04. PRIA PAYAH

Sebuah mobil dengan tipe SUV berwarna putih melaju memasuki kawasan parkiran suatu restoran mewah yang berada di pusat bilangan ibukota.

Mobil tersebut berdecit saat melesat masuk ke dalam parkiran. Meski sangat cepat, namun posisi mobil itu terparkir dengan sangat rapi di barisan mobil-mobil lainnya.

Tidak lama, keluarlah seorang pria dengan tampilan sangat rapi. Kemeja putih dan celana panjang hitam, namun tentu saja orang itu bukanlah seseorang yang hendak menghadiri panggilan interview pekerjaan.

Semua itu bisa dilihat dari merek pakaian branded yang dikenakannya, pastinya harga satu setel pakaian tersebut sangatlah mahal.

Ya, pria berusia 25 tahun tersebut adalah Jarvis Zeza Jayantaka, pria yang merupakan anak pertama dari salah satu konglomerat di Indonesia, Jayantaka Enterprise.

Dengan rambut pirang tersisir rapi bak seorang aktor tampan, Jarvis berjalan memasuki restoran dengan membawa sebuket bunga. Lengan kemeja panjang yang dikenakannya sedikit digulung sehingga memperlihatkan lengan kirinya yang dipenuhi tato.

Hari ini adalah hari yang sudah lama dirinya nantikan, yaitu bertemu dengan sang pujaan hati.

Namun sayangnya, di meja yang sudah pria itu pesan masihlah kosong, wanita yang sudah bertahun-tahun mengisi hatinya itu belum datang.

Kakinya terus saja bergoyang ketika menunggu dengan risau dan bosan, sedangkan di sekelilingnya sudah tampak beberapa pasangan sedang menikmati makan malam mereka. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, merupakan waktunya makan malam.

"Half an hour has passed—" gumaman Jarvis terhenti ketika tatapannya melihat sosok wanita cantik yang sudah membuatnya menunggu, berjalan mengarah ke mejanya.

Sebuah senyuman terlukis indah di wajah pria yang memiliki tinggi badan 187 cm tersebut. Rasa senangnya langsung membuatnya bangkit berdiri. Bagaimana tidak, wanita yang menjadi salah satu alasan dirinya kembali ke Indonesia, hadir di depan matanya.

"Long time no see, Gina. You're so beautiful," ucap Jarvis, setelahnya menggeser kursi yang ada di hadapannya untuk sang pujaan hati.

"Terimakasih," senyum wanita yang merupakan seorang aktris papan atas di Indonesia tersebut merekah indah di wajah cantiknya.

Regina Anasyah, wanita berusia 24 tahun yang merupakan sosok yang sangat terkenal di Indonesia. Dia adalah adik kelas Jarvis saat di Sekolah Menengah Atas. Dan sudah sejak sekolah pula wanita itu mendapatkan hati pemuda tersebut hingga tak sekalipun Jarvis berpaling darinya.

Namun perasaan pria itu selama ini tak pernah diuangkapkannya pada wanita tersebut hingga mereka berpisah dahulu. Dan sudah lebih dari tujuh tahun mereka tidak bertemu. Selama itu mereka hanya saling berhubungan melalui WhatsApp.

"Ah, for you," Jarvis yang kembali duduk mengambil buket bunga yang dipersiapkannya, lalu menyodorkannya pada wanita yang duduk di hadapannya.

"Thankyou, Vis," ucap Gina diiringi senyuman menawan.

Jarvis meresponnya dengan sebuah senyuman kebahagiaan yang tidak henti-hentinya hilang dari wajahnya.

"Bukannya kamu baru sampai Indonesia tadi siang? Kenapa kamu langsung mengajakku untuk bertemu? Saat ini kamu pasti lelah, kan?" Tanya Gina setelah Jarvis memesankan makanan pada seorang pelayan.

Pertanyaan Gina membuat Jarvis terlihat memikirkan sesuatu. Ada hal yang ingin dia sampaikan pada wanita itu saat ini.

"Gina, honestly, salah satu alasan aku pulang adalah untuk menemuimu," jawab Jarvis tanpa basa-basi. "Sepertinya kamu juga sudah tahu kalau aku menyukaimu sejak kita di sekolah."

Gina tersenyum mendengar pengakuan Jarvis tersebut, hal itu seperti lampu hijau untuk pria itu.

"Aku memang nggak pernah bilang sebelumnya, but... What if we were in a relationship now? I mean, aku mencintaimu dan aku ingin kita bersama," terang Jarvis.

Untuk beberapa detik, Gina tidak langsung menjawab ajakan untuk menjalin hubungan Jarvis tersebut. Wanita itu diam menatap Jarvis dengan dalam.

"Vis, aku pikir kamu tahu mengenai karirku," akhirnya Gina mengeluarkan perkataannya.

"Ya, sure thing, I knew it,"

"Kamu jadi buat aku bingung," ujar Gina.

"Bingung? Kenapa harus bingung?" Tatap Jarvis yang memudarkan senyum senangnya dari raut wajahnya setelah perkataan Gina tersebut.

"Aku nggak mungkin ninggalin karir yang sudah lama aku bangun dengan susah payah,"

"Aku nggak akan memintamu untuk berhenti jadi seorang aktris—"

"Bukan itu maksudku, Vis," potong Gina. "Aku tahu selama ini di New Zealand kamu nggak melakukan apapun, bahkan kamu juga nggak melanjutkan kuliahmu."

"Sorry, what do you mean?" Tanya Jarvis yang seketika memancarkan tatapan dingin.

"Aku tahu latar belakangmu, tapi aku rasa itu aja nggak cukup. Bukannya aku nggak suka padamu, tapi semua akan lebih baik saat seorang pria mempunyai ambisi dalam hidupnya," ujar Gina.

Mendengarnya membuat Jarvis langsung tahu arah pembicaraan wanita tersebut.

Setelah lulus dari sekolah, jiwa bebas pria itu meronta hingga membuatnya ingin melakukan hal yang dirinya inginkan, karena itu bukannya melanjutkan kuliah, Jarvis lebih memilih kabur ke New Zealand dengan hidup bebas sesukanya.

Sejak awal, dia sama sekali tidak berkeinginan untuk melanjutkan perusahaan keluarganya, hal itu yang membuat Jarvis terkenal dengan anggapan pria yang hanya melakukan apapun keinginannya tanpa memedulikan siapapun.

Semua teman sekolahnya mengira kalau Jarvis hanya menghambur-hamburkan uang orang tuanya dengan hidup mewah di New Zealand tanpa melakukan apapun untuk masa depannya.

"Sejujurnya aku pun terkejut saat melihatmu datang dengan pakaian rapi. Aku pikir kau akan menemuiku dengan kaos dan celana yang sudah robek seperti yang sering aku lihat di foto-foto yang kamu kirimkan padaku," lanjut Gina tanpa ekspresi. "Aku merasa kamu sangat aneh, padahal keluargamu sangat mampu tapi kenapa kamu lebih sering memakai pakaian seperti itu? Apa pergaulanmu di sana yang merubahmu seperti itu?"

Perkataan Gina bak sebuah sambaran petir untuk Jarvis. Pria itu tidak mengira kalau akan mendapatkan hinaan dari wanita yang sudah dicintainya sedemikian rupa.

"So that's all you thought about me all this time?" Tatapan Jarvis terlihat muram saat mengatakan kalimat tersebut karena menahan rasa sedihnya.

Tentu saja, pria itu mengartikan kalau Gina hanyalah menganggapnya pria payah selama ini.

"Vis, kenapa kamu nggak merubah semuanya? Maksudku, bukannya lebih baik kalau kamu—"

Ucapan Gina terhenti saat Jarvis bangkit berdiri. Tatapan pria itu berubah menjadi menajam dan terlihat kemarahannya.

"Ok, I got it now," ucap Jarvis setelahnya melangkah untuk meninggalkan tempat itu.

"Vis, dengar dulu, bukan begitu maksudku—" Gina mencoba memegang lengan Jarvis untuk menghentikan pria itu.

Akan tetapi penolakan yang dikatakan wanita itu sudah didengar oleh Jarvis, sehingga baginya tak ada lagi hal lain yang mau pria itu dengar.

Jarvis tetap melangkah pergi meninggalkan tempat itu tanpa memedulikan apa yang ingin Gina jelaskan padanya.

Penghinaan yang dikatakan oleh wanita yang sudah lama dicintainya tersebut menjadi beban pikiran Jarvis, hingga pria itu tidak bisa memejamkan matanya semalaman.

Dirinya merasa harus melakukan sesuatu hal untuk menjawab semua penghinaan itu, dan membuktikan semuanya kalau itu salah.

"Are you sure? Itu mustahil kalau dia bilang begitu padamu, Vis," terdengar suara sahabat Jarvis di ujung telepon.

Pria itu sedang menelepon sahabatnya yang merupakan seorang wanita bernama Denada Patricia saat memasuki mobilnya di hari selanjutnya.

"Dia pernah bilang padaku, she loves you, Vis. Nggak mungkin dia berkata seperti itu," ujar Dena dengan tidak percaya.

"Karena kamu bilang kalau dia juga suka padaku makanya aku merencanakan pertemuan tadi malam. Damn it!" ujar Jarvis dengan kesal sambil melajukan mobilnya di tengah hujan rintik-rintik.

"I'm so sorry, Vis," ucap Dena dengan bersungguh-sungguh. "So, apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

"I will change it!! Dia akan nyesel karena sudah bilang semua itu!! Aku bukan pria payah seperti yang dikatakannya!" Geram Jarvis sambil menginjak gas sangat dalam hingga mobilnya melaju dengan sangat cepat.

Karena terlalu cepat hingga dirinya menginjak kubangan air di jalan. Dan kubang itu menyiprat serta mengenai seorang pengendara motor.

...@cacing_al.aska...

Terpopuler

Comments

🌸💜️ναℓ_ναℓ🍒⃞⃟🦅

🌸💜️ναℓ_ναℓ🍒⃞⃟🦅

oh begitu ya berarti Gina tidak menerima apa ada nya di dalam diri Jarvis... lebih baik dekati Reli aja tuh opss,,,🏃🏃🏃🏃

2024-01-14

1

Ꮶ͢ᮉ᳟◉ⳤıⷶяᷡѧͩϰͬѧͤ◉⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀🤍📴

Ꮶ͢ᮉ᳟◉ⳤıⷶяᷡѧͩϰͬѧͤ◉⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀🤍📴

apa harus di bilang begitu dulu sama gina baru kamu bisa berpikir untuk maju, sukses dan membungkam mulut orang yg menganggap mu lemah Vis?


auuu akh hidup olang kaya memang lumit 🚶‍♀️🏃‍♀️

2024-01-12

1

༻☘ ᖇᙓꙆ✌︎ ☘༻

༻☘ ᖇᙓꙆ✌︎ ☘༻

kadena temennya si japris disini🤣🤣
kau bukan temenku lagi bolo🤧🤧

2024-01-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!