Naira pun pulang, sebenarnya di
awal-awal perjalanan masih terlihat
baik-baik saja.
Tapi saat di pertengahan perjalanan mobil Naira mogok otomatis
Naira pun panik.
"Astaghfirullah, kok mobilku
tiba-tiba berhenti sih."
Naira coba keluar untuk mengecek
mesin mobilnya.
"Aduh gimana nih, mana aku gak
ngerti soal mesin beginian."
Naira melihat di sekelilingnya dan
mulai benar-benar panik, karna
mobilnya ternyata berhenti di
tempat yang sangat sepi.
Naira pun berusaha mengotak-ngatik mesinya dengan
harapan mobilnya bisa berjalan lagi,
namun usaha nya gagal karna Naira
tidak mengerti soal mesin.
"ya Alloh gimana ini, aku mau minta
bantuan sama siapa coba, di sini
sepi banget gak ada siapa-siapa."
Naira pun mulai kebingungan karna
tidak ada seorangpun yang lewat disana.
"Apa aku harus jalan kaki buat cari
bantuan, tapi kalu ternyata di daerah
sini gak ada penduduknya gimana,
Astaghfirullah hal'adzim Ya Alloh ...
bantu hamba ya Alloh."
Tiba-tiba dari kejauhan datang
seorang pria memakai baju serba
hitam, sambil mengendarai motor
Ninja hitam juga.
Tapi bukan nyah senang Naira
malah ketakutan, karna melihat pria
Itu berpenampilan serba hitam.
”Hah siap dia jangan-jangan dia?”
ucap Naira dalam hati sambil panik,
Naira pun lari masuk kedalam mobil.
"Ya Alloh, kenapa aku malah takut
apakah dia penjahat?"
Naira pun mencoba menyalakan mobilnya.
"Aduh mobil ayo dong nyala, aku
takut."
Pria itu tiba-tiba berhenti dan turun
dari motor nya .
"Ya Alloh dia berhenti, Ya Alloh
tolong lindungi hamba mu ini Ya
Alloh."
Dia menghampiri mobil Naira, dan
mengetuk jendela mobilnya.
Pria itu mengisyaratkan untuk tidak
usah takut dan dia sepertinya ingin bicara.
Naira pun mencoba tenang, dan ber husnudzom,dan akhirnya Naira pun membuka jendela mobilnya dengan perlahan.
"Maaf Teh, kaya nya mobil teteh
mogok yah?"
"emm i-iya nih, aku udah setengah
jam disini nungguin bantuan."
"Ya Alloh ... ya udah boleh saya bantu, siapa tau saya bisa."
"Oh iya boleh, boleh banget."
Naira pun dengan berhati-hati keluar
dari mobilnya berharap ,dia memang
benar-benar mau membantunya.
Pria itu pun mencoba mengecek
mesin mobil Naira,setelah lama pria itu mengotak ngatik mobil Naira,
Naira pun sadar pria itu memang orang baik.
”Sepertinya aku harus minta maaf
sama pria itu, soalnya aku udah
su'udzon sama dia, ternyata dia
orang baik.”
"Kang."
"Iya Teh," jawab pria itu sambil fokus memeriksa mesin mobil.
"Saya ... mau minta maaf."
"Hah, gimana Teh?" ucap pria itu
sambil membuka helm nya.
betapa terkejutnya Naira karna pria
itu ternyata sangat tampan.
”Masya Allah ... tampan sekali pria ini ,Astaghfirullah Naira,kamu ini gak boleh gitu,"gumam Naira dalam hati.
"Teh ... Teh,"tanya pria itu keheranan karna Naira malah diam saja.
"Astaghfirullah,i-iyah gimana
gimana."
"Iya Teteh nya tadi bilang apa,
Maaf tadi gak kedengeran soalnya."
"Oh iya,itu ... anu, saya mau minta maaf."
Pria itu pun kebingungan dengan ucapan Naira.
"Minta maaf, untuk apa yah?"
"Yah ... soalnya tadi aku udah
su'udzon sama kamu, aku tadi
ngira ... kalu kamu orang jahat."
"Oh yah haha, kok bisa sih tetehnya ngira saya orang jahat, apa karna penampilan saya?"
Naira pun menjawab dengan rasa
malu .
"I-iya,sekali lagi saya minta maaf
yah."
"Iyaa gak papa kok, santai aja,
yaudah kalu gitu saya lanjutin
perbaiki ini dulu yah,"ucap pria itu
sambil melihat lagi ke arah mesin mobil.
"Iyaa kang, oh yah sini helm nyah biar saya pegangin."
"Eh iya, terima kasih yah,"ungkap pria itu sambil memberikan helm nya.
"I-iya sama-sama,"jawab Naira
dengan sedikit gerogi.
Setelah beberapa menit, pria itu pun
menyuruh Naira untuk menyalakan mobilnya.
"Teh, coba nyalain mobilnya."
Naira pun mengangguk dan dia pun
beranjak kedalam mobil untuk menyalakan mobilnya.
"Alhamdulillah ... sudah nyala Kang."
Teriak Naira dalam mobil dengan
gembira,tapi tiba - tiba mobilnya malah mati lagi.
"Loh, kok mati lagi mesin ya yah."
"Oh ya, boleh saya lihat kedalam
sebentar?"
"Iya iya silahkan."
Pria itu pun mencoba melihat
ke dalam dan Naira turun dari mobil .
" Eemm ini mah bensin nya habis
Teh."
"Hah,masa sih, Coba saya lihat,
Aduh bener lagi, gimana dong ya."
"Gak papa biar saya beliin bensin
dulu, kebetulan tadi saya lihat di
pertigaan depan sana, ada yang
jualan bensin."
"Aduh gimana dong, saya jadi
ngeropotin kamu."
"Enggak kok, kalau gitu aku beli dulu
sebentar yah."
Naira pun mengangguk.
"Pria itu ternyata sangat baik, aku
udah salah menilainya tadi."
10 menit kemudian pria itu pun
datang lagi sambil membawa
beberapa botol bensin, namun
sepertinya pria itu kesulitan turun
dari motor, karna tangan yang
sebelahnya membawa keresek yang
berisi beberapa botol bensin.
Naira mencoba membantu pria itu
dengan mengambilkan botol bensin
itu .
"Sini Kang biar saya yang bawa."
pinta Naira sambil membawa keresek itu,pria itu pun mengangguk dan memberikannya.
Setelah turun dari mobil, pria itu meminta botol bensinnya lagi.
"Sini Teh, biar saya isiin bensinnya."
diapun mengisikan bensin itu ke
mobil Naira.
"Coba Teh di cek lagi, siapa tau udah bener-bener nyala."
Naira pun masuk untuk menyalakan
mobilnya.
"Alhamdulillah, udah nyala Kang."
teriak Naira dalam mobil.
"Alhamdulillah,"ucap pria itu dengan
tersenyum lega.
"Pasti pria itu haus aku bawakan air
minum deh buat dia."
Naira pun turun dari mobil dan membawakan air minum botol untuk pria itu dan menyodorkan nya.
"Ini Kang di minum dulu, pasti akang
haus."
Pria itu pun mengambil air
pemberian Naira.
"Ah iya, terima kasih."
Pria itu pun meminum nya.
"Alhamdulillah,"ucap nya setelah
minum.
Sekali lagi Naira berterima kasih
pada pria itu.
"Makasih banyak yah, udah mau
bantuin saya, kamu pasti capek
banget, apa lagi tadi harus
bolak-balik."
"Sama-sama, gak papa kok,kita kan sebagai manusia harus saling
menolong , lagian saya juga seneng
bisa sedikit membantu kamu."
Ucapan pria itu pun membuat Naira
kagum .
"Oh yah, ngomong-ngomong nama
kamu siapa? kita dari tadi ngobrol
gak tau nama masing-masing,"
Tanya pria itu pada Naira.
"Oh iya."
Naira pun mengepalkan tangan yah
di dada sebagai tanda salam.
"Perkenalkan nama saya Naira."
Pria itu sempat terdiam sejenak.
”wanita langka, jarang sekali ada
wanita yang benar-benar menjaga
dirinya dengan tidak ingin bersentuhan dengan pria lain,”ucap pria itu dalam hati.
"Hemmm ... Naira, nama yang bagus, memiliki arti bersinar."
Naira tertunduk malu, lalu dia pun
menanyakan nama pria itu.
"Kalau kamu, namanya siapa?"
"Nama saya _."
Sebelum dia memberi tahukan
namanya tiba-tiba ponselnya
berbunyi.
Tidak lama kemudian setelah
menelepon dia langsung
berpamitan, karna buru-buru
pria itu pun lupa memberi tahukan
namanya pada Naira.
"Aduh Maaf yah, saya harus
buru-buru pulang, soal nya ada
keperluan yang mendadak."
"Oh iya gak papa, aduh aku hampir
lupa, tadi uang buat bensin yah
belum aku bayar."
"Gak usah gak papa, oh yah nanti
kamu jangan lupa sampai di jalan
raya isi lagi bensin nya yah,soal nya
tadi bensinya belum di isi penuh."
"Oh iya siap,terima kasih banyak
yah."
"Iya sama-sama."
Pria itu pun menaiki motornya dan
pergi sambil memberi salam.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Yukishiro Enishi
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
2024-01-01
2