Episode 3

Naira pun pulang, sebenarnya di

awal-awal perjalanan masih terlihat

baik-baik saja.

Tapi saat di pertengahan perjalanan mobil Naira mogok otomatis

Naira pun panik.

"Astaghfirullah, kok mobilku

tiba-tiba berhenti sih."

Naira coba keluar untuk mengecek

mesin mobilnya.

"Aduh gimana nih, mana aku gak

ngerti soal mesin beginian."

Naira melihat di sekelilingnya dan

mulai benar-benar panik, karna

mobilnya ternyata berhenti di

tempat yang sangat sepi.

Naira pun berusaha mengotak-ngatik mesinya dengan

harapan mobilnya bisa berjalan lagi,

namun usaha nya gagal karna Naira

tidak mengerti soal mesin.

"ya Alloh gimana ini, aku mau minta

bantuan sama siapa coba, di sini

sepi banget gak ada siapa-siapa."

Naira pun mulai kebingungan karna

tidak ada seorangpun yang lewat disana.

"Apa aku harus jalan kaki buat cari

bantuan, tapi kalu ternyata di daerah

sini gak ada penduduknya gimana,

Astaghfirullah hal'adzim Ya Alloh ...

bantu hamba ya Alloh."

Tiba-tiba dari kejauhan datang

seorang pria memakai baju serba

hitam, sambil mengendarai motor

Ninja hitam juga.

Tapi bukan nyah senang Naira

malah ketakutan, karna melihat pria

Itu berpenampilan serba hitam.

”Hah siap dia jangan-jangan dia?”

ucap Naira dalam hati sambil panik,

Naira pun lari masuk kedalam mobil.

"Ya Alloh, kenapa aku malah takut

apakah dia penjahat?"

Naira pun mencoba menyalakan mobilnya.

"Aduh mobil ayo dong nyala, aku

takut."

Pria itu tiba-tiba berhenti dan turun

dari motor nya .

"Ya Alloh dia berhenti, Ya Alloh

tolong lindungi hamba mu ini Ya

Alloh."

Dia menghampiri mobil Naira, dan

mengetuk jendela mobilnya.

Pria itu mengisyaratkan untuk tidak

usah takut dan dia sepertinya ingin bicara.

Naira pun mencoba tenang, dan ber husnudzom,dan akhirnya Naira pun membuka jendela mobilnya dengan perlahan.

"Maaf Teh, kaya nya mobil teteh

mogok yah?"

"emm i-iya nih, aku udah setengah

jam disini nungguin bantuan."

"Ya Alloh ... ya udah boleh saya bantu, siapa tau saya bisa."

"Oh iya boleh, boleh banget."

Naira pun dengan berhati-hati keluar

dari mobilnya berharap ,dia memang

benar-benar mau membantunya.

Pria itu pun mencoba mengecek

mesin mobil Naira,setelah lama pria itu mengotak ngatik mobil Naira,

Naira pun sadar pria itu memang orang baik.

”Sepertinya aku harus minta maaf

sama pria itu, soalnya aku udah

su'udzon sama dia, ternyata dia

orang baik.”

"Kang."

"Iya Teh," jawab pria itu sambil fokus memeriksa mesin mobil.

"Saya ... mau minta maaf."

"Hah, gimana Teh?" ucap pria itu

sambil membuka helm nya.

betapa terkejutnya Naira karna pria

itu ternyata sangat tampan.

”Masya Allah ... tampan sekali pria ini ,Astaghfirullah Naira,kamu ini gak boleh gitu,"gumam Naira dalam hati.

"Teh ... Teh,"tanya pria itu keheranan karna Naira malah diam saja.

"Astaghfirullah,i-iyah gimana

gimana."

"Iya Teteh nya tadi bilang apa,

Maaf tadi gak kedengeran soalnya."

"Oh iya,itu ... anu, saya mau minta maaf."

Pria itu pun kebingungan dengan ucapan Naira.

"Minta maaf, untuk apa yah?"

"Yah ... soalnya tadi aku udah

su'udzon sama kamu, aku tadi

ngira ... kalu kamu orang jahat."

"Oh yah haha, kok bisa sih tetehnya ngira saya orang jahat, apa karna penampilan saya?"

Naira pun menjawab dengan rasa

malu .

"I-iya,sekali lagi saya minta maaf

yah."

"Iyaa gak papa kok, santai aja,

yaudah kalu gitu saya lanjutin

perbaiki ini dulu yah,"ucap pria itu

sambil melihat lagi ke arah mesin mobil.

"Iyaa kang, oh yah sini helm nyah biar saya pegangin."

"Eh iya, terima kasih yah,"ungkap pria itu sambil memberikan helm nya.

"I-iya sama-sama,"jawab Naira

dengan sedikit gerogi.

Setelah beberapa menit, pria itu pun

menyuruh Naira untuk menyalakan mobilnya.

"Teh, coba nyalain mobilnya."

Naira pun mengangguk dan dia pun

beranjak kedalam mobil untuk menyalakan mobilnya.

"Alhamdulillah ... sudah nyala Kang."

Teriak Naira dalam mobil dengan

gembira,tapi tiba - tiba mobilnya malah mati lagi.

"Loh, kok mati lagi mesin ya yah."

"Oh ya, boleh saya lihat kedalam

sebentar?"

"Iya iya silahkan."

Pria itu pun mencoba melihat

ke dalam dan Naira turun dari mobil .

" Eemm ini mah bensin nya habis

Teh."

"Hah,masa sih, Coba saya lihat,

Aduh bener lagi, gimana dong ya."

"Gak papa biar saya beliin bensin

dulu, kebetulan tadi saya lihat di

pertigaan depan sana, ada yang

jualan bensin."

"Aduh gimana dong, saya jadi

ngeropotin kamu."

"Enggak kok, kalau gitu aku beli dulu

sebentar yah."

Naira pun mengangguk.

"Pria itu ternyata sangat baik, aku

udah salah menilainya tadi."

10 menit kemudian pria itu pun

datang lagi sambil membawa

beberapa botol bensin, namun

sepertinya pria itu kesulitan turun

dari motor, karna tangan yang

sebelahnya membawa keresek yang

berisi beberapa botol bensin.

Naira mencoba membantu pria itu

dengan mengambilkan botol bensin

itu .

"Sini Kang biar saya yang bawa."

pinta Naira sambil membawa keresek itu,pria itu pun mengangguk dan memberikannya.

Setelah turun dari mobil, pria itu meminta botol bensinnya lagi.

"Sini Teh, biar saya isiin bensinnya."

diapun mengisikan bensin itu ke

mobil Naira.

"Coba Teh di cek lagi, siapa tau udah bener-bener nyala."

Naira pun masuk untuk menyalakan

mobilnya.

"Alhamdulillah, udah nyala Kang."

teriak Naira dalam mobil.

"Alhamdulillah,"ucap pria itu dengan

tersenyum lega.

"Pasti pria itu haus aku bawakan air

minum deh buat dia."

Naira pun turun dari mobil dan membawakan air minum botol untuk pria itu dan menyodorkan nya.

"Ini Kang di minum dulu, pasti akang

haus."

Pria itu pun mengambil air

pemberian Naira.

"Ah iya, terima kasih."

Pria itu pun meminum nya.

"Alhamdulillah,"ucap nya setelah

minum.

Sekali lagi Naira berterima kasih

pada pria itu.

"Makasih banyak yah, udah mau

bantuin saya, kamu pasti capek

banget, apa lagi tadi harus

bolak-balik."

"Sama-sama, gak papa kok,kita kan sebagai manusia harus saling

menolong , lagian saya juga seneng

bisa sedikit membantu kamu."

Ucapan pria itu pun membuat Naira

kagum .

"Oh yah, ngomong-ngomong nama

kamu siapa? kita dari tadi ngobrol

gak tau nama masing-masing,"

Tanya pria itu pada Naira.

"Oh iya."

Naira pun mengepalkan tangan yah

di dada sebagai tanda salam.

"Perkenalkan nama saya Naira."

Pria itu sempat terdiam sejenak.

”wanita langka, jarang sekali ada

wanita yang benar-benar menjaga

dirinya dengan tidak ingin bersentuhan dengan pria lain,”ucap pria itu dalam hati.

"Hemmm ... Naira, nama yang bagus, memiliki arti bersinar."

Naira tertunduk malu, lalu dia pun

menanyakan nama pria itu.

"Kalau kamu, namanya siapa?"

"Nama saya _."

Sebelum dia memberi tahukan

namanya tiba-tiba ponselnya

berbunyi.

Tidak lama kemudian setelah

menelepon dia langsung

berpamitan, karna buru-buru

pria itu pun lupa memberi tahukan

namanya pada Naira.

"Aduh Maaf yah, saya harus

buru-buru pulang, soal nya ada

keperluan yang mendadak."

"Oh iya gak papa, aduh aku hampir

lupa, tadi uang buat bensin yah

belum aku bayar."

"Gak usah gak papa, oh yah nanti

kamu jangan lupa sampai di jalan

raya isi lagi bensin nya yah,soal nya

tadi bensinya belum di isi penuh."

"Oh iya siap,terima kasih banyak

yah."

"Iya sama-sama."

Pria itu pun menaiki motornya dan

pergi sambil memberi salam.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Terpopuler

Comments

Yukishiro Enishi

Yukishiro Enishi

Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.

2024-01-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!