Episode 5

Naira pun menutup pintu dan pergi

kedapur, sambil membawa bingkisan makanan dari Afan .

Sambil makan Naira kepikiran Afan.

"Mas Afan baik banget sama aku, apakah yang di ucapkan Rere itu benar, kalau sebenarnya mas Afan itu suka sama aku, tapi dia belum pernah bilang apapun sama aku,

heuuh Naira, jangan kegeeran dulu deh, kamu ini kebiasaan."

selesai makan Naira pun mergegas

ke kamar mamah nya untuk melihat

keadaan mamahnya.

Naira pun membuka pintu dengan

perlahan, supaya tidak

membangunkan mamah nya.

"Mamah masih belum siuman juga

ternyata."

Naira pun duduk di samping mamah

nya sambil memijat-mijat kaki nya.

Tiba-tiba mamahnya terbangun dan memanggil Naira.

"Naira ..."

Naira terkejut.

"Iya Mah, Alhamdulillah Mamah

udah siuman."

"Alhamdulillah, kamu sudah pulang juga."

"Iya Mah, Mamah gak kenapa napa

kan?" tanya Naira sambil memegang tangan mamahnya.

"Mamah gak apa apa kok, kamu

udah makan belum sayang?"

"udah mah tadi aku di beliin

makanan sama dokter Afan."

"Dokter Afan?"ucap mamah nya

heran.

"Iya Mah, tadi kan Mamah pingsan."

"Oh iya, tadi kan pas mamah udah

makan di dapur, tiba-tiba kepala

mamah pusing banget."

"Iya Mah, tadi pas aku pulang, aku

panggil-panggil Mamah, tapi Mamah gak jawab, pas aku periksa

ke dapur aku lihat Mamah tergeletak

di lantai, aku panik banget."

"Hemmm ... maaf yah Nak, udah bikin kamu panik."

"Enggak perlu minta maaf Mah,

Mamah gak salah kok, yang

penting sekarang mamah harus

banyak istirahat, jangan cape cape

yah."

"Iyaa, kamu juga istirahat gih, pasti

kamu cape banget."

"Iya nanti aja Mah, aku mau

nungguin Mamah tidur dulu."

"Kamu ini kebiasaan, suka gak

mentingin diri kamu sendiri."

Naira hanya tersenyum sambil mengelus-elus tangan Mamah nya.

"Oh iya , ini di minum dulu obatnya Mah,"ucap Naira sambil memberikan obat dan minum.

Mamah nya pun meminum obatnya.

"Mah, maafin aku yah, tadi aku

pulangnya telat."

"Gak papa sayang, Mamah tadi cuman khawatir aja kamu belum

pulang juga, gak ada apa-apa kan di

perjalana nya?"

"Emmm ... sebenarnya ada sedikit

kendala sih, tadi pas perjalanan

pulang, mobil aku mogok."

"Apa mogok?"ucap mamahnya

dengan nada terkejut tapi masih lemas.

"iya Mah, mana mogok nya di

tempat yang sepi."

"Terus, gimana caranya kamu

akhirnya bisa pulang?"

"Alhamdulillah nya, gak berselang

lama ada seorang pria bermotor

lewat Mah, awalnya sih aku takut."

"kenapa takut?"

"Yah soalnya pria itu pakai baju serba hitam, helm nya hitam,

motornya juga hitam, jadi aku takut gimana kalau ternyata dia itu penjahat."

"Naira, Naira, kamu ini ada-ada aja deh, terus gimana kelanjutannya?"

"Untung nyah dia meyakinkan aku

kalau dia tidak jahat, dan dia mau

memperbaiki mobilku."

"Syukurlah, Alloh kirimin orang baik buat kamu Nak."

"Hehe iya mah Alhamdulillah."

Sesudah berbincang panjang lebar

mamahnya pun tertidur, dan Naira

pun juga malah ketiduran di samping mamah nya.

Saat tidur Naira berpimpi, di mimpi

nya dia bertemu seorang pria, tapi

wajahnya tidak jelas, namun Naira

Bisa mendengar suara nya dengan

jelas.

"Siapa pria itu?"

Saat Naira mau menghampiri pria

Itu tiba-tiba dia terbangun.

"الله اكبر ... الله اكبر"

"Alhamdulillah udah Subuh rupanya."

Saat Naira akan berdiri tiba-tiba kepalanya pusing.

"Aduh, kenapa kepala ku sakit

banget yah."

Sambil memegang kepala Naira pun

beranjak pergi menuju kamarnya.

Selesai sholat Nairapun mencoba

mengecek pekerjaan kantor yang

belum selesai.

Dan dia pun mulai mengerjakan

pekerjaan nya hingga akhirnya

selesai.

"Alhamdulillah, beres juga."

Naira melihat jam dinding dan waktu

sudah menunjukan pukul 07:00 pagi.

Naira pun segera mandi.

"Aku mandi dulu deh, selesai mandi

baru aku masak."

Setelah selesai mandi Naira pun

bergegas ke dapur untuk masak.

Di dapur Naira pun mencoba

melihat-lihat bahan masakan yang

ada di kulkas.

"Hemm, kita cek dulu di dalam

kulkas, ada bahan masakan apa aja

ya kira-kira."

Nairapun memutuskan untuk memasak sayur.

Saat Naira sedang asik masak, mamahnya menghampiri Naira ke dapur.

"Mamah! kenapa Mamah malah

kesini? Mamah kan masih lemes."

"Mamah udah gak papa kok sayang,

lagian tadi pas kamu bangun

Mamah sebenarnya ikut bangun."

"Oh yah, kok aku gak nyadar yah,

yaudah tapi Mamah harus hati-hati."

"iya sayang, lagi pula mamah udah

baikan kok, lihat ini mamah udah

segarkan," ungkap mamahnya sambil bergerak meregangkan

badan dan tangan nya.

Naira hanya bisa tertawa bahagia

melihat mamahnya ceria lagi.

"Ya udah kalau gitu, Mamah duduk

yang tenang aku siapin makan buat

Mamah yah."

Sambil tersenyum mamahnya pun

mengangguk.

Setelah beberapa saat akhirnya masakan nya pun jadi.

"Nah ini sup nya udah jadi ,ayo ini

makan dulu mah."

Naira pun mencoba menyuapi

mamahnya ,tapi mamah nya

menolak.

"Gak usah di suapin, biar Mamah

makan sendiri aja, biar kita makannya bareng-bareng."

"Enggak, aku mau nyuapin mamah

dulu biar makan nyah bene, soal

yah mamah kalau makan suka

dikit."

Mamahnya pun hanya pasrah

melihat sikap Naira, setelah selesai

nyuapin mamahmya giliran Naira pun makam.

"Alhamdulillah, selesai juga makan

nya, Mah, gimana kondisi Mamah

sekarang?"

"Baik kok sayang, udah mendingan kamu pasti mau berangkat kerja kan?"tanya mamahnya pada Naira.

"Yah kalau mamah udah beneran mendingan aku mau berangkat kerja."

"Mamah gak papa kok sayang."

"Beneran mah?"

"Iyah sayang."

"Ya udah kalu gitu sebelum aku

berangkat,bMamah minum obat dulu yah."

Naira pun membawa mamahnya ke

kamar, dan membaringkan mamah

nya di tempat tidur.

Lalu Naira memberikan obat untuk

mamahnya sambil menyuapinya.

"Nah, ini Mah obat nya."

Selesai memberi obat, tiba-tiba

ponsel Naira berbunyi.

"Siap yah?"

Saat Naira mengambil ponselnya

ternyata itu Dokter Afan

"Oh dokter Afan ternyata."

Nairapun mengangkat telponnya.

"Assalamualaikum Naira."

"waalaikumsalam dok ,eh

maksudnya mas Afan."

”Aduh aku masih belibet banget

panggil dia mas,” ucap Naira dalam hati.

"Maaf pagi-pagi udah ganggu, aku

mau nanyain kabar Tante Dian

gimana keadaan nya sekarang?"

Tante Dian itu mamahnya Naira.

"Alhamdulillah,sudah mulai membaik, ini baru selesai minum

obat."

"Syukurlah kalau begitu, nanti kalau

kamu butuh apa-apa hubungin aja

aku yah."

"Iya Insyaallah Mas."

"Ya udah kalau gitu aku cuman mau

tanya itu aja, sampai ketemu lagi

yah Naira, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Selesai telpon Naira pun bersiap

untuk berangkat kerja .

"Mah ... aku berangkat kerja dulu

yah, inget Mamah jangan cape-cape, cukup istirahat aja ok, kalau ada apa-apa cepet telpon aku yah!"

Mamahnya pun hanya bisa

tersenyum sambil mengangguk.

"Iya sayang, sekarang anak Mamah

udah ngalahin cerewet nya mamah

nih."

Naira pun tertawa malu.

"Ah Mamah bisa aja, kalau gitu aku

pamit dulu ya Mah, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

ceritanya menarik kak. 5 like buat kamu. semangat ya. aku cicil baca sampai sini dulu.

2024-04-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!