Abe yang mendengar nasehat dari ayahnya kalau dia tidak boleh jatuh cinta dengan keluarga Khan jadi bingung. Memangnya kenapa? Padahal sejak awal dia memiliki ketertarikan dengan direktur rumah sski tempatnya bekerja.
"Kalau boleh tau, apa alasannya aku tidak boleh jatuh cinta dengan salah satu dari mereka Ayah? " tanya Abe pada akhirnya karena dia tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran nya.
"Kalian jauh berbeda, nak. Kita tidak sebanding dengan mereka. Dan yang pasti, wanita di keluarga itu tidak mudah di sentuh oleh pria sembarangan selain pria dari keluarga nya. Karena mereka adalah muslim yang taat. " Evan menjelaskan kepada sang anak apa alasannya tidak memperbolehkan dia dekat dengan wanita keluarga itu.
Abe mengangguk mengerti, setelah apa yang dijelaskan oleh ayahnya. Pantas saja tadi Zia tidak mau bersalaman dengannya. Mungkin karena ini alasannya.
Panggilan telpon dengan keluarganya pun di tutup, Malam ini Abe akan beristirahat sebelum memulai pekerjaannya besok.
Di Rumah Sakit.
Semua dokter sedang di hebohkan dengan pesan masuk yang mereka Terima semalam. Sang direktur meminta semua dokter untuk datang pagi dan berkumpul di aula pertemuan. Karena ada yang ingin dokter Zia sampaikan kepada mereka.
Dan disinilah mereka berada saat ini. Semua para dokter sudah duduk di aula pertemuan menunggu kedatangan direktur rumah sakit tempat mereka bekerja. Mereka sedang menerka-nerka apa yang akan disampaikan oleh wanita cantik itu.
"Sebenarnya apa yang ingin disampaikan oleh dokter Zia, kenapa dia mengumpulkan kits semua disini. Bahkan pars dokter magang jugs di suruh berkumpul. Dan pasien di pegang perawat. " tanya salah satu dokter kepada dokter lainnya.
"Entahlah, mana aku tau. " kata rekannya sesama dokter.
Suasana langsung hening saat pintu ruangan terbuka dan masuklah dokter Zia dan seorang dokter tampan di belakangnya.
Semua mata tertuju pada sosok dokter muda dan tampan yang berjalan di belakang dokter Zia. Mereka mulai menebak-nebak Apakah itu dokter yang kemarin sudah melakukan penyelamatan darurat kepada pasien penyakit jantung . Jika memang benar kalau begitu semua rumor yang beredar tidak salah. Dokter itu memang benar-benar tampan .
"Selamat pagi semuanya , Apakah kalian tahu Kenapa saya mengumpulkan kalian semua di sini ." tanya Zia kepada semua dokter yang ada di sana .
Mereka semua menggelengkan kepala secara bersamaan , karena mereka memang tidak tahu Apa tujuan Zia mengumpulkan mereka di sana pagi ini .
"Baiklah saya akan menyampaikan sesuatu kepada kalian semua. Ini tentang sosok di samping saya. Saya akan memperkenalkan kepada kalian semua seorang dokter spesialis jantung baru di rumah sakit ini . Nama beliau adalah Abelard Joseph, beliau berasal dari Jerman. Mulai sekarang beliau akan bekerja di Rumah Sakit kita untuk menangani pasien jantung. Jadi di rumah sakit kita akan ada dua dokter spesialis jantung selain Dokter Amar . Karena jika hanya ada seorang dokter jantung , lalu dokter tersebut sedang melakukan seminar di luar kota maka kita masih bisa menangani pasien penyakit jantung yang tiba-tiba datang kemari atau ketika ada pasien yang mengalami serangan jantung tiba-tiba seperti kemarin. Jadi saya mohon kerjasama kalian bersama dengan dokter Abe." ujar Zia memperkenalkan dokter Abe, sekaligus memberikan sindiran pedas kepada Dokter Amar yang seenaknya sendiri pergi ke luar kota tanpa izin darinya .
Mendengar ucapan dokter Zia, Dokter Amar pun langsung menundukkan kepalanya. Dia merasa menyesal karena sudah pergi tanpa izin dan melalaikan tugasnya. Dia juga merasa malu karena mendapat sindiran langsung dari Zia di hadapan semua orang rekan kerjanya .
"Setelah ini Dokter Amar silakan datang ke ruangan saya , dan beri penjelasan kepada saya tentang apa yang terjadi kemarin . Untuk dokter Abe setelah ini anda juga keruangan saya. Untuk membentuk tim kerja anda. Dan untuk kalian semua saya beri peringatan mulai hari ini , Jangan pernah berbuat seenaknya dan melakukan apapun di luar pekerjaan atau di luar rumah sakit tanpa mendapatkan izin dari saya . Jika tidak, Saya tidak segan-segan langsung mengeluarkan kalian dari rumah sakit ini. Karena rumah sakit ini bukan Rumah Sakit nenek moyang kalian, sehingga kalian bisa berbuat semaunya sendiri dan seenaknya. " kata Zia memperingatkan.
"Terima kasih, Hanya itu yang ingin saya sampaikan . Dan kalian bisa kembali ke tempat kalian masing-masing ." ujar Zia membubarkan pertemuan hari ini.
Dengan langkah tegasnya dokter Zia keluar dari ruangan itu diikuti dokter Abe.
setelah kepergian dokter Zia ruangan itu kembali riuh dengan suara para dokter yang berkasak kusuk di sana. Ada yang membicarakan tentang ketampanan dokter Abe, kejudesan dokter Zia, bahkan mereka juva membicarakan apa yang akan terjadi pada dokter Amar.
"Hah, akhirnya dokter sombong itu mendapatkan hukuman juga. Salah sendiri dia terlalu sombong , dan mengaku-ngaku sebagai kekasih dokter Zia . Padahal kita tahu sendiri Bagaimana dokter Zia itu . Wanita yang sangat sulit untuk digapai ." kata salah satu Dokter wanita yang tidak menyukai dokter Amar
"Ya kau benar , Biarkan saja Dokter Amar mendapatkan hukumannya agar dia tidak terlalu percaya diri lagi jadi orang . Mentang-mentang tampan , sekarang Lihatlah ada pria yang lebih tampan darinya berdiri di belakang dokter Zia ." sahut salah seorang dari mereka.
"kau benar , dokter Abe memang sangat tampan. Apakah dengan ketampanan itu dia bisa menaklukkan dokter Zia yang sangat susah didekati priapria. "
"Entahlah, kalau dokter Zia tidak mau aku juga mau kok. "
Para dokter wanita itu terus membicarakan dokter baru di rumah sakit mereka. Dan sekaligus bertaruh Apakah dokter Zia akan jatuh cinta pada pesona dokter Abe.
Dokter Maria yang mendengar itu merasa tidak suka, pasalnya dia sendiri juga menyukai dokter Abe, sejak dulu saat dia mssih kuliah. Dia yang baru masuk kuliah sangat tertarik dengan kakak tingkat nya yang akan lulus kuliah di tahun itu juga.
"Sebelum dokter Zia mendapatkan nya, maka akan aku pastikan aku dululah yang akan mendapatkan dokter Abe sebagai kekasihku. " gumam Maria lirih meninggalkan ruangan itu.
Di ruanganya Zia,
Dokter Amar tertunduk malu berdiri di hadapan Zia. Sedangkan Zia bersikap santai sambil melipat tangannya di depan dada.
"Jadi apa kau sudah mengetahui apa kesalahanmu Dokter Amar . " Tanya Dokter Zia langsung kepada intinya .
"Baguslah jika kau mengerti, jadi aku tidak perlu menjelaskan apa kesalahanmu .untuk saat ini aku hanya akan memberikanmu surat peringatan , jika kau lakukan lagi maka aku akan memberikan skor kepadamu . Dan jika masih terulang lagi maka silakan angkat kaki dari sini ." kata Zia dengan tegas.
Abe yang berada di sana semakin kagum terhadap sosok Zia , benar-benar wanita yang berkarakter kuat dan tidak mudah digoyahkan . bahkan saat dia bicara tadi tidak ada yang menyerah kata-katanya .
"Benar-benar wanita yang luar biasa ," gumam Abe dalam hati tanpa sadar.
Mendengar peringatan dari Zia membuat Amar tidak suka dan melirik ke arah Abe yang menatap Zia dengan tatapan kagum. Dia semakin membenci rivalnya itu, karena gara dia pamornya di rumah sakit ini langsung jatuh.
"Jangan berharap terlalu banyak Bro. Dokter Zia adalah milikku dan akulah yang akan menaklukkannya terlebih dulu. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Lha si Amar ke PD an..
2024-06-14
0
Anonymous
rintangan yg lain bisa dilalui tapi soal agama harga mati,pilihannya hanya login atau log out,dan itu pilihan tersulit
2024-01-18
1
Mefiani
jangan terlalu percaya diri dulu kamu dokter amar...yg ada kamu bakal ketendang duluan sebelum mendapatkan zia walaupun dokter abe juga gak bisa dapetin dokter zia..
2024-01-06
1