Jodoh Istimewahnya Naira
Suasana hujan memang sangat menenangkan, suara gemericik nya yang sangat syahdu membuat hati ku menjadi tidak pilu,alangkah indah nya ciptaan mu ini Ya Alloh.
Tulis seorang gadis cantik di buku diary nya, yah dia adalah Naira Fatma Az-Zahra, atau bias dipanggil Naira umurnya 23 thn .
"Masya Alloh begitu indah ciptaan
mu ini ya Alloh," ungkap Naira.
Tiba-tiba ada yang memanggil dari luar kamar.
"Naira! Naira sayang."
"Iya mah."
"Oh ada di kamar rupanya! Mamah cari-cari kamu dari tadi."
"Hehe iya Mah, memangnya ada apa Mah?"
"Itu loh adek mu, dia mau berangkat lagi ke Pesantren, kan waktu libur nya udah abis."
"Oh yah? kok berasa cepat yah,
ya udah deh kalau gitu aku mau
siap-siap dulu yah Mah."
"Iya, mamah juga mau siapin
barang yang mau di bawa adekmu,
oh yah, jangan lama yah
siap-siapnya!"
"Baik bos, laksanakan," ucap Naira sambil berpose hormat.
Mamahnya hanya tersenyum
melihat tingkah Naira, orang tua Naira sudah berpisah, sehingga mamahnya Naira harus berjuang untuk menghidupi kedua anaknya,
dan keadaan itu membuat Naira menjadi wanita yang kuat dan mandiri.
Singkat cerita Naira pun sudah selesai untuk bersiap.
"Nah udah rapih deh, hemm ... aku
harus cek Albi aku dulu,
jangan-jangan dia malah tidur."
Naira pun menuju kamar adik nya,
Naira mencoba mengetuk pintu
kamar adiknya.
Tok ... tok ... Tok.
"Albi ... kamu udah siap belum?"
Hening tidak ada yang menjawab,
Naira mencoba membuka pintu.
"Loh kemana orang nya? ko gak ada."
Naira pun mencoba mencari adiknya ketempat lain.
"Albi oh Albi, dimana kah kau
berada?"
Tiba-tiba dari belakang ada yang
mengejutkan Naira.
"Duarrrr."
"Astaghfirullah," Teriak Naira.
Saat Naira membalikan badannya,
terlihat seorang remaja berumur
17thn yang tampan dan tinggi
berada di belakang, mengejutkan Naira.
"Albi! kamu bikin kaget Kaka aja,
Kaka cariin kamu tau dari tadi, kamu
dari mana aja?"
"Aku habis masuk-masukin barang
bawaanku kedalam mobil."
"Oooh."
Naira memandangi adiknya dari atas
hingga ke bawah .
"Ngomong-ngomong, kamu udah makin tinggi aja, perasaan
kemarin-kemarin, tinggi kamu sebelum masuk SMA masih selutut
Kaka deh," ungkap Naira sambil tertawa mengejek.
"Hemmm mulai, kebiasaan
suka usulin adik nya deh, tapi kaaan
sekarang Kaka lebih pendek dari
aku, hahaha."
"Idih, iya de si paling jangkung."
Lagi asik bercanda tiba-tiba mamah
Naira memanggil.
"Naira ... Albi ... udah dulu bercanda
nya, sebelum berangkat kalian harus makan dulu, ayo cepet sini!"
"Iya Mah ...."
Mereka pun beranjak ke dapur dan
makan bersama-sama, selesai makan mereka ngobrol-ngobrol dulu sambil bercanda.
”Rumah terasa ramai, walaupun
kita cuman bertiga hehe, mudah-mudahan kita selalu kuat dan di beri kesehatan oleh Alloh,”ucap Naira dalam hati.
Selesai makan Naira dan Albi pun
bergegas untuk berangkat.
"yuk Dek, kita berangkat sekarang! "
" iya Ka."
Sebelum berangkat Albi berpamitan
dulu Sama mamah nya.
"Mah ... Albi pamit dulu yah,
do'ain Albi supaya dapat ilmu yang
bermanfa'at, belajar nya lancar,
dan yang paling penting, Albi pingin
ngebanggain Mamah sama Kaka."
Sambil menahan tangis mamahnya
pun menjawab.
"Iya sayang, mamah akan selalu
do'ain kamu di setiap waktu sholat
Mamah, semoga kamu sehat terus,
jadi anak yang soleh dan pintar, apa
yang kamu cita-citakan semoga
tercapai."
" Aamiiin ...."
"Inget, Kamu gak boleh bandel yah!"
"Siap! Mamah ku yang cantik,
Mamah juga jaga diri baik-baik,
jaga kesehatan jangan capek-capek
banyakin istirahat sama makan nya ok."
Sambil mengusap pipi Albi
mamahnya pun menjawab.
"Iya sayang."
Naira pun terharu melihat mamah dan adiknya lalu Naira memeluk mereka.
"Hemmm ... aku jadi terharu."
Setelah itu, Naira dan Albi pun pamit.
"Mah, kalau gitu aku sama Albi pamit dulu yah."
"Iya hati-hati yah Ka, inget jangan
ngebut-ngebut!"
"Iya Mamahku sayang,"
ucap Naira sambil tersenyum dan
Salam sama mamah nya.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments