Bab 02

Dipagi harinya, Mellisa dan Leria terbangun bukan karena sinar matahari yang mengganggu mata mereka, ataupun kicauan burung, melainkan seseorang yang terus menerus menggoyangkan tubuh mereka.

"hentikan Mellisa, jangan menggangguku" ucap Leria kesal dengan mata masih tertutup.

"cukup gadis-gadis, sekarang bangunlah" mendengar suara pria, kedua gadis itu langsung terduduk.

"aaa... apa yang kau lakukan?"

"sedang apa kalian disini? kalian tidak takut? kalian bisa saja dirampok atau diculik" kata pria yang berambut biru.

"ouh terima kasih perhatiannya" kata Leria ketus lalu menarik Mellisa yang masih setengah menggantuk, lalu berjalan lurus (sebenarnya tanpa tujuan).

Setelah beberapa saat mereka berjalan, kedua pria itu dan kuda-kuda mereka berjalan mengikuti di belakang Mellisa dan Leria.

"ya ampun, kenapa kalian mengikuti kami?!" Ledia menatap kedua pria itu tajam.

"ini arah yang kami tuju" kata pria dengan rambut silver dan wajah datar nan dingin.

"baiklah, silahkan kalian pergi duluan saja"

"hm kenapa kita tidak jalan bersama saja? kelihatannya kita searah" pria berambut biru itu langsung berjalan disisi Leria, sedangkan pria berambut silver langsung berjalan mendahului mereka bertiga.

"ti-"

"ide bagus, pasti lebih seru" sebelum Leria dapat menyelesaikan penolakannya, Mellisa langsung setuju dan Leria hanya bisa memasang wajah masamnya.

"jadi, siapa nama kalian?" yang berbicara masih pria berambut biru.

"Mellisa" gadis itu mengulurkan tangannya melewati Leria dengan senyuman lebar,

"Hyle" pria berambut biru itu membalas jabatan tangan Mellisa dengan senyum ramah.

"Leria" bahkan gadis itu tidak berbalik dan hanya menatap lurus kedepan.

"eum dan dia lord Allion" Hyle menunjuk pria yang berjalan sendirian didepan mereka.

Sepanjang perjalanan, hanya Mellisa dan Hyle yang banyak berbicara, mereka menceritakan alasan perjalanan masing-masing, Mellisa bilang mereka harus mencari warga desa mereka yang melarikan diri karena serangan menyihir jahat dan Hyle juga menceritakan tentang perjalanan mereka untuk menemukan kerajaan mereka yang hilang dan menghancurkan kutukan yang diberikan kepada Allion selaku raja mereka.

"jadi kalian mencari kerajaan kalian yang hilang, tapi bagaimana kerajaan yang sangatttt besar sekali itu bisa hilang dan kalian tidak bisa menemukannya?" kali ini Leria buka suara karena merasa aneh dengan cerita itu, sebelum menjawab Hyle tersenyum tipis.

"ratu Celia, yang sekarang semua orang mengenalnya dengan penyihir kegelapan itu mengutuk lord Allion lalu memindahkan kerajaannya ke tempat yang sangat jauh, lalu menyembunyikannya dengan mantra agar tidak ada seorangpun yang bisa menemukannya" kata Hyle panjang lebar.

Sedikit info (dari author), Hydra Allion seorang lord keturunan demon-werewolf, nama kerajaannya yang hilang adalah Capryla dan Hyle adalah kaki tangannya, pemimpin pasukan utama dan sahabatnya. Lord Allion juga memiliki adik perempuan yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya semenjak hari peperangan (hari di mana dia dan kerajaannya dikutuk).

"ouh wow cerita yang menarik" Leria memutar bola matanya, rasanya seperti dongeng yang dibacakan sebelum tidur dan terdengar cukup dramatis.

"lalu, apa ka- aa..." sebelum Mellisa selesai bicara, tiba-tiba sebuah tali mengikat kaki kanannya lalu menariknya keatas, sehingga Mellisa bergelantung dengan posisi terbalik.

"syukurlah aku memakai celana panjang kali ini, hei tolong aku"

"tunggu, jangan ada yang bergerak, ini jebakan" Allion langsung buka suara saat melihat Leria hendak bergerak mendekati Mellisa

"lalu bagaimana?" Leria menatap pria itu dengan sebelah alis terangkat, sedangkan Hyle sedang mengawasi sekitar mereka dengan waspada.

"saling berdekatan dan tetap waspada" perintah Allion dengan sikap wibawa dan mutlak.

Leria menghela napas, lalu berjalan mendekati Allion dan Hyle, namun tiba-tiba sebuah asap yang entah keluar dari mana dan mulai mengepung mereka.

"kelihatannya ini buruk" kata Mellisa yang masih menggantung.

"apa-apaan ini!?" kata Hyle panik sambil mengibas-ngibaskan tangannya

"aku mulai pusing" kata Leria dengan lemah, gadis itu juga mulai terhuyung, sedangkan Mellisa yang terikat diatas sudah tidak sadarkan diri, bahkan Jack sudah jatuh ke tanah dan juga tidak sadarkan diri. Beberapa detik kemudian, mereka semua kehilangan kesadaran.

...♣♣♣...

Allion mulai membuka matanya perlahan-lahan, pria bermata tajam nan dingin itu mulai mengedarkan pandangannya, mengamati sekitar hingga dia menyadari mereka dalam masalah besar sekarang. Bagaimana tidak?! mereka berempat terikat dan di depan sana ada lumayan banyak orang yang sedang memanaskan air dalam kuali super besar, mereka bahkan menambahkan beberapa dedaunan dan bumbu.

Kau tau apa maksudnya? Yeah mereka akan dimasak hidup-hidup, ya ampun apa-apaan orang-orang ini!?

"hei bangunlah" Allion mencoba membangunkan siapapun yang terikat bersamanya, karena rasanya itu bukan Hyle, mereka terikat saling membelakangi.

"hei ya ampun bangun!" Allion mulai kesal karena orang ini sangat sulit dibangunkan dan dia tak mungkin berteriak.

"ayolah bangun, kamu bercanda!? bangun sekarang cepat!!" Allion mulai mengerakkan tubuh dan tangannya yang terikat sambil mengeram.

"eugh.. pusing sekali" Allion langsung menghela napas saat gadis itu sudah bersuara.

"sst.. perhatikan sekitar, kita sedang dalam masalah besar, bantu aku cari jalan keluarnya" gadis itu mulai melihat kesekeliling dan menghela napas berat.

"dimana Jack?" katanya pelan.

"huh.. siapa Jack??"

"kelinci... putih, kamu melihatnya?"

"yang benar saja, kau mencari kelinci bodoh saat kita semua hampir mati!?" Allion hampir berteriak tapi hanya menggeram.

"DIA TIDAK BODOH TAU!!" dan Mellisa-yang terikat bersama Allion-malah berteriak.

Semua orang melihat kearah mereka dan Mellisa hanya bisa meringis karena kecerobohannya, bukannya membantu mencari jalan keluar dia malah menambah masalah, Leria dan Hyle yang terikat tak jauh dari mereka juga sudah sadar.

"baiklah semua, saat mereka berjalan mendekat, dalam hitungan ketiga, bagaimanapun caranya kita harus berdiri, mengerti?"

"ya"

"ya lord" Leria dan Hyle yang terlatih menjawab dengan mantap.

"entahlah" Mellisa bahkan tidak tau bagaimana harus melakukannya.

"dorong tubuhmu kebelakang dan melompatlah secara bersamaan" Hyle menjelaskan secara singkat karena melihat keraguan Mellisa.

"oke, satu... tiga!!"

"apa??!" belum selesai keterkejutannya dengan bagaimana Allion menghitung, pria itu langsung menariknya sehingga mau tak mau Mellisa melakukan apa yang Hyle katakan, walaupun sangat sulit. Disaat itu juga, orang-orang aneh itu sudah mengepung mereka.

"tunggu sebentar, aku punya belati di balik gaunku" Mellisa mencari belati itu dengan kesusahan karena kedua tangannya diikat kebelakang bersama tangan Allion.

"duh turunkan sedikit tanganmu, ini sangat sulit" gerutu Mellisa kesal.

"teman-teman, bisa tidak lebih cepat!? mereka mulai menyerang" kata Leria sambil menendang beberapa orang yang mencoba mendekati mereka dibantu oleh Hyle.

"ouh dapat!" Mellisa langsung membuka penutup belati dan mencoba memotong tali yang mengikat tangan mereka.

"auh" rintih Mellisa saat Allion bergerak secara tiba-tiba untuk menendang seseorang, hingga membuat belati itu menggores pergelangkan tangan Mellisa.

"ada apa?" tanya Allion.

"tidak ada, bukan apa-apa" setelah tali yang mengikat mereka terputus, Mellisa langsung melempar belati itu pada Allion karena mereka dikepung, lalu gadis itu berlari dengan gesit menjauhi kerumunan itu menuju meja disudut lain ruangan yang sangat besar itu.

"aku tidak mengerti apa yang ingin gadis aneh itu lakukan" kata Allion tak habis pikir sambil melepaskan tali yang mengikat Leria bersama Hyle.

"biarkan saja, dia tau apa yang dia lakukan" kata Leria santai.

Beberapa orang yang menculik mereka mengejar Mellisa, karena tubuhnya mungil, jadi sangat mudah untuk Mellisa menghindar, apalagi dia orang yang lincah.

"gotcha!" Mellisa menemukan Jack dibawah kursi di sudut ruangan. Gadis itu harus membungkuk untuk dapat meraih Jack. Setelah mendapatkan Jack, saat dia berbalik, ada dua orang berdiri tepat dihapannya dengan memegang tombak yang mengarah kepadanya.

"ouh ya ampun" Mellisa mengerutkan keningnya panik. Namun tiba-tiba salah satu dari mereka roboh setelah kepalanya dipatahkan. Dibelakangnya berdiri Allion dengan wajah datarnya. Saat satu orang yang lain ingin menyerang Allion, pria itu langsung meninju bagian dadanya dengan kuat.

"cukup berani tapi tidak cukup pintar" kata Allion dengan sinis yang dibalas dengan dengusan kasar dari Mellisa.

"sebaiknya kita pergi sekarang lord" Hyle berjalan mendekati Allion sedangkan Leria hanya berdiri di depan pintu. Semua orang-orang yang menculik mereka sudah dilumpuhkan, dan tidak seperti kebanyakan pertarungan serius, hampir tidak ada darah yang keluar.

"kamu cukup lincah, apa kamu bisa beladiri?" Tanya Hyle pada Mellisa saat mereka berjalan bersama keluar dari ruangan besar itu.

"tidak, aku bahkan tidak tau cara menggunakan pedang" jawab Mellisa santai sambil mengusap-usap kepala Jack perlahan.

Mereka berjalan memasuki hutan lebih dalam, hari mulai gelap, jadi mereka harus cepat menemukan tempat beristirahat yang aman dari makhluk buas.

"Mellisa, sepertinya tanganmu terluka" kata Leria yang melihat darah mengalir di tangan sahabatnya itu, Leria langsung menarik lengan Mellisa untuk memeriksa apakah itu parah atau tidak. Leah mendapati satu sayatan yang lumayan lebar di pergelangan tangan Mellisa.

"apa tidak sakit? Bagaimana bisa kamu tidak menyadarinya?!" tanya Leria cemas, walau gadis itu sering bersikap tak peduli pada sekitarnya, namun sebenarnya Leria sangat perhatian, apa lagi pada orang-orang terdekatnya.

Sebelum percakapan itu berlanjut lebih lama, Hyle langsung menutup luka Mellisa dengan sapu tangan yang sudah diisi dengan daun-daun pengobatan herbal, setelah itu Hyle sempat melihat Allion yang pergi menjauh dari sana.

Leria membantu Hyle membuat api unggun, setelah itu mereka membuat tempat untuk beristirahat disana.

"benar-benar dingin ya" kata Mellisa kesal yang melihat Allion jauh dari mereka seperti tak ingin diganggu. Setelah semua persiapan selesai, mereka langsung tidur karena merasa sangat kelelahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!