Besoknya, semua anak Keamanan enggak terkecuali para Punggawa mereka kelihatan tegang banget. Dari pagi mereka sudah menyiapkan aula yang jadi tempat pertemuan mereka. Nicken juga tumben banget sampai lebay menyuruh para Punggawanya jaga di tiap titik buat antisipasi adanya gangguan dari pertemuan mereka.
Menjelang siang, 2 mobil masuk ke parkiran Canopus. Sepertinya mereka enggak bawa pasukan lengkap soalnya hanya ada 4 orang cowok turun dari mobil lalu menuju koridor yang langsung disambut sama Marvel dan Lika yang membawa mereka ke arah aula.
“7 anak di lapangan sudah diskors selama seminggu terhitung dari hari ini. Setelah kejadian pengeroyokan, mereka sudah dapat banyak hukuman.” Jelas Nicken setelah basa-basi yang sebenarnya tidak perlu.
“Kayanya lo enggak perlu melakukan itu, Cken.” Sahut Galih.
“Maksud lo?”
Nuno dan Galih berpaling ke arah David yang hari ini dipaksa keluar rumah sakit oleh Galih buat ikut ke acara pertemuan mereka. Dia pun hanya bisa tertunduk diam. Nuno kembali menatap Nicken.
“Awalnya kita emang enggak terima sama perlakuan anak-anak kalian, tapi setelah tahu penyebabnya, kita lebih marah sama satu orang.”
“No, please, just to the point ok?” (Langsung ke intinya) Marvel kelihatan sudah enggak sabar banget.
“Coba kalian pikir, kita sudah lama enggak ada masalah, tapi kenapa tiba-tiba Canopus menyerang David? Enggak mungkin penyebabnya hal sepele.”
Nicken menatap David yang kelihatan sudah gelisah. “Mereka emang enggak bilang apa maksud mereka menyerang David. Tapi mereka bilang, mereka dengar omongan enggak enak tentang Keamanan Canopus dari lo, Vid. Bisa jelasin ke gue, lo sudah ngomong apa?”
Semua pun akhirnya berpaling ke David yang masih tertunduk diam.
“Mereka mau kita dengar sendiri dari mulut lo. Lo ngomong apa sebenarnya tentang kita?”
Nila pun jadi keliatan mulai tidak sabar. Randy mengusap bahunya buat menenangkan dia.
“Kita harap lo jujur, Vid. Canopus sendiri enggak mau hubungan sama Harapan Bangsa rusak lagi gara-gara ini.”
Seperti biasa, Randylah yang terdengar sangat bijak buat mengimbangi posisi Nicken yang tidak pernah kasih lihat emosinya kalau ada acara kaya sekarang. Tapi kayanya dia melihat muka Nicken kencang yang artinya dia lagi menahan keras buat tidak mengeluarkan emosinya, jadi dia tidak mau lebih memancing emosi ketuanya.
Nicken berpaling ke Nuno dan Galih, berharap dapat jawaban. “Dia ngomong apa, Guys?”
“Lo mau ngomong sendiri atau kita yang bilang ke mereka?” Tanya Brandon ke David yang masih tertunduk.
“What did you say, Vid!!” (Apa yang sudah lo katakan?) Marvel akhirnya bangun dari duduknya dan teriak ke David. Lika langsung menenangkan dia dan berhasil menyuruhnya duduk lagi.
“Maafin gue, Cken.” Sahut David yang kedengaran kaya gumaman.
“Lo ngomong apa, Vid?”
David lagi-lagi terdiam.
Marvel kembali bangun dari duduknya lalu menghampiri David dan mencengkram kerah baju seragamnya.
“Tell her now, what did you say?!” (Jawab dia sekarang, apa yang sudah lo katakan?!)
Galih dengan sigap melepaskan cengkraman Marvel lalu menjauhkannya sambil menenangkannya. “Dia enggak akan mau mengaku walaupun lo mengancam mau bunuh dia.”
“Dia bilang..” Nuno menoleh ke arah David yang sekarang menutup mukanya, lalu ke Nicken cs. “Dia bilang, Keamanan Canopus sudah manja karena sekarang banyak pasukan ceweknya.”
“That’s it?” (Cuma itu?)
Aneh kalau itu jadi alasan anak-anak Nicken nekat mengeroyok seorang Ketua Keamanan.
“Lebih enggak ada apa-apanya karena..” Nuno menghela nafas. “Ketuanya lo, Cken.”
Kali ini Randy, Marvel, Nila dan Lika terkejut lalu menatap Nicken yang sekarang terdiam menatap Randy lalu berpindah ke David yang masih menutupi mukanya.
“Sorry kalau kata-kata itu keluar dari mulut seorang Ketua Keamanan.”
Nicken menghela nafas lalu berdiri dari duduknya dan keluar. Randy pun mengejarnya. Kali ini Lika menghampiri David.
“Bukan berarti cewek enggak bisa jadi Keamanan. Bukan berarti cewek enggak bisa ngapa-ngapain. Mungkin di tempat lain enggak bisa, tapi bukan di Canopus!! Satu penyesalan gue, Vid, kenapa anak-anak itu enggak mukulin lo sampai lo enggak bisa bangun lagi!!”
Marvel langsung merangkul Lika dan memaksanya keluar dengan diikuti oleh Nila.
“Kita kecewa banget sama lo, Vid. Awalnya gue bersikeras mau membela lo, membalas perlakuan mereka. Tapi setelah gue tahu apa yang sebenarnya, gue malah mau banget ikut menonjok lo.” Sahut Brandon.
“Gue benar-benar minta maaf.”
“Maaf lo sudah enggak berguna. Gue enggak tahu gimana nasib lo kalau sampai Deandra tahu hal ini.”
“Lo yang harus tanggung jawab atas apa yang sudah lo mulai.”
Nicken berjalan ke arah lapangan sambil mengepalkan tangannya. Jadi ternyata mereka membela dia karena David sudah komentar seenaknya tentang dia dan anak-anaknya.
Damn! Kenapa dari awal kalian enggak bilang!
Nicken pun sampai di hadapan mereka.
“Lihat gue sekarang.”
7 cowok tadi pun menatap Nicken lalu kearah Randy yang berjalan menyusul Nicken.
“Kenapa dari awal kalian enggak jujur sama gue?”
Salah seorang dari merekapun tersenyum.
“Jawab gue.”
“Karena kita yakin, kalian enggak akan percaya sama apa yang kita omongin. Pasti kalian lebih percaya dia yang Ketua Keamanan daripada kita yang bukan siapa-siapa.”
“Tapi itu penting buat kita. Kita enggak perlu menghukum kalian kaya gini. Dan satu hal, gue bakal lebih percaya kalian daripada orang lain.”
“Yang penting sekarang kalian tahu alasan kita kenapa bisa menyerang dia. Kita paling enggak bisa dengar ada yang menjelekkan Canopus terlebih tentang Keamanan.” Sahut cowok yang badannya agak atletis. Dia ini termasuk dalam tim basket inti Canopus kaya Nico. “Dan buat kita, Keamanan Canopus tetap yang terbaik biarpun ketua dan pasukannya banyak ceweknya.”
“Thank you so much, Guys.”
“Nyantai saja, Cken. Yang penting, kita enggak jadi diskorskan?”
Randy dan Nicken tersenyum.
“Enak saja kalian. Kalian tetap harus dihukum karena kalian sudah enggak mau jujur sama kita.”
Muka mereka pun langsung berubah kecewa dan pasrah.
“Please, Ran, enggak yang parah lagi.”
“Terserah gue lah. Berhubung sikap kalian enggak bisa dimaafin, jadi..” Randy menoleh ke Nicken yang tersenyum dan kembali ke mereka. “Seharian ini kalian harus.. makan di kantin, sepuasnya. Kita yang bayar.”
Semuanya tampak tidak percaya. Tidak mungkin banget mereka memanjakan anak bersalah sampai segitunya. Ini pasti jebakan, pikir mereka.
“Kalian jangan bercandalah.”
“Oh, enggak mau, Ran, kita suruh mengepel parkiran saja gimana?”
“Kalian serius?”
“Gue hitung sampai 3, kalau kalian enggak pergi juga ke kantin, gue ganti hukuman kalian. Satu!!”
7 cowok tadi pun langsung berlari. Beberapa detik kemudian, si Cowok atletis tadi kembali ke hadapan mereka.
“We just wanna say.. thanks.” (Kita cuma mau bilang, makasih)
“Dua!!”
Cowok itu tertawa lalu kembali berlari menyusul yang lainnya. Randy pun tersenyum lalu mengacak rambut Nicken.
“Thanks.”
To be continued.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
ANAA K
gregeeeettt..
mampir yaa thor
2020-12-02
1
Biruuuu
Hadir thor
2020-11-30
1
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-11-30
1