"Pengumuman guys. Besok kita akan merayakan malam tahun baru di villa pak Handi. Boleh bawa suami atau istrinya dan anaknya, asal jangan bawa pacar atau selingkuhan ya. Jangan lupa isi data siapa aja yang ikut untuk menyesuaikan porsi makanan." ucap Dilan kepada para budak korporat.
"Nginepnya berapa hari Pak Dil?" tanya Fanny
"1 hari 1 malam saja" jawab Dilan singkat.
Siang harinya, saat istirahat tiba Nora makan bersama Fanny dan Cindy. Mereka senang makan di kantin bawah karena banyak beragam camilan dan makanan berat untuk di santap. Selain itu mereka senang bergosip di kantin.
"Eh lu besok bawa anak dan suami gak?" tanya Fanny kepada Cindy.
"Bawa dong,kita kan gak bisa terpisahkan" ucap Cindy terkekeh. "Lu bawa laki lu kan?" tanya nya balik
"Laki gw dinas euy, besok gw bareng lu ya Ra kesananya" ucap Fanny mengajak Nora.
"Ayok aja, gw mah bebas mau sama siapapun".
Saat mereka sedang asyik bergosip, Handi menelepon Nora dan menunggunya di lobby.
"Haiz!! Fan, Cin, gw cabut dulu ya. Pak Handi ada pertemuan mendadak sama clientnya" pamit Nora berlalu.
Fanny dan Cindy merasa Nora berubah sejak menjadi sekertaris Handi. Sepertinya sekarang kalau mau gosip juga banyak yang disaring ceritanya sama Nora.
Berbeda dengan Nora yang dulu, hobi ceplas-ceplos. Sekarang Nora cenderung berhati-hati dan berbicara.
"Mungkin karena dia sekertaris, banyak yang harus di rahasiakan kayaknya" gumam Cindy.
"Lu percaya gak sih motif Pak Handi rekrut Nora tuh karena butuh sekertaris? Gw rasa ada tujuan lain deh Cin" ujar Fanny
Cindy memicingkan matanya "kayaknya kita sepemikiran deh. Pak Handi suka sama Nora,mereka masih jomblo, pak Handi baru putus".
Fanny mengangguk setuju dan mereka lanjut makan.
**
Keesokan harinya, para karyawan Sayap Group telah berkumpul di parkiran kantor. Ada yang bawa anaknya saja, ada yang bawa suami dan anaknya, pokoknya kalau di hitung-hitung berjumlah 50 orang.
"Untung villa si bapak besar jadinya muat deh 50 orang" ucap Nora berbisik pada Fanny.
"Lu tau dari mana villanya besar?" tanya Fanny curiga.
Nora tersenyum licik dan kembali fokus makan permen karet sambil otak-atik ponselnya.
Handi clingak-clinguk mencari sosok Nora, ia ingin Nora satu mobil bersama dirinya.
"Ra, kamu satu mobil sama saya ya" ucap Handi berlalu.
"Yeeeh kan Nora udah sama gw napa dia tiba-tiba nyuruh elu satu mobil sama dia?" ucap Fanny kesal.
"Mungkin mau main monopoli kali. Ah kagak tau deh, gw sih iya-iyain aja daripada gaji gw dipotong"
"Emang gaji lu berapa jadi sekertaris dia tuh?"
"Gaji gw bisa beli 3 motor Yamama itupun masih ada sisa banyak".
Fanny membelalakan matanya membayangkan berapa digit gaji milik Nora.
"Lu gak jadi sugar baby dia kan?" tuduh Fanny curiga.
"Gak lah, mending gw cari suami kaya daripada jadi sugar baby, habis manis sepah di buang di lepeh di injek" ucap Nora memasang tampang jijik.
Satu persatu dari mereka masuk bus, saat Nora mau masuk bus, ia di cegat Handi dan menyuruh dirinya masuk ke mobil Alphard milik Handi yang baru.
"Pak saya ingin di bus sama Fanny pak. Boleh ya?" pinta Nora memelas.
"Udah disini aja. Saya senang kamu disini, nih tolong bacain berkasnya".
"Dih saya disuruh satu mobil sama bapak cuma untuk bacain berkas. Sehat pak? Saya boleh liburan gitu?" ucap Nora jengkel.
"Ya udah bacanya nanti aja di villa.Sekarang nikmatin aja liburan pakai Alphard saya. Kapan lagi coba"jawab Handi sombong.
"Asal nanti saya tidur sama Fanny ya pak. Gak sama yang lain, saya kurang deket nih" pinta Nora.
"Kamu tidur sama saya aja. Dijamin nyenyak sampai pagi".
"Maaf bukan level saya" ucap Nora mengejek.
"Kamu kok ngeselin banget sih jadi sekertaris!!"
"Itu mah setelan pabriknya pak".
Handi menepuk jidatnya dan memutuskan untuk menggunakan headset dan mendengarkan musik.
Sedangkan Nora memilih menggunakan bantal leher dan penutup mata untuk menikmati tidurnya selama dalam perjalanan kesana.
**
3 jam kemudian mereka semua sampai di villa milik Handi. Para karyawan terpukau dengan villa milik Handi yang besar dan luas. Kalau dipikir-pikir sudah seperti resort bintang 5 saja.
Mereka masuk ke kamar masing-masing yang sudah ada nama di depan pintunya.
"Haaah senang sekali rasanya bisa sekamar sama lu Ra! Gw bosen banget di jalan ga ada temen ngejulid" kata Fanny sambil memeluk Nora.
"Tau tuh rese banget boss kita. Gw 3 jam di mobil milih tidur daripada cek berkasnya, mata gw sakit baca berkas dalam keadaan kendaraan bergerak" keluh Nora.
TOK TOK TOK
"Mungkin Cindy?" ucap Fanny pelan, ia membuka pintu dan mendapati Handi sudah didepan pintu.
"Nora, ikut saya dulu. Kamu belum baca berkasnya" ucap Handi dingin.
Nora memutar bola matanya dan memperlihatkan wajah kesalnya pada Fanny. Fanny hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil bergidik melihat kelakuan bossnya yang terkesan agresif setelah putus dari Rosa.
Nora mengikuti Handi ke ruang kerjanya dan mengambil berkas yang harus ia baca. Ia duduk di sofa empuk sambil membolak-balikan berkasnya.
Handi menyajikan minuman teh hangat untuk Nora dan ia membuat kopi untuk dirinya.
"Bapak tau darimana kalau saya suka teh se-spesifik ini?" tanya Nora sambil memegang cangkirnya yang berisi earl grey tea (perpaduan rasa teh hitam dengan lemon dan jeruk bergamot. Rasanya unik di lidah).
Handi tersenyum "mungkin itu hanya kebetulan. Kamu jangan terlalu percaya diri deh".
Nora menyesap teh nya dan melanjutkan membaca berkas milik Sayap Group.
"Gak ada yang salah pak, tinggal submit aja" kata Nora menyudahi membaca berkasnya. Ia hendak pamit namun Handi tidak mengizinkannya pergi.
"Saya pengen ngobrol sama kamu, Ra" ucap Handi lirih.
"Ngobrolnya di taman aja pak. Saya risih,setelah insiden kamar mandi tempo lalu, saya jadi kurang percaya sama bapak" ucap Nora jujur.
"Maaf waktu itu saya kelepasan Ra. Kepala saya rasanya mau meledak karena masih gak percaya saya diputusin Rosa".
Nora kembali megucapkan pamit dan Handi membiarkannya pergi dari hadapannya.
**
Beberapa jam lagi sudah pergantian tahun. Para karyawan beserta keluarganya menikmati acara malam tahun baru di taman yang luas.
Handi telah menyiapkan prasmanan bintang 5 agar karyawannya betah bekerja di perusahaan Handi,tak lupa menyiapkan minuman keras bagi siapa saja yang mau menikmatinya.
Nora dan Fanny berkaraoke ria bersama beberapa teman yang lainnya. Saat itu Nora menggunakan celana dan jaket training mengingat udara di villa itu dingin.
Sedangkan Handi sedang asyik menikmati 1 sloki minuma berakohol yang cukup berat untuk menghangatkan tubuhnya.
Awalnya hanya 1 sloki, ujung-ujungnya setegah botol ia minum. Entah doyan entah frustasi beda tipis.
"Raaaaa" teriak Handi ditengah hingar bingar ruang karaoke
Nora mendekati Handi dan melihat Handi sudah setengah sadar.
"Ra anterin saya ke kamar' ucapnya lirih.
"Kamar bapak yang mana?"
"Yang mana aja lah bebas" ucapnya kesal.
Nora membopong tubuh Handi yang sangat berat karena handi sudah sembilan puluh persen teler. Ia membuka kamar bossnya dan meletakkannya di ranjang yang empuk,tak lupa membuka sepatu milik bossnya.
"Saya pamit dulu ya pak" ucap Nora setengah berbisik.
Namun tangan Handi sempat meraih tangan Nora dan menariknya ke dalam pelukannya.
"Aduh" pekik Nora kaget.
"Kamu disini aja temenin saya tidur.." ucapnya lirih.
"Gak mau pak, saya punya tem~"
Nora tak bisa melanjutkan ucapannya lagi, Handi telah berhasil memagut lembut bibir Nora.
Nora melepaskan ciumannya dan berlari ke arah pintu, namun kalah dengan tenaga Handi. Handi mengangkatnya dan membawanya ke ranjang miliknya.
Membuka jaket dan celana training yang dikenakan Nora, ia memperkosa Nora dengan barbar.
Air mata Nora tak bisa ditahan dari pelupuk matanya. Keperawanannya hilang direnggut oleh Handi, bossnya sendiri.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments