Titipan sementara

"Apa ma?"teriak Sandra histeris.

Ayahnya tertawa melihat wajah anaknya yang tiba-tiba pucat setelah mendengar perkataan istrinya. Sedangkan istrinya tetap melanjutkan memasak sambil bernyanyi.

"Tante Anita dan keluarganya baik. Lebih baik kamu mama titipkan sama mereka." jawab Icha santai.

"Jangan kamu tolak, kamu udah dengan enaknya kerja dibantu masuk keperusahaan itu oleh Anita."ucap ayahnya

"Pokoknya mama gak mau tahu. Selama kita pergi, kamu harus tinggal dengan keluarga Anita." Desak ibunya.

"Aku gak mau! Aku bukan anak kecil lagi, mama.. aku punya apartemen." rengek Sandra. Kedua orangtuanya tidak tahu apa yang pernah terjadi pada anak-anaknya.

"Apartemen itu buat investasi kamu. Bukan buat bersenang-senang dengan kebebasan kamu." sewot ibunya. Sandra semakin kesal mendengarnya.

"Ma, please jangan bikin rumit." Isak Sandra.

"Kamu yang bikin rumit. Malam cuma titipin kamu sama keluarga Anita sebentar." jawab Icha sambil menghentikan kegiatan memasaknya.

"Mereka orang-orang baik, Sandra. Mamamu dan Anita sudah berteman sejak SMP. Masa kamu gak percaya." ucap ayahnya.

Sandra hanya menunduk. "Mereka memang baik kecuali Calvin" ucapnya pelan.

"Apa? Ngomong apa?" tanya Icha sambil melotot.

Sandra menatap ibunya takut. Ia hanya menggelengkan kepalanya. Iapun menatap ayahnya yang hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Calvin baru saja bangun ketika mendengar suara sedikit ramai dikamar sebelah. Ia bangun dan melihat pembantu sedang membereskan kamar itu. Kamar itu biasanya ia pakai untuk mengerjakan pekerjaannya. Berhubung kamar itu nyaman, AC menyala dengan baik, ditambah ketika ia membuka jendela, ia bisa melihat langsung kejalan raya.

Ia menghampiri pembantunya. "Buat siapa bi?" Tanyanya sambil berjalan dan masih mengantuk.

Wanita separuh baya itu menganggukkan kepalanya. "Buat tamunya mama. Katanya mau tinggal disini lama."

"Kamu pasti suka, bro." Ucap adiknya yang tiba-tiba saja ada dibelakangnya. Deon terlihat sudah mandi dan wangi.

"Siapa?"tanya Calvin.

Terdengar suara mobil masuk kehalaman. "Orangnya dateng." Ujar Deon sambil turun kebawah. Calvin mengikutinya dari belakang. Ia melihat mobil itu dibalik pintu. Ketika melihat siapa yang turun dari mobil, senyum Calvin mengembang. Ia senang.

Sandra menatap ibunya. Kesal? Tentu saja. Ibunya mengancam jika ia tidak mau tinggal dirumah tante Anita, ia dan ayahnya akan mengambil apartemen miliknya. Padahal apartermen itu hasil pekerjaannya di Korea.

Mereka sudah tiba didepan rumah Calvin.

“Turun.” ucap Anita cepat.

“Bisa dipertimbangkan lagi gak ma?”

Namun ibunya tidak mendengarkan. Ia langsung keluar dari mobil. Sandra mendesah kecewa. Ia melihat sekeliling rumah. Bagaimana bisa ia tidak tahu rumah Calvin selama 3 tahun? Padahal ia sendiri yang mengejar-ngejarnya.

Ia berkeliling mencari sosok itu.Tidak ada. Sepertinya ia harus bersyukur karenanya.

“Ada tuh dibelakang pintu.”bisik Deon sambil tertawa.

Dan memang benar. Calvin ada dibalik pintu. Ia tersenyum menggodanya. Sandra mendesah. Sepertinya ini akan menjadi mimpi buruk. Belum mandi saja Calvin terlihat tampan. Pertahanan selama beberapa tahun bisa hancur gara-gara mama, pikir Sandra.

Sandra diantar kekamarnya oleh Deon dan Calvin. “Mending sama aku aja San dianterinnya. Calvin baru bangun tidur. Dia bau”ucap Deon sambil mengaitkan tangannya ke lengan Sandra. Calvin dengan tenang menimpuk kepala adiknya dengan koran. “Biarpun belum mandi, tapi aku gak bau kayak kamu! Aku masih tetep cakep”

“Iyalah, playboy kayak kamu harus harum terus.” Ejek Deon. Iapun melihat Sandra. “Inget ya San, dia playboy. Jangan pernah mau sama dia. Kalo kamu butuh apa-apa sama aku aja.”

“Enak aja kalo ngomong!” seru Calvin.

“Lho, kenyataan. Waktu itu aja gak pulang pas udah check in di hotel bareng Dave. Percuma disebut milyuner kalo senengnya check in." jelas Deon puas.

Wajah Calvin langsung merah. Sedangkan Sandra terkejut luar biasa. Ia bengong tidak percaya.

“Kalian mau ribut sampe kapan?”tanya ibunya yang sudah berdiri diantara Calvin dan Deon.

“Biar saya sendiri aja, tante.” Ucap Sandra cepat. Ia langsung mengambil tas yang dipegang oleh Deon.

“Kamu tau kamarnya?”tanya Anita. Sandra hanya menggeleng.

“Itu diatas ada pembantu. Sandra tanya aja.”ucap Anita. Sandra menaiki tangga dengan cepat.

Anita menatap kedua anaknya sambil berkacak pinggang. “Kalian maunya apa? Malu-maluin mama?

“Deon yang duluan.”

“lho, emangnya kenapa?”tanya Deon. “Kamu takut kalo Sandra gak akan suka sama kamu?”

Tanpa menjawab, iapun naik keatas. Sayang pintu kamar Sandra sudah ditutup. Ia berbalik masuk kekamarnya, namun terdengar suara pintu terbuka. Sandra keluar membawa tas tangannya. Ia kaget ketika melihatnya.

“Mau kemana?”tanya Calvin

Sandra berjalan melewatinya. “Mau nganter mama sama papa ke bandara.”

“Oke” Calvin dengan cepat masuk kedalam kamarnya. Ia mandi dengan cepat dan bersiap-siap.

Anita selalu suka dengan anak perempuan. Apalagi melihat Sandra beberapa hari yang lalu. Ia bisa dengan cepat langsung menyayanginya. Ia memegang lengan Sandra dengan erat. Setelah mengantar kedua orangtua Sandra ke bandara, mereka pulang. Anita sedikit lucu melihat sikap Sandra. Tidak ada wajah sedih dari Sandra ketika kedua orangtuanya pergi. Ia malah memberikan mereka wajah masam. Itu membuatnya gemas.

Calvin sedang mengendarai mobilnya. Sedangkan ayahnya berada disampingnya. Ibu Calvin dan dirinya berada dijok belakang.

”Waktu SMA, kamu sekolah dimana San?””tanya ayah Calvin.

“Emm.. di SMA Budi Angkasa om.”” Jawab Sandra sambil melihat kaca depan. Ia sedikit berhati-hati ketika mengatakannya.

“Budi Angkasa? Bukannya itu sekolah kamu Vin?””tanya Anita terkejut.

“Iya.”

“Kalian gak kenal? Masa satu sekolahan gak kenal?” seru Anita.

“Aku sih tau ma. Soalnya Sandra beda.” Jawab Calvin sambil tersenyum mengejek.

“Aku enggak tante. Aku gak kenal sama Calvin. Ngeliatnya juga gak pernah.” Jawab Sandra sambil melotot pada kaca depan.

“Oh gitu.”” Jawab Anita.

“Om denger kamu kuliah di Korea? Kenapa ke korea? Bukannya diluar negeri itu banyak?”

“Sandra ditawarin sepupu papa yang kerja dikedutaan sana, Om. Kebetulan Sandra pengen pergi dari Indonesia secepatnya.” ucapnya tanpa sadar. Sandra baru menyadari apa yang ia katakan terlalu mendetail. Ia menatap kaca depan. Namun Calvin seperti tidak peduli.

“Calvin juga sama alasannya. Pengen cepet-cepat pergi dari Indonesia. Dia malah sekolah di Michigan. Katanya sih ngejar perempuan.” jawab ayahnya.

Calvin langsung berseru. Ia melihat kaca untuk melihat mimik Sandra. "Bukan gitu pah. Aku memang mau kuliah disana."

"Trus siapa yang ikut-ikut kamu kuliah disana? Lumayan cantik sih" tanya ibunya.

Calvin melihat Sandra yang sedang menunduk. Ia tidak bisa melihat wajahnya.

"Udah cukup. Jangan dibahas. Intinya aku gak ada hubungan apapun sama cewek itu. Enggak dulu, enggak juga sekarang."

"Oh ya San, kamu gak bawa mobil? Kalau kerja gimana?" Tanya Anita mengalihkan pembicaraan ketika mengetahui anaknya marah karena membahas itu.

"Sandra naik angkutan umum, tante."

"Kenapa?"

"Sandra masih sedikit trauma kalau bawa mobil sendirian"

"Kamu lupa ma, ayahnya Sandra waktu itu pernah bilang kalo anaknya tabrakan dikorea sampe patah tulang. Kamu gak inget?” Ucap ayah Calvin.

"Mama lupa pah." Jawab Anita. Kemudian ia menatap Sandra. "Kalo sekarang gimana lukanya?"

"Sandra baik-baik aja tante. Cuma kadang kalo jalan terlalu jauh suka sakit. Tapi gak apa-apa juga, mungkin nanti terbiasa."

"Tuh vin, kamu ati-ati kalo bawa mobil."

"Iya ma."Calvin melihat Sandra. "Kamu gak apa-apa?"

Sandra menatap Calvin dari kaca. "Aku gak apa-apa."

"Besok kamu dianterin aja sama Calvin. Harus bener-bener sampe pintu lift." Ujar ayahnya.

“Gak usah om. Sandra bisa pergi sendiri. Sandra gak mau ngerepotin."

"Enggak. Kamu harus bareng sama Calvin." seru Anita.

Sandra hanya terdiam. Hidupnya akan semakin sulit setelah ini.

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

bgt rupanya

2022-07-29

0

Melati Putri

Melati Putri

knapa harus di titipkan
emang di rumah sandra gak ad ART ya???

2020-10-05

0

MeliMelo💦

MeliMelo💦

Berasa kayak anak TK aja ya san maen titip2in....😂😂

2020-09-28

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!