Aku di besarkan dari keluarga sederhana dari 2 saudara.yaitu aku dan adikku Adela.
Apa yang Mama nasehati untukku,pasti aku turuti.karena kata-kata orang tua memang benar.
Berbeda dengan anak-anak yang baru bertumbuh.yang merasa dirinya benar dan bahkan lebih tinggi dari orang tuanya.yang selalu menentang jalan pikiran orang tua.
Aku memang selalu enteng tangan dalam pekerjaan.itulah yang membuat Papa dan Mama aku sayang denganku.
Dan membuat adikku Adela selalu iri padaku.ia selalu menentang perkataan orang tua,terlebih perkataanku.Merasa dirinya lebih pintar dari orang tua.
"Adela!!jangan rebut mainan kakakmu!!kamu kan sudah dikasih mainan yang lain" suatu hari Mama menghardik Adela.
"Aku mau yang ini Ma..Mama jahat.gak mau beliin Adel mainan seperti ini.Mama jahat!" teriak Adela seraya menangis.
"Kan sudah Mama belikan boneka yang itu.malah lebih bagus loh,Mama beliin buat kamu!" ujar Mama masih terus membujuk Adela.
"Gak mau..gak mau...Adela mau yang ini..Adel gak mau yang itu!" tangis Adela.
"Yah sudah kalau begitu Kayla,kamu ngalah yah..boneka yang Adel punya buat kamu" ujar Mama membujuk aku.Aku memang ngalah.Mama memberikan boneka yang Adela tadi bilang tidak mau.tapi setelah aku ambil,Adela merebutnya kembali.dua boneka di tangan dia.Mama Papa geleng-geleng kepala sambil mengurut dadanya.
"Ampun ini anak serakah banget" gerutu Mama.
"Yah sudahlah Ma..aku gak apa-apa..biar aja Adela main sama dua boneka itu" jawab ku.
Dan Mama membelai rambutku.itu pun membuat Adela menangis teriak-teriak minta di belai juga rambutnya.
Apapun yang aku dapatkan,selalu ia ingin merebutnya.
Perbedaan usia kami hanya 2 tahun saja.
Terkadang aku menaruh kasihan pada Mama Papa.pernah suatu hari Papa menangis karena ulah Adela yang tidak mau di atur.selalu maunya sendiri.
Namun sayang sekali.Papa meninggal saat aku masih sekolah kelas 2 SMA.
Karena penyakit jantung yang Papa derita.terlebih setelah Papa melihat Adela pulang malam.Adela tidak mau mendengar nasehat Papa.dan malah meledek nya.membuat Papa kesal bukan kepalang.akhirnya Papa meninggalkan kami sekeluarga.
Mama begitu tertekan hidup tanpa suami.
Lalu aku mulai pacaran dengan pria bernama Agam si pria tampan juga mempunyai orang tua yang berada.
Awalnya Agam berkelakuan baik padaku.lembut dan mudah tersenyum.juga menaruh perhatian yang besar padaku.Pria idaman semua wanita karena menjurus sempurna.Aku sangat mencintainya.
Mungkin karena keberadaan orang tuanya lama kelamaan ia menjadikan anak yang angkuh dan egois.selalu mau menang sendiri.
Namun lama kelamaan dengan semakin aku melihat kenyataannya menduakan aku,aku ingin menghindarinya.namun sulit bagiku untuk menghindarinya.karena wataknya menjadi keras.
Ia merasa selalu ia dapatkan apapun yang ia mau.walaupun dengan segala cara.
Aku sempat marah,tapi Dia lebih marah lagi.karena ia merasa benar.tidak merasa bersalah.
Termasuk beberapa wanita yang ia inginkan.
Apa lagi setelah aku tahu dengan diam-diam ia pacaran dengan adikku Adela.
Aku benar-benar kecewa.dan ingin meninggalkannya.tapi aku selalu gagal untuk berpisah dengannya.
Ia selalu memaksakan kehendaknya.
Dan kata maaf selalu terlontar dari mulutnya.membuat aku selalu menjadi luluh dan luluh kembali.
Walau batinku meronta-ronta keinginan untuk berpisah dengan Agam.
Lulus SMA aku mulai merantau tanpa sepengetahuannya ke kota lain.
Belakangan aku dengar dari Mama,kalau Adela sudah putus dengan Agam.
Bagiku sudah tidak ada masalah lagi.
Aku sudah melupakan cintaku bersama Agam
Aku berjuang di kota tempat ku merantau.
Disana aku bekerja pada sebuah perusahaan.dan disana pula aku mengenal pria bernama Kevin di satu perusahaan.
Kami menjalin kasih selama 1 tahun.
Bertepatan kantor memberi tugas pada kevin ke kota tempat aku dulu di besarkan.
Aku ikut kevin pindah ke kotaku.
Akhirnya kami merencanakan menikah di kota dimana tempat aku lahir.
Aku menikah dengan pria yang menurutku bisa untuk aku jadikan imam di rumah tanggaku.aku mengundurkan diri dari kantor,Aku ikut kevin.
Yang akhirnya aku mendapatkan buah kasih bernama Risa.
Hingga kini Risa berusia 6 tahun.yang berarti usia rumah tanggaku sudah hampir 8 tahun.
Hari ini aku cek ke rumah sakit,dokter menyatakan aku hamil.
Selesai mengambil obat di apotik,hatiku tiba-tiba terlonjak kaget melihat siapa di hadapan aku ini.
"Agam?" gumamku dengan mata membelalak lebar.Setelah sekian lama aku tidak pernah berjumpa denganNya lagi.
"Yah,aku Agam.rupanya kamu masih kenal denganku?"
"Iyah..aku memang masih kenal" jawabku.
"Lama kita gak jumpa yah" ucapannya.
"Maaf,aku harus buru-buru pergi." jawabku seraya melangkahkan kaki ku.
Namun Agam menarik lenganku kasar.
"Tunggu!"
"Ada apa Agam?"
"Aku merindukanmu"
"Maaf,aku sudah berkeluarga" jawabku menepis tangannya.
"Aku tidak perduli"
"Kita sudah tidak ada apa-apa lagi Agam...kita sudah punya kehidupan masing-masing" bantah ku.namun Agam tidak memperdulikan kata-kataku.ia kembali memegang lenganku.
"Kamu sudah meninggalkanku.membuat aku sengsara hidup tanpamu."
"Tapi kamu sendiri yang punya banyak wanita.termasuk adikku sendiri"jawabku kesal.
" tidak penting dengan adikmu.dia terlalu murah buatku.yang relah memberikan keperawanannya denganku secara gratis.hahaha...maka dari itu,aku tinggalkan dia"
"Agam!!tega yah kamu.sudah ambil perawan adikku,lantas kamu buang begitu saja?astaga Agam..dimana rasa manusia mu?"
"Tidak penting buatku.aku menginginkan wanita yang gak gampangan seperti dirimu."
"Maaf,aku harus pergi" ujar ku kembali melangkahkan kakiku.namun lagi-lagi Agam menarik lenganku.
"Sebentar,aku akan memiliki kamu lagi.kapanpun aku mau.mengerti kamu" suara Agam dingin dan bernada mengancam.
"Silahkan kalau kau bisa.karena aku mempunyai suami yang sangat baik di banding dirimu..aku muak dengan kelakuanmu.mengerti" jawab ku bernada pelan namun cukup membuatnya sakit hati.
Terlihat dari tatapan matanya yang menatap tajam padaku.dengan gigi gemeletuk dia melepaskan tanganku.
Dengan memesan taksi online,aku pun kembali ke rumah Mama untuk mengambil Risa.
Disitu aku lihat Mama sedang mengajak bermain Risa.dan Risa sangat senang sekali.
Mungkin karena kangen dengan omahnya.terlihat Risa begitu bahagia.
Dan ku lihat juga Adela selalu di kamar.
Seakan tidak mau menemuiku.
Akhirnya Aku masuk ke kamar Adela.
"Del,kamu kenapa?kok kamarmu bau minuman?"
"Ah...aku ngantuk kak" jawabnya cuek.
"Kamu kok sudah lama gak ke rumah kakak?"
"Buat apa aku ke rumah kakak.kalau cuma buat jadi budak kakak"
"Astaga.roh apa yang sedang merasuki dirinya." gumam hatiku seraya ku gelengkan kepala.sambil melangkah kembali ke ruang tamu.
"Ma..gimana kabar Mama?sehatkan Ma?" tanya ku.
"Mama sehat-sehat saja Nak..kamu sendiri gimana?"
"Aku pusing-pusing terus Ma..tadi dokter bilang aku hamil lagi"
"Oh Iyah?syukurlah Nak...semoga rumah tanggamu baik-baik saja yah.rukun sampai tua.kamu beda dengan adikmu Nak..Mama sudah capek dengan kelakuan adikmu.ujar Mama.
"Amin...terima kasih Ma..yah Mama sabar dan Mama doa aja buat Adela Ma..pasti suatu saat dia sadar.sekarang aku pulang dulu yah Ma..." ujar ku seraya menarik pelan tangan Risa.
"Yah sudah.hati-hati di jalan Nak"
Aku kembali memesan taksi online untuk pulang ke rumah ku.
Di sepanjang perjalanan pikiranku selalu mengingat kata-kata Agam.
"Apa maksudnya dari kata-kat itu?"
Pikiranku terus menerawang kejadian tadi di rumah sakit.
Aku tahu betul watak Agam yang keras.
Selalu di dapatkan apa pun yang ia ingin kan.Tiba-tiba hatiku merasa takut.takut rumah tanggaku pecah karena dia.
Juga takut dengan mimpi buruk itu,yang seakan nyata adanya
"Aaaah sudahlah..toh aku sudah mempunyai suami sebagai pelindungku.aku yakin Kevin bisa melindungi rumah tangganya."batinku sambil menggendong Risa tertidur pulas.
Tanpa di sadari,sebuah mobil mengikuti Kayla hingga ke rumahnya.
Kayla
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments