Dalam sebuah cafee terlihat Adela dengan ke dua orang teman prianya.Rafi dan reno
"Hei Adela..ayo sumbangin lagu buat Gua.gua sawer dah...hahaha"ujar Reno
"Aaah.duit dari mana luh bisa nyawer gua.bokis luh"
"Siiih ngegampangin Gua.hahaha" Reno masih tertawa-tawa.
"Sudah...sudah..ayo mending di minum.jangan di diemin.mubazir tuh minuman" ujar Rafi mengangkat gelasnya.
"Bos,ada yang mau ketemu?" ujar seorang waitress.
"Siapa?" tanya Rafi.
"Saya juga gak tau Bos.sebaiknya temui saja dulu di meja sebrang itu"
"Tapi mau ketemu siapa?"
"Ketemu Bos ini berdua" jawab waitress.
"Oke oke..Gua aja yang temuin.nyari gara-gara itu orang" jawab Rafi beranjak bangun menghampiri meja sebrang.
"Hai Bos..manggil aneh?" tanya Rafi dengan gaya petantang petenteng.
"Duduk" suara pria itu datar dan dingin.
"Udah Bos..aneh berdiri aja.ada apa Bos manggil aneh?"
"Saya sudah bilang,duduk"ucapan pria itu membuat Rafi menjadi emosi dan menarik krah kemeja pria itu.
" Jadi Luh mau nyari gara-gara sama gua yah?hah"suara Rafi meninggi.
Namun pria itu tidak sedikitpun gentar.ia menepis tangan Rafi.dan menepuk-nepuk krah kemeja yang tadi di pegang Rafi
Membuat tangan Rafi melayang meninjunya.
Namun tangan pria itu terlebih dulu menepis tangan Rafi dan mencengkram nya lalu di pelintir nya.
"Aduh aduh aduh...iya iya..lepasin dulu.lepasin.sebenernya mau apaan sih gua di panggil disini?" jawab Rafi merasa tangannya sakit terpelintir.
"Sudah di bilang,duduk!" suara lelaki itu pelan,tapi menusuk.membuat Rafi akhirnya duduk
"Iyah..iyah...sekarang gua udah duduk.ngomong luh..mau apaan?jawab Rafi.
" Berapa harga perempuan itu?"
"Yaelah...cuma nanya itu doang aja harus ribut-ribut Bos.dari tadi kek bilang."
"Gak usah banyak omong.cepat jawab.berapa?!"
"1 juta Bos..kalau bos serius bisa nego deh dikit" jawaban Rafi membuat pria itu mengeluarkan amplop.
"Ini ada 3 juta.ambil.sekarang bawa perempuan itu kesini!"
"Beneran nih Bos.aje gile..minta 1 juta boleh nego padahal...di kasih 3 juta.oke oke bos.tunggu sebentar" Dengan hati yang riang Rafi kembali ke meja nya.
"Ada apa Raf orang itu manggil luh?"
"Gini..gini..gini bro..dia bayar kita seharga 3 juta buat ajak ke hotel si Adel.pas kan uang ini kita bagi 3."
"Yang bener luh Raf.." mata Reno membelalak.
"Beneran Raf?" mata Adel yang sama nya membelalak lebar.
"Yaelah luh pada.kalo liat duit,tuh mata pada adu gede-gedean...nih gua jelasin.buat luh Del..layani baik-baik itu orang.ini duit gua pegang dulu.setelah selesai,baru gua bagi nih duit.Nah..sekarang luh Del..samperin sono itu laki..selamat bersenang-senang"
"Anterin gua dong Raf"
"Alaaaa...kayak anak kecil aja pake minta di anterin segala.sono sendiri aja"
"Ah luh..giliran duit nomor satu luh.minta anterin aja gak mau" gerutu Adela beranjak bangun menghampiri pria yang sedang duduk santai dengan kepulan asap rokoknya dan beberapa minuman di meja.Dengan baju jas hitamnya.
"Selamat malam" sapa Adela membuat pria itu menoleh ke arahnya.
"Duduk" ucapan yang singkat dan dingin.
"Agam?" Kamu Agam kan?"dari mana kamu tau aku disini?"pertanyaan Adela tidak mendapat tanggapan dari Agam yang hanya diam dan dingin.
Membuat Adela menjadi salah tingkah.
"Kamu masih mengenali aku Agam?makanya kamu ingin beli tubuhku?"
"Kenapa memangnya?" suara Agam parau.
"Agam,kenapa waktu itu kamu tinggalin Aku?padahal aku mencintai kamu Gam"
"Tidak cukup dengan cinta.tapi harus dengan pengorbanan." ujar Agam.
"Aku sudah korbankan keperawanan aku.apa lagi?"ucapan Adela membuat Agam tersenyum sinis.teringat saat ia mengambil perawan Adela.
Saat itu Agam ingin memutuskan nya karena ia lebih menyayangi kakaknya Kayla.karena Kayla pergoki sendiri kalau ia bersama adiknya.
Tapi Adela mohon-mohon untuk tidak meninggalkannya.
Agam mengajaknya ke hotel,Adela nurut saja.
Sesampai di kamar hotel,Adela langsung menyerangnya bertubi-tubi.dan Agam membalasnya.Melucuti pakaiannya dan pakaian Adela.dengan relah Adela menyerahkan keperawanannya.
Adela diam saja ketika tombak itu memasuki liangnya.
Awalnya dia merintih kesakitan.
" sakit Agam...."ucapan Adela tidak mendapat respon dari Agam.ia diam. namun tetap menghentakkan lebih cepat lagi.hingga pada akhirnya Adela pun mendesah merasakan nikmat.
Agam tersenyum sinis.di hentakkan lagi tombaknya lebih dalam lagi.
Adela terus mendesah.
"Aaaah Agam..Agam...kok enak sih Gam...." desahan Adela membuat bibir Agam tersenyum puas.
Dan ia mencabut tombaknya.memindahkannya ke tempat yang terlarang.
"Eeeh eh eh..salah..bukan di situ" ujar Adela.Namun agam tidak perduli.ia tetap menghunus kan tombaknya ke tempat terlarang itu.Tapi Adel berontak karena sakit yang ia rasa.tempat pembuangan limbah itu terluka.
Terlebih ia belum pernah merasakan apa itu senggama.apa lagi lewat liang terlarang nya.yang ia tahu,itu tempat pembuangan yang sangat menjijikan.
Adel menangis karena sakit.
"Jangan di situ Gam..sakiiit...memang kalo orang dewasa harus dari situ yah?" tanya Adela polos.
"Memang itu tempat yang paling enak..mau yah...?"
"Nggak..aku gak mau.sakit!" teriak Adela.ucapannya membuat Agam geram.Namun apa daya kalau Adela menolak ia tidak bisa berbuat apa-apa.
kalau pun dia memaksa,akan fatal jadinya,karena Adela masih perawan.
Takut malah jadinya pendarahan.bisa repot nantinya.
Dengan terpaksa Agam memindahkan tombaknya ke liang yang layak untuk di gunakan.
Agam tidak perduli dengan darah perawan yang mengucur.
Sejak kejadian itu,Agam menjauhi Adela
"Agam..Agam...hei Agam..kok diam saja.melamun yah?"ucapan Adela menyadarkan ingatan Agam yang sedang melamun ke masa lalu.dan ia tersenyum.
Dengan jentikan jemarinya di atas kepala,membuat seorang waitress datang menghampiri.
" Bill nya yah"jawab Agam singkat.
"Kita mau kemana Gam?" tanya Adela
"Ke hotel" suara Agam tetap datar.
Tak lama waitress pun datang dengan membawa beberapa carik kertas bill.
Dan Agam membayarnya.
"Ambil lebihnya" ucap Agam.
"Terima kasih Om..terima kasih" jawab waitress itu riang.karena lebihnya cukup banyak.
Lalu Agam beranjak bangun.di ikuti dengan Adela.mereka bergegas masuk ke dalam mobil Agam.
Dan mobil pun melaju menelusuri jalan raya.
hanya dengan 15 menit mobil berwarna hitam memasuki sebuah hotel berbintang 5
"Ada yang bisa kami bantu Pak?"
" Superior room, Apa masih ada?" tanya Agam pada customer service.
" Baik Ditunggu sebentar,atau silakan Bapak duduk terlebih dahulu"
satu menit kemudian wanita cantik itu memberikan kunci hotel pada seorang room servis.
"Silahkan Pak"ujar seseorang room servis mengantar mereka untuk menaiki lif menuju ke lantai 17.
Hingga akhirnya mereka sampai di satu kamar besar yang tertata Lux dengan pemandangan indah di mata yang melihatnya.
Agam langsung menuju kamar mandi membersihkan badannya,Sedangkan Adela menunggu di ranjang bernuansa serba putih.
bergantian dengan Agam selesai mandi Adela pun masuk ke kamar mandi
10 menit Adella menyelesaikan mandinya.
ia keluar dengan lilitan handuk di badannya.
tanpa basa-basi lagi Agam membuka lilitan itu menjadikan isi dari lilitan itu terlihat mulus
Tangan Agam menjambak rambut Adela ke bawah untuk Adela menikmati sesuatu disana.
Dan tanpa basa basi lagi,ia memasuki lorong itu menghentakkan nya berkali-kali.
setelah puas dengan lorong itu,ia mencabut dan memasuki ke lorong satu lagi.
"Agam...jangan disitu Agam!aduh"teriak Adela
"Saya sudah membayar mu mahal.sekarang Kau harus turuti kemauan ku!" suara Agam berdengus.
"Tapi jangan di situ Agam!"teriakan Adela tidak mendapat respon dari Agam yang langsung memiting tangan Adela dan memasukkan paksa lorong itu.
" Aaaaah....sakiiit"
"Kamu itu sudah gak gadis lagi.bahkan punya mu sudah menjadi barang umum.jadi gak usah munafik"ujar Agam sambil menghentak-hentakkan tombaknya lebih dalam lagi.
Hingga Agam mencapai suatu puncak di mana ia melepaskan hasratnya yang membuat ia bergelinjang dengan teriakan desah yang tinggi.
Selesai permainan dengan pergumulan yang berbeda untuk Adela.
Agam menyerahkan uang 10 lembar ratusan ribu.
" ini tambahannya.untuk kau selesaikan setiap misi-misimu.sekarang katakan padaku,apakah kakakmu Kayla sudah mempunyai suami?"
"Yah benar.Dia sudah mempunyai suami.sudah punya anak 1.bahkan sekarang sedang hamil anak kedua." jawab Adela sedikit gentar.
"Bagus kalau begitu.kenapa kau tidak menyusul kakak mu untuk menikah?"
"Saya masih belum mau menikah"
"Karena kau masih mau senang-senang.begitu maksudnya?" tanya Agam tersenyum sinis.
"Yah karena saya masih menunggu kamu" rayu Adela.
Namun Agam bukanlah tipe laki-laki yang suka dirayu Ia adalah tipe laki-laki yang ingin berkuasa sehingga Ia terus saja tersenyum sinis setiap ucapan Adela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments