Episode 5 Keluar Goa

Lucius sekarang berumur 12 tahun, saat ini dia sedang latihan bersama ayahnya, mereka berdua bertarung menggunakan pedang kayu yang dibuat ayahnya.

Tentunya pedang kayu yang mereka buat sangat mirip dengan aslinya, ayahnya Lucius menggunakan pedang yang besar, sedangkan Lucius menggunakan pedang berukuran sedang.

Mereka bertarung cukup sengit. "Selama aku latihan dengan orang tuaku, aku belum pernah sekalipun menunjukkan kekuatan yang aku miliki."

"Aku takut jika aku melakukan nya mereka akan terkejut, mau bagaimana pun juga aku masih berumur 12 tahun, dan aku sangat yakin standar ilmu berpedang dan sihir di sini di saat umur 12 tahun mungkin berada di level intermediate, itupun aku yakin anak tersebut akan di cap sebagai anak yang jenius."  Ucap Lucius dalam hatinya sambil bertarung dengan ayahnya.

"Selama beberapa tahun ini aku belajar tentang dunia ini, dan akupun secara garis besar mengetahui dunia ini."

"Dunia ini memiliki konsep seperti fantasi barat mungkin, karena di lihat dari baju skill dan yang lainnya, semuanya merujuk pada jaman sebuah kerajaan."

"Dan dunia ini juga menjungjung tinggi ilmu sihir dan berpedang, ilmu sihir dan berpedang ini dibagi menjadi beberapa level."

"Di mulai dari level Novice, intermediate, master, supreme, elder. Dan level dari ilmu berpedang dan juga sihir sama seperti itu."

"Dan hanya itu yang aku ketahui, dan di dunia ini untuk sihir dan ilmu berpedang disini tidak terbatas tidak ada patokan jadi mungkin saja di dunia ini ada seseorang yang disebut sebagai dewa." Batin Lucius sambil bertarung dengan ayahnya.

Bagi Lucius bertarung dengan ayahnya tidak terlalu sulit, itu mungkin ayahnya juga menyesuaikan skillnya terhadap anaknya, pikir Lucius.

Namun pada kenyataan nya yang kesulitan melawan Lucius adalah ayahnya.

Mereka berdua saat ini terus bertukar serangan menggunakan pedang, suara dari tabrakan pedang kayu mereka sangat keras, kecepatan yang mereka gunakan sangat cepat.

Lyra yang melihat mereka bertarung hanya terdiam dan sangat kagum denga

n skill yang di miliki anaknya.

"Anakku memang jenius, dia sangat mengerikan, selain hebat dalam sihir dia juga hebat dalam ilmu berpedang......" Lyra yang terlihat sangat senang.

Tentunya disini Lyra mendukung anaknya itu untuk menang, walaupun Lucius berniat untuk kalah.

"Anak ini terlalu kuat, aku yang sudah berlatih pedang puluhan tahun bisa di imbangi oleh dia, anakku memang benar-benar seorang monster." Ronan yang terkejut karena melihat aura dari anaknya tersebut.

Aura yang terpancar dari Lucius sangat mengerikan, seperti malaikat maut berwarna hitam pekat.

Ronan dan Lyra sekilas mereka dapat melihatnya, Lucius mungkin secara tidak sengaja dan tidak di sadari dia mengeluarkan aura yang mencengkam.

Sehingga membuat orang tuanya itu terkadang merinding melihatnya.

"Aku akan mengeluarkan skill ku....." Ronan yang tampaknya akan serius.

Ronan pun terus maju kedepan dan melancarkan serangan nya, tapi sayangnya semua serangan nya itu dapat di hindari oleh Lucius.

Lucius disini menyadari bahwa ayahnya itu bertarung serius, mereka bertarung jika di lihat dari sisi maya Lyra.

Mereka seperti berteleport satu tempat, ke tempat lainnya, intinya mereka bertarung sangat cepat.

Lyra dan Ronan bukanlah orang yang lemah, bisa dikatakan mereka sangat kuat, tapi anaknya Lucius lebih kuat.

Ronan dan Lucius disini mereka menggunakan sedikit sihir mereka melapisi pedang mereka dengan sihir.

Ronan menggunakan sihir cahaya, sedangkan Lucius dia menggunakan sihir kegelapan.

Mereka berdua maju dengan sangat cepat dan pedang mereka pun bertemu dan bertabrakan.

Menyebabkan hempasan debu, dan suara tabrakan yang sangat kuat, aura cahaya dan kegelapan pun saling bertabrakan.

"Anakku benar-benar sangat kuat." Ronan yang merasakan kekuatan Lucius karena mereka sekarang sedang saling mendorong satu sama lain menggunakan pedang mereka.

"Ayahku dan ibuku tampaknya mereka memang benar-benar bukan orang biasa aku bisa tau dari cara mereka mengajariku, cara mereka mengajariku ilmu sihir dan berpedang lebih baik dari pada cara mengurusku ketika aku masih bayi."

"Ayah ibu sebelumnya maafkan aku, karena disini aku berbohong, aku tidak bisa menunjukkan kekuatanku lebih dari ini." Ucap Lucius yang berniat untuk kalah.

Lucius menyembunyikan kekuatan nya karena dia tidak ingin membuat orang tuanya terlalu terkejut.

Ronan pun disini menambah kekuatannya, dan Lucius pun terhempas menabrak goa, tapi di saat sebelum Lucius menabrak goa dengan benar.

Lucius melapisi punggungnya dengan sihir tanah yang sangat kuat untuk melindungi dirinya. Suara ledakan pun terdengar keras, debu pun terbang di sekitaran Lucius.

Goa tersebut hampir berlubang karena pertarungan Lucius dan Ronan, tapi untungnya Goa tersebut sangat kuat.

"Lucius..........." Lyra yang khawatir anak nya tersebut kenapa-napa.

"Ehhh.......Apa aku terlalu bersemangat yah." Batin Ronan.

"Dasar bodoh, apa kau ingin membunuh anak mu sendiri." Lyra yang panik sambil menghampiri Ronan dan melakukan sebuah tinjuan.

Ronan pun langsung tersungkur ke tanah "Ma-maafkan aku, aku terlalu bersemangat..."

Lucius disini hanya tersenyum dan dia pun bangkit dan menghampiri orang tuanya.

"Aku kalah ayah." Ucap Lucius sambil tersenyum.

Lucius tidak terluka sama sekali, justru dia terlihat baik-baik saja bahkan tidak ada goresan di tubuhnya sama sekali.

Orang tuanya kebingungan dari sejak awal sampai sekarang mereka melatih Lucius, mereka sama sekali belum pernah melihat Lucius yang terluka ataupun tergores.

Lucius selalu saja selamat dari segala kondisi yang ada, mereka berdua tentunya kebingungan, karena padahal jika mereka pikir-pikir lagi, kekuatan yang mereka keluarkan tidaklah biasa, tapi kenapa anaknya tersebut selalu saja selamat dan tidak terluka.

Ya bukan nya mereka ingin Lucius terluka, tapi rasanya aneh saja, bahkan Ronan dan Lyra sempat berpikiran bahwa anaknya itu menyembunyikan kekuatan nya yang sesungguhnya.

"Hahahaha anakku memang benar-benar sangat kuat, kau lihat itu Lyra, lihatlah aku bilang juga apa anakku pasti baik-baik saja." Ronan yang langsung menghampiri Lucius dan menepuk pundah Lucius berkali-kali.

Lyra pun kembali memukul Ronan sampai terjatuh ketanah.

Lucius hanya bisa tersenyum kebingungan melihat orang tuanya yang selalu ribut.

"Ayah ibu apa sekarang aku bisa keluar dari sini? Aku benar-benar sangat penasaran dengan dunia di luaran sana ayah ibu." Ucap Lucius yang tiba-tiba sambil menggaruk kepalanya.

Mendengar itu dari Lucius, ayah dan ibunya pun langsung berhenti bertengkar padahal posisi Lyra sekarang sedang memukuli Ronan.

"Ayah tentu sa....." Ronan yang ingin berbicara namun di pukul oleh Lyra.

"Lucius ibu akan bertanya satu hal padamu, apa kamu yakin?" Lyra dengan tatapan yang mengerikan.

Lucius tidak takut sama sekali justru dia menatap balik ibunya itu.

"Aku sangat yakin bu." Ucap Lucius dengan tegas.

"Baiklah ibu akan mengizinkan mu, tapi berjanjilah pada ibumu dan ayahmu, bahwa kau tidak akan mati."

"Kau tau sendiri Lucius hutan ini, hutan apa."

"Iya bu ayah sudah menjelaskan semuanya padaku."

"Jika kau sudah memahami hal itu apa kau tetap yakin ingin keluar dan melihat dunia luar?"

"Iya bu." Ucap Lucius tegas tanpa ada keraguan.

Sebenarnya Lyra dan Ronan terlalu mengkhawatirkan anaknya itu, padahal anaknya itu sudah cukup kuat untuk keluar dan melihat bagaimana hutan Mystic.

Namun mau bagaimana juga mereka adalah orang tua, jadi wajar saja bila mereka terlalu khawatir pada Lucius apalagi orang tuanya.

"Baiklah ibu akan mengizinkan mu, dan tolong ingat ini Lucius, jangan pernah sampai kau masuk ke dalam hutan Mystic." Ucap Lyra.

Lucius menganggukan kepalanya "Aku mengerti bu."

Lyra dan Ronan pun di sini menjelaskan tentang rute aman, dan mereka juga membuatkan sebuah peta untuk Lucius agar dia tidak tersesat, Lyra dan Ronan karena mereka sudah berada lama disana.

Tentunya mereka sudah tau seluk beluk dari tempat itu.

Lucius mendengarkan semua penjelasan dari orang tuanya dengan penuh semangat.

"Sebentar lagi aku akan melihat dunia luas ini, aku sangat tidak sabar...." Ucap Lucius.

Terpopuler

Comments

XuanYi

XuanYi

hmmm, comment bro

2024-01-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!