Keluarga Fernandez

Tuan Fernandez, ayah Hugo selalu masuk orang terkaya di sepuluh besar setiap tahunnya. Pikiran Tuan Fernandez sangat modern, sangking modernnya Tuan Fernandez sudah kawin cerai tiga kali. Mungkin pengaruh asal Tuan Fernandez yang darahnya sebagian mengalir darah Amerika.

Ibu Clara adalah istri keempat Tuan Fernandez yang bertahan paling lama hingga saat ini, sedangkan Hugo adalah anak Tuan Fernandez dari istri pertama yang paling dia cintai, tapi sayang harus meninggal muda setelah melahirkan Hugo setahun kemudian karena suatu penyakit. Sedangkan Istri kedua Fernandez diceraikan karena apa, Clara tidak pernah tahu, yang Clara tahu istri kedua Fernandez itu adalah bekas baby sitter nya Hugo. Sedangkan istri ketiga Fernandez adalah penyanyi cafe, itu juga Clara tidak tahu alasan bercerai nya karena apa.

Ibu Clara sendiri sebenarnya adalah janda beranak satu yang bekerja menjadi sekretaris Fernandez, yang kemudian diperistri Fernandez setahun kemudian, mungkin karena seringnya pergi bertugas bersama membuat rasa cinta itu timbul. Jadi saat Tuan Fernandez ingin menikahi seorang perempuan, dia sama sekali tidak perduli dengan kasta dan asal perempuan itu, yang penting cinta sudah cukup!

*********

Awal mendengar ibunya mau menikah dengan ayah Hugo, Clara merasa sedih sekali karena sudah sejak kuliah dia menyukai Hugo, yang merupakan kakak kelasnya. Bahkan rasa sukanya membuat dia sering dibully Fani yang juga merupakan teman satu kuliah mereka. Fani adalah anak orang kaya, jadi bisa berlaku semena-mena padanya, karena pengikutnya banyak. Sedangkan saat itu Clara hanyalah anak dari seorang janda pekerja kantoran. Lama kelamaan timbul rasa dendam Clara pada Fani.

Semenjak ibunya menikah dengan Fernandez, beruntung Hugo lumayan menyayanginya sebagai seorang adik. Kata ayah tirinya memang sejak dulu Hugo rindu memiliki seorang adik perempuan. Akhirnya perlahan Clara berusaha merubah rasa sukanya pada Hugo dan menganggap Hugo hanya seorang kakak saja. Clara mencari aman, yang penting setelah ibunya menikah dengan Fernandez, kehidupannya menjadi enak, bahkan kini dia bisa masuk dalam pergaulan jetset, bahkan sejak itu Fani sudah tidak berani menghinanya, tapi sayang rasa benci dan dendam Clara pada Fani sudah berakar.

Ketika melihat Fani mendekati Hugo, Clara mulai tidak senang. Apalagi sepertinya Fani berhasil mengambil hati Hugo. Suatu saat Clara menghampiri Fani menuangkan rasa dendamnya.

"Jangan harap kau bisa dekat dengan kakak ku, sampai kapan pun aku tidak setuju!" ujar Clara.

"Kini kita bukan saingan lagi, mengapa kau harus mempermasalahkan itu? Kau juga sudah tidak mungkin menjadi kekasih Hugo lagi, kau kan sudah jadi adiknya!" ujar Fani.

"Walaupun aku kini adiknya, aku tidak mau sampai Hugo jadian dengan mu, apalagi sampai menikahi mu. Jangan harap?" ujar Clara dengan angkuh.

"Cih! Sok-sokan! Ingat asal mu itu, cuman modal ibumu nikah sama ayahnya Hugo sudah belagu! Baru cuman adik tiri, juga bukan adik kandung. Akan ku buat Hugo mencintai ku, memang kau bisa cegah pakai apa kalau Hugo sudah suka?" sahut Fani dengan emosi, tidak bisa menahan sabar lagi.

"Mau ku lihat kehebatan mu sampai di mana, aku yakin aku bisa membuat Hugo berpaling dari mu! Jadi sebelum lebih sakit, sebaiknya kau sudahi keinginan mu itu!" ujar Clara yang semakin dendam dengan penghinaan Fani. Saat itu Clara cukup yakin, karena Hugo biasanya dingin terhadap perempuan.

"Akan aku buktikan kalau aku bisa menang! ujar Fani tidak mau kalah.

*********

Tapi Clara harus gigit jari setelah melihat kesibukan ibunya suatu saat. Ternyata sang ibu sedang mempersiapkan makanan untuk menyambut kedatangan pacar Hugo yang ternyata adalah Fani.

Clara menatap tidak percaya ketika sang kakak menggandeng Fani duduk di sampingnya dalam acara makan yang bertujuan mengenalkan Fani sebagai kekasihnya. Sedangkan Fani menatap ke arah Clara dengan senyum penuh kemenangan.

Jangan tertawa terlalu awal Fani, jangan harap jalan mu begitu mudah. Akan ku buat hubungan mu dengan Hugo hancur. Akan ku buat kau kalah dengan seorang gadis yang tidak ada apa-apanya dengan mu! geram Clara dengan penuh dendam.

*********

"Kak, memang Fani itu pacar mu?" tanya Clara begitu ada kesempatan.

"Lho, memang waktu itu aku perkenalkan Fani sebagai apa ku?" tanya Hugo merasa aneh.

"Setahu ku dulu kakak cuek banget sama cewek, gak pernah tertarik kalau lihat cewek secantik apapun lewat," sahut Clara kecewa.

"Dulu kapan?" tanya Hugo tersenyum.

"Waktu masih kuliah kak. Kayaknya Fani sejak kuliah juga sudah dekat-dekat kak Hugo," ujar Clara menyelidik.

"Ha-ha-ha, kau itu adik ku yang paling lucu Ra! Dulu waktu kuliah kau juga belum punya pacar, sekarang juga sudah punya," sahut Hugo terbahak-bahak.

"Maksudnya apa kak?"

"Kakak waktu kuliah memang berkonsentrasi belajar dulu, belum mau memiliki pacar, nanti malah gak lulus-lulus. Kalau sudah dewasa mau tidak mau kita harus mulai terbuka apalagi kalau sudah mapan. Semua orang normal sudah tentu ingin mempunyai keluarga. Kakak juga mau jadi orang normal," sahut Hugo tersenyum.

"Jadi bukan gara-gara cinta? Karena memang tuntutan keadaan saja?" tanya Clara yang ingin tahu isi hati Hugo yang sebenarnya terhadap Fani.

"Pertanyaan aneh! Fani cantik dan terpelajar, jadi mudah menyukai Fani. Sudah jangan terlalu sering membaca novel romantis mu agar kau bisa tahu hidup di dunia nyata!" sahut Hugo yang menyambar kan kertas gulungan di tangannya pada dahi Clara dan beranjak pergi meninggalkan Clara.

Asyik,masih ada harapan memisahkan kak Hugo dan Fani! Kak Hugo dengan Fani bukan karena cinta tapi hanya karena tuntutan keadaan saja. Awas kau Fani, aku akan membalaskan dendam ku! Hutang mata harus dibayar mata! Aku tidak bisa berhasil mendapatkan kak Hugo sebagai kekasih, kau juga jangan harap! sorak Clara dalam hati yang asal mengambil kesimpulan sendiri. Otaknya saat itu juga langsung mulai memikirkan rencana bagaimana menghancurkan perasaan Fani!

*********

Kini rencana awalnya sudah berhasil, Clara sudah berhasil mempertemukan Hugo dengan gadis cantik yang mempesona. Clara memang sengaja mencari yang dari kasta bawah, biar kalau Fani kalah, Fani tambah malu karena kalah dari gadis desa. Awalnya membujuk Hugo ke Club' Dynasti saja susah, untung Reyhan kekasihnya berhasil membujuk Hugo datang.

Tapi ketika melihat tatapan Hugo yang hanya sekilas saja dan wajahnya datar, Clara merasa kecewa dan khawatir rencananya gagal.

Ternyata fisik cantik tidak berhasil menarik perhatian kak Hugo, padahal gadis desa ini jelas-jelas kecantikannya jauh di atas Fani, apalagi tubuhnya! Tubuh Fani seperti papan gilas kalau dibandingkan sama Arimbi. Jangan-jangan kak Hugo benar cinta sama si Fani. Ini gak bisa dibiarkan, aku harus jalani rencana kedua! pikir Clara yang mendorong Arimbi agar duduk di samping Hugo, Clara sendiri langsung duduk disamping Arimbi. Hugo langsung menggeser tubuhnya agak menjauh dari Arimbi, membuat Clara semakin yakin dia harus menggunakan rencana kedua!

Bersambung.............

Terpopuler

Comments

oskar

oskar

lucu ceritanya, tapi FL nya agak gendeng nih 🤣

2024-01-06

2

Kimi Kimi

Kimi Kimi

ditunggu lanjutannya

2024-01-06

1

Nobita Dora

Nobita Dora

makin seru next

2024-01-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!