05 | Kami bertukar?!

Kelanjutan cerita kemarin...

Rendra yang saat ini sudah berada ditubuh Denada tergesa-gesa menelusuri setiap sudut Rumah Sakit untuk melihat badannya. Ia mencari ke kamar VIP sesuai arahan lokasi resepsionis tapi ternyata kamar itu sudah kosong kini.

Tak lama di dekat pintu masuk Rumah Sakit Ia melihat Orang tuanya tengah membukakan mobil untuk Denada yang saat ini memakai badannya.

"Nada... "

Teriak Rendra dengan suara wanita, Ia berusaha mengejar mobil itu namun sayang mobilnya terlanjur berjalan. Tak bisa berbuat apa-apa Ia hanya bisa mematung di sana.

Tak lama juga Ayah Denada yang sedari tadi berkeliling mencari anaknya menghampiri Denada yang dilihatnya berdiri di depan pintu masuk Rumah Sakit.

"Nada, ngapain di sini, udah ayo pulang!"

"Hah itu kan badan gue, Ayah... " ucap Denada yang melihat dirinya dari dalam mobil Orang tua Rendra.

Akhirnya Denada yang kini berada ditubuh Rendra terpaksa pulang ke rumah Orang tua Rendra, begitu pula sebaliknya Rendra yang berada ditubuh Denada kembali pulang bersama Ayahnya.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Saat ini di kediaman Denada.

Rendra yang masih menggunakan tubuh Denada tentunya kebingungan ketika sampai di rumah yang belum pernah Ia masuki sebelumnya, Ia terus melihat sekitar sambil melongo tak bersuara.

Rumah Denada yang kecil dan sempit tak sebesar rumahnya membuatnya sering tersandung barang di sana.

"Nada ke kamar dulu ganti baju Ayah buatkan makanan sebentar!"

Ucap Ayah Denada sambil terus menuju dapurnya. Tentu saja Rendra bingung yang mana kamar Denada, Ia memelototi sekitar satu persatu sampai melihat pintu berhias tirai pink, pastilah itu kamar Denada pikirnya. Akhirnya Rendra melangkah terus ke sana.

Cekleekk...

Suara pintu kamar Denada terbuka, Rendra mulai masuk dan memperhatikan barang-barang si cupu di sana. Kamar mungil dan penuh buku berserakan membuat Rendra seketika merapikannya, karena dia sendiri suka tempat yang tertata rapi.

Saat ini Rendra terhenti lagi di depan cermin kamar itu, Ia terus memperhatikan pantulan dirinya di cermin.

"Hiiiii... " ucapnya merinding.

Kacamata besar dan kawat gigi yang dilihatnya dari pantulan cermin seketika membuatnya geli.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Saat ini di kediaman Rendra.

Denada yang memakai tubuh Rendra juga telah sampai di rumah Orang tua Rendra kini. Ia mulai melangkah sambil celingukan melihat rumah besar itu dari luar, sekarang matanya makin terbelalak setelah masuk dan melihat sekitar di dalam rumah Rendra.

Interior mewah, sofa besar dan yang lainnya membuat Denada menelan ludah seketika. Terlebih Ia fokus melihat foto Rendra yang terpampang di tembok besar di hadapnya.

"Ccch, narsis... " cemoohnya setelah melihat foto itu dari dekat.

"Rendra ganti baju dulu ke kamar!" teriak Mama dari ruang lain.

Seketika Denada panik mendengar ucapan Mama Rendra, yang mana kamar Rendra di rumah sebesar ini pikirnya. Kepalanya terus menoleh kanan dan kiri, instingnya pun bermain seketika, Denada dengan perlahan menaiki anak tangga dan menuju kamar di ujung sana.

Cekleekk...

Tepat sekali dugaannya, Ia benar memasuki kamar Rendra setelah membuka pintu dan melihat lagi foto narsis Rendra di sana.

Denada terus melangkah menelusuri setiap sudut kamar Rendra yang besar itu, kamarnya saja hampir sama dengan ukuran rumahnya tentu membuat Denada ternganga.

Saat ini Denada berdiri tepat di hadapan cermin besar, pantulan diri Rendra yang Ia lihat membuatnya seketika memejamkan mata. Baju Rumah Sakit yang masih dikenakannya tentu harus diganti seperti yang Mama Rendra bilang tadi.

"Duuh gimana ini ganti bajunya... "

Denada bergumam depan cermin itu, lantas dengan cepat Ia menutup mata lagi dan membuka kancing baju dengan segera, namun setelah baju itu lepas matanya malah terbuka dan makin terbuka melihat pantulan diri Rendra polos dengan tubuh kekar, dada bidang dan otot besar di kedua tangannya.

"Widih Ndra, badan lo bagus juga..." gumamnya kini sambil memegangi otot-otot itu.

Plaaakkk...

Denada dengan cepat memukul kepalanya yang mulai berpikiran tak jelas.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Kembali lagi ke rumah Denada.

Rendra masih termenung di depan cermin kamar Denada. Sesekali Ia memejamkan dan membuka kembali matanya,

"Ini beneran kami bertukar?!"

Seolah masih tak percaya apa yang sedang terjadi padanya kini, Rendra masih berusaha sadar dari yang dikiranya mimpi.

Plaaakk...

"Auuu... "

Ia menampar pipi Denada dan merasakan sakitnya,

"Astaga... Kenapa harus Denada sih Author, gak ada yang cakepan dikit apa?!"

Rendra terus mencecar Author akan apa yang terjadi padanya kini, karena sesungguhnya hidup Rendra bergantung pada Author-nya.

Tak lama masuklah Ayah Denada ke kamar.

"Nada, sini makan dulu, Ayah sudah masak enak ini buat Nada..."

Rendra yang tadinya menggerutu seketika berbunyi perutnya mencium aroma wangi dari masakan Ayahnya Denada. Nampak olehnya dalam nampan ada soto babat dan bubur Ayam. Tanpa basa basi lagi Rendra yang sudah kelaparan langsung menyantap habis makanan dari Ayah Denada itu.

Gleekk... Gleekkk...

"Duh pelan-pelan Nada nanti tersedak, yaudah langsung istirahat sudah malam, besok masih Sekolah!" ujar Ayah Denada sembari keluar membawa kembali nampannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Rendra yang sudah kelelahan setelah kembali dari Rumah Sakit langsung tertidur pulas di ranjang Denada malam ini.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Denada yang juga sudah kelelahan menapaki hari ini dengan cepat tertidur pulas di ranjang kamar Rendra. Denting jam terus berbunyi, mereka berdua sudah terlelap dalam mimpinya masing-masing. Dengan jiwa yang berada dalam tubuh yang berbeda, perlahan mereka pasti mulai beradaptasi.

Keesokan harinya...

"Hoaam... "

Denada bangun dengan segar dari ranjang empuk milik Rendra, kini begitu membuka mata semuanya nampak jelas dan terang dilihat Denada, tak seperti biasanya Ia perlu mencari kacamatanya terlebih dulu sebelum beraktivitas.

Saat ini Denada mulai melanjutkan langkah ke kamar mandi Rendra.

"Astaga, duh mandi gak ya?!"

Ia terus berfikir bagaimana caranya mandi sebelum Ia berangkat ke Sekolah. Mondar-mandir dalam kamar Rendra akhirnya Denada memutuskan tidak jadi mandi, Ia hanya cuci muka dan menggosok gigi lantas dengan cepat memakai baju Sekolah Rendra.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Saat ini di Sekolah...

Langkah Denada masih pelan dan terbata-bata menapaki koridor Sekolah walaupun kini Ia sudah menggunakan identitas Rendra. Ia masih celingukan kanan kiri melihat sekitar seperti biasanya, rasa takut masih ada dan tidak tau akan apa yang terjadi beberapa waktu ke depan.

Rendra juga saat ini sudah berada di Sekolah, berbeda dengan Nada, Rendra berjalan dengan santai menggunakan tubuh Denada pagi ini. Walaupun sedikit aneh gaya jalannya, karena Ia berjalan sedikit mengangkang dengan tubuh seorang wanita, apalagi ini Denada, tentu saja beberapa orang melihat itu aneh.

Tak lama mereka saling berpapasan, tepat dihadapannya Rendra melihat Denada yang memakai tubuhnya berjalan menunduk seperti gadis cupu yang biasa Ia ganggu dulu.

Denada juga seketika panik melihat Rendra yang berada tak jauh di depannya kini, Ia melangkah kanan kiri seraya kebingungan harus maju atau mundur.

"Woy, tunggu lo di situ!"

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Lanjut di Next Bab...

Terpopuler

Comments

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

wehhh keren jiwanya bisa bertukar sama musuh bebuyutan /Drool/

2024-02-04

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

Hayoloh gimana tuh rasanya ke sekolah dengan fisik Nada, yang bentar lagi jadi korban pembullyan kembali.. siap siap merasakam apa yang Nadi rasakan selama ini

2024-02-04

2

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ𝐌ᴜᷞʀͧɴᷠᴀᷧ

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ𝐌ᴜᷞʀͧɴᷠᴀᷧ

Rendra yg ada ditubuh nada kira" gmn reaksinya kalo dia dibully sama temennya?

2024-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!