Pagi yang cerah, suara-suara burung terdengar menyenangkan memenuhi atmosfer yang sepi. Mellisa membuka matanya secara perlahan, mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk lewat celah-celah dedaunan.
"Jack!?" Mellisa langsung mendudukan tubuhnya saat tidak melihat kelinci itu disampingnya, tempat Jack tidur semalam.
"sebegitu sayangnya pada kelinci bodoh ini!?" kata Allion dengan sinis, lalu menurunkan Jack dari gendongannya, kelinci putih itu langsung berlari kearah Mellisa dan tidur di pangkuan gadis itu.
"kau menculiknya ya!?" kau bilang dia bodoh,tapi diam-diam ingin mengambilnya dariku!" tuduh Mellisa sambil memincingkan matanya kearah Allion, dan pria tampan dan dingin itu hanya mengernyit.
"hei siapa juga yang ingin mengambil kelinci bodohmu itu?!" balas Allion tak mau kalah.
"tapi ini buk-.."
Byur..
Suatu suara yang berasal dari sungai langsung mengalihkan atensi kedua orang yang sedang berdebat itu. Di sungai itu ada Hyle dan Leria yang terjatuh kedalam air, mereka saling bertatapan dengan Hyle di bawah Leria dan sebelah tangannya melingkar diatas pinggang gadis itu. Dengan cepat Leria langsung bangkit dan merapikan rambut panjang coklatnya yang sudah basah sebagian, Hyle juga ikut berdiri.
"apa yang kalian melakukan?" tanya Mellisa penasaran, sekarang gadis itu sudah berdiri di pinggir sungai bersama Allion.
"tidak ada" Leria langsung pergi meninggalkan sungai tersebut dengan wajah merah padam namun agak masam, Mellisa mengekor dibelakang Leria.
"wow" Allion menyeringai ke arah Hyle.
"apa? itu hanya kecelakaan, kami hanya mencari ikan" Hyle berkata dengan datar, menghiraukan Allion yang mencoba menggodanya.
"benarkah!?" Hyle mendengus kasar mendengar nada bicara Allion yang menurutnya sangat menggelikan.
"Jadi kemana sebenarnya kalian pergi?" Hyle orang pertama yang membuka suara saat sarapan.
"sebenarnya... kami tidak tau" jawab Mellisa terlampau jujur sambil memberikan sedikit ikan bakar kepada Jack dan anehnya kelinci itu sangat menikmatinya.
"aneh" gumam Mellisa pelan, pasalnya setau Mellisa kelinci hanya memakan tumbuh-tumbuhan, terutama wortel, ya sudahlah setidaknya Jack tidak kelaparan.
"jadi kalian berkelana tanpa arah!!?" Allion berkata dengan nada mengejek.
"sebenarnya kami mencari keluarga kami yang melarikan diri karena desa kami diserang penyihir kegelapan" Mellisa menjelaskan dengan tergesa-gesa karena tidak terima diejek pria dingin yang mengaku dirinya lord.
"hanya belum menemukan petunjuk dimana mereka" Leria melanjutkan penjelasan Mellisa.
"itu sama saja, kalian berjalan jauh-jauh tanpa arah" Allion bersedekap dengan tatapan arogannya.
"kalian juga, kalian bilang sedang mencari kerajaan kalian yang hilang, bukankah itu juga tanpa tujuan!?" Mellisa menaikkan sedikit nada bicaranya.
"itu berbeda, kami tau kemana kami harus pergi" Allion tetap tidak ingin mengalah.
"teman-teman..."
"ouh benarkah?! tapi kenapa kalian kelihatannya seperti tersesat? Lupa jalannya?" mengacuhkan panggilan Hyle, mereka tetap berdebat.
"jangan asal bicara, kamu tidak tau apa-apa"
Sebelum Mellisa kembali menyahuti perkataan Allion, Hyle dan Leria langsung menarik kedua manusia itu untuk berlari menjauh.
"ada apa?" tanya Mellisa yang terus berlari bersama yang lainnya.
"lihatlah kebelakang, seekor beruang raksasa sedang mengejar kita" kata Leria yang juga tengah berlari disamping Mellisa.
Karena penasaran, Mellisa menoleh kebelakang. Seekor beruang yang mungkin berukuran 3x lebih besar daripada beruang pada umumnya dengan bulu berwarna hitam pekat, taring dan cakar yang sangat runcing sedang mengejar mereka. Wow sangat menyeramkan. Tanpa sadar, Mellisa melambatkan larinya, padahal beruang ganas itu sedang berlari mendekati mereka dengan cepat.
"kau gila ya" Allion langsung menarik tangan Mellisa dan menyeretnya ke sisi kiri.
"berpencar" perintah Allion yang membuat Hyle langsung berlari kekanan diikuti Leria dibelakangnya.
Mereka sudah berlari cukup lama dan Mellisa juga sudah tidak sanggup berlari lagi, jadi gadis itu memutuskan untuk duduk sejenak, toh makhluk itu tidak terlihat lagi.
"hanya ini kemampuanmu?! lemah sekali!!" Allion berkata dengan sinis dan sarat akan nada mengejek, bahkan pria tampan bak dewa yunani itu berdiri angkuh didepan Mellisa dengan tangan bersedekap.
"kenapa selalu mengajak ribut?!" dengan emosi Mellisa langsung bangkit berdiri.
"siapa yang mengajak ribut?? aku hanya mengatakan faktanya" Allion mendelikkan bahunya acuh.
"omong kosong" Mellisa langsung berjalan cepat lurus kedepan, sedangkan Allion hanya berjalan santai dibelakang gadis itu.
Walaupun Allion berjalan santai tidak membuatnya ketinggalan jauh dari Mellisa karena secara signifikan lebih lebar langkahnya daripada langkah gadis itu. Kelihatannya gadis itu sedang kesal, dia hanya berjalan dengan cepat sambil sesekali menendang kerikil atau ranting kecil.
"sekarang bagaimana? kita tersesat dan terpisah dari Leria dan juga Hyle" tiba-tiba Mellisa berbalik membuat Allion berhenti dengan spontan, dari nada bicaranya, Allion merasa gadis itu sedang frustasi.
"tenang saja, didepan ada desa dan kita akan bertemu mereka disana" Allion berkata dengan datar dan kembali berjalan.
"bagaimana kamu tau?" tanya Mellisa penasaran, kini gadis itu sudah mensejajarkan langkahnya dengan Allion, yeah walaupun terkadang harus sedikit berlari.
"insting!" jawaban Allion yang sangat singkat itu membuat Mellisa terperangah.
"apa-apaan itu? insting? jangan bercanda!!" kata Mellisa ketus, Allion tidak menanggapinya lagi.
Mereka hanya berjalan dalam diam tanpa ada yang ingin melanjutkan lagi pembicaraan yang tak terlalu penting itu. Diperjalan, Mellisa hanya mengusap-usap bulu Jack yang ada di dalam tasnya, sedangkan Allion hanya melirik gadis itu sesekali.
...♣♣♣...
"wow benar katamu, kamu pasti peramal" kata Mellisa kegirangan saat mereka sudah berada di perbatasan hutan dan desa, tetapi tidak ada Hyle dan Leria disana.
"tetapi mereka tidak ada" Mellisa memelankan suaranya sambil celingak celinguk ke segala arah.
"tenang saja, mereka pasti akan sampai nanti" kata Allion datar, lalu duduk di bawah pohon yang tak jauh dari perbatasan desa itu.
"aku curiga, kamu pasti benar-benar peramal kan!?" Mellisa juga ikutan duduk didepan Allion, matanya yang memancarkan rasa penasaran itu menatap lekat kearah Allion.
"apa-apaan itu? tentu saja bukan" Allion menaikkan sebelah alisnya.
"kalau bukan, bagaimana kamu tau?!" Mellisa semakin memajukan kepalanya.
"kan sudah kubilang insting"
"omomg kosong" Mellisa memalingkan wajahnya karena kesal, gadis mungil itu bahkan mengembungkan pipinya.
Yang benar saja batin Allion melihat tingkah Mellisa.
"ouh ternyata kalian disini" Leria langsung menghampiri kedua manusia itu bersama Hyle.
"kalau begitu, ayo" Allion langsung bangkit berdiri.
Mereka menelusuri desa itu untuk mencari sebuah penginapan. Mereka memutuskan untuk mengisi tenaga mereka yang banyak, karena setelah ini akan ada banyak monster yang harus mereka hadapi.
Setelah sampai di suatu penginapan yang tidak terlalu besar, mereka langsung memesan dua kamar.
"aku akan berendam sebentar" kata Leria saat mereka sudah berada di kamar.
"baiklah aku juga"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments