bab 5

Zilla masih setia menunggu zidan. Walaupun belum ada tanda - tanda zidan akan sadar.

Semoga saja zidan bisa melewati masa kritisnya. Zilla dan ibu mertuanya selalu ada di samping zidan. Zilla pun berniat ingin menemui dokter yang menangani Zidan.

"Bu zilla mau keruangan dokter dulu zilla titip mas zidan sama ibu dulu. Iya nak, ibu akan disini menemani zidan".

Zilla pun berjalan menelusuri lorong - lorong rumah sakit untuk mencari dokter doni. Saat ini dokter doni yang merawat zidan.

Zilla ingin tahu perkembangan zidan. Sesampai di ruangannya Zilla pun mengetuk pintu.

"Tok.....tok...tok..."

"Masuklah !"

"CEK LEK ! "Maaf dok kalau saya menganggu dokter. Ada apa bu zilla mencari saya".

    "Maaf dokter doni, saya ingin tahu perkembangan suami saya".

"Jadi selama ini anda tidak mengetahui tentang penyakit suami anda. Tidak dok, suami saya menutupinya dari saya".

" Zidan zidan kau ini benar - benar keterlaluan sekali sih. Tega sekali kamu menyakiti hati istrimu dengan menutupi semuanya tentang keadaanmu, bathin dokter doni".

  Saat tahu bahwa zidan menutupi semuanya dari zilla dokter doni pun terdiam.

"Dokter kenapa dokter diam", ucap zilla.

"Eeehhh.... maaf bu zilla, tadi saya sedikit melamun".

"Jadi bagaimana perkembangan suami saya dokter doni?"

   "Mmmm... Begini bu zilla, untuk saat ini zidan harus bisa melewati masa kritisnya. Kita tidak bisa melakukan apa pun tunggu pasien sadar dulu".

"Jadi begitu ya dokter, baik lah terimakasih kalau begitu saya permisi dulu".

"Oh ya silahkan bu zillla".

Zilla pun keluar dengan perasaan takut. Ia pun kembali menuju ruangan suaminya. Tidak bisa melakukan apa pun saat ini selain berdoa untuk keselamatan mas zidan.

Dengan langkah yang lemas zilla kembali keruangan zidan. Saat hendak membuka zilla melihat zidan sudah sadar.

"Mas kamu sudah sadar berarti kamu sudah melewati masa kritismu".

Ibu marwa pun turut senang melihat menantunya itu.

 Zidan hanya terdiam namun ibu marwa yang menjawab pertanyaan dari zilla menantunya.

"Iya nak, saat ini zidan sudah sadar iya bu zilla benar - benar sangat senang". "Terimakasih ya allah", ucap zilla dalam hatinya.

Walaupun saat ini zidan masih kecewa dengan keadaannya untuk menutupi semuanya zidan kembali mengeluarkan sikap dinginnya.

Ibu marwa pun menasehati zidan.

" nak kamu tidak boleh seperti itu pada istrimu. Dia sangat mencintaimu nak, sedetik pun dia tidak pernah meninggalkanmu. Apakah begini balasan ketulusan hatinya darimu".

"Sudahlah bu biarkan saja saat ini mungkin dengan sikap begitu bisa membuat mas zidan nyaman zilla nggak apa - apa kok bu, saat ini buat zilla melihat mas zidan sudah melewati masa kritisnya zilla sudah sangat senang sekali bu".

"Ya allah nak, hatimu benar - benar sangat baik sekali. Seandainya zidan tidak ada niat untuk sembuh ibu akan mencarikan jodoh yang sesuai dengan kelembutan yang kau punya saat ini nak".

"Zidan apakah kau mau meninggalkannya untuk laki - laki lain?".

Mendengar ucapan sang ibu hati zidan sudah sangat sakit. Yang sesungguhnya saat ini zidan menginginkan zilla. Tapi karena sudah seperti ini zidan hanya bisa berdoa semoga setelah ini zidan benar - benar ingin membahagiakan istrinya.

Waktu telah menunjukkan pukul satu siang. Saat ini zilla belum shalat zuhur. Sedangkan ibu marwa ingin keluar untuk membeli makan.

"Zilla ibu sebentar ya, mau mencari makan keluar ya. Ibu perhatikan dari tadi kamu belum makan. Iya bu, ibu hati - hati ya".

Ibu marwa pun pergi saat ini hanya ada zilla dan zidan. Baru saja hendak memulai pembicaraan diantaranya . Tiba - tiba dokter doni pun masuk untuk melihat kondisi zidan.

CEKLEK ! Pintu terbuka, dokter doni melihat zilla dan zidan.

"maaf, kalau kedatangan saya menganggumu zidan. Saya harus memeriksa keadaanmu saat ini ternyata kamu sudah sadar".

"Sama sekali tidak menganggu kok dokter, bagaimana keadaanmu saat ini. Saya merasa sudah agak sedikit baikan dokter".

"Baiklah zidan karena penyakitmu sudah stadium lanjut untuk saat ini kamu hanya bisa melakukan pengobatan dengan terapi".

"Tapi kalau kamu ingin lebih baik lagi saya hanya memberi saran untuk melanjutkan pengobatanmu di luar negeri".

"Baiklah dokter saya akan pikirkan lagi kalau begitu saya permisi dulu, iya dok terimakasih".

Setelah dokter keluar kini zilla yang berhadapan dengan zidan.

Zilla meraih tangan zidan dan mencium punggung tangannya. Melihat perlakuan zilla membuat zidan semakin menyakiti hatinya sendiri.

"Mas, maafkan zilla ya, zilla janji zilla akan menemani mas zidan sampai sembuh".

" apa pun yang terjadi nanti zilla tidak akan meninggalkan mas zidan".

Zidan mengalihkan pembicaraan dengan sikap dinginnya.

"Zilla, bukankah kamu tadi mau shalat. Shalat lah dulu". Iya mas zilla shalat dulu ya".

Zilla pun berlalu. Zilla memasuki kamar mandi untuk berwudhu. Setelah selesai zilla pun keluar.

Iya menyegerakan shalat zuhur. Zidan memperhatikan istrinya hanya dari brangkar tempat tidurnya.

Rasanya sangat sulit kalau zilla benar- benar pergi darinya. Hati zidan sangat sakit disaat ibunya akan mencarikan pendamping untuk zilla.

Tiba - tiba ponsel zilla berbunyi. Ia pun meraihnya dari tas kecil. Zidan memperhatikan zilla ada sedikit rasa cemburu yang datang mengusik hatinya.

"Zilla, posel kamu tu berbunyi", ucap zidan dengan ketus. Iya mas ini dari ibu zilla. Tadinya zilla mau izin sama zidan mau mengantar ibu tapi nggak jadi".

"Kamu kalau mau pergi ya pergi saja aku nggak melarang kamu".

"Udah angkat tu teleponnya ganggu istirahat ku aja".

Zilla pun mengangkat telepon dari sang ibu.

...📱Assalamualaikum bu, maafin zilla ya 📱bu zilla gak bisa ngantarin ibu kebandara zilla lagi di rumah sakit bu emang siapa yang lagi sakit zilla kemaren ibu lihat kamu baik- baik saja bukan zilla yang sakit bu tapi mas zidan yang sakit. Mas zidan bu.......

Panggilan pun terputus saat zidan memberi kode pada zilla kalau zidan melarang zilla untuk memberi tahu keluarganya saat ini.

"Kenapa mas, mas melarang zilla memberi tahu ibu mas, tidak untuk saat ini zilla".

"Maafkan mas zilla", tidak ada yang patut di maafkan mas. Zilla sudah memaafkan mas sebelum mas yang memintanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!