Mereka pun menaiki mobil.
"Kamu udah siap dek?"
"udah Ka."
"Bismillahirrahmanirrahim."
Naira dan adiknya pun berangkat
Sambil melambaikan tangan pada
mamahnya yang berdiri di depan
pintu.
Saat di perjalanan Albi banyak sekali bercerita, sambil fokus mengendarai mobil Naira bertanya pada adiknya.
"Gimana suasana Pesantren di sana dek?"
"Alhamdulillah, suasana disana enak
banget, sama orang-orangnya juga
baik-baik banget, tapi kadang-kadang aku suka kangen sama Mamah."
"Oh yah! terus kalau sama Kaka, kamu gak kangen gitu?"
"Hemmm kangen gak yaah? yah
kangen lah Ka."
"Haha, Kaka kira kamu gak kangen sama Kaka, soalnya kan kamu tenang di sana, gak ada yang cerewet." Goda Naira pada Albi.
"Yah enggak lah Ka, Kaka cerewet
juga karna sayang sama Albi kan?"
"Yap betul banget, kamu ini makin pinter aja deh."
Mereka pun tertawa bersama,etelah bercerita banyak hal Albi pun ketiduran.
Tidak berselang lama mereka pun
sampai di Pesantrennya Albi, Naira pun segera memarkirkan mobilnya dan membangunkan Albi.
"Bi ... Albi ... udah sampai Dek."
Albi pun terbangun.
"Hah, udah sampai yah Ka,
Alhamdulillah kalau gitu."
Sebelum turun Naira langsung WA
mamah nya kalau mereka sudah
sampai .
Chat WA :
"Mah ... Alhamdulillah kita sudah
sampai."
"Alhamdulillah ... syukur kalau
kalian sudah sampai, Mamah jadi
lega, nanti kamu pulangnya jangan
kemalaman yah Naira!"
"Iya ... Mamah."
Ingat jangan pernah meninggalkan
komunikasi pada orang tua mu mau
sekecil apapun informasinyanya,
karena itu akan membuat hati
mereka tenang.
"Udah WA nya ka?"
"Udah, ayo!"
Naira dan Albi pun turun dari mobil
dan membawa barang-barang
dari bagasi.
Saat Naira memandang sekitar Pesantren, dia sangat terpesona melihat suasana di sana.
"Masya Alloh ... indah banget
wilayah Pesantren kamu Dek."
Naira baru pertama kali mengantar Albi ke Pesantren, karna waktu pertama kali Albi berangkat ke Pesantren yang antar cuman mamahnya dan pamanya aja.
"Iya indah kan ka, nanti pas bulan
Ramadhan kaka coba deh Pesantren kilat disini."
"Apa! pesantren kilat, emang nya bisa yah Dek?"
"Bisa dong Ka, disini tuh kalau bulan
Ramadhan, mereka tuh menerima
orang-orang dari luar, yang mau
ikutan ngaji."
"Oh ... gitu yah, sebenernya kalau Kaka punya waktu luang, Kaka juga
mau, do'ain aja yah dek,
mudah-mudahan aja bisa."
"Aamiiin."
"Suasana di sini tuh adem banget
ka, mungkin karena jauh dari jalan
raya dan tempatnya ini di
pegunungan."
"Iya dek, jadi gak sabar deh Kaka
pengen ikut ngaji di sini, ayo kalau
gitu kita masuk."
"Oh iya lupa, kaka gak bisa masuk,
soal nya Kaka perempuan, ini kan komplek santri pria, paling Kaka ke kantor."
"Oh ... gitu yah, padahal Kaka pingin lihat-lihat kedalam hehe, tapi gak papa kok itu sudah aturan
yang tepat, ya udah kalau gitu ayo
kita ke kantor santri."
"iya, Kaka ikutin aku yah!"
"iya."
Naira dan Albi pun menuju kantor
santri dan akhirnya sampai juga.
"Nah Kaka masuk nya sendiri, soalnya yang masuk cuman boleh yang nganter doang, aku mau tunggu di Pos Satpam aja yah ka".
"Ya udah, kalau gitu Kaka masuk
dulu yah."
Naira pun masuk ke dalam kantor
sambil mengucap salam.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Yah ... Silahkan masuk!" ucap salah
seorang perempuan.
Dia pun mempersilahkan Naira untuk duduk.
"Silahkan duduk."
"Iya terima kasih," ucap Naira sambil
duduk.
"apa kabar ka?"
Tanya ustadzah yang menyambut
Naira.
"Alhamdulillah baik Ustadzah,"
jawab Naira.
"Oh yah, apa ada yang perlu saya bantu?"
"Jadi saya sedang mengantarkan adik saya, nama nya Albi al-ghifary."
"Oh ... tunggu dulu sebentar yah Ka, saya cek dulu."
Ucap Ustadzah itu sambil mengecek
Lemari dan membawa beberapa
barang Albi.
"Nah ini udah ketemu, ananda
Albi al-ghifari, kelas 11, asrama
Al-Hasan?" tanya ustadzah.
"iya betul," jawab Naira.
"Ini kartu santri nya, dan kunci
lemarinya, silahkan di ambil
yah ka," ucap ustadzah sambil memberikan barang nya.
"Iya, terima kasih banyak Ustadzah,"ucap Naira sambil mengambilnya.
"Sama-sama."
"Euhh ... kalau gitu, saya permisi yah
ustadzah."
"oh iya Kaka, silahkan."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Naira pun beranjak keluar, dan
menemui Albi .
"Dek! ini kartu santri sama kuncinya."
"Iya Ka, makasih."
"Sama-sama, barang bawaan kamu
udah kamu bawa belum?" tanya Naira.
"udah tuh," jawab Albi sambil menunjuk ke kopernya.
"bagus kalau gitu, oh yah Dek, Kaka mau numpang sholat dzuhur dulu."
"Oh iya, itu di masjid aja, ayo
barengan sama aku." Mereka pun
bergegas ke masjid.
Selesai sholat Naira pun duduk
di teras masjid, tidak lama Albi menghampirinya.
"Udah Kak?"
"Udah, eh Dek, kaya nya Kaka mau
langsung pulang aja deh."
"Loh ka! apa mending istirahat dulu,
Kaka pasti cape."
"gak apa-apa ko, lagian kalau
Kaka istirahat dulu, takutnya malah
kemalaman di jalan, ini kan udah
Dzuhur, Kaka pinginnya sih sore
Kaka udah nyampe rumah."
"oh iya juga ya, ya udah Kaka
hati-hati di jalan nya yah, inget kalau
capek istirahatin dulu, tapi jangan
berhenti di tempat yang sepi yah!"
"Haha, iya adek ku yang bawel,
kamu juga hati-hati di sini, inget
apa pesan Mamah yah!"
"Siaap tuan putri."
"😆😆 Dasar anak ini."
Tiba-tiba Albi memeluk Naira, sambil menagis.
"Ka ... pasti aku bakal kangen banget sama Kaka."
Naira pun memeluk kembali Albi
sambil mengusap pundaknya.
"Iya Dek, Kaka juga pasti bakal
kangeeen banget sama kamu,
belajar yang rajin yah sayang,
biar kamu jadi orang yang sukses
dunia dan akhirat."
"Aamiiiin," jawab Albi.
"Ya udah Kaka berangkat sekarang
yah, kamu jangan nangis,"
Ucap Naira sambil mengusap air
mata Albi.
Albi pun mengangguk, setelah itu Albi pun mengantar Naira ke parkiran.
Naira pun masuk ke dalam mobil
dan melambaikan tangan pada Albi
dan mengucap salam.
"Assalamualaikum."
Albi juga melambaikan tangannya
dan menjawab salam.
"Wa'alaikumsalam."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Miu miu
Cerita seru banget, gak bisa dijelasin!
2023-12-31
2