Binar diantar daddy nya Angel kembali ke sekolah, di sekolah suasana sudah sepi sudah pada pulang semuanya, hanya ada penjaga sekolah dan beberapa orang guru saja yang piket.
Binar kembali ke sekolah untuk mengambil mobilnya. Binar mengendarai mobilnya dengan perasaan galau, ia kecewa dengan kekasihnya, perasaannya hancur.
Binar tidak fokus mengendarai mobilnya hampir saja mobilnya menabrak pengendara motor di depannya saat lampu merah, ia mengerem mendadak untung saja di belakang nya tidak ada kendaraan lain.
Binar yang sedang tidak fokus melihat cafe di deretan ruko, ia memarkirkan mobilnya di halaman cafe, ia ingin meminum segelas coklat dingin untuk menenangkan hatinya.
Binar duduk sendiri di cafe hanya di temani segelas coklat dingin dan roti isi rogut daging.
Binar kembali mengingat kekasihnya dengan wanita lain. Hatinya mencelos terasa sesak. Ia merasa di hianati, padahal ia sudah menyerahkan hal berharga di dirinya.
Kenzie, kenapa kamu lakukan ini, kamu pergi dengan wanita lain, apa yang harus aku lakukan?
Binar melamun sendiri di mejanya tanpa terasa air matanya menetes. Beginikah rasanya patah hati? batinnya.
Hampir satu jam Binar duduk seorang diri di cafe, ia membuka medsos kekasihnya nya hanya postingan seminggu yang lalu di lihatnya. Tetapi ia melihat ada postingan yang mengetag akun kekasihnya. Binar membuka akun yg mengetag kekasihnya Mozza Bratayuda.
Binar membuka akun atas nama Mozza. Banyak postingan yang menampilkan dirinya dengan keluarga dan teman-teman nya. Ada foto lama postingannya dengan Kenzie kekasihnya.
Siapakah Mozza? Kenapa ia begitu dekat dengan keluarga kekasihnya, termasuk juga dekat dengan kekasihnya, Binar bermonolog seorang diri.
Ponselnya berbunyi, sahabatnya Alana menelpon dirinya.
"Bin, kamu di mana? Tadi aku cari ke kelasmu sudah sepi gak ada orang,"
"Aku tadi keluar Lan, aku sekarang di Happies's Cafe,"
"Ohh, aku nyusul ya ke sana,"
"Iya Lan,"
Binar tidak jadi pulang ia menunggu kedatangan sahabatnya. Binar ingin menceritakan masalahnya ke sahabatnya tetapi ia malu. Tetapi jika tidak cerita ia terus kepikiran.
Lima belas menit kemudian Alana datang, ia membawa tentengan di tangannya.
"Hai, melamun aja," Lana menepuk bahu Binar.
"Kamu kenapa? Kusut gitu tampangnya? Ada masalah? Dengan pacarmu? Si pangeran itu?"
"Pangeran apa?" ucap Binar sambil meminum es coklatnya.
"Kenapa kamu sendirian? Cerita ke aku kalo ada masalah Bin,"
Binar tersenyum ke sahabatnya, sorot matanya sendu, Binar masih mempertimbangkan apakah ia akan bercerita ke sahabatnya atau kah ia menyimpan sendiri luka hatinya.
Binar menarik napas nya dan menghembuskannya kasar.
"Kenzie pergi Lan,"
"Apa? Pergi kemana?"
"Ke London ambil S2,"
"LDR an donk,"
Binar menganggukkan kepalanya.
"Terus kenapa kamu sedih gitu? Bukannya kalian masih bisa bertemu, telponan, VC, kirim pesan, gak papalah Bin, demi masa depan kalian juga kekasih kamu pergi,"
Binar kembali menganggukkan kepalanya.
"Hanya saja aku tadi liat Kenzie di rangkul dengan cewek Lan,"
"Hah? Saudaranya kali Bin?"
Binar mengedikkan bahunya, feeling nya mengatakan jika wanita yang bersama kekasihnya itu bukan saudaranya.
"Jangan overthinking, Bin, bisa jadi itu sepupunya, kamu gak nanyain ke Kenzie?"
"Kami belum berkontak lagi Lan, masih di pesawat dianya,"
"Ya udah, kamu harus sabar mungkin nanti kalo sudah sampai doi ngehubungin kamu,"
Binar manggut-manggut.
"Mau aku temani di apartemen kamu? Atau kita ke mall aja, cuci mata,"
Binar menganggukkan kepalanya.
Selesai minum dan ngemil di cafe dengan memakai mobil sendiri-sendiri mereka melajukan mobilnya ke mall untuk mencuci mata.
Alana yang lebih banyak belanja dariapada Binar. Saat mereka sedang berjalan, terdengar teriakan nyaring seorang anak perempuan.
Miss.. Miiiisss..Miiiss!"
Binar dan Alana menoleh ke belakang.
"Angel, kamu belum pulang?"
Angel yang sedang digandeng daddy nya mendekati miss Binarnya.
"Angel sama Daddy habis makan Miss, tadi harusnya Miss ikut dengan kami makan di mall ini,"
Richard yang mendengar celotehan putrinya memasang wajah datar ke dua wanita cantik di depannya ini.
"Hai, Angel, gak lupa kan sama Miss Lana," ucap Alana yang mengenal Angel.
"Iya Miss,"
Binar melirik sekilas ke daddy muridnya yang tampak berbeda saat mereka hanya bertiga saja.
"Tuan Richard," sapa Binar gak enak karena mendiamkan pria tampan itu.
"Hemm,"
Alana memberi hormat ke papa dari muridnya.
"Angel, Miss pergi dulu ya masih ada yang harus Miss beli," ucap Binar yang merasa gak enak terus di pandangi daddy dari muridnya ini.
Angel menganggukkan kepalanya. Binar dan Alana melanjutkan cuci mata mereka.
"Bin, itu papanya Angel? Serem ih," tanya Alana ke Binar.
"Iya serem aku juga deg-degan di pandangi terus sama Tuan Richard,"
Binar dan Alana melanjutkan cuci matanya, mereka melihat-lihat koleksi sepatu terbaru di salah satu toko di mall. Sesaat Binar bisa melupakan rasa sedih di hatinya.
***
Di seberang lautan nan luas di sebuah benua biru, di salah satu negaranya di ibu kota Inggris pesawat Kenzie dan Mozza sudah mendarat.
Mereka di jemput oleh bawahan papa Janardana. Kenzie dan Mozza menuju ke apartemen mereka.
Mereka sampai di London jam 9 pagi. Kenzie dan Mozza sampai di apartemen dan mereka meletakkan barang-barang ke dalam apartemen, setelah itu mereka akan pergi sarapan yang sudah telat.
Kenzie dan Mozza pergi sarapan ke restoran yang tidak jauh dari apartemen mereka.
Mozza selalu saja menempel ke Kenzie. Kenzie sebenarnya risih, dirinya sudah sering mengingatkan ke Mozza untuk tidak selalu merangkul dirinya tetapi Mozza cuek saja.
Kenzie menjadi sulit geraknya dengan Mozza yang selalu menempel kepadanya. Kenzie ingin menghubungi kekasihnya, tetapi ia menunggu saat dirinya sudah di apartemen saja tanpa ada yang mengganggu.
Selama sarapan Mozza mencoba memberi perhatian ke sahabatnya itu.
Mozza senang sekali bisa berdekatan terus dengan pujaan hatinya. Mozza seperti mendapatkan jalan tol untuk mendekati sahabatnya ini.
"Selesai makan aku ingin istirahat di kamar," ucap Kenzie.
"Kita gak jalan-jalan ke mall Ken?"
"Aku masih capek Za, kamu aja kalo mau biar diantar sama sopir bawahannya papa,"
"Ya gak seru lah kalo sendiri, ya udah aku pergi sendri aja nanti,"
"Ya," jawab Kenzie singkat.
Selesai sarapan, Kenzie kembali ke apartemennya, Mozza di antar sopir pergi ke mall sendirian.
Kenzie sudah di dalam kamar apartemennya. Ia ingin menghubungi kekasihnya. Kenzie mencoba menghubungi nomor ponsel Binar tetapi tidak diangkat.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan ke Binar.
Sayang aku sudah sampai di London, kamu jaga diri baik-baik ya, jangan lupa makan.
Kenzie
Selesai mengirim pesan Kanzie belum mendapatkan balasan.
Kemana dia, batin Kenzie.
Kenzie membaringkan tubuhnya di kasur empuk, tubuhnya terasa lelah sekali. Ia memejamkan matanya dan tertidur pulas.
Mozza yang sedang mencuci mata di mall tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki yang ternyata kakak kelasnya di SMA, Manggala.
"Upss sorry," ucap Gala sambil memegang lengan gadis yang ditabrak nya.
Mozza mengangkat kepalanya, matanya membola melihat wajah tampan di depannya ini.
"Kak Gala?"
Gala mengernyitkan alisnya merasa tak kenal dengan gadis di depannya ini.
"Sorry kalo kakak lupa, aku Mozza kak adik kelas kakak,"
"Mas," seorang wanita cantik berhijab mendekati Gala.
"Kenapa Mas?" tanya wanita tersebut ia sedang menggandeng seorang anak perempuan berusia 2 tahun.
"Gak papa, Mas tadi tak sengaja tabrakan dengan wanita ini,"
Wanita berhijab tersebut tersenyum ramah ke Mozza, Mozza membalas dengan senyuman tipis.
Laki-laki tersebut pergi meninggalkan Mozza, Mozza jadi ingat jika lelaki itulah yang sudah membuatnya terpesona saat masih seragam putih abu-abu. Ia menyukai laki-laki tersebut. Hanya saja ketika ia tau lelaki itu sudah memiliki pacar ia menghapus rasa sukanya ke laki-laki itu.
Dengan sahabatnya Mozza mencintai Kenzie diam-diam sejak ia tidak lagi menyukai laki-laki yang baru saja di temuinya. Ia dan Kenzie dekat sedari mereka kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
MaWaRaFie
udah punya istri dan anak pula si Gala..
2024-07-10
1
Rahma AR
ciee Gala
2024-01-09
3