Ketika Dia Pergi

Ketika Dia Pergi

Dia Harus Pergi

Di dalam kamar apartemen mewah sepasang kekasih sedang memadu kasih saling memberikan kenikmatan, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi, sepasang kekasih yang saling mencintai itu, meluahkan perasaannya, besok mereka akan berpisah dalam waktu yang lama.

Kisah kasih mereka yang sudah berjalan 3 tahun harus terpisah oleh jarak dan waktu mulai besok.

"Kamu akan tetap menjadi milikku selamanya, sayang," lelaki tersebut memeluk erat gadis cantik yang sudah memberikannya pengalaman pertamanya melepaskan keperjakaannya yang mulai malam ini ia sudah tidak perjaka lagi sama seperti kekasih yang di peluknya ini mulai malam ini sudah tidak gadis lagi.

"Aku mencintaimu, sayang, tunggulah aku jangan kamu dekat dengan laki-laki lain, selama aku tidak ada di negara ini," pesan lelaki tampan itu.

Si gadis yang tidak lagi gadis itu hanya menganggukkan kepalanya di dada sang kekasih.

Setelah berpacaran selama tiga tahun backstreet, malam ini mereka melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.

"Jangan lupa hubungi aku, sayang, atau besok jika sudah sampai aku akan menghubungi mu, jangan di matikan ponsel mu,"

"Iya, aku akan menunggu kamu hubungi aku, Ken,"

"Aku tidak akan lupakan yang kita lakukan malam ini sayang,"

"Kita salah, Ken harusnya aku tidak menyerahkannya ke kamu sebelum janur kuning melengkung," lirih Binar si gadis.

"Apa kamu menyesal?" tanya Kenzie si lelaki.

"Bagaimana kalo aku hamil, Ken?"

"Kita melakukannya cuma malam ini Nar, gak mungkin langsung hamil kan,"

Binar diam saja. Ia tidak ingin memikirkan kedepannya, malam ini ia ingin menikmati kebersamaannya dengan kekasih tercintanya.

Besok mereka akan berpisah, apakah mereka akan sanggup berhubungan LDR.

"Kamu jangan khawatir aku pergi untuk meraih masa depan yang lebih cerah, papa sudah memintaku menggantikan posisinya sebagai CEO setelah aku selesaikan S2 ku, gak lama sayang paling lama dua tahun, pasti tidak akan terasa,"

Kenzie meyakinkan kekasih nya untuk tidak khawatir jika mereka berjauhan.

Binar tidak bisa berpikir jernih lagi, tanpa terasa airmatanya menetes di dada telanjang kekasihnya.

"Kamu menangis, sayang?" Kenzie merasakan. dingin di dadanya ada air yang mengalir.

"Sayang jangan begini, aku nanti jadi berat meninggalkan kamu kalo seperti ini,"

Binar tidak bisa lagi menjawab kekasihnya, airmatanya terus mengalir di pipinya.

Kenzie mengangkat kepala kekasihnya. Binar hanya menunduk. Kenzie mencium kening kekasih nya dengan lembut.

"Apa kamu menyesal kita melakukannya?"

Binar menggelengkan kepalanya. Suaranya seperti tercekat di lehernya. Sesak di hatinya saat harus berpisah dengan lelaki yang di cintainya ini.

"Tersenyum lah sayang, berikan senyum terindah mu, agar aku bisa pergi dengan perasaan tenang,"

Binar tersenyum, Kenzie mencium pipinya, hidung, dan bibir kekasihnya.

Karena terbawa perasaan yang melankolis, merekapun mengulanginya lagi hingga beberapa kali. Mereka tertidur lelap sambil saling berpelukan di bawah selimut tebal. Ruangan yang dingin dan temaram juga harum membuat sepasang kekasih itu tidur lelap.

***

Di rumah mewah seorang pengusaha, seorang gadis cantik sedang mencari putra dari pengusaha tersebut yang merupakan sahabatnya dari kecil.

Mozza Bratayuda sedang bermanja di lengan wanita paruh baya yang masih tampak cantik.

"Tante aku gak ketemu Kenzie di kantor nya, katanya sudah pulang makanya Mozza ke sini,"

"Kamu kan tau Kenzie jarang pulang, apa mungkin sedang pergi dengan teman-temannya?"

"Gak biasanya Kenzie pulang kerja pergi dengan temannya Te, atau mungkin pergi dengan kekasihnya gak Te?"

"Kekasih apaan? Kenzie gak punya kekasih Za, tante gak mau anak tante pacaran sebelum berhasil, lagian Kenzie gak mungkin pacaran dia aja dingin gitu sama cewek, sama kamu aja dia bisa berbeda Za,"

"Gak tau jugalah Te, besok kan mau berangkat tu Mozza mau nanyain ke Kenzie apa sudah semuanya di bawa? Takut nya ada yang ketinggalan Te,"

"Ya udah Mozza pulang dulu, Te udah malam juga, besok siang Mozza langsung ke bandara aja, nanti Mozza kirim pesan aja ke Kenzie Te,"

"Oke Za,"

Mozza keluar dari rumah orang tua Kenzie. Mozza merupakan sahabat Kenzie dari kecil. Mozza sudah seperti perangko jika sama Kenzie. Mozza sebenarnya diam-diam suka sama sahabatnya itu tetapi ia tidak berani mengutarakannya. Mozza takut akan bertepuk sebelah tangan.

Kenzie dan Mozza akan mengambil S2 di luar negeri, mereka mengambil kampus yang sama. Mozza sudah seperti bayangan saja untuk Kenzie. Dimana ada Kenzie disitu ada Mozza.

Kenzie pacaran dengan Binar bukan seperti pasangan normal lainnya.

Kenzie dan Binar pacaran secara diam-diam karena Kenzie tidak diizinkan kedua orangtuanya untuk pacaran selagi dirinya belum berhasil menjadi seorang pemimpin perusahaan.

Kedua orangtuanya ingin Kenzie fokus dengan pendidikannya dan akan menjadi pemimpin di beberapa perusahaan yang merupakan warisan dari kakeknya.

Kenzie Janardana, 24 tahun merupakan pewaris tunggal, karena dirinya hanya anak tunggal sama seperti papanya.

Binar Ayudhisa Daneswara, 23 tahun merupakan anak bungsu dari keluarga Daneswara yang merupakan pesaing dari keluarga Janardana.

Binar dan Kenzie mengetahui hal itu, hanya saja namanya cinta tidak pernah melihat latar belakang siapa orangtuanya.

Cinta datang di dalam diri seseorang tanpa mereka bisa hindari. Pertemuan Kenzie dengan Binar terjadi di kampus saat mereka masih kuliah di jurusan yang sama hanya saja beda tingkat. Kenzie kakak tingkat Binar.

Mereka berdua sama-sama aktif di BEM, dari sanalah mereka pertama kali bertemu dan sering mengadakan pertemuan di sekretariat BEM.

Kenzie pertama melihat Binar sudah jatuh hati. Gadis dengan pembawaan kalem dan lembut. Bicaranya halus dengan senyum yang selalu terukir di wajahnya.

Banyak pria-pria di kampus yang menyukai Binar hanya saja tidak pernah di gubris oleh Binar. Ia menganggap pria-pria tersebut hanya suka dan mengagumi dirinya saja bukan cinta.

Binar mau menerima Kenzie karena Binar juga tertarik dengan pria tampan yang selalu dingin kakak kelasnya itu. Tatapan mata Kenzie yang tajam jika menatapnya tetapi tatapan tajam itu jika Binar amati ada keteduhan di sana.

Seakan dengan dari sorot mata mereka bisa berbicara. Sama-sama tertarik akhirnya Kenzie lah yang menembak diri Binar dan Binar langsung menerimanya sejak saat itu mereka mulai berpacaran backstreet, diam-diam.

Binar tidak mengetahui jika Kenzie dekat dengan Mozza sahabatnya begitu juga dengan Mozza yang tidak mengetahui jika Kenzie memiliki pacar.

***

Pagi menjelang sepasang kekasih yang masih berselimut masih saling memeluk, mereka baru saja menyelesaikan kegiatan ranjang mereka. Seakan tidak ingin berpisah, tetapi semua harus mereka hadapi dan jalani, berpisah dan tidak akan tau apa yang akan terjadi selama 2 tahun atau lebih siapa yang tau.

"Aku harus pulang, sayang, pegang ini aku mencintaimu sangat mencintai mu, Binar Ayudhisa Daneswara, sampai kapanpun," Kenzie memberikan kalung emas dengan liontin singkatan dari nama mereka Kennar.

Binar menerima kalung tersebut, Kenzie akhirnya memasangkan kalung tersebut ke leher kekasihnya.

"Cantik sekali, sayang, tetaplah tersenyum aku akan terus mencintaimu, sayang,"

"Aku juga mencintaimu, Kenzie Janardana, jangan lupakan aku, aku tidak bisa mengantarkan kamu ke bandara, safe flight, aku juga ada sesuatu buat kamu, sayang,"

Binar mengambil tas nya dan memberikannya ke kekasihnya.

Sebuah cincin emas putih dengan inisial K.

"Apakah ini maksudnya kamu mengikatku sayang dengan cincin ini?"

Binar tersenyum, "Anggap saja begitu, jika kamu melepaskan cincin itu berarti kamu sudah melupakan aku, sayang,"

"Jangan bicara begitu, sayang,"

Terdengar bunyi ponsel Kenzie, Kenzie meraih ponselnya dilihatnya nama Mozza yang menelpon.

Kenzie merejectnya. Kenzie bangkit dari tidurnya.

"Aku harus pulang, terimakasih untuk semuanya sayang, ingat aku mencintaimu sangat mencintaimu,"

Kenzie ke kamar mandi membersihkan dirinya.

"Nanti kalo aku pergi kapanpun kamu mau datang ke apartemen ini datang aja, kamu bisa mengenang tentang aku di kamar ini, sayang,"

"Hush, kok ngomongnya gitu kayak mau di tinggal aja,"

"Kan emang mau ditinggal berangkat ke luar negeri, dah ya, cup," Kenzie mengecup bibir kekasihnya sekilas dan langsung pergi keluar kamar.

Terpopuler

Comments

⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я

⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я

Akhirnya aku datang ke karyamu ini kak @🇮🇩𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️ 🙏👍🥰

2024-08-14

1

🔵Ney Maniez

🔵Ney Maniez

aku mampir

2024-01-13

1

Keylan hiat akun

Keylan hiat akun

ai like

2024-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 Dia Harus Pergi
2 Miss Binar
3 Kepergian Dia
4 Air Mata Binar
5 Ada Apa Dengan Binar?
6 Binar Pulang Ke Rumah
7 Kemanakah Binar?
8 Bertemu Tuan Richard di Bandara
9 Binar di Opname
10 Kegelisahan Kenzie
11 Menerima Tawaran Richard
12 Binar Sekretaris Richard
13 Kenzie Ingin Pulang
14 Kenzie di Jodohkan?
15 Kenzie Terpaksa Stay di LN
16 Binar Ngekos
17 Makan Malam Bersama Bos
18 Kenzie Kembali ke Tanah Air
19 Baby K (Kenbie)
20 Lunch
21 Binar-Kenzie
22 Tangisan Binar-Kenzie
23 SAH!
24 Kedatangan Clara ke Tanah Air
25 Clara ke Kantor Kenzie
26 Kenzie-Richard
27 Menjelang Pindah Rumah Baru
28 Syukuran Pindah Rumah Baru
29 Clara Mengadu ke Janardana
30 Kenzie Menemui Janardana
31 Janardana Bertemu Binar
32 Kenzie Yang Khawatir
33 Danish Bertemu Kenzie
34 Kebahagiaan dan Harapan Kenzie
35 Clara Kembali Menemui Kenzie
36 Kembali Ke Kota A
37 Kedatangan Mozza di Acara Makan Malam
38 Mozza Bertemu Kenzie
39 Binar Ke Sekolah TK Bertemu Alana & Richard
40 Kenzie Yang Kalut
41 Kenzie-Binar Diam2an?
42 Usaha Kenzie Meminta Maaf
43 Nasehat Mama Wika ke Mozza
44 Berkunjung ke Rumah Papi Daneswara
45 Papi Daneswara Marah?
46 Di Rumah Papi Daneswara
47 Papi Daneswara Vs Kenzie
48 Binar dan Papi Danes yang Mengharu Biru
49 Menjenguk Mozza
50 Pindah Rumah Baru
51 Richard, Lana Ke Rumah Binar
52 Syukuran Rumah Baru
53 Keputusan Papa Janardana
54 Daneswara Vs Janardana
55 Resepsi Pernikahan Kenzie-Binar (I)
56 Menunggu Papa Janardana
57 Masih Di Restoran
58 Undangan Richard di Resort
59 Double Date
60 Kabar Bahagia (END)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Dia Harus Pergi
2
Miss Binar
3
Kepergian Dia
4
Air Mata Binar
5
Ada Apa Dengan Binar?
6
Binar Pulang Ke Rumah
7
Kemanakah Binar?
8
Bertemu Tuan Richard di Bandara
9
Binar di Opname
10
Kegelisahan Kenzie
11
Menerima Tawaran Richard
12
Binar Sekretaris Richard
13
Kenzie Ingin Pulang
14
Kenzie di Jodohkan?
15
Kenzie Terpaksa Stay di LN
16
Binar Ngekos
17
Makan Malam Bersama Bos
18
Kenzie Kembali ke Tanah Air
19
Baby K (Kenbie)
20
Lunch
21
Binar-Kenzie
22
Tangisan Binar-Kenzie
23
SAH!
24
Kedatangan Clara ke Tanah Air
25
Clara ke Kantor Kenzie
26
Kenzie-Richard
27
Menjelang Pindah Rumah Baru
28
Syukuran Pindah Rumah Baru
29
Clara Mengadu ke Janardana
30
Kenzie Menemui Janardana
31
Janardana Bertemu Binar
32
Kenzie Yang Khawatir
33
Danish Bertemu Kenzie
34
Kebahagiaan dan Harapan Kenzie
35
Clara Kembali Menemui Kenzie
36
Kembali Ke Kota A
37
Kedatangan Mozza di Acara Makan Malam
38
Mozza Bertemu Kenzie
39
Binar Ke Sekolah TK Bertemu Alana & Richard
40
Kenzie Yang Kalut
41
Kenzie-Binar Diam2an?
42
Usaha Kenzie Meminta Maaf
43
Nasehat Mama Wika ke Mozza
44
Berkunjung ke Rumah Papi Daneswara
45
Papi Daneswara Marah?
46
Di Rumah Papi Daneswara
47
Papi Daneswara Vs Kenzie
48
Binar dan Papi Danes yang Mengharu Biru
49
Menjenguk Mozza
50
Pindah Rumah Baru
51
Richard, Lana Ke Rumah Binar
52
Syukuran Rumah Baru
53
Keputusan Papa Janardana
54
Daneswara Vs Janardana
55
Resepsi Pernikahan Kenzie-Binar (I)
56
Menunggu Papa Janardana
57
Masih Di Restoran
58
Undangan Richard di Resort
59
Double Date
60
Kabar Bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!