Jumat pagi
Hari ini Zahra dan rombongan sudah berada di airport yang ada di kota mereka, Awalnya Zahra berat hati pergi ke jakarta meninggalkan putri kesayangan bersama kedua orang tuanya, Kebetulan Riri libur sekolah jadi tidak ada alasan untuk Zahra tidak ikut pergi bersama rekan kerjanya menghadiri acara ulang tahu perusahaan mereka.
" Bey-bey... Mami much... " Ucap baby cantik melambaikan tangan nya saat melihat sang ibu yang berjalan menuju ruang check in counter.
" Zahra itu putri mu? " Tanya seorang wanita yang mendekati Zahra
" Iya mbak Mala cantikkan, pastilah maminya aja cantik apa lagi anak nya " Ucap Nita menjawab wanita itu dengan semangat sembari menyindir nya.
" Iya Nita aku aja gemes banget ingin ku gigit rasanya itu bakpao " Ucap Dea menyela ucapan Nita, sedangkan zahra tersenyum saja melihat tingkah laku kedua temannya
" Iya cantik, tapi sayang tidak mendapatkan kasih sayang ayah " Ucap Mala langsung berkata kasar
" Apa maksud mu? " Ucap Zahra dengan kesal sembari mencengkram tangan Mala dengan sangat kuat yang saat itu sedang memegang ponsel bahkan membuat ponsel nya terjatuh
" Jaga ucapan mu, aku tidak akan tinggal diam bila kamu menjelekkan putri ku " Ucap Zahra dengan suara pelan namun tatapan mata nya seperti ingin membunuh
" Aduh... sakit, Zahra ingat posisi saya lebih tinggi dari kamu saya akan membuat kamu benar - benar keluar dari perusahaan " Ucap Mala menggertak Zahra
" Aku tidak takut sedikit pun, jaga ucapan mu sendiri kamu bukan siapa-siapa kamu hanya debu di mata ku " Ucap Zahra sebelum melepas dan menyentak tangan mala membuat Nita, dan Dea cukup kaget melihat reaksi Zahra yang berubah total saat menyangkut putri nya
" Kita di sini sama-sama karyawan, posisi kamu bisa di gantian oleh siapapun " Ucap Zahra sebelum melangkah maju menuju tempat boarding dan di ikuti oleh kedua teman nya
" Mbak Mala tidak apa-apa ?" Tanya seorang wanita yang selama ini menjadi teman malam di kantor
" Tidak apa-apa , Tidak habis fikir aku kenapa Riko mau sama wanita gila itu " Ucap Mala dengan kesal lalu ikut menyusul Zahra yang saat itu sudah selesai boarding
Dua jam sudah berlalu semua rombongan kerja zahra sudah tiba di kamar hotel yang akan di adakannya acara pesta ulang tahun perusahaan tempat dia berkerja. Nita, dan Dea sangat antusias ingin mengajak Zahra pergi jalan-jalan menuju butik, mereka berdua dengan sengaja tidak membawa pakaian yang akan mereka berdua kenakan ke acara pesata itu, mereka berdua kompak ingin membeli pakaian di sana.
" Zahra ayolah kita pergi jalan - jalan, kami tidak membawa pakaian untuk ke acara pesta nanti malam " Ucap nita Dan Dea membujuk zahra agar keluar mencari pakaian untuk mereka berdua kenakan di acara itu
" Jadi koper besar kalian isi apa? " Tanya zahra
" Hanya pakaian tidur, dan sepatu " Ucap Dea
" Lantas kenapa harus sebesar ini koper nya? " Tanya Zahra
" Buat oleh-oleh " Ucap Nita membuat Zahra tepuk jidat tidak percaya prilaku kedua teman nya cukup membuat dia pusing
" Ya sudah ayo kita pergi, Kalian tahu di acara ini kita akan menjadi bintang nya, Tidak dapat penghargaan tidak masalah yang penting menjadi pusat perhatian " Ucap Zahra berdiri dari tempat tidur sembari mengambil topi dia tampak modis dengan mengunakan pakaian biasa saja
" Oke... berangkat " Teriak Nita dan Dea mereka bertiga segera keluar dari dalam kamar hotel
" Zahra kita mampir ke toko parfum ya " Ucap Dea kepada Zahra
" Kenapa mampir ke toko parfum ?" Tanya Nita kepada Dea
" Aku penasaran dengan parfum Zahra tidak pernah hilang dari hidung ku walau dia sudah pergi " Ucap Dea
" Ayo aku antar kalian ke toko nya, jangan kaget dengan harga nya nanti ya " Ucap Zahra
" Ada diskon nya ngak za " Tanya Nita
" Ada, selagi kalian pergi nya sama aku " Ucap Zahra dengan wajah tersenyum melihat tingkah teman nya yang mengila saat mendengar diskon
Saat ingin keluar dari dalam lift langkah kaki tiga wanita cantik itu terhenti saat tiga orang pria ingin masuk kedalam lift yang sama dengan mereka naiki.
" Silahkan " Ucap salah satu pria yang ada di hadapan mereka dan dengan sopan Zahra menjadi
" Terimakasih " Ucap Zahra kepada pria itu sembari menggangukkan kepala membuat salah satu dari mereka bertiga kaget mendengar suar Zahra
Suara hati salah satu pria berwajah dingin.
( ' Dia... ? Kenapa suaranya sama? , Kenapa harum tubuh nya jaga sama?, Kenapa sama? ' Ucap Pria itu dengan wajah kaget, dan dada yang berdebar saat dia menyadari pintu lift sudah tertutup rapat hanya kilasan wajah cantik nya yang terlihat tidak begitu jelas )
Suara Hati Zahra
(' Harum maskulin ini " Ucap Zahra di dalam hati dia kembali menoleh kebelakang namun pintu lift sudah tertutup rapat
'' Kenapa sama? " Ucap Zahra 'Sudahlah tidak mungkin dia sampai kesini, itu juga sudah berlalu dua tahun, Mana mungkin dia mencari ku yang hanya dia anggap sebagai penghangat ranjangnya " Ucap Zahra di dalam hati sebelum berlalu pergi, Dia mencoba menipis pikiran nya yang selama ini dia simpan sendiri, rahasia yang tidak di ketahui siapapun hanya dia sendiri yang menyimpan rahasianya.)
" Selamat datang di toko kami, Ada yang bisa saya bantu ?" tanya pelayan toko dengan tampang tidak begitu ramah melihat kedatangan zahra dan kedua sahabat nya
" Ada yang bisa saya bantu carikan " Ucapnya dengan wajah yang tidak begitu ramah
" Saya mencari gaun, Saya ingin melihat - lihat dulu nanti setelah ada yang saya ingin kan akan memangil mu " Ucap Zahra dengan suara yang sangat santai dan tentu nya gadis ini cukup berkelas saat berbicara tidak bisa di nilai dari pakaian yang sedang dia gunakan
" Ya silahkan " Ucapnya berlalu pergi meninggalkan Zahra dan meminta salah satu teman nya mengantikan perkerjaan dia, dan dia lebih memilih melayani pengunjung yang baru saja masuk dengan menggunakan pakaian yang lebih modis.
" Selamat datang " Ucapnya dan dari kejauhan sepasang mata sedang memperhatikan gerak gerik Zahra dan kedua temannya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments