Keesokan paginya Sita mendekati ibunya yang sedang menyapu di halaman rumah dan berbisik.. " Bu gimana, apakah Ibu sudah bilang ayah?
"Iya sudah beres. Kata ayahmu nanti akhir minggu ini silahkan datang Adi dengan keluarganya" kata ibunya.
"Sep, terima kasih ibu memang yang terbaik Mmuah" sita mengecup pipi ibunya.
"Sita pergi dulu ya Bu, Assalamualaikum.." "Waalaikumsalam" jawab ibunya.
Pak Heru hanya melihat kepergian anaknya dari dalam rumah.
Sita Merupakan Putri tertua dari pasangan Heru Wibisono dan Ibu Lani Maharani. Sita gadis yang beranjak dewasa usianya sudah cukup matang untuk menuju ke jenjang pernikahan, ya 27 tahun usia Sita saat ini.
Dari pernikahan Pak Heru Wibisono dan Ibu Lani Maharani melahirkan 5 orang putra dan Putri. Kelimanya cukup pandai di bangku sekolah kerap mendapat prestasi juara kelas begitu juga dengan prestasi di luar akademik.
Mereka kerap memenangkan perlombaan yang diadakan baik tingkat kota bahkan sampai tingkat nasional.
Sita memang berbeda dengan saudaranya yang lain Gadis ini menjadi kesayangan Ibunya sejak kecil. Apapun yang dimau akan diusahakan atau bahkan dibela-bela oleh sang ibu.
Tibalah Sita di kantornya memulai kembali aktifitasnya sehari-hari sebagai salah satu staff HRD di salah satu perusahaan asing di negara ini.
Sita dua tahun belakangan ini menjalin hubungan dengan seorang kolega bisnisnya yang bernama Adi Gunawan.
Meski mereka sama-sama dewasa mereka menjalin hubungan pacaran yang cukup sehat sesekali bertemu pada jam makan siang ataupun pada waktu weekend.
Adi Gunawan sendiri bekerja sebagai seorang Engineer di salah satu perusahaan asing dan bekerja di lokasi site dari perusahaan tersebut dengan sistem kerja 2:1 yakni dua minggu on duty dan 1 minggu off duty.
Karena frekuensi dan kesibukan pekerjaan mereka masing-masing mereka hanya sesekali bertemu pada jam makan siang ataupun pada waktu weekend.
Adi karena bekerja di perusahaan yang notabene para pekerja keras yakni Engineer maka memiliki watak yang cukup tangguh keras dan juga apa adanya.
Telephone seluler Sita berdering, melihat nama yang tercantum di telepon membuat Sita semangat untuk mengangkatnya.
"Assalamualaikum sayang" sapa sita.
"Waalaikumsalam sayang" jawab dari sana.
"Gimana yank sudah bilang sama ibu dan ayah kah rencana kakak akan melamar kamu?" tanya Adi.
"Alhamdulillah sudah kak, kata ayah kakak beserta keluarga bisa datang akhir Minggu ini" jawab Sita.
"Alhamdulillah, Baiklah kalau begitu nanti kalau sampaikan ke keluarga".
"Iya kak Hmmm.. Nanti kita sambung lagi ya kak. Ini mau ada meeting dulu" pamit Sita.
"Baik sayang, selamat bekerja love you!".
"love you too sayang.."
"Ya Allah .. Lancarkanlah langkahku dan Kak Adi untuk membina rumah tangga.. Amin..!".
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Singkat waktu tibalah hari yang dinantikan oleh pasangan Sita dan Adi yang dimana pada hari ini mereka bersepakat untuk mengenalkan kedua keluarga sekaligus melakukan lamaran.
Sita yang sibuk dilamarnya untuk merias diri ya sedangkan ibunya sibuk di dapur dengan adik-adiknya mempersiapkan sungguhan untuk acara lamaran sang putri sulung di keluarga.
"Duh berdebar banget nih hati.." kata Sita dalam benaknya.
Setelah melihat sekali lagi penampilannya di depan cermin. Akhirnya Sita memberanikan diri untuk keluar kamar.
" Bu sudah siap ya?" tanya Sita.
"Sudah. Gimana jadi datang keluarga Adi?"
"iy Bu mereka sudah dijalan sebentar lagi sampai" jawab Sita.
" Ya wes kamu tunggu didalam saja. Nanti ibu mau ke depan temani ayahmu dulu, sebentar lagi om dan tantemu juga datang mereka yang akan menemani ibu dan ayahmu untuk menyambut mereka".
"Baik Bu... Ekh Linda dan Hairani nanti kamu yang bantu buat sajikan makanannya" suruh Sita kepada adik-adiknya.
"iya kak, beres.."
"Assalamualaikum.. " salam dari om dan tante yang baru saja datang.
"waalaikumsalam " jawab ibu "Masuk dek ".
"Mbak benar hari ini Sita mau lamaran sama calonnya" tanya salah satu tante Sita.
"Alhamdulillah, Insha Allah jika tidak ada halangan keluarga Adi akan datang bersilaturahmi malam ini, mereka sudah dijalan" kata ibu menjelaskan
"Alhamdulillah keponakan gadisku ada yang lamar" kata tantenya lagi.
"Alhamdulillah.." kata mereka semua.
Pak Heru hanya duduk terdiam saja mendengar obrolan ringan istrinya dengan adik dan iparnya.
Tidak lama kemudian terdengar suara mobil yang berhenti di depan rumah. Tampak terlihat dari dalam Adi dan Keluarganya datang.
"Assalamualaikum..." kata mereka
"Waalaikum salam.. " jawab.
Setelah mempersilahkan keluarga Adi untuk masuk.Tak lama keluar Linda membawa beberapa sajian untuk tamu kakaknya.
"Silahkan Nak Adi, Pak, Bu.. Dicicip sajian kami" kata ibu.
"Iya Bu.."
"Assalamu'alaikum. Bismillah hirohmanirohim
Puji Syukur kita Haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan nikmat kepada kita semua.
Sehingga pada malam ini kita bisa bertemu, berkumpul dam bersilahturahmi dal keadaan sehat wal Afiat" Ayah membuka pembicaraan.
"Selamat datang kepada Nak Adi dan keluarga. Hmmm.. Begini dari kabar yang kami terima dari anak kami Sita bahwa kedatangan nak Adi beserta keluarga bermaksud untuk membicarakan hal mengenai hubungan kalian."
"Alhamdulillah, Bapak dan Ibu serta segenap keluarga yang kami hormati. Terima kasih kami ucapkan telah berkenan menerima kami sekeluarga dengan baik." jawab Bapak Adi
"Izinkanlah saya untuk menyampaikan tutur kata untuk secara resmi menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami ini untuk bisa bersilahturahmi dan saling mengenal kedua keluarga serta kami juga ingin menyampaikan maksud dari anak kami yang sudah cukup lama mengenal putri Bapak dan Ibu. Maka dari itu, izinkan kami mewakili Adi untuk menyampaikan niat baik yang tulus untuk melamar putri Bapak dan Ibu sebagai wujud keseriusan kami."
"Bapak cukup menyambut dengan baik niat baik nak Adi dan sekeluarga karena cukup tahu bahwa kalian sudah dekat cukup lama.. Tak baik berlama-lama berpacaran.."
"Alhamdulillah, terima kasih Bapak dan Ibu" kata Adi.
"Selanjutnya kami mau membicarakan perihal proses hantaran jujuran dan mas kawinnya dan juga tanggal yang direncanakan" Ibu Adi berkata
"untuk hantaran dulu Bu, bagaimana prosesnya?" tanya ibu Adi lagi
"Okh begini bu untuk hantaran karena kami adalah orang yang berasal dari suku b***** maka biasanya hantarannya berupa barang-barang pribadi yang akan digunakan Sita seperti pakaian, alat make up, tas sepatu lalu barang perabotan kamar dan juga buah-buahan dan kue-kue" jelas Bu Lani.
"okh begitu ya Bu " Ibu Adi terlihat shock karena perbedaan budaya dan banyaknya yang harus dipersiapkan oleh mereka.
Menatap ke wajah anaknya Adi dan Adi hanya menganggukkan kepala tanda menyetujui permintaan calon istrinya.
"Begini bu apakah itu sudah semua hantaran jujuran yang dimaksud..?" tanya Ibunya Adi.
"okh bukan Bu itu baru hantarannya.. Hantaran atau yang sering disebut juga sebagai seserahan, merupakan hadiah di luar mahar (mas kawin) yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak kami perempuan. Sepertinya yang sudah saya jabarkan tadi Bu.." jelas Bu Lani
" Kalau jujuran lain lagi Bu.." tambahnya.
"Kalau jujuran Bu?" tanya Ibu Adi yang wajahnya sudah nampak tidak enak.
"Kalau jujuran itu berkenan dengan uang dimana pihak laki-laki yang akan membiayai keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk pernikahan ini baik dari akad, mas kawin dan juga biaya pengeluaran untuk pesta" ibu Lani berusaha sabar menjelaskan.
"Hah.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Agatha cute🤍
jujuran itu jujur ya...
2024-02-23
1
Azizah SULAEMAN
Aku msmpir lagi kak..
2024-02-02
0