gue paling anti sama dia. jadi gue fix. bakalan balik sama kalian lagi aja."
"serius kamu El? wah kita bisa kumpul lagi dong." sahut Rose.
"iya gue kangen sama elu El. kangen tidur meluk Elu." ucap Meisya.
"ye...kangen kumpul ama gue apa kangen gue traktir nih?"
"dua-duanya" ucap Sian, Mei dan Rose bersamaan.
"ya udah, gue beres-beres dulu ya. gue udah pesen tiket. hari ini gue udah pulang. barang gue udah gue paketin mungkin besok sampai ke rumah mama papa. besok malam kita ketemuan di cafe angkasa ya"
"oke." sahut Sian dan menutup telfonnya.
Para cowok yang tadi hanya diam mendengarkan, merekapun mulai bertanya-tanya.
"Siapa sayang?" tanya Arian ke pacarnya.
"itu lho temenku yang ada di LA. temen SMA ku di 88. dia bisa dibilang ratunya the most wanted SMA ku dulu. banyak cowok yang ngejar dia dulu. sebelum kita bertiga kenal dia, gue sempet mikir dia tu sombong karena orang tuanya yang memberi sumbangan terbesar disekolah. bahkan gue dulu iri sama kecantikan, kemolekan dan kepintaran dia. tapi hingga suatu ketika gue sedang ada masalah hingga gue dijauhi hampir semua anak disekolah. dan hanya dia yang deketin gue. sejak itu gue menjadi sahabat pertamanya saat itu." kata Sian.
"hingga di semester 2 kelas X gue pindah kesini. dulu penampilan gue cupu banget. temen gue cuma Rose si anak kutu buku. kita sering di bully. dan cuma dia sama Sian yang gak bully kita. hingga akhirnya dia yang ngerubah penampilan kita, sifat kita dan cara bicara kita dan akhirnya tak ada lagi yang ngebully kita. dan jadilah gue dan Rose yang cantik dan percaya diri ini." sambung Meisya.
"jadi tuh cewek yang membuat kalian bertiga menjadi the most wanted ini?" kata Mark.
"Tapi dia gak ngajak kalian nakal kan?" lanjut Dion.
"ya gak lah. asal kalian tahu aja ya, meskipun kita digilai sama semua cowok, kita sering ngedugem, sering nongkrong, tapi kita gak pernah pacaran sampai sekarang. bahkan Ian itu pacar pertama gue. gue kenal yang namanya ciuman juga karna dia. jadi jangan samain kita sama cewek murahan di luar sana ya." kata Sian membela diri.
"jadi gue yang mrawanin bibir lo? kalo gitu lagi dong, bibir lo manis." goda Ian.
"nih lo cipok buku aja. main sosor didepan umum." ucap seorang cowok yang baru saja datang menghampiri mereka.
"sialan lo Jack, awas aja lo ya. dasar Jones." kata Arian.
"ehh malah ngatain gue lo. gak inget lo, kalau bukan karena gue lo juga gak bakal pacaran sama sahabat gue ini. gila aja gue bakal ngijinin kalian berdua. lo kan playboy kelas kakap. bahkan udah pernah juga lo buntingin anak orang. ya untungnya dia gak cuma ngelakuin sama lo jadi lo gak disuruh nikah sama tu anak. kaya gitu masih mau pacaran sama Sian yang polos." ucap cowok yang bernama Jackson itu.
"udah ahh Jack, jangan ungkit aib lama. gue beneran sayang kok sama Ian,." kata Sian melerai.
"tuh lihat Sian belain lo yang baru beberapa bulan jadian sama lo ketimbang belain gue yang udah dari procot sahabatan sama dia. awas lo ya kalau sampai macam-macam dan bikin Sian sakit hati." jengkel Jackson.
"iya iya sorry Jack. gak akan lagi deh." ucap Ian.
\=================================
Hari ini Elsa sampai di bandara internasional kota ini. dia dijemput oleh asisten pribadi keluarga Diwangkara.
"mama gak ikut jemput om?" tanya Elsa kepada Robi.
"Nyonya lagi masak makanan buat non, biar nanti non sampai rumah bisa langsung makan masakannya nyonya. katanya nona sudah kangen sama masakan nyonya." kata Robi.
"iya Om. kangen banget dua tahun gak makan masakan mama. ohh iya, Om udah daftarin Elsa kuliah belum?" katanya.
"Udah non. jurusannya sama seperti saat non di LA kan? designer." tanya Robi.
"iya Pak. tapi lanjutan S2 ya Om." kata Elsa enteng.
"loh non Elsa kan baru dua tahun di LA. kok udah lulus aja non?" heran Robi.
"yah Om gimana sih. Elsa kan gak kaya kak Key yang cuma nurunin cantik dan pinternya mama atau bang Kevin yang nurunin lakinya dan pinternya papa doang Om. kalo Elsa kan udah cantik kaya mama, tinggi kaya papa dan pintarnya perpaduan mama sama papa jadi jenius Om. 2 tahun udah lulus S1." kata Elsa membanggakan diri.
"iya dalam bidang akademis non emang Joss deh. tapi non, kok bisa sih non se jenius itu. padahal non jarang terlihat bawa buku. tiap hari maen di cafe non sampai malam. kapan non belajarnya?" ucap Robi.
"yah emang di rumah Elsa gak pernah belajar. tapi kan di cafe Elsa belajar Om. sama yang lain." jawabnya.
"ohh jadi belajarnya di cafe to. pantes gak pernah lihat non belajar." kata Robi yang memasukkan mobilnya di garasi keluarga Diwangkara.
"udah sampai non." ucapnya sambil membukakan pintu mobil tanpa harus turun dari kemudi. "barangnya ditinggal saja biar nanti saya yang angkat." imbuhnya.
"makasih ya Om."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Yhu Nitha
like
2020-07-16
0
Ratna0789
hay kak aku masih mampir nih...bagus ceritanya
2020-06-23
3
dilla
t
2020-06-10
3