Kabar pengeroyokan David langsung jadi trending topic di sosmed. Entah dari pihak mana kasus itu tersebar luas. Beberapa sekolah tetangga banyak yang menunjukkan simpatinya ke David dan sayangnya nama Canopus yang jadi jelek, biarpun sebenarnya mereka tidak tahu masalah yang sebenarnya apa. Mereka cuma tahu kalau David diserang anak Canopus.
Dan efek ke anak Canopus bisa dibayangkan terlebih anak Keamanannya. Ponsel Nicken enggak berhenti bunyi. Banyak yang minta penjelasan dari sang ketua Keamanannya langsung. Dan untungnya Nicken cukup sakti buat meredam emosi mereka dan membuat mereka menahan sekolah masing-masing buat tidak menyerang anak Canopus.
Salah satu sekolah tetangga, yang enggak jauh dari Canopus, mungkin hanya beberapa belas kilo, tampak 3 orang cowok sedang duduk di sebuah aula besar. Karena kapasitas ruangan yang besar, jadi suara mereka kedengeran menggaung sewaktu mereka ngomong.
Mereka adalah Keamanannya SMU Harapan Bangsa. Dan David adalah ketua Keamanan mereka. Jadi mereka sedang mendiskusikan masalah David yang dikeroyok tidak jauh dari Harapan Bangsa oleh anak Canopus beberapa hari yang lalu. Karena banyaknya orang yang mengeroyok, David harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Fisik masih bisa disembuhkan tapi kata dokter psikisnya yang mungkin agak lama pulih.
“Kita serang saja gimana?” Sahut Brandon. Cowok blasteran ini emang terkenal suka emosian.
“Enggak ada serang-serangan.” Timpal Nuno langsung.
“Tapi No, gue enggak terima David dikeroyok begitu sama mereka.”
“Gue juga enggak terima Bro, tapi kita juga mesti dengar langsung dari pihak Canopus kenapa anak-anaknya bisa mengeroyok David.”
“Nuno benar.” Sahut Galih. “Sudah bertahun-tahun kita sama Canopus enggak pernah ada masalah lagi. Jadi kayanya enggak mungkin mereka masih dendam sama kita. Pasti ini ada hubungan sebab-akibat.”
“Jadi maksud lo, semua ini gara-gara David?”
“Gue enggak bisa memastikan itu, tapi itu mungkin saja.”
“Terus kita gimana? Rencana gue sih mau ketemu sama Nicken.”
“Atur waktu buat itu, No, biar masalahnya cepat kelar.”
Keesokan harinya, Nicken termenung di atap Gudang keramatnya. Dari atas sana, dia bisa melihat ke arah lapangan dan 7 cowok yang masih dia hukum berdiri. Ponselnya masih dia pegang. Beberapa menit yang lalu, Nuno menelpon dan meminta Nicken buat menyambut kedatangan mereka di Canopus besok. Sampai sekarang, dia masih belum tahu alasan mereka mengeroyok David. Mereka tetap bungkam. Makanya sekarang dia galau memikirkan apa yang harus dia bilang ke Nuno dan wakil David yang lain?
“Cken?” Marvel duduk di samping Nicken. “What’s wrong? (Ada apa?)”
“They’ll come here, tomorrow." (Mereka akan datang ke sini, besok.)
“So, let them come." (Biarkan mereka datang.)
“It’s not as simple as you think, Vel, enggak sesimple itu.” Karena galau, jadi dia rada kesal sama omongan cowok yang jarang mau pakai bahasa Indonesia ini.
“I don’t think this problem is simple, it’s very serious. But you don’t have to worry, let them know the truth." (Gue enggak bilang masalah ini sederhana, ini sangat serius tapi lo enggak usah khawatir, biarkan mereka tahu yang sesungguhnya.)
“What’s the truth? I don’t even know their reason. (Kebenaran apa? Gue saja enggak tahu alasan mereka.) They don’t even wanna say anything. Mereka belum ngomong apa-apa. ” Nicken menunjuk ke arah lapangan.
Marvel pun tersenyum.
“We’ll be ready to welcome them and we’ll be at your back, as usual." (Kita akan siap menyambut mereka dan kita akan selalu ada buat lo, seperti biasa.)
Marvel mengelus rambut Nicken lalu berdiri dan turun. Nicken pun terdiam.
Istirahat kedua, Nicken duduk di kantin sama Nico. Beberapa anak di sana tampak lagi ngomongin dia. Keliatan banget mereka mengobrol sambil sesekali melihat ke arah Nicken. Mungkin masih mempertanyakan kelanjutan kasus pengeroyokan yang membuat nama sekolah mereka jelek. Dan mereka juga mau tahu gimana Nicken cs bisa menyelesaikannya.
“Tetap enggak mau ngomong, Cken. Mereka lebih milih mengepel lapangan basket sama koridor daripada ngomong.” Randy duduk di samping Nicken lalu menyeruput es teh manis di hadapan Nicken.
Nicken menghela nafas. Makin galau. “Gue resign (mengundurkan diri) deh, Kak.”
“Lah kok lo malah ngomong begitu? Jangan dong. Kalau lo resign, gue juga ah.”
Nico yang duduk di hadapannya tersenyum lalu meraih tangan Nicken yang membuat dia menatap Nico.
“Look (dengar), lo sama anak-anak lo dipilih Nicky karena mereka yakin kalian bisa mengatasi semua masalah Canopus. Kalau gara-gara hal ini lo menyerah, Nicky bakal kehilangan muka depan Senior. Karena lo pasti tahu, dia sama angkatannya mati-matian meyakinkan Senior dan seluruh Canopus kalau kalian sanggup megang tanggung jawab besar ini. Saran gue, kalian jangan panik, pikirkan semuanya pakai kepala dingin. Kalian cari tahu kemungkinan apa saja, dan sekecil apapun yang bisa memicu anak-anak mengeroyok David. Atau kalian mau gue yang bertanya ke mereka?”
Mereka terdiam sesaat.
“Enggak perlu, Nick, gue yakin banget, Bu Presdir dan kita bisa mengatasi ini semua.”
Nico tersenyum. “I trust you, 1000%.”
Nicken tersenyum. Randy pun mengusap bahu Nicken yang langsung disambut tonjokan pelan di bahunya.
“Let’s work hard (Ayo, kerja keras). Thanks, Kak.”
Nicken dan Randy bangun dari duduknya dan pergi. Nico meminum es jeruknya sambil tersenyum.
...***...
Nicken menyusuri koridor rumah sakit dan mencari kamar yang tadi dia tanya di bagian informasi. Kalau emang ke 7 anak yang mengeroyok David tidak mau mengaku, dengan terpaksa dia mencari jawabannya langsung ke korbannya. Butuh nyali besar sih, karena Nicken merasa bersalah David sekarang bisa ada di sini karena anak-anaknya.
Dan keputusan ini pun dia ambil sendiri tanpa kasih tahu yang lainnya dulu. Kalau sampai mereka tahu, percaya deh, mereka bakal kasih komando semua Punggawa mereka buat mengawal Nicken. Jadi lebih baik tidak usah bilang daripada rumah sakitnya jadi rusuh. Dan akhirnya dia menemukan kamar yang dia cari. Setelah menghela nafas dia pun masuk.
“Hi, Cken.” Nuno bangun dari duduknya waktu lihat Nicken datang.
“Hi, No..” Nicken berpaling ke David yang enggak suka sama kedatangan Nicken. “Hi, Vid, gimana keadaan lo?”
David mendengus sinis. “Enggak usah basa-basi. Mau apa lo ke sini?”
“Vid, be nice." (Yang ramah).
“Buat apa gue ramah sama dia? Lo lupa, gara-gara anak-anaknya, gue ada di sini!”.
“Gue atas nama Canopus mau minta maaf sama lo.”
“Maaf lo enggak akan merubah keadaan gue. ”
“David!” Nuno agak meninggikan suaranya.
“Dan lo enggak usah khawatir, anak-anak yang mengeroyok lo sudah gue proses dan mereka bakal diskors.”
“Ya emang sudah seharusnya kan?”
“David lo apa-apaan sih? Bisa enggak sih lo enggak bersikap kaya gitu? Dia kesini baik-baik mau minta maaf sama lo dan gue yakin banget, butuh keberanian buat menemui lo dan dia enggak memikirkan harga dirinya buat minta maaf sama lo. Hargai dong sedikit!”
“Jangan karena dia cewek terus lo malah lebih belain dia ya?”
“Kok lo malah makin ngaco ngomongnya?”
“No, please. It’s ok. Hak David buat enggak maafin gue atau Canopus, tapi yang pasti, gue benar-benar minta maaf dan gue pastikan enggak akan ada kejadian kaya gini lagi. Gue permisi.” Nicken lalu keluar yang diikuti oleh Nuno.
“Maafin David, Cken.”.
“Enggak apa-apa, No. Sikapnya wajar kok."
“Gue enggak mau masalah ini semakin berlarut-larut, jadi besok kita selesaikan bareng ya.”
Nicken tersenyum sambil menggangguk lalu pergi. Nuno kembali masuk ke dalam kamar David.
“Gue enggak menyangka lo bisa childish kaya gini, Vid. Gue yakin banget, lo babak belur begini gara-gara mulut lo. Dan kayanya luka-luka itu pantas buat menyadarkan lo.” Nuno lalu pergi dan David pun terdiam.
To be continued......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
zsarul_
hai thorr aku mampir nihh
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa
mari saling support ❤️
thanks
2020-12-03
2
ANAA K
next next next..
jangan lupa mampir ya thor..
2020-12-02
1
Caramelatte
jangan kasi kendor thorr
semangat terosss
2020-11-30
1